Anda di halaman 1dari 2

Penerbangan di Indonesia

Home

Bandara

Foto

Info

Profil

Tamu

Sistem Informasi Manajemen Transportasi Udara


November 20, 2008 at 1:21 am 12 comments
Penggunaan kemajuan teknologi sebagai tools perusahaan dalam bidang Sistem Informasi
Manajemen di era digitalisasi saat ini merupakan tuntutan setiap perusahaan penerbangan
untuk meningkatkan pelayanan baik preflight, inflight, maupun post flight services terhadap
para penumpang dengan cara percepatan informasi sehingga dapat memudahkan dalam
pelayanan terhadap calon penumpang dan dapat meminimize waktu respon terhadap layanan
pelanggan. Teknologi Informasi juga mampu melakukan efisiensi di berbagai bidang antara
lain penghematan penggunaan kertas (paperless), tiket (ticketless), namun dapat menjangkau
channel distribusi yang lebih luas, misalnya penggunaan teknologi e-commerce dan SMS
booking atau WAP booking yang termasuk teknologi Mobile. Pemanfaatan teknologi juga
mampu minimize jumlah SDM karena banyak pekerjaan rutinitas dapat digantikan oleh
system aplikasi di komputer. Oleh karena itu menjadi tantangan perubahan bagi manajemen
perusahaan penerbangan yang selalu dituntut untuk memenuhi segala macam penghematan
biaya perusahaan melalui inovasi teknologi informasi, dan perubahan ini sejalan akibat
didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dibidang airlines dewasa ini.
Pada umumnya dinamika dunia dari sisi transportasi udara di Indonesia ditandai oleh dua
kecenderungan, yaitu ;
Liberalisasi bisnis penerbangan, yaitu adanya kebijakan open sky pemerintah sehingga
banyak bermunculan maskapai baru di Indonesia dan meningkatnya jumlah aliansi
perusahaan lokal dgn maskapai asing untuk memperluas cakupan pelayanan bisnis
penerbangan.
Adanya kemajuan teknologi baik hardware dan software yang sangat cepat yang dapat
mendukung pesatnya perkembangan bisnis airlines terutama untuk aplikasi SIM (Sistem
Informasi Manajemen) Transportasi Udara.

Dengan adanya liberalisasi, otomatis terjadi persaingan yang sangat kompetitif antar
maskapai sehingga maskapai dituntut untuk selalu melakukan langkah-langkah penghematan
cost Pada perusahaan penerbangan. Salah satu cara penghematan cost adalah dengan
pemanfaatan teknologi SIM. Dan teknologi sistem informasi merupakan komponen utama
yang memberikan value added terhadap pelayanan jasa disamping cost reducing, walaupun
memang di awal, pembangunan dan development infrastruktur SIM adalah investasi yang
cukup mahal. Di awal pengembangan SIM, perlu pengkajian yang dalam dalam memilih jenis
hardware maupun software yang sesuai dengan karakteristik perusahaan sehingga tidak salah
dalam pengembangan selanjutnya. SIM Transportasi Udara telah mengalami berbagai
kecenderungan perubahan aplikasi untuk meninggkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
proses penjualan produk jasa.
Sistem Teknologi Informasi pada bisnis penerbangan, secara umum dibagi dalam dua system,
yaitu ;
Sistem Front Office, yang menyangkut dan bersentuhan langsung dengan pelanggan,
contohnya Sistem reservasi, Check in System, Boarding system, Website online, Payment
Online, E-ticketing system, SMS Booking, Global Distribution System, dll.
Sistem Back Office, yang mendukung jalannya operasional perusahaan, misalnya software
accounting, Human Resources Information system, ERP system, Kontrol maintenance
Aircraft, Aircraft Schedule Software, Customer Database, Air Crew Monitoring System, dll.
Sistem di perusahaan maskapai sangat kompleks, system harus mampu mengintegrasikan
system Front Office dan Sistem Back Office.
Pada beberapa perusahaan penerbangan system di Indonesia seperti Garuda dan Merpati
menggunakan system ERP. Garuda pengembangan sistem informasi ERP dimulai sejak 1999
sejalan dengan pelaksanaan program rehabiltasi perusahaan yang bertujuan menyehatkan
perusahaan dari lilitan utang yang besar dengan menerapkan Software Applications and
Product in Data Processing (SAP) sedangkan pada tahun 2004, menyusul Merpati Airlines
mulai mengimplementasikan software ERP yaitu software SAP yang merupakan software
pengelolaan perusahaan yang lengkap dan terintegrasi terutama dibidang keuangan dan
warehouse untuk mengontrol dan memonitor pergerakan spare part pesawat dan memonitor
penjualan tiket di seluruh Kantor Cabang Penjualan.
System Front Office dan Sistem Back Office ini sifatnya terpadu, sehingga diperlukan
interface system agar komunikasi antar system bias terkoneksi dan berhubungan membentuk
jaringan informasi yang dapat menghasilkan data yang akurat dan cepat, sehingga
memudahkan para analyst untuk membuat laporan yang akurat agar pemegang keputusan
dapat membuat kebijakan strategi perusahaan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai