Mata Kuliah
DESAIN PEMBELAJARAN
DESAIN
PEMBELAJARAN
&&
DIARI PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DIARI
PEMBELAJARAN
OLEH:
EDIAMAN NAPITUPULU
NIM. 8146132036
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. SRI MILFAYETTY. M.S.Kons
DESAIN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: X/1
Mata Pelajaran
: Matematika-Wajib
Topik
Waktu
: 1 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptualprosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran Sistem
Pertidaksamaan Linier Dua Variabel ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
1. Menjelaskan kembali pengertian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel dan Sistem
Pertidaksamaan Linier secara jujur, tangguh, kritis dan disiplin.
2. Menyatakan kembali konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel dan mampu
menerapkan berbagai strategi yang efektif dalam menentukan himpunan penyelesaiannya serta
memeriksa kebenaran jawabannya dalam pemecahan masalah matematika, secara tepat dan
sistematis.
3. Mencoba, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret terkait dengan sistem
pertidaksamaan linier dua variabel secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
ax by c
x y 3
atau
px qy r
x 3y 5
1. Menyampaikan cara menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan
Linier
dengan gambar grafik
2. Perluasan pada masalah nyata dalam model matematika serta penyelesainnya.
b. Materi Prasyarat : Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
,
)
Mengingat Pengertian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel ( > , <,
x 0, y 0
ax by c
ax by c
ax by c
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran
Metode Pembelajaran
Pemecahan
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Komunikasi dan Apersepsi
Alokasi
Waktu
10 menit
30 menit
Penutup
salam
untuk
mengakhiri
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Sikap
No
2.
Teknik Penilaian
Pengetahuan
3.
Waktu Penilaian
Keterampilan
Terampil menerapkan
konsep/prinsip dan
strategi pemecahan
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
Sistem Pertidaksamaan
Linier.
Pengamatan
Skor Penilaian :
1.
Jawab a. x 0 dan y 0
Y
7
Skor
3
10
b. x + 2y 10
Y
10
Skor
x + 2y 10
2.
10
Y
4
Skor 30
3
4
3. Skor 50
Ediaman Napitupulu
: Matematika
: X/1
: 2013/2014
:
Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
: .
Kelas
: .
Tanggal Pengamatan
: ..
Materi Pokok
: ..
Skor
No
Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
2 Mampu membuat keputusan dengan cepat
3 Tidak mudah putus asa
4 Tidak canggung dalam bertindak
5 Berani presentasi di depan kelas
6 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor
A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +
Ediaman Napitupulu
: .
Kelas
: .
Tanggal Pengamatan
: ..
Materi Pokok
: ..
No
1
2
3
4
5
Aspek Pengamatan
Aktif dalam kerja kelompok
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor
A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +
Ediaman Napitupulu
Skor
1 2 3 4
: .
: .
: ..
: ..
No
Skor
Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Menerima kesepakatan
pendapatnya
meskipun
berbeda
dengan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor
A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +
Ediaman Napitupulu
Nama Siswa
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan
masalah
KT
1
2
3
4
Keterangan:
KT
: Kurang terampil
: Terampil
ST
: Sangat terampil
Medan, April 2015
Guru Mata Pelajaran
Ediaman Napitupulu
ST
Lampiran 1:
Nama :
Kelas :
Lampiran 2 :
Kelompok : 1
x0,
y0
2x y 0
2x + y 4 0
Langkah langkah :
1.
2.
3.
4.
Jawab :
2.Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!
Jawab :
Lampiran 2 :
Kelompok : 2
1.
Langkah langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :
2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,- Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!
Jawab :
Lampiran 3 :
Kelompok : 3
y0
2x + 5y 10
4x + 10y 20
Langkah langkah :
1.
2.
3.
4.
Jawab :
2
Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!
Jawab :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT
Jabatan Fungsional
Guru Matematika
NUPTK / NRG
Nama
:
:
Periode penilaian
14-Apr-15
PERSETUJUAN
(Persetujuan ini harus ditandatangani oleh penilai dan guru yang dinilai)
Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan memahami semua aspek yang ditulis/dilaporkan dalam
format ini dan menyatakan setuju.
Nama guru
Tanda tangan
Tanggal
Nama Penilai
Tanda tangan
14-Apr-15
TABITHA E. MARU'AO
:
:
:
:
EDIAMAN NAPITUPULU
19801022 200502 1 001
Kelas X
TABITHA EVADYANTY MARU'AO
A. Sebelum Pengamatan
Tanggal
14-Apr-15
B. Selama Pengamatan
Tanggal
14-Apr-15
C. Setelah Pengamatan
Tanggal
14-Apr-15
DIARI PEMBELAJARAN
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 14 April
2015 pukul 08.30 sampai 09.00 pada ruang 04.02.07 AW1 dirasakan sangat
menyenangkan dikarenakan begitu antusiasnya audiens dalam hal ini sebagai murid
adalah teman-teman sekelas AW1.
Membuka Pelajaran
Dalam kelas untuk mengajar, hal pertama yang akan dilakukan oleh guru
adalah membuka pembelajaran. Yang dilakukan untuk ini ada beberapa hal, yaitu;
(1) memberikan apersepsi dan memotivasi siswa; (2) menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Adalah hal yang sangat
buruk apabila guru dalam melakukan proses interaksi belajar-mengajar melupakan
kedua hal yang sangat penting ini. Apabila siswa tidak diberikan apersepsi maka
tentu saja mereka akan sulit untuk mengaitkan apa yang akan mereka pelajari
dengan apa yang telah mereka kuasai dan pelajari sebelumnya. Motivasi belajar
sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk mereka miliki saat proses
pembelajaran berlangsung. Tidak akan ada siswa yang melakukan interaksi positif
dalam belajar apabila mereka tidak memiliki motivasi belajar. Motivasi ibarat
sebuah mesin pendorong yang akan membantu siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan perasaan enjoy dan senang tanpa beban. Tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat disampaikan pada saat interaksi proses
pembelajaran oleh guru dengan beragam cara, yang penting, siswa mengetahui apa
yang akan mereka harus kuasai setelah mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran dan upaya belajar mereka akan menjadi terarah untuk mencapainya.
pembelajaran dalam interaksi proses belajar mengajar dapat dikuasai pula oleh
guru-guru muda, asalkan mereka tetap peduli dan selalu berusaha memperbaiki
bagaimana cara mereka mengajar dan menyajikan materi pembelajaran.
variasi-variasi
metode,
model,
strategi,
dan
pendekatan
pembelajaran. Variasipun tidak sekedar digunakan begitu saja. Saat ini bersama
kemajuan ilmu pengajaran (pedagogik), telah diciptakan beragam cara mengajar
yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu dan diterapkan
dalam situasi-situasi tertentu maka niscaya akan segera menjadi guru yang
melakukan interaksi positif dengan siswa anda dalam kegiatan pembelajaran.
Memotivasi Siswa
Guru mampu memotivasi siswanya yang tidak termotivasi, serta mampu
memelihara motivasi yang siswa miliki untuk terus bertahan bahkan menjadi
semakin kuat. Beragam cara dapat dilakukan untuk ini. Guru yang berpengalaman
akan mampu menggunakan berbagai kesempatan yang ada saat proses interaksi
berlangsung dalam pembelajaran untuk memotivasi siswanya dalam belajar.
Mengorganisasikan Siswa/Kelas
Ketika pertama-pertama masuk kelas dulu, saat saya baru menjadi guru saya
ingat betul bahwa kelas saya tampak kacau balau. Saya seakan tidak punya wibawa
di mata siswa-siswa saya sehingga mereka tampak tidak memperhatikan saya dan
bicara bahkan berjalan-jalan seenaknya dan melakukan berbagai kegiatan di luar
kegiatan belajar. Setelah saya mempelajari secara lebih mendalam bagaimana cara
mengorganisasikan kelas saat proses pembelajaran berlangsung, dalam situasi atau
kondisi bagaimanapun, sepertinya saya telah benar-benar menguasai kelas dan
dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan interaksi positif antara seluruh
komponen kelas. Saat berada di dalam kelas, harus mengatasi 14 orang orang yang
berperan sebagai siswa dengan beragam tingkah laku dan kegiatan. harus
mengawasi semuanya sekaligus sembari menyajikan pembelajaran. Itu tentu
bukanlah hal yang mudah jika tidak berlatih bagaimana melakukan semuanya
sekaligus untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Menyimpulkan Pembelajaran
Soal menyimpulkan pembelajaran merupakan salah kegiatan penting yang
harus dilakukan saat melakukan interaksi dengan siswa. Kegiatan menyimpulkan
pembelajaran dilakukan di menit-menit terakhir sebelum tanda waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran kita dibunyikan. Kunci pertama sebelum saya
dapat menyimpulkan pembelajaran dengan baik adalah ketersediaan waktu yang