RIRIN TRIWAHYUNI PRAYOGA SETYA DARMA M. ADI HILMI SIDIK
13510131
ANALISIS RESIKO PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA (Telkom) Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia akibat meningkatnya tekanan pada stabilitas makroekonomi. Dalam merespon berbagai tantangan tersebut, Bank Indonesia telah menempuh kebijakan moneter yang lebih ketat berupa kenaikan BI rate sebesar 175 bps untuk memitigasi tekanan inflasi dan mendorong penyesuaian defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi bahwa PT. Telkom menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Perubahan nilai tukar berpengaruh dan akan terus mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi PT Telkom. Sebagian besar kewajiban hutang PT Telkom adalah dalam denominasi Rupiah dan sebagian besar belanja modal PT Telkom dalam Dolar AS. Sebagian besar pendapatan PT Telkom diperoleh dalam Rupiah dan hanya sebagian kecil dalam Dolar AS (antara lain dari layanan internasional). PT Telkom juga dapat menambah hutang jangka panjang dalam mata uang lain selain Rupiah, termasuk dalam Dolar AS, untuk mendanai kebutuhan belanja modal. Risiko Tingkat suku bunga ini dapat dilihat dengan mengetahui utang perusahaan dan membandingkanya dengan modal sendiri perusahaan yang terhubung dalam struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya, maka kita bisa melihat bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan tingkat suku bunga yang besar atau rendah.
Cara mengatasi risiko perubahan tingkat suku bunga