PENGERTIAN JPKM
JPKM merupakan model jaminan kesehatan pra-bayar yang mutunya terjaga dan
biayanya terkendali, JPKM dikelola oleh suatu badan penyelenggara (bapel) dengan
menerapkan jaga mutu dan kendali biaya. Masyarakat yang ingin menjadi
peserta/anggota mendaftarkan diri dalam kelompok-kelompok ke bapel dengan
membayar iruan di muka. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan paripurna dan
berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang memenuhi
kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya terjangkau. Pemberi
pelayanan kesehatan (PPK) adalah bagian dari jaringan pelayanan kesehatan yang
dikontrak dan dibayar praupaya/di muka oleh bapel, sehingga terdorong untuk
memberikan pelayanan paripurna yang terjaga mutu dan terkendali biayanya.
Jaringan pelayanan berjenjang terdiri atas pelayanan tingkat pertama/Primer,
sekunder dan tertier. Pemberi pelayanan tingkat pertama (PPK-1) dapat berupa dokter
umum/dokter keluarga, dokter gigi, bidan praktek, puskesmas, balkesmas, maupun klinik
yang dikontrak oleh bapel JPKM yang bersangkutan. Selanjutnya bila diperlukan akan
dirujuk ke tingkat sekunder (PPK-2), yakni praktek dokter spesialis, kemudian dapat
dilanjutkan ke tingkat tertier (PPK-3) yaitu pelayanan spesialistik di rumah sakit untuk
pemeriksaan atau rawat inap.
B. MENGAPA PERLU JKM
Masyarakat memerlukan jaminan pemeliharaan kesehatan yang dibiayai dengan
iuran bersama, karena :
1. Biaya pemeliharaan kesehatan cenderung makin mahal seiring dengan perkembangan
iptek dan pola penyakit degeneratif akibat penduduk yang makin menua.
2. Pemeliharaan kesehatan memerlukan dana yang berkesinambungan.
3. Tidak setiap orang mampu membiayai pemeliharaan kesehatan nya sendiri, Sakit dan
musibah dapat datang secara tiba-tiba.
4. Pembiayaan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri cenderung
lebih mahal dan tidak menjamin terpeliharanya kesehatan karena bersifat kuratif
semata.
5. Beban biaya perorangan dalam pemeliharaan kesehatan menjadi lebih ringan bila
ditanggung bersama. Dana dari iuran bersama yang terkumpul pada JPKM dapat
menjamin pemeliharaan kesehatan peserta.
C. PARA PELAKU JPKM
Premi/Iuran
PESERTA
D. MANFAAT JPKM
Yankes
Paripurna
Pembayaran
Praupaya
PPK
Dapat dikatakan bahwa JPKM dirancang untuk memberi maanfaat kepada semua
pihak yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan, baik masyarakat konsumen jasa
kesehatan sendiri, para pemberi pelayanan kesehatan (PPK) di jenjang pelayanan tingkat
pertama, sekunder maupun tertier, serta dunia usaha. Berikut ini uraian manfaat bagi
berbagai pihak itu:
1. Manfaat bagi Masyarakat:
a. Masyarakat memperoleh pelayanan paripurna (preventif, Promotif, Kuratif,
rehabilitatif) dan bermutu.
b. Masyarakat mengeluarkan biaya yang ringan untuk kesehatan, karena azas usaha
bersama dan kekeluargaan dalam JPKM memungkinkan terjadi nya subsidi silang :
dimana yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua/balita
dan yang kaya membantu yang miskin.
c. Masyarakat terlindung/terjamin dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan utamanya.
d. Terjaminnya pemerataan pelayanan kesehatan yang pada gilirannya akan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Manfaat bagi PPK:
a. PPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi
peserta karena ditunjang sistem pembayaran dimuka/praupaya.
b. PPK akan memperoleh balas jasa yang makin besar dengan makin terpeliharanya
kesehatan peserta (konsumen).
c. PPK dapat lebih meningkatkan
prefesionalisme,
kepuasan
kerja
dan
a. Pemda memperoleh masyarakat yang sehat dan produktif dengan biaya yang
berasal dari masyarakat sendiri.
b. Subsidi pemerintah dapat dialokasikan kepada yang lebih memerlukan, utama nya
bagi masyarakat miskin. Pembayaran pra-upaya dalam JPKM memakai
perhitungan unit cost riil/non subsidi, sehingga pemda dapat menyesuaikan tarif
bagi masyarakat mampu.
c. Pengeluaran pemda untuk membiayai bidang kesehatan dapat lebih efisien.
