Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengembangan PTK

Dosen Pengampu : Dr. Arif Rahman, M.Pd

REVIEW BAB 14, 15 DAN 16


BUKU PHRM IN NEWS

HAK-HAK PEGAWAI
SERIKAT PEGAWAI
KEPUTUSAN BERSAMA
Disusun oleh :
Afrizen
(8146132031)
Heri Sukamto (8146132042)
Kelas A1W A.P. Kepengawasan

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

BAB 14
HAK-HAK PEGAWAI

A. Tujuan dan Pentingnya Hak-Hak Pegawai


Bagian ini berfokus pada hak-hak pegawai yang bekerja di suatu perusahaan.
Bagian ini akan menjelaskan betapa pentingnya meyakinkan pegawai (tua ataupun muda)
bahwa hak-hak pegawai sesungguhnya dapat diperjuangkan pada sebuah perusahaan.
Pemberian rasa hormat terhadap pegawai di sebuah perusahaan sangat penting.
Kejahatan yang sering dialami oleh pegawai harus dilindungi oleh peraturan atau UndangUndang. (misalnya Undang-Undang Anti Kekerasan dan Diskriminasi).
Pada suatu kasus yang pernah terjadi Ada delapan orang pegawai perempuan
yang pernah mengalami semacam kasus pelanggaran yang berhubungan dengan seksual,
mereka dapat mengajukan keberatan terhadap peruusahaan dan menuntutnya di depan
pengadilan. Dengan adanya Undang-Undang mengenai hak-hak pegawai. Maka kedelapan
pegawai tersebut memenangi kasus tersebut dan mendapatkan ganti rugi sebesar US Dollar
300.000,-. Ini membuktikan bahwa hak-hak pegawai memang harus dilindungi oleh
negara.
Pada kasus lain yang pernah terjadi, kasus diskriminasi, seorang hakim di Amerika
Serikat memutuskan agar perusahaan membayar gaji mereka selama beberapa bulan,
tepatnya antara tahun 1971 sampai dengan 1973. Jumlah yang haraus dibayarkan adalah
sebanyak gaji yang haarus mereka terima dan pembagian keuntungan perusahaan yang
telah mereka dapatkan selama tahun 1971 sampai dengan 1973. Dengan adanya peristiwa
ini, maka peristiwa-peristiwa yang berkaitan tentang diskriminasi semakin berkurang.
B. Hubungan-hubungan yang Mempengaruhi Hak-hak Pegawai
1. Hubungan-Hubungan dengan Manajemen Personalia dan Pengembangan (PHRM).

Hubungan-hubungan yang sangat penting diantara PHRM adalah hubungan antara


manajemen dengan serikat pegawai, pelatihan dan pengembangan, dan penghaargaan
terhadap kinerja.
a. Hubungan antara manajemen dan serikat pekerja ; Ketika serikat pekerja ada, maka
perlindungan terhadap pegawai akan lebih meningkat.
b. Pelatihan dan pengembangan; seorang supervisor harus memberikan pelatihan dan
pengembangan keterampilan terhadap pegawai yang bekerja di perusahaan, sehingga

tindakan-tindakan yang akan merugikan pegawai dan perusahaan akan semakin


mengecil angkanya.
c. Penghargaan Terhadap Kinerja; Yang sering terjadi adalah ketika seorang pegawai
memiliki kinerja yang rendah maka seorang supervisor akan memberikan evaluasi
yang cenderung menyakiti perasaan pegawai. Namun terhadap pekerja yang memiliki
kinerja baik, supervisor atau perusahaan jarang memberikan penghargaan. Di sini
dituntut agar pemberian penghargaan terhadap kinerja pegawai harus dilakukan.
2. Hubungan-hubungan dengan Lingkungan Internal
Top manajemen (pimpinan perusahaan) adalah orang yang biasanya membuat
peraturan yang berlaku di perusahaan yang ia pimpin. Maka peraturan itu biasanya yang
akan mengikat pegawai dalam bekerja di perusahaan tersebut. Dalam hal ini hak-hak yang
akan didapatkan pegawai adalah hak-hak yang diberlakukan oleh pimpinan perusahaan.
C. Dasar Pertimbangan mengenai Hak-Hak Pegawai
Karena kegiatan-kegiatan mengenai hak-hak pegawai sudah termasuk ke dalam
dasar pertimbangan yang sah, maka bagian ini tidak akan mengulas terlalu banyak, akan
diuraikan pada bagian berikutnya.
D. Hak-Hak Pegawai Berkaitan dengan Keamanan dalam Bekerja
Pada bagian ini ada beberapa Undang-Undang yang digunakan untuk melindungi
para pegawai. Berikut beberapa diantaranya:
a. Pasal 7 Undang-Undang Negara tahun 1964.
b. Undang-Undang Rehabilitasi Pekerjaan tahun 1973 yang sudah diamandemen
tahun 1978.
c. Undang-Undang Diskriminasi Usia tahun 1967 yang telah diamandemen pada
tahun 1978.
E. Hak-hak Pegawai dalam Pekerjaan.
Ada beberapa hak-hak pegawai dalam pekerjaan, beikut diantaranya:
1. Hak Kebebasan dan mendapatkan akses mengenai catatan kerja.
Setiap pegawai berhak mendapatkan kebebasan dalam di dalam pekerjaan
mereka. Termasuk mendapatkan kebebasan dalam mengakses rekam jejak
pekerjaan yang telah mereka lakukan terhadap perusahaan. Undang-undang yang
berlaku di negara ini telah memberikan tekanan kepada perusahaan agar tidak
mengekang pegawai untuk bebas mengakses rekam jejak mereka di perusahaan.

2. Hak untuk Bekerjasama


Bebas untuk bekerjasama maksudnya adalah para pegawai bebeas untuk
berkumpul dengan orang-orang yang mereka inginkan, baik berdasarkan jenis
kelamin, asal, kekurangan fisik, usia atau agama. Ini berarti bahwa setiap pekerja
bebas dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh perusahaan baik secara fisik
maupun mental.
3. Hak untuk Memberikan Persetujuan
Para pegawai diberikan hak untuk menentukan keputusan, dalam hal ini
adalah keputusan untuk membuka atau menutup perusahaan. Meskipun kasus ini
sangat jarang terjadi, tetapi Undang-Undang mengatur demikian. Jika sebuah
perusahaan ingin membuka perusahaan baru atau menutup perusahaan, maka para
pegawai memiliki hak untuk memberikan persetujuan.

BAB 15
SERIKAT PEGAWAI

A. TUJUAN DAN PENTINGNYA SERIKAT PEGAWAI


Serikat pegawai merupakan hal yang penting baik untuk pegawai itu sendiri atau
pimpinan perusahaan. Untuk pimpinan perusahaan, serikat pegawai sangat penting karena
dengan adanya serikat pegawai maka pimpinan perusahaan akan mendapatkan kemudahan
untuk memberikan penekanan terhadap sesuatu yang harus dijalankan. Artinya mereka
tidak harus memberitahukan kepada seluruh pegawai satu persatu, ia hanya perlu
menyampaikan kepada pimpinan perserikatan.
Sedangkan untuk para pegawai, serikat pegawai sangat penting bagi mereka karena
perserikatan dapat membantupara pegawai untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
(misalnya; upah yang tinggi atau keselamatan kerja).
Selain itu, perserikatan pegawai merupakan sesuatu yang saling menguntungkan,
dengan adanya perserikatan maka keuntungan perusahaan dapat meningkat, misalnya jika
perusahaan sedang mengalami kesulitan maka perserikatan dapat mengarahkan pekerja
untuk berbuat lebih baik lagi dalam kinerja yang mereka lakukan. Begitu juga dengan para
pekerja, mereka dengan adanya perserikatan, para pekerja baru dapat mempelajari
mekanisme pekerjaan yang akan dilakukannyya dengan lebih cepat karena perserikatan
akan memberikan bantuan dalam segala bentuk.
B. HUBUNGAN-HUBUNGAN

YANG

MEMPENGARUHI

PERSERIKATAN

PEKERJA
1. Hubungan-Hubungan dengan Manajemen Personalia dan Pengembangan (PHRM).
a. Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Serikat pegawai ungkin memiliki dampak langsung terhadap pegawai dan kemampuan
pegawai ketika mereka digaji. Misalnya di bidang konstruksi, seorang pekerja tidak bisa langsung
menjadi anggora serikat pekerja. Dia harus bekerja dahulu beberapa waktu, setelahnya dia akan
diterima menjadi anggota serikat pegawai.
Serikat pekerja juga memiliki peranan penting dalam memutuskan siapa pekerja yang
layak diberikan promosi, diberikan tanggung jawab yang baru, memberikan pelatihan, juga
memberhentikan.
b. Hak-Hak Pegawai
Ketika pimpinan perusahaan memberikan pengakuan secara jujur terhadapa kinerja
pegawai, para pekerja akan meningkatkan loyalitas terhadap pimpinan. Tetapi jika hal terjadi
adalah sebaliknya, maka serikat pekerja juga akan bertindak sesuai dengan hak-hak yang
semestinya didapatkan oleh pegawai.

c. Perbaikan Kualitas Kerja Produktifitas Hidup


Seperti sudah dijelaskan pada Bab 12 bahwa manajemen dan perserikatan sangat memiliki
pengaruh terhadap kulitas kerja dan produktivitas pegawai. Meskipun, tidak semua perserikatan
mendukung program, namun banyak pereserikatan yang mendukung pekerja untuk meningkatkan
performa dan kulitas mereka.
d. Kompensasi
Salah satu tujuan utama dari dari seorang pegawai dalam bekerja adalah untuk
mendapatkan gaji dan pendapatan yang mencukupi. Beberapa perusahaan merasa sudah sangat
layak memberikan gaji terhadap pegawainya, namun para pegawai merasa sebaliknya.Maka
perserikatan akan menyampaikan suara pegawai agar diberikan gaji dan pendapatan yang sesuai.
C. HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN INTERNAL
Pimpinan perusahaan merupakan faktor utama dalam perserikatan dan pegawai. Jika
pimpinan perusahaan memberikan kebebasan, sebuah kinerja yang sangat baik akan didapatkan
oleh perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan bisa saja mengangkat seorang pegawai lalu dan
mereka menyatakan bahwa pegawai tersebut akan loyal kepadanya.
Perserikatan sesungguhnya juga bisa berdiri dikarenakan adanya undangan dari pimpinan
perusahaan. Jika ini yang terjadi, maka perusahaan dan pegawai dalam kondisi yang sangat baik.
D. KEGIATAN SERIKAT PEGAWAI

Untuk mengetahui perkemabangan perserikatan pekerja, kita perlu tahu alasanalasan para pegawai memilih bergabung atau tidak bergabung dengan serikat pegawai.
1. Alasan Untuk Bergabung dengan Serikat Pegawai
a. Ketidakpuasan terhadap perusahaan.
Ketika seseorang mendapatkan pekerjaan, sesuatu yang biasanya didapatkan oleh
seorang pekerja adalah gaji, jam kerja, dan jenis pekerjaan yang sudah tertulis
secara spesifik di kontrak. Tetapi pada pelaksanaan yang terjadi adalah sesuatu
yang tidak sesuai dengan yang ada di dalam kontrak. Maka pegawai akan memilih
msauk ke serikat pekerja.
b. Tidak memiliki kekuatan di perusahaan.
Sesuatu yang hampir mirip dengan kondisi pertama, karena mengalami sesuatu
yang merugikan dirinya, sedangkan pegawai tidak memiliki kekuatan untuk
memperjuangkan dirinya sendiri, maka pegawai akan masuk ke serikat pegawai
agar mendapatkan dukungan dan kekuatan.
c. Instrumen-instrumen yang ada di serikat pekerja.
Karena ketidakpuasan pekerja terhadap lingkungan kerja seperti gaji, peluang
promosi, pengakuan dari supervisor, pekerjaan itu sendiri, para pekerja merasa

bahawa sebuah serikat pegawai dapat membantu mereka untuk mendapatkan gaji
yang lebih baik, penilaian jujur dari pimpinan, dan bagian-bagian lain yang ada
dalam serikat pegawai. Maka mereka memilih untuk menjadi anggota serikat
pegawai.
2. Alasan untuk Tidak Bergabung dengan Serikat Pekerja
Pertanyaan apakah pegawai tidak bergabung pada serikat pegawai karena adanya
penilaian negatif terhadap serikat pegawai. Barangkali ya, beberapa pegawai memiliki
ketidakyakinan bahwa serikat pegawai tidak mampu merubah kondisi buruk yang mereka
alami di perusahaan. Jika serikat pekerja tidak kuat, maka tindakan yang mereka lakukan
terhadap perusahaan tidak memberikan dampak sama sekali. Bahkan, beberapa pegawai
diberhentikan dari sebuah perusahaan karena menyampaikan permasalahan kepada serikat
pegawai.

BAB 16
KEPUTUSAN BERSAMA
A. Proses Pengambilan Keputusan Bersama
Keputusan bersama merupakan sebuah proses dimana serikat pegawai dan
negosiator perusahaan saling berusaha untuk memenangkan sesuatu yang sangat

menguntungkan bagi masing-masing pihak. Dalam beberapa proses, berbagai macam


kepentingan mempengaruhi proses pengambilan keputusan bersama. Isu-isu ini dapat
dipecahkan tergantung beberapa hal sebagi berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Kualitas hubungan antara serikat pegawai dengan perusahaan.


Proses pengambilan keputusan yang digunakan para pegawai dengan perusahaan.
Strategi manajemen dalam proses pengambilan keputusan bersama.
Strategi serikat pekerja dalam proses pengambilan keputusan bersama.
Gabungan strategi antara serikat pegawai dengan perusahaan.

B. Hubungan antara Serikat Pegawai dengan Perusahaan


Pemahaman mengenai hubungan antara serikat pegawai dengan perusahaan
difasilitasi dengan seperangkat cara pandang yang disebut sistem hubungan karyawan.
Sistem ini terdiri dari tiga unit bagian karyawan, perusahaan, dan serikat pekerja
dengan pemerintah sebagai fasilitator diantara mereka.
Hubungan yang Saling Merugikan
Pada hubungan ini, tujuan dari serikat pegawai dengan perusahaan secara umum
adalah hubungan yang kurang harmonis. Cara yang digunakan oleh serikat pekerja adalah
mencari kelengahan dari perusahaan selama proses pengambilan keputusan bersama
berlangsung. Dalam hal ini serikat pekerja berada di luar perusahaan.
Hubungan yang Saling Bekerjasama
Dalam sistem ini, prinsip serikat pegawai dalam rapat pengmabilan keputusan
adalah sebagai mitra perusahaan, tidak memberikan kritik, dan serikat pegawai sama-sama
bertanggungjawab terhadap perusahaan dalam mencari sebuah solusi yang bermanfaat.
Oleh karena itu, sistem ini adalah sistem dimana perusahaan dan serikat pegawai samasama memecahkan masalah, berbagi informasi, dan menciptakan produk yang baik.
C. Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Distributif
Pengambilan keputusan distributif diambil ketika dua kelompok berada pada situasi
konflik mengenai suatu isu dan hasil yang dicapai akan menguntungkan sebelah pihak saja.
Maka setiap kelompok harus berusaha untuk menemukan hasil terbaik bagi mereka secara
keseluruhan.
2. Pengambilan Keputusan Integratif

Pengambilan keputusan Integratif adalah situasi dimana serikat pegawai dan


perusahaan bekerja bersama-sama untuk memecahkan masaalah yang dihadapi agar kedua
belah pihak mendapatkan keuntungan.
3. Penstrukturan Posisi
Pengambilan keputusan ini dilakukan sesuai dengan posisi dari masing-masing pihak.
Top manajemen dari masing-masing pihak memberikan haknya dalam pengambilan
keputusan.
4. Pengambilan Keputusan Intra Organisasi
Selama proses pengambilan keputusan, tim negosiator dari serikat pegawai dan
perusahaan saling membantu dalam proses pengambilan keputusan. Atau, mereka dapat
juga saling mereposisi selama proses pengambilan keputusan berlangsung.
D. Strategi-Strategi Perusahaan
Hal yang paling diutamakan dalam proses pengambilan keputusan adalah dengan
mempersipakan strategi yang akan mereka gunakan. Empat hal yang harus dikedepankan
adalah:
1. Mempersiapkan proposal yaang spesifik untuk merubah isi kontrak.
2. Menentukan hal-hal umum yang berkaitan dengan ekonomi untuk mengantisipasi
penawaran-penawaran selama negosiasi.
3. Mempersiapkan data yang akurat selama negosiasi.
4. Mempersiapkan buku panduan untuk negosiator, mengumpulkan informasi
mengenai isu yang akan didiskusikan, memberikan analisis mengenai dampak yang
akan terjadi, dan fakta-fakta akurat lainnya.
E. Strategi-Strategi Serikat Pegawai
Tiga hal yang harus dipersipakan oleh serikat pekerja untuk menghadapi negosiasi
adalah sebagai berikut:
1. Keadaan keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk menggaji.
2. Sikap perusahaan terhadap berbagai macam isu, yang pernah terjadi pada
negosiasi-negosiasi sebelumnya.
3. Sikap dan keinginan para pegawai.
F. Strategi Gabungan antara Serikat Pegawai dan Perusahaan

Strategi ini merupakan strategi yang konsisten dengan hubungan antara serikat
pegawai dengan perusahaan yang saling menguntungkan dan pengambilan keputusan
ingtegratif. Ada tiga hal utama dalam strategi ini, yaitu:
1. Pengambilan Keputusan Produktif
Negosiasi yang sering digunakan dalam hubungan antara serikat pekerja dan
perusahaan adalah pengambilan keputusan produktif. Para karyawan setuju untuk
meninggalkan kebiasan lama dan bekerja sesuai dengan cara baru yang lebih
efektif, sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat dan para pegawai akan
mendapatkan insentif.
2. Pengambilan Keputusan dengan Kelonggaran
Pengambilan keputusan ini berkembang sesuai dengan kondisi ekonomi dari
pimpinan perusahaan. Agar adapat bertahan, pimpinan memberikan kesempatan
kepada serikat pegawai untuk memberikan masukan kepada perusahaan. Kemudian
mereka diminta kontribusinya sesuai dengan janji yang mereka berikan.
3. Pengambilan Keputusan Berkesinambungan
Beberapa ciri dari pengambilan keputusan berkesinambungan adalah:

Rapat-rapat yang sering dilakukan selama kontrak kerja berjalan.


Berfokus pada peristiwa-peristiwa yang terjadi dil uar perusahaan daripada di

dalam perusahaan.
Menggunakan ahli dari luar serikagt pekerja maupun perusahaan untuk

menyelesaikan masalah.
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah integratif.

Anda mungkin juga menyukai