Anda di halaman 1dari 4

Destilasi

January 8, 2014 by andrikasrani 1 Comment

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan


senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap
yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zatzat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki
titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan
akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
a. Destilasi uap
Gambar set alat destilasi uap

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik
didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan
(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara
destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan
destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara
mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap
berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan
pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat
destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponenkomponennya.
Cara melakukan destilasi uap:

1. Susunlah alat-alat destilasi uap seperti gambar di atas.


2. Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar bulat
250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig) yang
panjangnya 60-70 cm.
3. Yakinkan semua alat tertutup dan berhubungan dengan erat.
4. Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL.
5. Jika sudah siap, panaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai
mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam
labu yang mengandung zat sampel.
6. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung
dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. ]
7. Masukan destilat ke dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel
dari cairan pengotornya.
Perhatian:
Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu
bahan mungkin memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan
hindarkan pembentukan massa kristal yang akan menghambat tabung,
kemudian hentikan sebentar pengaliran air melalui pendingin dan keluarkan air
yang ada dalam pendingin. Uap panas akan meleburkan kristal dan hambatan
akan hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah alirkan kembali air ke dalam
pendingin.
Jika dalam destilasi uap dari labu yang mengandung zat tidak mau mengalir
maka labu tersebut dapat dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil
dari api pada pemanasan labu pembangkit uap.
b. Pengertian Destilasi Vakum

Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300 mmHg
absolut). Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.

a. Fungsi dari Destilasi Vakum


Untuk menurunkan titik didih pada minyak berat atau long residu sehingga
menghasilkan produk produknya.
b. Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada pross destilasi vakum antara lain :
Enjector
Kondensor
Coloum vakum
c. Proses Destilasi Vakum

Long Residue hasil dari proses distilasi atmosfer dipanaskan pada preheater dan
dapur sampai temperatur 345 oC, kamudian dimasukkan dalam kolom distilasi
vacum yang tekanannya 13 mm H2O. Dalam kolom ini terdapat tray-tray
seperti halnya di kolom distilasiatmosferik.Untuk memperluas kontak uap dan
cairan biasanya kolomnya dibuat lebih lebar.Untuk mendapatkan tekanan
dibawah atmosfer digunakan peralatan yang disebut ejector dan kondensor.
Dari kolom ini akan keluar produk masing-masing :
Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop ( LVS ), produk ini merupakan
produk yang jelek, yang biasa nya di tampung sebagai minyak sloop.
Dibawah Light Vacum Sloop ( LVS ) adalah produk Light Vacum Gas Oil
( LVGO ), digunakan untuk komponen blending solar.
Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini adalah bahan
baku bagi proses pembuatan lilin atau Wax di unit proses Wax Plant. Produk ini
merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai produk ini.
Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ). Produk ini
digunakan untuk bahan baku proses cracking ( Hydro Cracking Unit / HCU ).
Produk POD bila tidak di olah di wax plant di gabungkan dengan produk HVGO
untuk umpan di HCU.
Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk Fuel Oil

di dapur atau digunakan untuk asphal jalan.


Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di
preheater atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya
di kirim ke tanki produksi atau ke proses selanjutnya.
d. Aplikasi Destilasi Vakum
1. Dalam Skala Laboratorium
Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk disuling
memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu mendekati
titik didih atmosfer mereka.Suhu bahan sensitif (seperti beta karoten) juga
memerlukan distilasi vakum untuk menghapus pelarut dari campuran tanpa
merusak produk. Alasan lain penyulingan vakum digunakan adalah bahwa
dibandingkan dengan penyulingan uap ada tingkat yang lebih rendah residu
membangun. Hal ini penting dalam aplikasi komersial dimana transfer suhu
diproduksi menggunakan penukar panas.
2. Dalam Skala Industri
Vakum skala industri penyulingan memiliki
beberapa keunggulan.Tutup mendidih campuran mungkin memerlukan banyak
tahap kesetimbangan untuk memisahkan komponen-komponen.Satu alat untuk
mengurangi jumlah tahapan yang diperlukan adalah dengan memanfaatkan
penyulingan vakum. Vacuum kolom distilasi biasanya digunakan dalam
penyulingan minyak telah diameter berkisar sampai sekitar 14 meter (46 kaki),
tinggi badan berkisar sampai sekitar 50 meter (164 kaki), dan harga berkisar
sampai sekitar 25.400 meter kubik per hari (160.000 barel per hari).

Anda mungkin juga menyukai