Bore Pile merupakan salah satu tipe pondasi yang dipergunakan untuk bangunan,
apabila tanah dasarnya tidak mempunyai daya dukung untuk memikul berat
bangunan.
Bore Pile, merupakan pondasi dalam yang masih satu tipe dengan tiang pancang,
yang membedakan adalah cara pembuatan. Bore pile, dengan cara dibuatkan
lubang terlebih dahulu, mengebor tanah lalu dimasukan besi tulangan yang sudah
di install, kemudian dimasukan adukan beton atau pengecoran setempat ( cast in
situ concrete pile) .
Sistem pembuatan bore pile ada 3 macam :
1. Bor kering, pelaksanaannya menggunakan mata bor biasa ( spiral plat) diputar
sambil dimasukan kedalam tanah dengan menggunakan alat bore crane, dengan
menggunakan mesin diesel dan as mata diatur, dikendalikan, kaki tripot sebagai
penyangga untuk menaikan dan menurunkan mata bor
2. Bor basah, sistem ini memerlukan casing untuk menahan sisi lubang tanah dari
kelongsoran, pompa air untuk sirkulasi dan airnya yang dipakai untuk pengeboran,
persediaan air harus cukup untuk mencapai kedalaman pengeboran yang
direncanakan.
Bore pile, adalah alternatif lain apabila dalam pelaksanaan lokasinya sangat sulit
atau beresiko apabila menggunakan tiang pancang ( spoon pile) . Seperti, masalah
mobilisasi peralatan, dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar
( getaran, kebisingan, kebersihan) dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi
kegiatan pekerjaan tersebut.
Dari segi teknologi system pengeboran Bored Pile memiliki beberapa keunggulan
antara lain:
* Mobilisasi Mudah
* Tidak mengganggu lingkungan dengan getaran yang dapat merusak/ retak
dinding bangunan sekitar proyek.
* Pengoperasian alat sederhana.
* Memenuhi syarat teknik dan spesifikasi bangunan.
Adapun ukuran lubang pengeboran Bored Pile yang biasa kami lakukan adalah:
* diameter 30cm
* diameter 40cm
* diameter 50cm
* diameter 60cm
* diameter 80cm
3. Sistem pengerjaan bor pile secara manual (strauss pile)
Alat ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya.Alat yang simpel
,ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan menjadikan
cara ini banyak digunakan diberbagai proyek seperti perumahan ,pabrik
,gudang,pagar dll.kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20
cm,25 cm ,30 cm dan 40 cm.tentu saja karena ini berhubungan dengan tenaga
penggeraknya yang hanya tenaga manusia.Jadi cara ini kebanyakan digunakan
untuk bangunan yang tidak begitu berat.
1. Jenis tanah
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe
tanah pada lokasi yang berpasir atau tanah basah maka akan sangat mudah
longsor sehingga sangat sulit dalam proses pengangkatan mata bor setelah
pengeboran. Salah sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang yang telah
dibuat.
Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan dinding
sumuran.
Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering
mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan mata
bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.
3. Kondisi area pengeboran
Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan
pondasi sistem bore pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap
faktor air semen pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat sulit pada
posisi genangan.
Proses pelaksanaan pengeboran :
1. Pek.Persiapan
a. Marking dan penomeran pengeboran
b. Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan
sementara air buangan dan tempat pencampuran air dengan tanah liat sebagai
media pembantu dalam proses pengeboran.
c. Pompa air kotor.
d. Material pendukung (tanah liat dan beton readymix).
e. Perakitan tulangan baja.
2. Pengeboran
Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk
pekerjaan pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan
material tanah dan mengurangi gesekan dalam lubang.
Langkah langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut :
I.
Pekerjaan Pengeboran.
Pekerjaan Pasangan
a.
b.
Setelah umur beton 7 hari dilanjutkan dengan bobokan pile cap, sampai level
atau batas yang telah ditentukan sesuai dengan hasil uji try mix.
Foto-foto pelaksanaan :
Pengeboran ini adalah merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang
bor (Bor Pile), kedalaman serta diameter tiang bor menjadi parameter utama
dipilihnya alat-alat bor. Juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan
tanah. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, serta peralatan apa
yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata bor-nya stack di bawah. Berikut ini
contoh mesin bor dan auger dengan berbagai ukuran.
Pemasangan Casing
Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan.
Metode pelaksanaan pondasi bore pile ada 3 macam, yaitu metode kering, metode
basah, dan metode casing. Berikut penjelasan perbedaan metode yang digunakan
pada pelaksanaan pondasi bored pile.
A. Metode kering
Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di
bor dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya
mempunyai permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak
masuk ke dalam lubang bor saat lubang masih terbuka
Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung
tanpa casing
Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor
B. Metode Basah
Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air tanah,
sehingga lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung
atau larutan polimer, jadi pengeboran dilakukan dalam larutan
Jika kedalaman yang diinginkan telah tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan
yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor yang masih berisi
cairan bentonite (Polymer)
Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie, larutan
bentonite akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton
Larutan yang keluar dari lubang bor, ditampung dan dapat digunakan lagi untuk
pengeboran di lokasi selanjutnya.
C. Metode casing
Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor, misalnya tanah
dilokasi adalah pasir bersih di bawah muka air tanah.
Untuk menahan agar lubang bor tidak longsor digunakan pipa selubung
baja (Casing)
Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara
memancang, menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman yang
ditentukan.
Sebelum sampai menembus muka air tanah pipa selubung dimasukkan.
Tanah di dalam pipa selubung dikeluarkan saat penggalian atau setelah pipa
selubung sampai kedalaman yang diinginkan. Kemudian lubang bor dibersihkan
kemudian tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam pipa selubung
Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang (bila pembuatan lubang digunakan
larutan, maka untuk pengecoran digunakan pipa tremie)