Anda di halaman 1dari 8

i)

Konsep:

Menurut Sutarto (2005:327) adalah kategori yang diberikan pada stimulus-stimulus


lingkungan oleh karena itu dalam pengkonsepan selalu ada kejadian (sebagai
stimulus) dalam penyajian verbal, yang sering disebut dengan gambaran mental,
dengan ini pengonsepan adalah hal yang tidak mudah. (Sutarto, Buku Ajar (BAF)
dengan Tugas Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF) Alat Bantu Penguasaan Konsep
Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (Mei,2005), hal.327)

Carin dalam Zubaidah (2010:27) mengemukakan gagasan yang digeneralisasikan


dari pengelaman-pengalaman tertentu yang relevan. (Zubaidah, Penguasaan Konsep
Oleh Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Konsep Sistem Respirasi, Jakarta,
2010). hal: 27)

Betty (2000:173) adalah kategori pengalaman yang dirumuskan dalam bentuk


ungkapan yang berisi atribut dan label. (Betty Marisi Tunip, Penguasaan Konsep IPA
dan Peranannya dalam Interaksi Kelas di SD Negeri Kotamadya Medan, Jurnal
Pendidikan, (Medan, 2000), hal: 173)

Joyce dalam Zubaidah (2010:27) mengemukakan pada bagaimana subjek secara


bertahap memperoleh dan menggunakan informasi tentang suatu konsep melalui
pengkategorisasian (Categorizing), yaitu mengindentifikasi dan menempatkan objekobjek atau kejadian-kejadian ke dalam kelas-kelas berdasarkan kriteria tertentu.
(Zubaidah, Penguasaan Konsep Oleh Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada
Konsep Sistem Respirasi, Jakarta, 2010. hal: 27)

Clipton dan Slowaczek dalam Muhibin Syah (2004:23) adalah kemampuan


seseorang untuk memahami dan mengingat informasi penting bergantung pada apa
yang mereka telah ketahui dan bagaimana pengetahuan tersebut diatur. (Muhibin
Syah, Psikologi Belajar, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004, cet.3, hal:23)

Soegeng dalam Muh.Tahir (2011,24) adalah suatu abstraksi dari kejadian yang
diamati, berupa persamaan aspek dari obyek atau kejadian yang dapat saling
dibedakan

dalam

penelitian.

Melalui

konsep

peneliti

diharapakan

dapat

menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah untuk kejadian yang


saling berkaitan satu sama lain.( Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian
Pendidikan.Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar)

Menurut Malo dalam Darmadi (2011:46) adalah ide-ide, penggambaran hal-hal


atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
(Darmadi, Hamid, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta hal.46)

Menurut Bahri dalam Sangadji dkk (2010:30) adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep
mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objekobjek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran
orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).(Sangadji, Etta, Mamang,
Sopiah, 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:C.V Andi Offset. Hal:30)
CONTOHNYA:

Status Sosial adalah suatu konsep, dapat diamati dari variabel pekerjaan dll.

Ciri makhluk hidup adalah perlu makanan. Semua makhluk hidup memerlukan
makanan termasuk tumbuhan, hanya saja cara pemenuhannya berbeda. Hewan
dilakukan melalui proses makan, tetapi tumbuhan dilakukan dengan cara membuat
makanan sendiri di dalam tubuhnya.

Konsep tentang meja atau kursi, kita harus melihat dan mengetahui semua bentuk
meja, maka semua meja itu (yang telah dilihat dan diamati) harus masuk kedalam
kelas atau kelompok meja, tidak ada pengecualian.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan menurut urutan tertentu.
Rantai makanan bukanlah peristiwa makan memakan, karena konsep makan
memakan adalah saling makan, padahal yang terjadi adalah hanya satu pihak yang
dimakan sedang pihak yang memakan tidak, tapi ada potensi untuk di makan oleh
organisme lainnya. Sebagai contoh: tikus dimakan ular, sementara tikus tidak
memakan ular. Tapi ular kemungkinan juga dapat dimakan oleh organisme lain seperti
burung buas. Konsep berurutan sebenarnya juga tidak statis tetapi dinamis, artinya
urutan peristiwa memakan dapat berubah terutama bila rantai makanan itu melibatkan
organisme yang omnivor.

Hewan yang hidup di air bisa saja tidak mengambil oksigen dari air sehingga tidak
perlu insang. Tidak semua hewan yang hidup di air bernapas dengan insang,
contohnya Lumba-lumba, ikan paus, semuanya hidup di air tapi tidak bernapas
dengan insang. Pernapas yang memerlukan insang jika hewan itu mengambil oksigen
dari air.

Keluarga, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara.

Korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan dari untuk kepentingan


umum dialihkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Kelamin. Maka dalam konsep kelamin itu pasti ada laki-laki dan perempuan

Pakaian. Maka dalam konsep pakaian itu pasti ada kemeja,kaus,pakaian koko,dll.

j)

Proposisi:

Subroto (2011:27) adalah konfigurasi (susunan) pikiran yang terdiri dari pokok
(sesuatu yang dibicarakan) dan sebutan (isi pembicaraan mengenai pokok). Proposisi
lebih mengkaji awalan kata. Proposisi bisa berupa atom (kalimat sederhana), kalimat
kompleks, dan komposisi kalimat. (Subroto, Edi. 2011. Pengatar Studi Semantik dan
Pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media).

E.Sumaryono (1999:54) adalah sebuah pernyataan atau statement suatu hal yang
diakui atau diingkari.(Sumaryono,E. 1999.Dasar-Dasar Logika.Yogyakarta:Kanisius)

Shurter dan Pierce dalam Poespoprodjo (1999:34) sebagai reasoning yang


didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan
sumber yang relevan. (Poespoprodjo,W . 1999. Logika Ilmu Menalar. Bandung:
Pustaka Grafindo)

Jan Hendrik Rapar adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki
arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas; pembilang, subjek, kopula dan
predikat.( Jan Hendrik Rapar.1996.Pengantar Logika.Yogyakarta: kanisius)

Mundiri (2009:20) adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar
dan salahnya.(Mundiri. 2009. Logika. Jakarta:Rajawali Pers)

Keraf (1982:46) penalaran adalah proses berfikir yang berusaha menghubungkan


fakta-fakta menuju suatu kesimpulan.(Keraf ,Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi
Komposisi Lanjutan III. Jakarta:Gramedia)

Ridho (2014:3) adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan
salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud
sempurna. .(Ridho, Ali. 2014. Logika. Kudus. Hal:3)

Supriadi (2010:338) Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang


memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh keduaduanya. (Supriyadi. 2010. Pengaruh model Pembelajaran berbasis Masalah (problem
Based Learning) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa pada Materi Pokok

Sistem Reproduksi Manusia). Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.


Universitas lampung)
CONTOHNYA:

Gula Rasanya Manis, Gadis itu Manis, maka ada penfsiran berbeda pada kata Manis.

Gadis itu Manis, Televisi ini Mahal, maka Gadis belum tentu manis sementara televisi
tidak pasti mahal. Kedua kata tersebut perlu diuji berdasarkan indikator tertentu.

proposisi yang terkandung dalam kalimat anak itu tercantik di desanya, dapat
diwujudkan dalam kalimat anak itu paling cantik di desanya, atau dalam anak itu
menjadi bunga desa.

saya lapar (yang ada dalam pikiran seseorang), Tadi pagi saya belum sarapan
(terucap)
Contoh diatas menjelaskan bahwa tatanan saya lapar yang masih adalam pikiran
manusia adalh contoh proposisi, sedangkan perwujudannya dalam kalimat misalnya
tadi pagi saya belum sarapan kata tersebut untuk merujuk pada pikiran saya lapar.

Suaranya merdu. Kalimat tersebut terdiri dari kata pokok yakni suaranya dan kata
sebutan merdu. Proposisi dapat dikonfirmasikan, dapat dibantah (Suaranya tidak
merdu) atau dipertanyakan (merdukah suaranya). Proposisi juga dinyatakan dalam
kalimat atau dinyatakan pada bagian kalimat.

Semua kaca bisa pecah. Kalimat Semua kaca bisa pecah adalah sebuah
bentuk proposisi, sedang kalimat Semua kaca dan bisa pecah adalah term.

Mewakili Pengertian manusia yang dikenakan pada setiap individu: si joni, si Barto
dan seterusnya.Manusia itu bukan hanya si Gudel atau si Iyem, tetapi setiap
individu yang memiliki ciri-ciri yang termuat dalam pengertian manusia. Jadi,
pengertian manusia itu luasnya adalah universal.

Maria itu cantik sekali. Proposisi ini bersifat afirmatif yaitu predikat memberikan
peneguhan atau pengakuan pada subjek.

Mr.Bin itu tidak membosankan. Dengan adanya kata tidak,gagasan tentang pernyataan
tersebut bersifat negatif yaitu predikat mengingkari subjek

k)

Teori:

Kerlinger dalam Muh.Tahir (2011:23) adalah seperangkat konstruk (konsep),


definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,
melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat digunakan untuk

menjelaskan dan memprediksi fenomena.(Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi


Penelitian Pendidikan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar)

John W Creswell (1993:120) adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan
dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah. (Creswell, John W Creswell. Research Design:
Qualitative & Quantitative Approach, London: Sage, 1993. hal 120)

Komara dalam Musfiqon (2012:100) adalah seperangkat konsep, definisi, dan


proposisi yang berhubungan satu sama lain, yang menunjukkan fenomena secara
sistematis dan berusaha untuk menjelaskan, memprediksi,dan mengontrol fenomena.
(Musfiqon,

2012. Metodologi

Penelitian

Pendidikan.

Jakarta:

PT.

Prestasi

Pustakaraya)

Neuman (2003:42) adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ideide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. (W.L
Neuman, Social Research Methods: Qualitative & Quantitative Approach, London:
Sage, 2003. hal. 42)

Stephen W. Littlejohn secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung
beberapa pengertian sebagai berikut: Teori adalah abstraksi dari realitas; Teori terdiri
dari sekumpulan prinsip dan defenisi yang secara konseptual mengorganisasikan
aspek-aspek dunia empiris secara sistematis; Teori terdiri dari asumsi-asumsi, propo.
( Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth

Schwandt (2001:32) adalah teori yang menggunakan metode kritik secara terus
menerus dan ketat (imminent critique) terhadap semua pemikiran yang saat ini sudah
ada, bekerja dari dalam struktur pemikiran tersebut untuk menemukan pertentanganpertentangan dan hal-hal yang selama ini disembunyikan. Jadi, secara eksplisit para
teoritisi kritis bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang selama ini dibangun lewat
cara-cara non-kritis. (Schwandt, T.A. (2001), Dictionary of Qualitative Inquiry, 2nd
ed. Thousand Oaks : Sage Publications)

Sugiyono (2013:67) Seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang


saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai
fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel,
dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.
(Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm 67)

Snelbecker dalam Ratna (2006:41) Teori adalah serangkaian bagian atau variabel,
definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan
sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah.( Dahar, Ratna Willis. 2006. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta :
Penerbit Erlangga)
CONTOHNYA:

Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan
bagaimana kabut dan awan terbentuk.

Teori ekonomi yang membantu mengatasi inflasi yang terjadi di Indonesia sehingga
inflasi dapat dikendalikan

Teori Komunikasi

Teori Manajemen

Teori Akuntansi

Teori Gravitasi

Teori Pembelajaran

Teori Statistika

Teori Konektivisme

Teori Humanisme

Teori Revolusi

l)

Prinsip:

Chatib, Muardi dan Paimun (2002:47) Prinsip disebut juga dengan asas atau dasar,
asas adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan sebagainya
dalam hubungannya dengan pembelajaran quran dan hadist, berarti prinsip yang
dimaksud disini adalah dasar pemikiran yang digunakan dalam mengaplikasikan
metode mengajar khususnya quran dan hadist (Chatib, dkk. 2002. Metodik AlQuran hadist Direktorat jendral Pembinaan kelembagaan Agama Islam Depag
1982/1983. Jakarta:Ciputat Pers).

Dimyati (2006:37) adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan
menjadi dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam
upaya mencapai hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik antara pendidik dan peserta didik (Dimyati 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta)

Syah Djanilus dalam Ahmadi (2001:53)Prinsip merupakan sesuatu yang menjadi


dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb (Ahmadi, Abu Dan Uhbiyati.2001. Ilmu
Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta)

Dardiri dalam Dimyati dan Mujiono (1999:46) merupakan esuatu kebenaran yang
kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya (Dimyati Dan Mujiono.1999. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

Russel Swanburg dalam Purwaningsih (2012:3) adalah kebenaran yang mendasar,


hukum atau doktrin yang mendasari gagasan.(Purwaningsih. 2012. Pengembangan
Kurikulum IPS Terpadu. Yogyakarta. Halaman 3)

Toto Asmara dalam Purwaningsih (2012:3) adalah hal yang secara fundamental
menjadi martabat diri atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari
harga diri.(Purwaningsih. 2012. Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu. Yogyakarta.
Halaman 3)

Udo Yamin Efendi Majdi dalam Purwaningsih (2012:3) adalah pedoman


berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan permanen.
(Purwaningsih. 2012. Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu. Yogyakarta. Halaman
3)

Ahmad Jauhar Tauhid dalam Purwaningsih (2012:3) adalah pandangan yang


menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan sekian lama.
(Purwaningsih. 2012. Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu. Yogyakarta. Halaman
3)

Herry Tjahjono dalam Purwaningsih (2012:3) adalah hukum alam dan sudah jadi
kebenaran hakiki.(Purwaningsih. 2012. Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu.
Yogyakarta. Halaman 3)

CONTOHNYA:

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan mempunyai maksud untuk


melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,
menanggap, mengingat. mengkhayal, merasakan. berpikir. dan sebagainya. Dengan
mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya
pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan
pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat yang dipergunakan, yaitu Prinsip Hangat dan
antusias, Prinsip Tantangan, Prinsip Bervariasi, Prinsip Keluwesan, Prinsip Penekanan
pada hal-hal yang positif, Prinsip Penanaman disiplin diri.

Prinsip-prinsip pembelajaran quran dan hadist antara lain mengetahui motivasi,


kebutuhan dan minat anak didiknya, mengetahui tujuan pendidikan yang sudah
ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan, mengetahui tahap kematangan,
perkembangan serta perubahan anak didik, mengetahui perbedaan-perbedaan individu
didalam anak didik, memperhatikan kepahaman dan hubungan-hubungan, integrasi
pengalaman dan kelanjutannya, pembaharuan dan kebebasan berfikir, menjadikan
proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.

Logam bila dipanaskan maka akan memuai. Hal ini menggunakan prinsip dari kimia.

Prinsip-Prinsip Perencanaan Kurikulum antara lain Perencanaan kurikulum harus


memperhatikan pengalaman siswa, Perencanaan kurikulum mencakup proses dan isi,
Perencanaan kurikulum meliputi berbagai persoalan dan topik, Perencanaan
kurikulum melibatkan berbagai macam kelompok masyarakat, Perencanaan
kurikulum meliputi berbagai level atau tingkatan, Perencanaan kurikulum merupakan
suatu proses berkelanjutan

Semakin besar modal yang dikeluarkan maka akan semakin besar keuntungan yang
akan diterima. Hal ini merupakan prinsip dari Ekonomi

Prinsip-prinsip dari moral dasar antara lain Prinsip Sikap Baik, Prinsip Keadilan,
Prinsip Hormat Terhadap Diri Sendiri

Prinsip pembelajaran untuk pendidikan inklusif sangat beragam diantaranya adalah


prinsip pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus seperti tuna daksa, tuna laras,
dan tuna rungu yaitu Prinsip keterarahwajahan, Prinsip keterarahsuaraan, Prinsip
Intersubyektifitas,Prinsip kekonkritan, Prinsip Visualisasi, Prinsip Keperagaan,
Prinsip pengelaman yang menyatu, Prinsip belajar sambil melakukan.

Anda mungkin juga menyukai