PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Buerger (Tromboangitis Obliterans) merupakan
penyakit oklusi pembuluh darah perifer yang lebih sering
terjadi
di
Asia
dibandingkan
di
negara-negara
barat.
Buerger
mempublikasikan
penjelasan
yang
lebih
100%
Spontaneous
kasus
Tromboangitis
Gangrene.
Obliterans
(kadang
menurunnya
jumlah
perokok,
dan
juga
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sindrom boergoer?
2. Bagaimana etiologi sindrom boergoer?
3. Bagaimana patofisiologi sindrom boergoer?
4. Bagaimana manifestasi klinis sindrom boergoer?
5. Bagaimana komplikasi sindrom boergoer?
6. Bagaimana konsep asuhan keperawatan dari sindrom
buerger?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang penyakit
sindrom buerger.
2. Untuk menambah
pengetahuan
terhadap
lebih
peduli
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
agar
buerger
merupakan
suatu
kelainan
familial
serta
tidak
ada
hubungannya
dengan
memberikan
perbaikan
pada
penyakit
ini.
buerger,
leukosit
polimoffonuklear
terbentuk
trombus
yang
akhirnya
akan
menurun.
Penurunan
aliran
darah
ini
dapat
nyeri
Fontaine
terjadi
tidak
justru
dapat
waktu
digunakan
istirahat.
disini
Nyerinya
sangat
hebat
dan
menetap.
Sering
terjadi
radang
lipatan
kuku
dan
akibatnya paronikia.
Infark kulit kecil bisa timbul, terutama pulpa phalang
distal yang bisa berlanjut menjadi gangren atau ulserasi
kronis yang nyeri. Tanda dan gejala lain dari penyakit ini
meliputi rasa gatal dan bebal pada tungkai dan fenomena
Raynaud (suatu kondisi dimana ekstremitas distal: jari,
tumit, tangan, kaki, menjadi putih jika terkena suhu dingin).
Ulkus dan gangren pada jari kaki sering terjadi pada
penyakit buerger.
Perubahan kulit seperti pada penyakit sumbatan arteri
kronik lainnya kurang nyata. Pada mulanya kulit hanya
tampak memucat ringan terutama di ujung jari. Pada fase
lebih lanjut tampak vasokonstriksi yang ditandai dengan
campuran
pucat-sianosis-kemerahan
bila
mendapat
rangsangan dingin.
Berbeda dengan penyakit Raynaud, serangan iskemia
disini biasanya unilateral. Pada perabaan, kulit sering terasa
dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang rendah atau hilang
merupakan tanda fisik yang penting. Tromboflebitis migran
superfisialis dapat terjadi beberapa bulan atau tahun
sebelum tampaknya gejala sumbatan penyakit Buerger. Fase
akut menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena
teraba sebagai saluran yang mengeras sepanjang beberapa
milimeter sampai sentimeter di bawah kulit.
Kelainan ini sering muncul di beberapa tempat pada
ekstremitas tersebut dan berlangsung selama beberapa
minggu. Setelah itu tampak bekas yang berbenjol-benjol.
Tanda ini tidak terjadi pada penyakit arteri oklusif, maka ini
hampir patognomonik untuk tromboangitis obliterans. Gejala
klinis Tromboangitis Obliterans sebenarnya cukup beragam.
Ulkus dan gangren terjadi pada fase yang lebih lanjut dan
sering didahului dengan udem dan dicetuskan oleh trauma.
Daerah iskemia ini sering berbatas tegas yaitu pada
ujung jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan mengabur bila
ada infeksi sekunder mulai dari kemerahan sampai ke tanda
selulitis. Perjalanan penyakit ini khas, yaitu secara bertahap
bertambah berat. Penyakit berkembang secara intermitten,
mengenai
satu
kaki
atau
tangan,
mungkin
E.
Komplikasi
1. Gangren
Gangren adalah kematian bagian jaringan tubuh.
Gangren biasanya disebabkan oleh suplai darah tidak
adekuat, tetapi kadang kala disebabkan oleh cedera
langsung (gangren traumatik) atau infeksi. Suplai darah
yang buruk dapat disebabkan oleh:
a. Penekanan pada pembuluh darah (misalnya, turniket,
balutan
yang
ekstremitas).
b. Obstruksi di
terlalu
dalam
ketat,
pembuluh
dan
pembengkakan
darah
yang
sehat
tersebut
menyebabkan
ulkus
berbau.
Ulkus
warna
hipertensi
pada
(efek
bagian
yang
vasospasme),
sakit
pada
kemudian
hiperemik
(merah),
tanda
warna
(vasodilatasi),
sensitf
terhadap
kebutuhan
pengobatan
b.d
kurang
pendingin
ruangan,
pertahankan
pintu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa penyakit sindrom buerger merupakan penyakit oklusi
kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil
dan sedang,terutama mengenai pembuluh darah perifer
ekstremitas inferior dan superior. Penyakit Tromboangitis
Obliterans merupakan kelainan yang mengawali terjadinya
obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki.
Pembuluh darah mengalami konstriksi atau obstruksi
sebagian yang dikarenakan oleh inflamasi dan bekuan
sehingga mengurangi aliran darah ke jaringan. Penderita
penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan
mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah.
Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan
pada penyakit ini.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa terutama dalam bidang
kesehatan, sebaiknya kita menghindari yang namanya
merokok. Karena merokok ini dapat menjadi salah satu
penyebab terjadinya penyakit sindrom buerger yang akan
berakibat fatal bagi kita, utamanya juga untuk yang perokok
DAFTAR PUSTAKA
Judith M.Wilkinson.
2006.
Buku Saku
Diagnosis
EGC.
Pedoman
perawatan
Untuk
perencanaan
pasien.
Edisi
dan
3.
Pendokumentasian
Jakarta:
EGC.
2015.
https://nurfadila384.wordpress.com/2012/10/12/askep-syndrombuerger/.