E. JURUS-JURUS DALAM JPKM
Sebagai suatu jaminan kesehatan yang efektif dan efisien, JPKM mengandung
beberapa jurus yang harus diterapkan untuk memenuhi kebutuhan utama kesehatan
peserta secara paripurna dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali.
Setidaknya ada 7 jurus dalam pelaksanaan JPKM ini, yang menjamin efesiensi,
efektivitas dan pemerataan pemeliharaan kesehatan dalam JPKM meliputi:
1. Pembayaran Iuran dimuka ke Badan Penyelenggara. Peserta JPKM membayar
sejumlah iuran di muka secara teratur kepada Bapel, sehingga Bapel dapat mengetahui
jumlah dana yang harus dikelolanya secara efisien untuk pemeliharaan kesehatan
peserta.
2. Pembayaran Pra-upaya ke Pemberi Pelayanan Kesehatan. Pembayaran sejumlah dana
dimuka oleh Bapel kepada PPK, sehingga PPK tahu batas anggaran yang harus
digunakan untuk merencanakan pemeliharaan kesehatan peserta secara efisien dan
efektif. Dapat digunakan beberapa cara seperti kapitasi, sistem anggaran, DRG
(Diagnostic Related Group), dll. Dalam kapitasi, pembayaran dimuka adalah sebesar
perkalian jumlah peserta dengan satuan biaya tertentu.
3. Pemeliharaan kesehatan paripurna mencakup upaya promotif/peningkatan kesehatan.
Preventif/pencegahan penyakit, kuratif/pengobatan serta rehabilitatif/pemulihan
kesehatan: yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang oleh sarana pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan tertier.
4. Ikatan Kerja. hubungan antara Bapel dan PPK dan antar Bapel dengan peserta diatur
dengan ikatan kerja yang menata secara rinci dan jelas hak dan kewajiban masingmasing.
5. Jaga mutu pelayanan kesehatan, jaga mutu dilaksanakan oleh Bapel agar pelayanan
kesehatan yang diberikan sesuai kebutuhan dan standar profesi serta kaidah
pengobatan rasional.
6. Pemantauan pemanfaatan pelayanan. Pemantauan ini perlu dilakukan untuk dapat
melakukan penyesuaian kebutuhan medis peserta, mengetahui perkembangan
JPKM diharapkan aktif menjalin hubungan dengan Bapel JPKM, peserta dan PPK, untuk
kemudian memberikan masukan kepada penentu kebijakan berdasarkan hasil pemantau,
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan JPKM.
N. PENUTUP
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran dan kesehatan yang bermutu
dengan bisa terjangkau sudah tidak dapat ditunda lagi dengan JPKM yang menata sistem
pembiayaan dan sistem, pelayanan kesehatan diharapkan kebutuhan tersebut akan
terpenuhi secara efektif dan efisien.
Keberhasilan dari JPKM tidak terlepas dari peran aktif para pelaku JPKM yang
terdiri dari peserta, Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK), Badan Penyelenggara
(BAPEL), Serta Pemerintah selaku Badan Pembina (Bapim).
Dalam Penyelenggaraan JPKM, dokter keluarga diperlukan sebagai pelaksana
pelayanan kesehatan primer yang dapat menjalankan kendali mutu guna meningkatkan
kesehatan keluarga yang menjadi mitra binaannya, menuju peningkatan kesehatan
segenap masyarakat dalam rangka mendukung tercapainya Indonesia Sehat 2010.