Abstract
The purpose of this research is to analyzed reaction of the Indonesian capital market to Joko
th
Widodo inauguration as Republic of Indonesia's 7 President events which indicated by a change in
abnormal return. This research used Event Study methods to analyze the market reaction and paired
sample t-test to analyze abnormal returns differences before and after the event. Sample used in this
research is LQ45 emiten by using purposive sampling method. Abnormal return is used to gauge market
reaction. Simple T test and paired t-test sampling was use to test market reaction before and after the
event.
The results showed abnormal return on the event period was varied but not statistically significant.
Similarly, differences market reaction before and after the event is not significant. In other words, Joko
Widodo inauguration events does not contain meaningful information to investors so as to make the
market did not react.
.
Keywords : Market Reaction, Abnormal Return, Presidential inauguration
(1)
Keterangan :
RTNit = abnormal return saham I pada
saat t.
Rit
= return saham I pada saat t.
E(Rit) = expected return saham I pada
saat t.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian event study. Menurut
Jogiyanto (2009:318), studi peristiwa
(event study) merupakan study yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
1
1
(2)
Keterangan
:
Ri = return saham individual
sesungguhnya.
Pt = harga saham individual pada
saat t.
Pt-1 = harga saham individual pda saat
t-1.
6. Menghitung return pasar ( market
return) harian.
Market
return
adalah
tingkat
keuntungan seluruh saham yang
terdaftar di pasar modal. Market return
diwakili oleh Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). IHSG menunjukan
indeks harga saham yang terdaftar di
pasar
modal
yang
dapat
diformulasikan sebagai berikut
R mt =
IHSG t IHSG t1
IHSG t1
(3)
Keterangan :
Rmt = return psar pada saat t.
IHSGt = Indeks Harga Saham
Gabungan pada saat t.
IHSGt-1= Indeks Harga Saham
Gabungan pada saat t-1.
7. Menghitung expected return pada
periode peristiwa.
E R i = i + i E(R m )
(4)
Keterangan :
E(Ri) = return ekspektasi
estimasi.
b. Menghitung nilai return tidak normal
standarisasi
(5)
Keterangan :
RTNit = abnormal return saham I pada
saat t.
Rit = return saham I pada saat t.
E(Rit) = expected return saham I pada
saat t.
9. Menghitung rata-rata return tidak
normal seluruh saham harian ke-t.
RRTNnt =
n
i=t RTN it
(6)
RTNSit =
t = RTNSi =
R i )2
T1 2
(7)
Keterangan :
KSEi = Standar deviasi untuk
sekuritas ke-i
Rij = Return sekuritas ke-I pda hari
ke-j selama periode estimasi
Ri = Rata-rata return sekuritas I
pada periode estimasi.
T1 = Jumlah hari pada periode
(8)
RTNS it
k
(9)
keterangan :
t
= t hitung untuk masingmasing hari pada periode
peristiwa.
RTNSi = abnormal return portofolio
pada periode peristiwa
RTNSit = abnormal return sekuritas
pada periode peristiwa.
k
= Jumlah sampel.
Hipotesis 1
Pengujian Statistik terhadap return
tidak normal untuk melihat signifikansi
return tidak normal yang ada di periode
peristiwa, dengan langkah langkah
sebagai berikut :
a. Menghitung nilai deviasi standart
t2
j=ti ( R ij
KSE i
Keterangan :
RTNSit = return tidak normal
standarisasi sekuritas i
pada t.
RTNit = return tidak normal
standarisasi pada periode
persitiwa.
KSEi = Standar deviasi untuk
sekuritaske-i.
c. Merumuskan formula untuk pengujian
statistik
Ho : ARt = 0 , Abnormal return di
sekitar peristiwa secara signifikan
tidak berbeda dengan nol.
H1 : ARt 0 , Abnormal return di
sekitar peristiwa secara signifikan
berbeda dengan nol.
d. Menentukan tingkat signifikansi.
Penelitian ini menggunakan taraf
nyata sebesar 5% dengan derajat
kebebasan n-1.
e. Hitung nilai t hitung
Keterangan :
RRTNnt = rata-rata return tidak normal
seluruh saham saat t.
RTNit = return saham I pada saat t.
n
= Jumlah saham yang diteliti.
KSEi =
RTN it
f.
Mengambil keputusan
Membandingkan nilai thitung dengan
ttabel untuk mengambil keputusan
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Apabila thitung terletak diantara +t
a/2; (n-1) dan t a/2; (n1) maka
Ho diterima.
