Anda di halaman 1dari 2

TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis. Tuberkulosis dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh, tetapi biasanya


menginfeksi paru-paru.Ada 2 bentuk jenis TBC, yaitu TBC laten dan TBC aktif.
Pada TBC laten, sistem kekebalan tubuh mampu mencegah bakteri yang tumbuh.
Bakteri TBC tetap hidup tapi tidak aktif pada saat itu. Bakteri dapat menjadi aktif dikemudian
hari. TBC laten tidak menunjukkan gejala, tidak merasa sakit. TBC ini dapat berkembang
dikemudian hari jika mereka tidak menerima pengobatan
Pada TBC aktif, bakteri tuberkulosis tumbuh dalam tubuh menyebabkan infeksi aktif.
Tanda dan gejala TBC aktif termasuk kelelahan, demam, menggigil, berkeringat dimalam
hari, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, batuk yang berlangsung selama 3 minggu
atau lebih menghasilkan dahak berdarah dan nyeri ketika batuk atau bernafas
Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau
meludah, mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosolinfeksius dengan diameter 0.5
hingga 5 m. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa
menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah.
(Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri saja bisa langsung terinfeksi).
Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu
berdekatan dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka
infeksi sekitar 22%. Seseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan perawatan
dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang lain setiap tahun. Biasanya, hanya mereka yang
menderita TB aktif yang dapat menularkan penyakit ini. Orang-orang dengan infeksi laten
diyakini tidak menularkan penyakitnya.Kemungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke
orang lain tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah titis
infeksius yang disemprotkan oleh pembawa, efektifitas ventilasi lingkungan tempat tinggal,
jangka waktu paparan, tingkat virulensistrain M. tuberculosis, dan tingkat kekebalan tubuh
orang yang tidak terinfeksi.Untuk mencegah penyebaran berlapis dari satu orang ke orang
lainnya, pisahkan orang-orang dengan TB aktif ("nyata"). Setelah kira-kira dua minggu
perawatan efektif, orang-orang dengan infeksi aktif yang non-resisten biasanya sudah tidak
menularkan penyakitnya ke orang lain. Bila ternyata kemudian ada yang terinfeksi, biasanya
perlu waktu tiga sampai empat minggu hingga orang yang baru terinfeksi itu menjadi cukup
infeksius untuk menularkan penyakit tersebut ke orang lain.

Tindakan pencegahan TBC paru oleh orang yang belum terinfeksi :


1.

Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TBC paru aktif.

2.

Selalu menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa dengan mengkonsumsi
makanan yang bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan selalu sehat baik itu di rumah maupun
di tempat kerja (kantor), dan menjaga kebugaran tubuh dengan cara menyempatkan dan
meluangkan waktu untuk berolah raga.
3.
Pemberian vaksin BCG, tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus infeksi TBC
yang lebih berat. Vaksin BCG secara rutin diberikan kepada semua balita.
Tindakan pencegahan TBC paru oleh penderita agar tidak menular
Bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi penederita TBC aktif tindakan yang bisa dilakukan
adalah menjaga kuman (bakteri) dari diri sendiri. Hal ini biasanya membutuhkan waktu lama
sampai beberapa minggu untuk masa pengobatan dengan obat TBC hinggapenyakit
TBC sudah tidak bersifat menular lagi. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk
membantu menjaga pencegahan TBC agar infeksi bakteri tidak menular kepada orang-orang
di sekitar anda baik itu teman atau keluarga di rumah.
1.

2.

3.

4.
5.

6.

7.

Selama beberapa minggu menjalani pengobatan sebaiknya tidak berpergian ke mana


pun baik itu sekolah, tidak melakukan aktifitas di tempat kerja (ngantor), dan tidak tidur
sekamar dengan orang lain meskipun keluarga sendiri sebagai usaha pencegahan TBC agar
tidak menular.
Sifat dari kuman (bakteri) TBC adalah memiliki kemampuan menyebar lebih mudah
di dalam ruangan yang tertutup di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan untuk
sirkulasi udara kurang, bukalah jendela dan nyalakan kipas angin untuk meniupkan udalah
dari dalam ke luar ruangan.
Selalu menggunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika didiagnosis
TBC. Hal ini merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif dan jangan membuang
masker yang sudah tidak dipakai lagi pada tempat yang tepat dan aman dari kemungkinan
terjadinya penularan TBC ke lingkungan sekitar.
Jangan meludah di sembarangan tempat, meludah hendaknya pada wadah atau tempat
tertentu yang sudah diberi desinfektan atau air sabun.
Menghindari udara dingin dan selalu mengusahakan agar pancaran sinar matahari dan
udara segar dapat masuk secukupnya ke ruangan tempat tidur. Usahakan selalu menjemur
kasur, bantal, dan tempat tidur terutama di pagi dan di tempat yang tepat.
Tidak melakukan kebiasaan sharing penggunaan barang atau alat. Semua barang yang
digunakan penderita TBC harus terpisah dan tidak boleh digunakan oleh orang lain bai itu
teman bahkan anak, istri dan keluarga. Perlu dingat dan diperhatikan bahwa meraka yang
sudah mengalami terkena penyakit infeksi TBC dan menjadi penderita kemudian diobati dan
sembuh kemungkinan bisa terserang infeksi kembali jika tidak melalukan pencegahan TBC
dan menjaga kesehatan tubuh.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kadar karbohidrat dan protein
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai