Ketika perusahaan memperoleh aset seperti properti, pabrik, dan peralatan
melalui hibah pemerintah, konsep biaya yang ketat menyatakan bahwa valuasi aset harus nol. Namun, keberangkatan dari prinsip biaya historis tampaknya dibenarkan karena satu-satunya biaya yang dikeluarkan (biaya hukum dan pengeluaran kecil lainnya relatif) bukan merupakan dasar akuntansi yang tepat untuk aset yang diperoleh. Tidak mencatat sama sekali berarti mengabaikan realitas ekonomi dari kenaikan kekayaan dan aset. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan menggunakan nilai wajar aset untuk menentukan nilai dalam pembukuan. Income approaches(Pendekatan pendapatan) IFRS memerlukan pendekatan pendapatan dan menunjukkan bahwa aturan umum adalah bahwa hibah harus mengakui pendapatan secara sistematis yang cocok mereka dengan biaya yang terkait bahwa mereka dimaksudkan untuk mengkompensasi. ini dicapai dalam satu dari dua cara untuk aset seperti properti, pabrik, dan peralatan: 1. merekam hibah sebagai pendapatan hibah ditangguhkan, yang diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama masa manfaat aset atau 2. dikurangi hibah dari nilai tercatat aset yang diterima dari hibah, dalam hal hibah tersebut diakui dalam pendapatan sebagai pengurang beban penyusutan. Cost subsequent to acquisition (Biaya setelah akuisisi) Setelah aset tetap siap untuk digunakan , dapat terjadi biaya tambahan yang berkisar dari reparasi biasa hingga penambahan yang signifikan. Masalah utamanya adalah mengalokasikan biaya-biaya ini ke periode waktu yang tepat. Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi , tiga kondisi berikut harus dipenuhi: 1. Umur manfaat aset harus meningkat 2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aset harus meningkat 3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan Addition (Penambahan) Penambahan umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut definisinya setiap penambahan pada aset tetap akan dikapitalisasi karena aset baru telah diciptakan. Sebagai contoh , penambahan suatu bangunan sayap pada rumah sakit, atau penambahan sistem pendingin pada sebuiah kantor, akan meningkatkan potensi pelayanan dari fasilitas tersebut. Pengeluaran semacam ini harus dikapitalisasi dan ditandingkan dengan pendapatan yang akan dihasilkan di periode masa depan.
Improvements and Replacement (Perbaikan dan penggantian)
Perusahaan mengganti aset ke aset lainnya melalui perbaikan dan penggantian. Perbedaan antara perbaikan dan penggantian adalah , jika perbaikan adalah penggantian aset yang sekarang sedang digunakan dengan aset lain yang lebih baik (seperti lantai kayu dengan lantai semen). Dipihak lain, penggantian adalah subtitusi dari aset yang sama (lantai kayu dengan lantai kayu). Sering kali perbaikan dan penggantian timbul dari kebijakan umum untuk memodernisasi atau merehabilitasi bangunan lama atau seperangkat peralatan. Rearrangement and Reorganization (Penyusunan kembali dan pemasangan kembali) Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat di periode masa depan. Contohnya adalah penyusunan kembali dan pemasangan kembali sekelompok mesin untuk memudahkan produksi di masa depan. Repairs (Reparasi ) Reparasi biasa adalah pengeluarab yang dilakukan untuk mempertahankan aset tetap berada dalam kondisi siap operasi. Biaya ini daoat dibebankan ke akun beban selama periode terjadinya, atas dasar bahwa periode tersebut merupakan periode yang paling banyak menerima manfaat. Penggantian komponen kecil, pelumasan,dan penyetelan peralatan, pengecetan kembali, dan pembersihan adalah contoh dari beban pemeliharaan yang dikeluarkan secara teratur serta diperlakukan sebagai beban operasi biasa. Reparasi besar atau major reapirs (seperti turun mesin) terjadi, maka beberapa periode akan menerima manfaat dan biaya itu harus diperlakukan sebagai penambahan, perbaikan atau penggantian. Dispositin of property, plant, and equipment (Disposisi aset tetap) Sebuah perusahaan seperti nokia mungkin dapat menarik aset tetap secara sukarela atau melepaskan sebagai penjualan, pertukaran, koversi terpaksa atau pembuangan. Tanpa memperhatikan waktu pelepasan, penyusutan harus dihitung hingga tanggal disposisi. Kemudian semua akun yang berhubungan dengan aset yang ditarik harus dihilangkan. Umumnya, nilai buku aset tetap tertentu tidak sama dengan nilai pelepasannya. Akibatnya, timbul keuntungan atau kerugian. Penyebabnya adalah : penyusutan merupakan estimasi atas alokasi biaya dan bukan proses penilaian. Keuntungan atau kerugian sebenarnya merupakan koreksi laba bersih untuk tahun-tahun selama aset tetap digunakan. Sale of Plant assets (Penjualan aset tetap) Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Involuntary conversion (Konversi terpaksa)
Terkadang pelayanan suatu aset berakhir karena konversi terpaksa seperti
kebakaran, banjir, pencurian, atau pembebasan. Selisih antara jumlah yang dipulihkan misalnya dari ganti rugi pembebasan atau klaim asuransi dan nilai buku aset tersebut jika ada, dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian akan diperlukan dengan cara yang tidak berbeda dengan jenis disposisi lainnya. Dalam beberapa kasus, keuntungan atau kerugian sering kali dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba-rugi, jika kondisi disposisi itu bersifat tidak biasa dan jarang terjadi.