2. Apabila thitung lebih kecil dari t
a/2; (n-1) atau thitung lebih besar
dari +t a/2;( n-1) maka Ho ditolak.
Keterangan :
KSPsebelum = Standar deviasi
untuk sekuritas ke-i
Rij
= Return sekuritas ke-I
selama periode peristiwa
Ri
= Rata-rata return
sekuritas I pada periode
Peristiwa.
T1
= Jumlah hari pada periode
peristiwa.
Hipotesis 2
Langkah-langkah yang dilakukan
untuk pengujian Hipotesis 2
a. Menghitung Rata Rata Return
Tidak Normal pada Periode
Sebelum dan Sesudah Peristiwa
RRTNsebelum =
n
i=t RTNSebelum
KSPsesudah =
T1
(11)
t2
j=ti ( R ij
Rij
Ri
Keterangan :
RRTNnt = rata-rata return tidak
normal Saham sesudah
Periode Peristiwa.
RTNsebelum = return saham I
pada hari sesudah
peristiwa.
n
= Jumlah saham yang
diteliti.
KSPsebelum =
R i )2
T1 2
= Standar deviasi
untuk sekuritas ke-i
= Return sekuritas ke-I
selama periode peristiwa
= Rata-rata return
sekuritas I pada periode
Peristiwa.
= Jumlah hari pada periode
peristiwa.
KSPsesudah
(10)
n
i=t RTNsesudah
T12
Keterangan :
Keterangan :
RRTNnt = rata-rata return tidak
normal Saham Sebelum
Periode Peristiwa.
RTNsebelum = return saham I
pada hari sebelum
peristiwa.
n
= Jumlah saham yang
diteliti
RRTNsesudah =
t2
2
j=ti ( R ij R i )
(12)
(12)
RRTN
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
-0.002
-0.004
-0.006
Hari ke
Tabel 1. Hasil uji t dan t-hitung return tidak normal selama periode peristiwa
Hari
t-4
RRTNt
0.002153
t hitung
0.02114
Kesimpulan
Ho Diterima
t-3
-0.0043
-0.0192
Ho Diterima
t-2
0.006433
0.03354
Ho Diterima
t-1
0.008786
0.07784
Ho Diterima
-0.00229
-0.0178
Ho Diterima
t+1
0.002329
0.00823
Ho Diterima
t+2
0.004239
0.02908
Ho Diterima
t+3
0.000759
0.00273
Ho Diterima
t+4
-0.00182
-0.0117
Ho Diterima
Mean
Variance
Observations
Pearson Correlation
Hypothesized Mean Difference
Df
t Stat
P(T<=t) one-tail
t Critical one-tail
P(T<=t) two-tail
t Critical two-tail
Sesudah
0.001377
6.56E-06
4
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Elizabeth dkk. 2002. Reaksi Pasar
Modal
Indonesia
Terhadap
Peristiwa Politik Dalam Negeri
(Event Study:Peristiwa Pelantikan
Megawati Soekarnoputri sebagai
Presiden RI ke-5). Skripsi (tidak
diterbitkan). Universitas Kristen
Petra.
KESIMPULAN
Berdasarkan
analisis
data,
kesimpulan yang dapat diambil adalah
peristiwa pelantikan Joko Widodo sebagai
Presiden
Indonesia
ke-7
tidak
mengakibatkan adanya abnormal return
yang signifikan pada saat periode
peristiwa. Hal ini berarti bahwa pasar
modal Indonesia tidak bereaksi terhadap
peristiwa tersebut.
Berdasarkan hasil analisis data
untuk menguji perbedaan rata-rata
abnormal return pada hari sebelum dan
sesudah peristiwa pelantikan Joko Widodo
sebagai
Presiden
Indonesia
ke-7,
kesimpulan yang dapat diambil adalah
bahwa tidak ada perbedaan reaksi pasar
yang signifikan. Jadi tidak ada perbedaan
reaksi pasar modal Indonesia sebelum
dan sesudah pelantikan Joko Widodo
sebagai Presiden Indonesia ke-7.
SARAN
Penelitian selanjutnya tidak hanya
menggunakan
paramaeter
abnormal
return untuk menguji reaksi pasar, tetapi
juga menggunakan volume perdagangan
saham. Penelitian selanjutnya harus
memperkirakan periode estimasi dan
jumlah sampel yang tepat dan sesuai
dengan event study.