Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan bahan baku pakan

Ikan memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Terutama protein yang dapat


berpengaruh secara langsung pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup biota yang di budidaya.
Setiap ikan memerlukan kandungan protein yang berbeda beda sesuai dengan feeding habit
atau kebiasaaan makan dari ikan tersebut. Menurut Cahyono (2001), Zat makanan terpenting
yang dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan adalah zat protein, dimana jumlah dan kualitas protein
sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ikan. Sehingga, pada proses pembuatan pakan
penentuan kadar protein menjadi hal yang penting.

Proses awal dalam pembuatan pakan adalah dengan cara menyediakan bahan baku,
kemudian menentukan kadar nutrisi dari pakan ikan tersebut. Setelah kadar nutrisi dari pakan di
ketahui, maka bahan yang telah terkumpul di haluskan kemudian ditimbang untuk menentukan
massa dari masing - masing bahan. Setelah melakukan penimbangan, proses dilakukan dengan
mempersiapkan alat dan wadah pendukung dari pembuatan pakan. Menurut Selpina et al, (2013)
persiapan yang dilakukan pada proses pembuatan pakan adalah pembuatan tepung ikan rucah,
persiapan wadah dan media. Kemudian semua bahan di campurkan kedalam media atau wadah
tadi, perlahan lahan hingga homogen secara merata.

Formulasi Nutrisi pakan pada saat pembuatan pakan, menentukan kualitas pakan yang di
buat. Formulasi pakan inilah yang menentukan kandungan protein, mineral, vitamin, lemak,
karbohidrat, dan bahan bahan pendukung lain dari pakan. Proses Formulasi pakan dapat
menggunakan metode bujur sangkar. Menurut Sutikno (2011) bahwa sebelum mulai menghitung
harap di ingat bahwa salah satu bahan baku disebut sumber protein apabila kadar proteinnya
>20%. Karena harga protein cukup mahal, maka yang pertama di hitung adalah protein,

sedangkan yang lainnya menyesuaikan. Misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang
paling mudah adalah dengan metode bujur sangkar.

Berdasarkan praktikum, yang telah di lakukan kemarin, formulasi pakan yang dipakai
adalah Tepung Ikan 28.43%, Tepung Kedelai 19.7%, Tepung Terigu 11.70%, Tepung Jagung
17%, Minyak Ikan 1.2%, Lesitin 1.1%, Vitamin dan Mineral 5%, CMC 0%. Pembuatan pakan
harus memiliki formulasi yang tepat, agar komposisi pakan benar benar bisa di serap dan
dimanfaatkan oleh ikan. selain itu juga agar tidak mencemari lingkungan. Dimana sisa pakan
dapat menjadi limbah dalam proses budidaya itu sendiri. Menurut Asminatun (2010), kunci
utama dalam pembuatan pakan adalah formulasi pakan. Jika formulasi pakan yang kita gunakan
pada pembuatan pakan salah, maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu pemborosan salah satu
bahan pakan, pakan yang di berikan tidak disukai oleh ikan, dan ikan tidak dapat menyerap
nutrisi yang telah kita berikan dalam pakan secara maksimal.

Dapus
Asminatun. 2010. PEMBUATAN PAKAN IKAN BERDASARKAN KONSEP PROTEIN
IDEAL YANG RAMAH LINGKUNGAN. Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan,
Sains, dan Teknologi. Volume 1, Desember 2010.

Sutikno, E., Nur, A., Sony A. F. 2011. Pembuatan Pelet Apung Skala Rumah Tangga Dengan
Peralatan Rumah Tangga. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011.

Selpiana., Santoso L., Putri B. 2013. KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN BUATAN
YANG BERBASIS TEPUNG IKAN RUCAH PADA IKAN NILA MERAH
(Oreochromis niloticus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Volume I
(2). ISSN: 2302-3600.
Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Penerbit Kanisus (Anggota IKAPI)
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai