Anda di halaman 1dari 7

RIRIN TRIWAHYUNI

13510131
Pengertian Kewirausahaan Koperasi
Kewirausahaan Koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam
berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta
keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi,

dalam

mewujudkan

terpenuhinya

kebutuhan

nyata

serta

peningkatan kesejahteraan bersama. Dari definisi tersebut, maka dapat


dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif
dalam berusaha secara koperatif.
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya
berusaha mencari, menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama. Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh
anggota, manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan
katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat
dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Sedangkan
kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh para pemegang usaha,
namun mencakup seluruh aspek pekerjaan, dimana para wirausahawan
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan
ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan
perbaikan (preparation) hidup.
Suatu bangsa yang memiliki kelompok wirausaha yang besar akan
lebih mudah untuk maju dan lebih tahan terhadap ganguan krisis. dan
dikarenakan soko guru perekonomian Indonesia adalah Koperasi, maka
kebutuhan akan wirausaha koperasi menjadi penting, antara lain :
1. Pembangunan koperasi diarahkan agar makin memiliki kemampuan
menjadi badan usaha yang makin efisien dan menjadi gerakan ekonomi
rakyat yang tangguh dan berakar pada masyarakat

2. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya


peningkatan kebersaman dan manajemen yang lebih profesional.
3. Pemberian kemampuan yang seluas-luasnya disegala sektor kegiatan
ekonomi

dan

penciptaan

iklim

usaha

yang

mendukung

dengan

kemudahan memperoleh permodalan


4. Kerja sama antar koperasi dan usaha negara dan usaha swasta sebagai
mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata.
2.2 Ciri-Ciri Kewirausahaan Koperasi
a.
b.

percaya diri
berorientasi pada tugas yang didorong untuk berprestasi, berorientasi

c.

pada keuntungan, tekun, tabah, dan mempunyai tekad kerja keras


memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil

d.

keputusan secara tepat dan cermat


memiliki jiwa kepemimpinan, suka bergaul, dan bersedia menerima

e.
f.

saran dan kritik


inovatif dan kreatif
berorientasi ke depan

2.3 Tipe Kewirakoperasian


Kewirakoperasian dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia
mampu

menemukan

dan

memanfaatkan

peluang

yang

ada

untuk

pertumbuhan koperasi.
2. Kewiraoperasian Manager
Koperasi
penangung

yang

jawab

mengangkat

kegiatan

manager

operational

dan

sebagai
tentumya

pelaksana

dan

mengharapkan

perubahan yang memberikan keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh


manager adalah keterbatasan kebebasan untuk bertindak.

3. Kewirakoperasia Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan
untuk memacu perkembangan koperasi.
4. Kewirkoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap
pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung
dengan organisasi koperasi.

2.4 Fungsi kewirausahaan koperasi


1. Kewira koperasian rutin tugasnya adalah meluruskan atau mengendalikan
sesuatu agar berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Dan
a)

juga kewira koperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut:


Kegiatan kewira koperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi

b)

bila terjadi misal lokasi sumber daya.


Manajer mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya
tujuan

dan

resiko

yang

dihadapi.

Wira

usaha

dapat

bertindak

berdasarkan informasi yang akurat.


Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirausaha mampu

c)

memaksimumkan tujuan atau pengembangan usaha para anggota


koperasi.

2. Kewira koperasian arbitrage disini dimaksudkan sebagai keputusan yang


diambil dari dua kondisi yang berbeda dan keputusan itu memberikan
peluang yang menguntungkan, tugas utama dari wirakop dalam hal ini
adalah mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang
berbeda. Kewira usahaan arbitrage mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Wirakop mempunyai informasi yang banyak tentang perbedaan harga


barang tertentu bila ia beli saat ini dan jual pada waktu yang akan
datang. Inti kewira koperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan

peluang yang menguntungkan yang sampai saat ini belum dikenali dan
direalisasikan.
3. Kewira koperasian inovatif artinya mencari mamfaat dan menemukan
sesuatu yang baru. Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang selalu tidak
puas dengan kondisi yang diperoleh. Ia sangat diperlukan terutama pada
kondisi dimana perusahaan atau koperasi yang menghadapi masalah
ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yang dinamis.
2.5 Tugas Wirakop
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing
koperasi dibanding dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan
tersebut dapat di peroleh melalui :
1. Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi,maka keoperasi tersebut
mempunyai kedudukkan yang kuat di pasar.
2. Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi.
Yaitu menekan biaya transaksi.biaya transaksi adalah biaya di luar produksi
yang timbul karena adanya transaksi-transaksi,seperti biaya kontrak.
3. Pemanfaatan interlinkage market.
Interlinked market adalah hubungan transaksi antara pelaku-pelaku ekonomi
di pasar.
4. Pemanfaatan trust capital
Trust capital diartikan sebagai pengumpulan modal.
5. Pengedalian ketidakpastian.
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan mengingat adanya
pasar internal pada koperasi.
6. Penciptan inovasi.
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi.Tugas wirakoperasi dalam hal
ini menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya.
7. Pembangunan manfaat partisipasi.
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi
kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengambilan
keputusan,maupun partisipasi intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan
koperasi.

2.6 Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi


Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan
sosial pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu
meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi,yang

merupakan

sasaran

utama

pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui
dua jalan yaitu:
1. Melalui

kegiatan

inovatif

(penciptan

bangunan

baru

dan

penerapannya).
2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak
dalam satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:
1. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk
yang baru.
2. Pembangunan metode produksi baru.
3. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
4. Pembuatan prasarana baru.
5. Pencarian sumber pembelian baru.
Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinankemungkinan baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fingsi inovatif.
Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:
1. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.
2. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.

3. Pembiayaan.
4. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.
5. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
6. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
7. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha koperasi
dihadapi pada kendala sebagai berikut:
1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan
yang diizinkan menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak
untuk menerapkan tindakan inovatif.
2. Kemungkinan

inovatif

yang

diperoleh

harus

ditemukan

dan

dilaksanakan penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik


personal maupun organisatoris.
3. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih
dalam rangka kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan
atau kelompok perlu memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.
2.7 Jiwa dan Semangat Wirausaha Koperasi
1. Mempunyai kepercayaan yang kuat pada diri sendiri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil yang didorong oleh kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan
ketabahan, mempunyai tekad kerja keras, dam mempunyai energi
inisiatif
3. Mempunyai kemampuan dalam mengambil risiko dan mengambil
keputusan-keputusan secara cepat dan cermat
4. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan suka menanggapi
saran-saran dan kritik

5. Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun


6. Berorientasi ke masa depan

Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,1999.

Anda mungkin juga menyukai