Anda di halaman 1dari 20

HIPERBILIRUBINEMIA

Oleh
M. Algi Shougi,S.Ked

Pendahuluan

Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling


sering ditemukan pada bayi baru lahir

Lebih dari 85% bayi cukup bulan yang kembali di rawat dalam minggu
pertama kehidupan disebabkan ole keadaan ini.

Dikemukakan bahwa kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup


bulan dan pada bayi 80% bayi kurang bulan

Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar


deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih dari
persentil 90.

Klasifikasi
Terdapat 2 jenis ikterus yaitu yang fisiologis dan patologis

Ikterus fisiologis

Untuk kebanyakan bayi fenomena ini ringan dan dapat membayik tanpa pengobatan

Ikterus fisiologis tidak disebabkan oleh faktor tunggal tapi kominasi berbagai faktor
yang berhubungan dengan maturitas fisiologis bayi baru lahir.

Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi dalam sirkulasi pada bayi baru lahir
disebabkan oleh kombinasi peningkatan ketersediaan bilirubin dan penurunan
clearance bilirubin.

Ikterus patologis

Ikterus patologis dalam 36 jam pertama kehidupan biasanya disebabkan oleh


kelebihan produksi bilirubin,

karena klirens bilirubin yang lambat jarang menyebabkan peningkatan konsentrasi


diatas 10 mg/dl pada umur ini

Etiologi

Produksi yang berlebihan

Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar

Gangguan transportasi

Gangguan dalam ekskresi

Manifestasi Klinis

Bayi baru lahir (neonatus) tampak kuning apabila kadar


bilirubin serumnya kira-kira 6mg/dl.

Ikterus sebagai akibat penimbunan bilirubin indirek pada


kulit mempunyai kecenderungan menimbulkan warna
kuning muda atau jingga.

Sedangkan ikterus obstruksi (bilirubin direk)


memperlihatkan warna kuning- kehijauan atau kuning
kotor

Ikterus Fisiologis
Adapun tanda-tanda sebagai berikut

Timbul pada hari kedua dan ketiga

Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus


cukup bulan.

Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5% per hari.

Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%.

Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.

Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis

Ikterus patologis

Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam

Setiap penungkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan


fototerapi

Peningkatan kadar bilirubin total serum > 0,5 mg/dL/Jam

Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi


(muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang
cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak stabil)

Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau 14 hari
pada bayi kurang bulan.

Diagnosis

Berbagai faktor resiko dapat meningkatkan kejadian hiperbilirubinemia yang


berat

Perlu penilaian pada bayi baru lahir terhadap berbagai resiko

Tampilan ikterus dapat ditentukan dengan memeriksa bayi dalam ruangan


dengan pencahayaan baik, dan menekan kulit dengan tekanan ringan untuk
melihat watna kulit dan jaringan subkutan

ikterus pada kulit bayi tidak terlihat pada kadar bilirubin < 4 mg/dL

Pemeriksaan fisik harus difokuskan pada identifikasi dari salah satu penyebab
ikterus patologis

faktor resiko terjadinya hiperbilirubinemia


Faktor resiko mayor

Sebelum pulang, kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada
daerah resiko tinggi

Ikterus yang muncul dalam 25jam pertama kehidupan

Inkompatibilitas golongan darah dengan tes antiglobulin direk yang positif atau penyakit
hemolitik lainnya (defisiensi G6PD, peningkata ETCO)

Umur kehamilan 35-36 minggu

Riwayat anak sebelumnya yang mendapat fototerapi

Sefalhematom aau memar yang bermakna

ASI eksklusif dengan cara perawatan tidak bayik dan kehilangan berat badan berlebihan

Ras Asia Timur

Faktor resiko minor

Sebelum pulang, kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus


terletak pada resiko sedang

Umur kehamilan 37-38 minggu

Sebelum pulang bayi tampak kuning

Riwayat anak sebelumnya kuning

Bayi makrosomia dari ibu DM

Umur ibu 25 tahun

Laki-laki

Derajat ikterus pada neonatus menurut


kramer
Zona

Bagian tubuh yang kuning

Rata-rata serum
bilirubin

1
2

Kepala dan leher


Pusat-leher

100
150

Pusat-paha

200

Lengan+Tungkai

250

Tangan+Kaki

>250

indirek

pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan serum bilirubin(direk dan indirek) harus


dilakukan pada neonatus yang mengalami ikterus

Golongan darah dan Coombs test,

darah lengkap dan hapusan darah,

Hitung retikulosit,

skrining G6PD

bilirubin direk

Penatalaksanaan
Beberapa

cara untuk mengelola bayi baru

lahir :
pencegahan,
penggunaan
fototerapi
transfusi

farmakologi,

dan

tukar

fototerapi

Transfusi tukar

komplikasi

Terjadi kern ikterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin


indirek pada otak

Pada kern ikterus, gejala klinis pada permulaan tidak jelas antara lain:

bayi tidak mau menghisap,

letargi,

mata berputar-putar,

gerakan tidak menentu kejang tonus otot meninggi,

leher kaku dan akhirnya opistotonus.

Bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa paralysis serebral,


gangguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan dysplasia dentalis

Kesimpulan

Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin


serum yang menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau
ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan

Pengobatan yang diberikan pada ikterus bertujuan untuk


mencegah agar konsentrasi bilirubin indirek dalam darah tidak
mencapai kadar yang menimbulkan neurotoksitas

pengobatan yang sering diberikan adalah fototerapi dan


transfusi tukar

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai