Anda di halaman 1dari 24

Tugas Individu

Mata Kuliah

ORIENTASI BARU PSIKOLOGI DI PENDIDIKAN


MENENGAH

DESAIN PEMBELAJARAN
DESAIN
PEMBELAJARAN
&&
DIARI PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DIARI
PEMBELAJARAN

OLEH:

EDIAMAN NAPITUPULU
NIM. 8146132036
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. SRI MILFAYETTY. M.S.Kons

PROGRAM PASCA SARJANA

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2015

DESAIN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas/Semester

: X/1

Mata Pelajaran

: Matematika-Wajib

Topik

: Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel

Waktu

: 1 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptualprosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya
2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan 1. Percaya diri dalam pembelajaran
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, 2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
rasa percaya diri, dan sikap toleransi 3. Toleransi dalam perbedaan strategi
dalam perbedaan strategi berpikir dalam
berpikir.
memilih dan menerapkan strategi
menyelesaikan masalah.
3.3 Mendeskripsikan
konsep
sistem 1. Menjelaskan
kembali
pengertian
pertidaksamaan linier dua variabel dan
Pertidaksamaan Linier
mampu menerapkan berbagai strategi 2. Menjelaskan
pengertian
Sistem
yang efektif dalam menentukan
Pertidaksamaan Linier
himpunan
penyelesaiannya
serta

memeriksa kebenaran jawabannya


dalam pemecahan masalah matematika.
4.4 Menggunakan SPLDV, SPLTV dan 1. Terampil menerapkan konsep/ prinsip
sistem pertidaksamaan linear dua
dalam
pemecahan
masalah
yang
variabel (SPtLDV) untuk menyajikan
relevan/nyata yang berkaitan dengan
masalah kontekstual dan menjelaskan
Sistem Pertidaksamaan Linier.
makna tiap besaran secara lisan maupun
tulisan

C. Tujuan Pembelajaran :
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran Sistem
Pertidaksamaan Linier Dua Variabel ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
1. Menjelaskan kembali pengertian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel dan Sistem
Pertidaksamaan Linier secara jujur, tangguh, kritis dan disiplin.
2. Menyatakan kembali konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel dan mampu
menerapkan berbagai strategi yang efektif dalam menentukan himpunan penyelesaiannya serta
memeriksa kebenaran jawabannya dalam pemecahan masalah matematika, secara tepat dan

sistematis.
3. Mencoba, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret terkait dengan sistem
pertidaksamaan linier dua variabel secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
a. Materi Pokok : Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
ax by c
x y 3
atau

px qy r
x 3y 5
1. Menyampaikan cara menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan
Linier
dengan gambar grafik
2. Perluasan pada masalah nyata dalam model matematika serta penyelesainnya.
b. Materi Prasyarat : Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
,
)
Mengingat Pengertian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel ( > , <,
x 0, y 0
ax by c
ax by c
ax by c
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran
Metode Pembelajaran

: Problem-Based Learning (PBL)


: Pendekatan saintifik (scientific).
: Ekspositori, Penemuan terbimbing,
Masalah, Diskusi,Tanya jawab, tugas.

F. Alat dan Media Pembelajaran :


Penggaris,Worksheet atau Lembar Aktifitas Siswa (LAS)

Pemecahan

G. Sumber Belajar

: Buku Matematika Kelas X


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

H. Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan

Deskripsi Kegiatan
Komunikasi dan Apersepsi

Alokasi
Waktu
10 menit

1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa


2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
3. Guru meminta siswa untuk menanyakan kesulitan
mengenai materi sebelumnya
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Sistem Pertidaksamaan Linier dan
memberikan gambaran tentang aplikasi Sistem
Pertidaksamaan Linier dalam kehidupan seharihari.
5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan
ditempuh (Pemberian masalah, penugasan kelopok,
pembahasan disertai tanya jawab, penarikan
kesimpulan)
Inti

1. Fase 1: Orientasi siswa pada masalah:


(a) Guru mengajukan masalah 1 yang tertera pada
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
(b) Guru meminta siswa mengamati (membaca) dan
memahami masalah secara individu dan mengajukan
hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang
disajikan.
(c) Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru
mempersilahkan siswa lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan
bantuan secara klasikal.
(d) Guru meminta siswa menuliskan informasi yang
terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.

2. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar


(a) Guru membentuk kelompok heterogen (dari sisi
kemampuan, gender, budaya, maupun agama) sesuai
pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh
guru terdiri dari 3 4 siswa.

30 menit

(b) Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa (LAS)


yang berisikan masalah 2 dan langkah-langkah
pemecahan ( Sistem Pertidaksamaan Linier ) serta
meminta siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan
masalah.
(c) Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang
dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
(d) Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang
dialami siswa secara individu, kelompok, atau
klasikal.
(e) Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai konsep dan aturan matematika yang sudah
dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.
(f) Mendorong siswa agar bekerja sama dalam
kelompok.
3. Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok.
(a) Meminta siswa melihat hubungan-hubungan
berdasarkan informasi/data terkait membangun
(b) Guru meminta siswa melakukan penyelesaian
masalah pertidaksamaan linier .
(c) Guru meminta siswa menentukan penyelesaian
masalah kehidupan sehari-hari
4. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
(a) Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
(b) Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat
dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
(c) Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
(d) Guru berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
bantuan, bila diperlukan.
5. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
(a) Guru meminta semua kelompok bermusyawarah
untuk
menentukan
satu
kelompok
yang
mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil
diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu.

(b) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari


kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
(c) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
(d) Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
6. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
untuk menemukan rumus (ide) umum.
7. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan mengenai permasalahan tersebut.
1. Siswa diminta menyimpulkan tentang bagaimana 5 menit
menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan linier.

Penutup

2. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai


penerapan rumus yang diperoleh.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
4. Guru mengucapkan
pembelajaran.

salam

untuk

mengakhiri

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
No
1.

Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

Sikap

a. Percaya diri dalam


Pembelajaran
b. Bekerjasama dalam Pengamatan
kegiatan kelompok.
c. Toleransi dalam
perbedaan strategi
berpikir.

Selama pembelajaran dan saat


diskusi

No
2.

Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

Pengetahuan

a. Menjelaskan kembali Pengamatan dan tes


pengertian
Sistem
Pertidaksamaan Linier
Dua Variabel secara
tepat dan sistematis
yang benar.
b. Memahami
dalam
menyelesaikan
persoalan
mencari
himpunan
penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier,
secara tepat dan
kreatif.

3.

Waktu Penilaian

Penyelesaian tugas individu dan


kelompok

Keterampilan

Terampil menerapkan
konsep/prinsip dan
strategi pemecahan
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
Sistem Pertidaksamaan
Linier.

Pengamatan

Penyelesaian tugas (baik


individu maupun kelompok)
dan saat diskusi

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


Tes tertulis
1. Dengan diagram cartesius tentukan daerah (arsirlah) yang memenuhi sistem
pertidaksamaan:
a. x 0 dan y 0
b . x + 2y 10

2. Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi


sistem pertidaksamaan x 0 , y 0 , x + y 4 dan x + 2y 6
3. Sebuah showroom mobil mempunyai ruangan seluas 600 m2.Tiap mobil jenis jeep
memerlukan 6 m2 , dan setiap jenis truks 30 m2.Tenaga pemeliharaan hanya mampu
mengelola sampai dengan 30 kendaraan.Laba dari setiap jenis jeep Rp.15 juta dan truks
Rp.25 juta.Tentukan laba maximum dan banyaknya masing-masing jenis mobil agar
didapat laba maximum.

Skor Penilaian :
1.

Jawab a. x 0 dan y 0
Y
7

Skor
3

10

b. x + 2y 10
Y
10

Skor

x + 2y 10

2.

10

Y
4

Skor 30

3
4

3. Skor 50

Medan, April 2015


Guru Mata Pelajaran

Ediaman Napitupulu

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tahun Pelajaran
Waktu Pengamatan

: Matematika
: X/1
: 2013/2014
:
Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
: .
Kelas
: .
Tanggal Pengamatan
: ..
Materi Pokok
: ..
Skor
No
Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
2 Mampu membuat keputusan dengan cepat
3 Tidak mudah putus asa
4 Tidak canggung dalam bertindak
5 Berani presentasi di depan kelas
6 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor

A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +

Medan, April 2015


Guru Mata Pelajaran

Ediaman Napitupulu

Pedoman Observasi Bekerja sama dalam Kelompok Diskusi


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap bekerja sama yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik

: .

Kelas

: .

Tanggal Pengamatan

: ..

Materi Pokok

: ..
No
1
2
3
4
5

Aspek Pengamatan
Aktif dalam kerja kelompok

Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok


Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran
antara diri sendiri dengan orang lain
Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai
tujuan bersama

Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor

A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +

Medan, April 2015


Guru Mata Pelajaran

Ediaman Napitupulu

Skor
1 2 3 4

Pedoman Observasi Sikap Toleransi


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi Pokok

: .
: .
: ..
: ..

No

Skor

Aspek Pengamatan

1 2 3 4

1
2

Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

3
4
5

Dapat menerima kekurangan orang lain


Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang
lain
Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang
baru

Menerima kesepakatan
pendapatnya

meskipun

berbeda

dengan

Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor

A dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +

Medan, April 2015


Guru Mata Pelajaran

Ediaman Napitupulu

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/1
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Waktu Pengamatan
:
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear.
1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear
2. Terampiljika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Sistem Pertidaksamaan
Linear.
Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No

Nama Siswa

Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan
masalah
KT

1
2
3
4

Keterangan:
KT

: Kurang terampil

: Terampil

ST

: Sangat terampil
Medan, April 2015
Guru Mata Pelajaran

Ediaman Napitupulu

ST

Lampiran 1:

Nama :
Kelas :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 1:
1. Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut dengan gambar grafik
pada bidang cartesius :
a. x > 0,
y < 0,
b. x y 4
c. x y 4
Langkah-langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Gambar garis-garis
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya.
2. Seorang pedagang handphone second memiliki tempat hanya memuat 50 buah hp.
Handphone jenis A dengan harga beli Rp 300.000 dan laku dijual Rp 40.0000,
sedangkan Handphone jenis B dengan harga Rp 100.000 dan dapat laku Rp 125.000.
Jika modal Rp 900.000. Buatlah model matematikanya.

Lampiran 2 :

Kelompok : 1

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier berikut
dengan gambar grafik :
.

x0,
y0
2x y 0
2x + y 4 0
Langkah langkah :
1.

Buat bidang kartesius

2.

Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui

3.

Arsirlah daerah penyelesaiannya

4.

Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan

Jawab :
2.Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!

Jawab :

Lampiran 2 :

Kelompok : 2

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :

1.

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier berikut


dengan gambar grafik :
x0
y0
4x + 5y 20
3x + y 6

Langkah langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan

Jawab :
2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,- Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!
Jawab :

Lampiran 3 :

Kelompok : 3

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :
1.

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier berikut


dengan gambar grafik :
x0

y0
2x + 5y 10
4x + 10y 20
Langkah langkah :
1.

Buat bidang kartesius

2.

Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui

3.

Arsirlah daerah penyelesaiannya

4.

Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan

Jawab :
2

Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya memerlukan 2 ons terigu , 2
ons mentega dan 4 ons telur dengan harga Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons
terigu,4 ons mentega dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika dan
berapakah keuntungan maksimumnya!
Jawab :

LAPORAN DAN EVALUASI

KBM GURU MATA PELAJARAN


:

EDIAMAN NAPITUPULU, S.Pd.

NIP / Nomor Seri Karpeg

19801022 200502 1 001

Pangkat/Gol. Ruang/TMT

Penata Tk.1 , III d

Jabatan Fungsional

Guru Matematika

NUPTK / NRG

Nama

Nama Sekolah dan alamat

SMA negeri 1 Laeparira


Kab. Dairi
Provinsi Sumatera Utara

TMT berkerja di sekolah ini

:
:

Periode penilaian

14-Apr-15

PERSETUJUAN

(Persetujuan ini harus ditandatangani oleh penilai dan guru yang dinilai)
Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan memahami semua aspek yang ditulis/dilaporkan dalam
format ini dan menyatakan setuju.

Nama guru

EDIAMAN NAPITUPULU, S.Pd

Tanda tangan

Tanggal

Nama Penilai
Tanda tangan

14-Apr-15

TABITHA E. MARU'AO

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA


GURU MATA PELAJARAN
Nama Guru
NIP
Tugas mengajar
Nama Penilai

:
:
:
:

EDIAMAN NAPITUPULU
19801022 200502 1 001
Kelas X
TABITHA EVADYANTY MARU'AO

A. Sebelum Pengamatan
Tanggal

14-Apr-15

Dokumen dan bahan lain


yang diperiksa
Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru

Tindak lanjut yang diperlukan

B. Selama Pengamatan
Tanggal

14-Apr-15

Dokumen dan bahan lain


yang diperiksa
Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan

Tindak lanjut yang diperlukan

C. Setelah Pengamatan
Tanggal

14-Apr-15

Dokumen dan bahan lain


yang diperiksa
Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan

Tindak lanjut yang diperlukan

DIARI PEMBELAJARAN
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 14 April
2015 pukul 08.30 sampai 09.00 pada ruang 04.02.07 AW1 dirasakan sangat
menyenangkan dikarenakan begitu antusiasnya audiens dalam hal ini sebagai murid
adalah teman-teman sekelas AW1.

Membuka Pelajaran
Dalam kelas untuk mengajar, hal pertama yang akan dilakukan oleh guru
adalah membuka pembelajaran. Yang dilakukan untuk ini ada beberapa hal, yaitu;
(1) memberikan apersepsi dan memotivasi siswa; (2) menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Adalah hal yang sangat
buruk apabila guru dalam melakukan proses interaksi belajar-mengajar melupakan
kedua hal yang sangat penting ini. Apabila siswa tidak diberikan apersepsi maka
tentu saja mereka akan sulit untuk mengaitkan apa yang akan mereka pelajari
dengan apa yang telah mereka kuasai dan pelajari sebelumnya. Motivasi belajar
sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk mereka miliki saat proses
pembelajaran berlangsung. Tidak akan ada siswa yang melakukan interaksi positif
dalam belajar apabila mereka tidak memiliki motivasi belajar. Motivasi ibarat
sebuah mesin pendorong yang akan membantu siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan perasaan enjoy dan senang tanpa beban. Tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat disampaikan pada saat interaksi proses
pembelajaran oleh guru dengan beragam cara, yang penting, siswa mengetahui apa
yang akan mereka harus kuasai setelah mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran dan upaya belajar mereka akan menjadi terarah untuk mencapainya.

Menyajikan Materi Pembelajaran


Dalam menyajikan pembelajaran menggunakan beragam cara, media, dan
alat. Keterampilan menyajikan pembelajaran secara baik oleh guru akan dikuasai
dengan baik bersama pengalaman mengajar yang cukup. Akan tetapi, jam terbang
bukanlah hal yang menjadi keharusan karena kemampuan menyajikan materi

pembelajaran dalam interaksi proses belajar mengajar dapat dikuasai pula oleh
guru-guru muda, asalkan mereka tetap peduli dan selalu berusaha memperbaiki
bagaimana cara mereka mengajar dan menyajikan materi pembelajaran.

Penggunaan Metode/Model/Strategi/Pendekatan Yang Efektif


Mengajar itu bukan pekerjaan yang sifatnya monoton. Guru harus selalu
menggunakan

variasi-variasi

metode,

model,

strategi,

dan

pendekatan

pembelajaran. Variasipun tidak sekedar digunakan begitu saja. Saat ini bersama
kemajuan ilmu pengajaran (pedagogik), telah diciptakan beragam cara mengajar
yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu dan diterapkan
dalam situasi-situasi tertentu maka niscaya akan segera menjadi guru yang
melakukan interaksi positif dengan siswa anda dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan Media, Alat, Bahan, Sumber Belajar


Kemudahan selalu diberikan oleh kemajuan teknologi. Saat ini media
pembelajaran menjadi hal yang lumrah digunakan. Kita bisa menggunakan
beragam media yang sudah banyak terdapat di sekolah. Demikian pula alat, bahan,
dan sumber belajar yang semakin dilengkapi oleh pemerintah yang akan menambah
kualitas guru berinteraksi secara positif dengan siswa, serta antara siswa dengan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penggunaan Bahasa Yang Komunikatif


Dalam hal ini saya sebagai guru menggunakan bahasa adalah alat
komunikasi. Karena dianggap semua siswa belum memiliki pengetahuan dasar
tentang otomotif. Bahasa yang dimaksud di sini bukan hanya bahasa secara lisan
akan tetapi juga mencakup bahasa nonverbal, seperti gerak tubuh hingga mimik.
Guru yang pandai berbahasa baik secara verbal (lisan) maupun nonlisan seperti
isyarat gerak tubuh dan wajah tadi akan menjadi-sekaligus-guru yang variatif dan
ekspresif. Secara lisan, kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi juga harus
dipilih secara tepat sehingga akan terus dapat memotivasi dan memudahkan proses

pembelajaran siswa. Dengan demikian, niscaya komunikasi akan menjadi lebih


efektif.

Memotivasi Siswa
Guru mampu memotivasi siswanya yang tidak termotivasi, serta mampu
memelihara motivasi yang siswa miliki untuk terus bertahan bahkan menjadi
semakin kuat. Beragam cara dapat dilakukan untuk ini. Guru yang berpengalaman
akan mampu menggunakan berbagai kesempatan yang ada saat proses interaksi
berlangsung dalam pembelajaran untuk memotivasi siswanya dalam belajar.

Mengorganisasikan Siswa/Kelas
Ketika pertama-pertama masuk kelas dulu, saat saya baru menjadi guru saya
ingat betul bahwa kelas saya tampak kacau balau. Saya seakan tidak punya wibawa
di mata siswa-siswa saya sehingga mereka tampak tidak memperhatikan saya dan
bicara bahkan berjalan-jalan seenaknya dan melakukan berbagai kegiatan di luar
kegiatan belajar. Setelah saya mempelajari secara lebih mendalam bagaimana cara
mengorganisasikan kelas saat proses pembelajaran berlangsung, dalam situasi atau
kondisi bagaimanapun, sepertinya saya telah benar-benar menguasai kelas dan
dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan interaksi positif antara seluruh
komponen kelas. Saat berada di dalam kelas, harus mengatasi 14 orang orang yang
berperan sebagai siswa dengan beragam tingkah laku dan kegiatan. harus
mengawasi semuanya sekaligus sembari menyajikan pembelajaran. Itu tentu
bukanlah hal yang mudah jika tidak berlatih bagaimana melakukan semuanya
sekaligus untuk memperoleh hasil yang terbaik.

Menyimpulkan Pembelajaran
Soal menyimpulkan pembelajaran merupakan salah kegiatan penting yang
harus dilakukan saat melakukan interaksi dengan siswa. Kegiatan menyimpulkan
pembelajaran dilakukan di menit-menit terakhir sebelum tanda waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran kita dibunyikan. Kunci pertama sebelum saya
dapat menyimpulkan pembelajaran dengan baik adalah ketersediaan waktu yang

memadai. diperlukan 5 menit sampai 15 menit untuk kegiatan di akhir


pembelajaran. Ini agar siswa secara bersama-sama dapat menyimpulkan
pembelajaran yang baru berlangsung. Setiap kesimpulan yang diambil apabila
terkait konten yang merujuk pada tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di
awal kegiatan pembelajaran.

Memberikan Umpan Balik


Siapapun orang yang sedang belajar demikian pula dengan siswa,
memerlukan umpan balik dari orang yang lebih tahu (dalam hal ini guru) tentang
pengetahuan atau keterampilan yang baru saja mereka pelajari, apakah sudah
dikuasai dengan baik, sudah dipahami dengan benar, atau tidak. Mereka tidak akan
mampu menilai dirinya apakah sudah melakukan sesuatu dengan tepat atau belum,
sudah menguasai suatu konsep dengan benar atau masih keliru. Mereka
membutuhkan umpan balik (feedback). Apabila apa yang mereka kuasai telah benar
dan sempurna, mereka perlu mendapatkan umpan balik agar mereka mengulang
kembali penguasaan mereka itu dengan cara yang sama. Sebaliknya, apabila
mereka belum menguasai pengetahuan atau keterampilan dengan benar dan
sempurna, maka mereka perlu diberi tahu pada bagian mana dari pengetahuan atau
keterampilan itu yang belum mereka kuasai dengan baik dan bagaimana cara
memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai