Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Modal Tetap dan Modal Kerja, (2)
Penentuan Biaya Produksi, (3) Penentuan Harga Jual, (4) Cash Flow Penentuan
Modal Kerja, (5) Cash Flow Selama Umur Pabrik, (6) Analisis Harga Penjualan
Produk (7) Penentuan Internal Rate Of Return (IRR), (8) Return Of Investment
(ROI), dan (9) Penentuan Benefit Cost Ratio (BCR).
9.1. Modal Tetap dan Modal Kerja
9.1.1. Modal Tetap Langsung
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Item (Uraian)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
617.897.500
431.860.000
124.000.000
100.000.000
40.000.000
10.000.000
1.323.757.500
Rp 115.900.600
= Rp 1.439.658.100 /tahun
= Rp 119.971.508 /bulan
Modal Kerja = Rp 5.000.000.000
Investasi Awal = Modal Tetap
Modal Kerja
= Rp 1.439.658.100
Rp 5.000.000.000
= Rp 6.439.658.100
9.2. Penentuan Biaya Produksi
9.2.1. Biaya Tetap
No Biaya Tetap
1. Biaya umum administrasi
a. Gaji
b. Tunjangan 10 %
2. Biaya kantor
3. Biaya pemeliharaan
4. Asuransi
5. Promosi
6. PBB
7. Depresiasi
Total
9.2.2. Biaya Tidak Tetap
No Biaya Tidak Tetap
1. Bahan Baku dan penunjang
2. Bahan bakar
Total
= 395,76 x 26 x 12
= 123.478 kg/ tahun = 123.478.000 g/tahun
2. Berat bersih/kemasan
= 50 g
= 2.469.560 x 1%
= 24.696 bungkus / tahun
7. Biaya Produksi
= Rp 5.235.751.488
Biaya Produksi
Produksi
Rp 5.235.751.488
2.444.864
= Rp 8.068.051.200 : 12 (bulan)
= Rp 806.805.120,-
= Rp 4.445.909.955,- x 0,10
= Rp 444.590.995,14. PPh (12%)
1-
BEP
Biaya Tetap
Biaya Tidak Tetap
Hasil Penjualan
Biaya Tetap
100%
Hasil Penjualan - Biaya Tidak Tetap
% BEP
=
Rp 2.287.680.000
x100%
Rp 9.681.661.440 - Rp. 2.948.071.488
=
= 33,97 %
3. Kapasitas BEP
Laba bersih+depresiasi
x 100
Investasi Awal
= 59,23 %
Waktu Balik Modal
1
TPM
1
x 100
59,23
x 100%
= 1,68
Waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah 1 tahun 6 bulan 8 hari.
9.7. Internal Rate Of Return (IRR)
IRR adalah suku bunga yang memuat present value dari future cash flow
atau penerimaan yang diharapkan. Pendirian suatu usaha atau proyek dikatakan
layak jika IRR yang dihasilkan relatif lebih besar dari MARR (Minimum
Alternative Rate of Return). Nilai MARR diambil dari suku bunga deposito bank
yang berlaku pada saat industri akan didirikan.
NPV+ = Rp 270.035.392.656,95
NPV- = Rp -268.467.992.413,85
IRR
= i1 +
NPV +
NPV + - NPV -
(i2 - i1)
= 20% +
Rp
Rp
270.035.392.656,95
x(25 20%)
270.035.392.656,95 - (Rp -270.035.392.656,95 )
=
= 52,67 %
9.9. Analisis Benefit Cost Ratio (BCR)
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara jumlah NPV positif.
BCR ini menunjukan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost
yang dikeluarkan. Suatu perusahaan dianggap layak untuk didirikan jika nilai
BCR lebih besar atau sama dengan satu.
Perhitungan BCR
1. Investasi awal
= Rp 6.439.658.100,- / tahun
2. Umur Pabrik
= 12 tahun
= Rp. 3.467.809.765,-
5. Suku bunga
= 8%
Analisa BCR :
EAC
BCR Proyek =
Hasil Penjualan
EAC
Rp 9.681.661.440,Rp 6.090.294.118,-
=
= 1,58
EAC
Biaya Produksi
BCR Produk =
Rp 6.090.294.118
Rp 5.235.751.488
=
= 1,16