MIKROBIOLOGI
PERCOBAAN VIII
SENYAWA ANTI MIKROBA
Disusun Oleh :
NAMA
: RUKMANA
STAMBUK
: G 301 12 008
: KIMIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
129
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh
atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba
dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa
desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada
tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang
sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu
kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. antbiotik ialah suatu bahan
kimia yang dikeluarkan oleh jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang
mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapatmerintangi/memusnahkan
jasad renik lainnya.
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil
maupun spiril,dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu
antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang
spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama
jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang
sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh
karena itutetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum.
Oleh karena itu percobaan ini perlu dilakukan agar lebih memahami
senyawa yang bagaimana yang bisa dijadikan agen anti mikroba.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anti mikroba.
2. Mengetahui senyawa apa yang dapat dijadikan agen anti mikroba serta
kandungannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
130
yang
dipengaruhi
makin
baik.
Tidak
mengakibatkan
normal
pada
inang.
Gangguan
terhadap
flora
normal
dapat
131
efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin
dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).
Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri
pangan harus sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu
mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah
senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba.
Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan. Antiseptik
adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada kulit,
misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat
membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan
peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit,
dan tembaga sulfat (Dwidjoseputro, 2003).
Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk
makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri),
bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang),
fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat
germinasi spora bakteri). Keefektifan penghambatan merupakan salah satu kriteria
pemilihan suatu senyawa antimikroba untuk diaplikasikan sebagai bahan
pengawet bahan pangan. Semakin kuat penghambatannya semakin efektif
digunakan. Kerusakan yang ditimbulkan komponen antimikroba dapat bersifat
mikrosidal (kerusakan tetap) atau mikrostatik (kerusakan sementara yang dapat
kembali). Suatu komponen akan bersifat mikrosidal atau mikrostatik tergantung
pada konsentrasi dan kultur yang digunakan. Mekanisme penghambatan
mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa factor
diantaranya gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, peningkatan
permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen
penyusun sel, menginaktivasi enzim, dan destruksi atau kerusakan fungsi material
genetic (Akhanggit, 2010).
Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk
menguji aktivitas antimikroba, metode difusi dapat dilakukan 3 cara yaitu metode
132
silinder, lubang dan cakram kertas. Metode silinder yaitu meletakkan beberapa
silinder yang terbuat dari gelas atau besi tahan karat di atas media agar yang telah
diinokulasi dengan bakteri. Tiap silinder ditempatkan sedemikian rupa hingga
berdiri di atas media agar, diisi dengan larutan yang akan diuji dan diinkubasi.
Setelah diinkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya
daerah hambatan di sekeliling silinder (Dwidjoseputro, 2003).
BAB III
METODOLOGI
133
3.1.
3.2.
Cawan petri
Erlenmeyer 1000 mL
Pinset
Pipet tetes
Jarum ose
Bunsen
7. Pipet tetes
8. Tabung reaksi
9. Inkubator
B. Bahan
1. Biakan bakteri Escherichia coli
2. Biakan bakteri Lactobacillus
3. Medium NA (Nutrient Agar)
4. NaCl fisiologi
5. Paper disk
6. Ekstrak daun pare
7. Alkohol 70%
8. Spritus
9. Kapas
10.Tissue
3.3.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan
adalah :
1. Pembuatan Suspensi Larutan
1) Mengambil larutan NaCl fisiologi dan memasukkannya ke dalam
dua tabung reaksi masing-masing 5 mL.
2) Mengambil bakteri Lactobacillus dan
Escherichia
coli
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengamatan
No.
Nama Bakteri
1.
Medium
Hasil Pengamatan
NA
Terbentuk zona
bening
Escherichia coli
135
2.
NA
Terbentuk zona
bening
Lactobacillus
4.2.
Pembahasan
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau
menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme
daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara
fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan,
antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Percobaan ini bertujuan untuk
menentukan apakah senyawa daun pare bisa menghambat pertumbuhan
bakteri atau tidak.
Pengujian aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa
besar potensi atau konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi
mikroorganisme. Untuk metode pengujian antibakteri suatu zat, metode yang
sering digunakan diantaranya metode difusi. Metode ini dapat dilakukan
dengan menggunakan disk atau sumuran yang ke dalamnya dimasukkan
antimikroba dalam gelas tertentu dan ditempatkan dalam media padat yang
telah diinokulasikan dengan bakteri indikator setelah diinkubasi akan terjadi
daerah jenuh di sekitar sumuran atau disk dan diameter hambatan merupakan
136
Domain:
Filum :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies :
Bacteria
Proteobacteria
Gammaproteobacteria
Enterobacteriales
Enterobacteriaceae
Escherichia
Escherichia coli
[1]
, anaerobik
137
dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus.
Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi
tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya
bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan.
Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.
Klasifikasi
Kerajaan :
Divisi
:
Kelas
:
Ordo
:
Famili :
Genus :
Bacteria
Firmicutes
Bacilli
Lactobacillales
Lactobacillaceae
Lactobacillus
Kerajaan :
Divisi :
Kelas
:
Ordo
:
Famili :
Genus :
Spesies :
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Cucurbitales
Cucurbitaceae
Momordica
Momordica charantia L.
138
ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan) yang memiliki
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba.
Langkah pertama pada percobaan ini adalah pembuatan suspensi dari
bakteri Escherichia coli dan Lactobacillus. Kemudian membuat senyawa
aktif. Senyawa atau zat aktif merupakan zat yang memang terbukti
memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis
tertentu. Zat aktif juga dikenal sebagai drug, active ingredient, dan active
pharmaceutical ingredient (API). Suatu proses penemuan obat (drug
discovery) dilakukan untuk memperoleh suatu zat aktif yang dibutuhkan, baik
dari bahan alam, semisintesis maupun sintesis penuh. Senyawa aktif dibuat
dari ekstrak daun pare yang diencerkan dengan NaCl fisiologi. NaCl
fisiologis adalah larutan NaCl yang menyerupai cairan tubuh, lalu
dimasukkan paper disk hingga jenuh. Setelah itu, larutan suspensi
dicampurkan dengan medium. Medium yang digunakan disini adalah medium
NA (Nutrient Agar) karena pada medium NA terkandung banyak nutrisi yang
diperlukan
oleh
kedua
jenis
bakteri
untuk
pertumbuhannya.
Lalu
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau
menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme
daya
kerjanya
atau
tujuan
penggunaannya.
Bahan
yang
dapat
(membunuh
bakteri),
bakteristatik
(menghambat
140
3. Zona
bening
pada
medium
terjadi
karena
antimikroba
akan
141