FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini. Keadaan
yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakan.Dengan
meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi
pH rumen akan berkurang. Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba. Peningkatan
populasi protozoa dari 1,15 x 106 menjadi 3,14 x 106 telah dilaporkan jika frekuensi
pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehari.Konsumsi sukarela
(voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampai empat kali kebutuhan hidup
pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum. Dengan eningkatnya konsumsi,
volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan
meningkat
4. Potensial reduksi-oksidasi
Mikroba mempunyai derajat sensitifitas tertentu terhadap potensial oksidasireduksi dari medium pertumbuhannya. Potensial oksidasi-reduksi dari suatu substrat
adalah nilai kemudahan substrat tersebut dalam mengeluarkan atau memperoleh electron.
Potensial oksidasi-reduksi suatu system disimbolkan Eh. Mikroba aerob memerlukan Eh
negative.
Beberapa bakteri biasanya memerlukan kondisi reduksi untuk pemulaan tumbuh (Eh
sekitar-200mv) misalnya clostridium, sedangkan yang lain ada yang perlu positif Eh,
misalnya bacillus mikroba yg tumbuh dibawah kondisi reduksi disebut mikroaerofil
(lactobacilli, streptococci)
5. Pengaruh osmotik
Tidak seperti protozoa, bakteri relatif tahan terhadap perubahan tekanan osmotik.
Hal ini antara lain disebabkan adanya kemampuan bakteri untuk mempertahankan
konsentrasi beberapa ion yang terdapat didalam sel.
6. Macam pakan
Pakan Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta
laju pengenceran (dilution rate) isi rumen. Jika ransum basal mengandung serat kasar
tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya
proses fermentasi selulosa. Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya. Jamur karena
sifatnya
adalah
selulolitik
akan
meningkat
jumlahnya
pada
kondisi
ini.
Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakan.
Dengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertmbahnya frekuensi suplai
makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang. Hal ini akan meningkatkan populasi
mikroba. Peningkatan populasi protozoa dari 1,15 x 106 menjadi 3,14 x 106 telah
dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali
sehari.
Konsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampai
empat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum. Dengan
meningkatnya konsumsi, volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju
pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat.
SUMBER:
http://masdhuhaa-nurdiansyah.blogspot.co.id/2012/12/makalah-mikroba-rumenkelompokc4.html
http://dithanovi-ub.blogspot.co.id/2011/06/mikroba-rumen.html