Teory Dan Konstruksi Teory
Teory Dan Konstruksi Teory
NAMA KELOMPOK :
1. ANGGITA NURUL IFTITAH (130210102052)
2. ASNI FUROIDAH
(130210102116)
3. BERNITA IFADA S.
(130210102055)
4. NITA WULANDARI
(130210102045)
(130210102002)
Mensistematikan penemuan-penemuan
Suatu teori dapat digunakan untuk mensistematikan penemuan-penemuan
penelitian dan memberikan arti pada peristiwa-peristiwa yang kelihatannya tidak
saling
berhubung.suatu
teori
dapat
menunjukkan
bagaimna
mengurangi
Melahirkan hipotesis-hipotesis
Suatu teori merupakan teori generator yang tidak ternilai dari hipotesishipotesis penelitain. Salah satu kegunaan teori ialah untuk menyampaikan pada para
ilmuwan tempat menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Suatu
teori yang baik dapat menghemat usaha-usaha yang tidak berguna dengan
menunjukkan di mana kiranya letak segi keuntungannya bila dilakukan penelitian.
Nilai heuristic yang dimiliki teori ini sangat penting untuk penelitan pada berbagai
tingkatan
Membuat predikat
Suatu teori dapat digunakan untuk melakukan prediksi. Fungsi ini mirip
dengan fungsi kedua yang telah dikemukakan di atas, tetapi dengan implikasi yang
telah kuat. Suatu teori bukan hanya membawa ilmuwan pada pengajuan pertanyaanpertanyaan yang mungkin akan berguna, melainkan juga teori itu dapat
Memberikan penjelasan
Suatu teori dapat digunakan untuk menjelaskan. Jadi, fungsi teori dalam hal
ini untuk menjawab pertanyaan mengapa. Mengapa terjadi peristiwa-peristiwa
tertentu, dan mengapa manipulasi suatu variable menghasilkan perubahan pada
variable yang lain.
Snelbecker (1974) mengemukakan, bahwa kontruksi teori merupakan suatu
bagian dari proses keberlangsungan dalam psikologi dan pendidikan, apakah yang
diperhatikan itu suatu proses, belajar misalnya, ataukah suatu individu. Bahwa
manusia itu belajar, merupakan fakta yang nyata, yang tidak jelas ialah bagaimana
manusia itu belajar, atau mengapa manusia belajar.
merupakan
suatu
analog
konseptual
yang
digunakan
untuk
4. KONSTRUK
Konstruk-konstruk merupakan jantung teori-teori. Konstruk merupakan semacam
konsep. seperti semua konsep, konstruk menyajikan suatu kategorisasi atau klasifikasi
dari benda-benda atau kejadian-kejadian, sehingga dengan satu symbol sejumlah
observasi-observasi konkret dapat disajikan (Marx. 1976).
5. HUKUM DAN PRINSIP
Suatu hukum merupakan suatu pernyataan tentang suatu hubungan antara
variable-variabel. (Sneilbecker, 1974).
Suatu, prinsip merupakan suatu pernyataan tentang hubungan-hubungan yang
dapat dikatakan mempunyai dasar empiris, tetapi belum dapat disebut suatu hukum
karena, atau belum dapat mendasar, atau belum cukup mantap. (Snelbecker, 1974).
Sehingga dapat dikatakan bahwa teori merupakan istilah yang paling inklusif dan
umum, sedangkan istilah-istilah yang lain dapat diturunkan dari istilah teori itu.
KONTRUKSI TEORI
Ada dua metode konstruksi teori, yaitu:
1. Kontruksi Teori Secara Deduktif
Teoriwan deduktif bekerja dari atas ke bawah. Ia membangun suatu teori yang
kelihatannya logis, dengan dasar apriori. Kemudian teori itu diuji dengan melakukan
eksperimen yang sifatnya ditentukan oleh teori tersebut. Dalam teori semacam ini
mula-mula dirumuskan sekumpulan asumsi atau postulat dasar. Ciri dari teori
deduktif ini,dimana postulat yang menghasilkan hipotesis yang benar, dipertahankan,
sehingga selama periode tertentu teori itu mengalami koreksi sendiri.
2. Kontruksi Teori Secara Induktif
Menurut cara ini, teori-teori menjadi generalisasi dari fakta-fakta empiris.
Teoriwan induktif bekerja dari bawah ke atas, menyusun teori-teori mini yang
memperhatikan hasil-hasil penelitian yang telah berkali-kali diuji. Lalu menyusun
sistem-sistem yang lebih tinggi tingkatnya sebagai generalisasi dari teori-teori mini
itu, dan akhirnya merumuskan suatu teori yang dapat mencakup semua pernyataan
yang lebih rendah tingkatannya.
3. Keadaan Sekarang
Dua cara konstruksi teori yang telah dikemukakan di atas sebenarnya
merupakan dua hal yang ekstrem. Bila seseorang merasa, bahwa dalam psikologi ada
fakta-fakta tertentu yang sudah mantap dan cukup pemahaman tentang bekerjanya
Secara Parsimoni
Aturan ini mengemukakan, bahwa bila dua teori kelihatannya sama validnya
ditinjau dari segi sintatik maupun segi semantik, maka teori yang lebih sederhanalah
yang diterima.Dalam psikologi dan pendidikan pada kenyataannya, parsimony tidak
begitu menjadi masalah, karena masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum
terjawab mengenai kesahihan semantik dari sebagian besar teori-teori dalam kedua
bidang ini (Snelbecker, 1974)