Tindakan ginekologi operatif untuk mengakhiri kehamilan pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu disebut sebagai aborsi yang dikerjakan melalui tindakan kuretase tanpa atau disertai
dengan dilatasi kanalis servikalis terlebih dulu ( D & C ).
Aborsi elektif atau voluntary adalah terminasi kehamilan sebelum viability atas kehendak
pasien dan tidak berdasarkan alasan medik.
Persiapan tindakan:
1. Anamnesa, pemeriksaan umum dan pemeriksaan ginekologik
2. Penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan tindakan dan komplikasi yang mungkin
terjadi
3. Penentuan jenis kontrasepsi yang akan digunakan pasca tindakan
Kuretase
Menstrual aspiration
Laparotomi:
Histerotomi
Histerektomi
Medikamentosa
Oksitosin intravena
o Insersi vagina
o Injeksi parenteral
o Peroral
Prosedur invasif
Berlangsung beberapa hari sampai beberapa Berlangsung dalam waktu yang tidak dapat
minggu
diramalkan
Dapat digunakan pada awal kehamilan
Gambar : Spekulum vagina dipasang dan dipegang oleh asisten, sonde uterus dimasukkan
kedalam cavum uteri untuk menentukan arah dan kedalaman uterus
Gambar : Dilatator hegar dijepit diantara ibu jari da jari telunjuk tangan kanan dan
dimasukkan kedalam uterus secara hati-hati da sistematis (mulai dari ukuran diameter terkecil
1. Gagang sonde dipegang antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan dan kemudian
dilakukan sondage untuk menentukan arah dan kedalaman uterus
2. Bila perlu dilakukan dilatasi dengan dilatator Hegar
3. Jaringan sisa kehamilan yang besar diambil terlebih dulu dengan cunam abortus
4. Sendok kuret dipegang diantara ujung jari dan jari telunjuk tangan kanan (hindari cara
memegang sendok kuret dengan cara menggenggam), sendok dimasukkan ke kedalam
uterus dalam posisi mendatar dengan lengkungan yang menghadap atas.
Gambar : Sendok uterus dimasukkan secara mendatar dengan lengkungan menghadap atas dan
kuretase dikerjakan secara sistematis
Prostaglandine E2 suppositoria
PROSTAGLANDINE E2
PROSTAGLANDINE E1
Ramsey dkk (2004) : tehnik ini lebih efektif dibandingkan oksitosin infuse dosis tinggi
Sumber Bacaan:
1. Cunningham FG (editorial) : Induction of labor in William Obstetrics 22nd ed p 536
545 , Mc GrawHill Companies 2005
2. Guttmacher Institute (2008). In Brief: Facts on Induced Abortion in the United States.
Available online: http://www.guttmacher.org/pubs/fb_induced_abortion.html.
Pengertian biopsy endometrium/mikrokuretase
Mikrokuretase atau juga dikenal dengan istilah biopsi endometrium adalah
pemeriksaan untuk menilai ciri, bentuk, dan besarnya sel selaput lendir rahim
(endometrium). Mikrokuretase dilakukan dengan mengambil percontoh sel
endometrium memakai kuret kecil khusus yang dimasukkan melalui saluran leher rahim
(kanalis servikalis) ke dalam rongga rahim.
Gambaran dari sel endometrium tersebut dapat mencerminkan apakah ovulasi sudah
terjadi, karena perubahan hormon estrogen dan progesteron secara siklik
mempengaruhi tampilan perubahan sel endometrium sesuai dengan fasenya. Selain itu,
juga untuk pemeriksaan histologis misalnya untuk biakan terhadap tuberkulosis,
pertumbuhan endometrium yang tidak memadai (defek fase luteal), atau pertumbuhan
endometrium yang berlebihan (hiperplasia endometrium).
Suatu biopsi endometrium dilakukan untuk:
1. biopsi endometrium dapat dilakukan untuk membantu menentukan penyebab dari
beberapa abnormal hasil pap test
2. menemukan penyebab pendarahan rahim berat, berkepanjangan, atau tidak teratur. Hal ini
sering dilakukan untuk mengetahui penyebab perdarahan uterus pada wanita yang telah
melalui menopause.
3. melihat apakah dinding rahim ( endometrium ) akan melalui perubahan siklus haid
normal.
Ada sejumlah indikasi untuk memperoleh biopsi endometrium dalam wanita non-hamil:
1. Wanita dengan anovulasi kronis seperti polycystic ovary syndrome akan meningkatkan
risiko untuk masalah endometrium dan biopsi endometrium mungkin berguna untuk
menilai mereka lapisan khusus untuk menyingkirkan hiperplasia endometrium atau
kanker.
2. Pada wanita dengan kelainan pendarahan vagina, biopsi dapat menunjukkan adanya
lapisan abnormal seperti hiperplasia endometrium atau kanker
3. Pada pasien dengan dicurigai kanker rahim, biopsi dapat menemukan adanya sel kanker
di endometrium atau leher rahim.
4. Pada wanita infertilitas penilaian lapisan dapat menentukan, jika benar waktunya, bahwa
pasien ovulasi, Namun, informasi yang sama dapat diperoleh dengan tes darah
progesterone level.
2. Mikrokuretase dilakukan jika uji kehamilan menunjukkan hasil negatif karena terdapat
risiko bahwa tindakan ini dapat meng-gangu kehamilan dini.
3. Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di alat kelamin (misal
infeksi atau perdarahan vagina).
4. Pasien diharuskan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum tindakan.
5. Pasien harus mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan.
6. Untuk menghindari kecemasan, biasanya sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan
obat penenang, dan setelah tindakan diberikan obat pereda nyeri
7. Setelah tindakan dan bilamana telah sadar dari pengaruh obat penenang, pasien boleh
pulang dan periksa kembali ke dokter 2 minggu kemudian.
8. Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah tindakan (setelah khasiat
obat penenang hilang), dan juga mengalami bercak darah (spotting). Perdarahan ringan
dan spotting dapat menetap hingga siklus haid berikutnya (sekitar 7 hari lagi).
Ada beberapa
menggunakan:
cara
untuk
melakukan
biopsi
endometrium.
Dokter
mungkin
1. perangkat lunak strawlike (pipelle) untuk mengambil contoh kecil dari lapisan di rahim.
Metode ini cepat dan tidak menyakitkan.
2. Sebuah alat yang tajam bermata disebut kuret. Dokter akan mengikis sampel kecil dan
mengambilnya dengan jarum suntik atau hisap. Ini disebut dilatasi dan kuretase (D & C).
A & P dapat dilakukan untuk mengendalikan perdarahan uterus berat (perdarahan) atau
untuk membantu menemukan penyebab pendarahan. Hal ini dilakukan dengan anestesi
umum atau regional.
3. Suatu alat elektronik hisap (Vabra aspirasi). Metode ini menyebabkan tidak nyaman.
4. Sebuah semprotan cair (irigasi jet) untuk mencuci dari beberapa jaringan yang melapisi
rahim. Sebuah sikat dapat digunakan untuk menghapus beberapa lapisan sebelum
dilakukan pencucian
5. Pasien terletak di meja periksa dalam posisi yang sama dengan yang digunakan untuk
mendapatkan Pap smear. Dokter menggunakan spekulum untuk membuka saluran vagina
dan memvisualisasikan serviks, pembukaan ke rahim. Selama biopsi endometrium,
dokter memasukkan plastik tipis atau perangkat logam berbentuk tabung melalui leher
rahim ke dalam rahim untuk menghapus sepotong kecil dari jaringan lapisan dalam.
C.