Anda di halaman 1dari 19

( 3)

Berdasarkan keteraturan susunan atom2/ion2 di dalamnya


zat padat

kristalin
non kristalin = amorf
Bahan kristalin : bahan yang atom-atomnya tersusun
dalam deretan secara periodik/berulang hingga jarak yang
sangat panjang dalam 3 dimensi
Setiap atom terikat pada tetangga-tetangga terdekatnya
Perilaku bahan kristalin tergantung pada struktur
kristalnya
Struktur kristal : Cara atom2/ion2/molekul2 tersusun dalam
ruang Atom-atom dianggap sebagai bola2 padat dengan
diameter tertentu model (atom) bola keras
Bola-bola = atom2 bertetangga saling bersentuhan
Kisi kristal (crystal lattice) : deretan 3 dimensi dari titik2

Sel Satuan ( Unit Cell )


= Satuan struktur dasar/building block dari struktur kristal dan
menentukan struktur kristal berdasarkan geometri dan posisi
atom di dalamnya
- Parallel epiped atau prisma dengan 3 pasang bidang sejajar
mempunyai tingkat simetri geometris paling tinggi

Struktur Kristal Logam


* ikatan antar atom non directional
* model bola keras bola = inti ion
* ada 3 struktur kristal yang umum pada logam :
1. face-centered cubic (FCC)
2. body-centered cubic (BCC)
3. hexagonal close-packed (HCP)

Tabel 3.1
Loga
m

Struktur
kristal

Jari-jari
atom
(nm)

Loga
m

Struktur
kristal

Jari-jari
atom
(nm)

Al

FCC

0,1431

Mo

BCC

0,1363

Cd

HCP

0,1490

Ni

FCC

0,1246

Cr

BCC

0,1249

Pt

FCC

0,1387

Co

HCP

0,1253

Ag

FCC

0,1445

Cu

FCC

0,1278

Ta

BCC

0,1430

Au

FCC

0,1442

Ti()

HCP

0,1445

Fe()

BCC

0,1241

BCC

0,1371

Pb

FCC

0,1750

Zn

HCP

0,1332

Kubus Pusat Muka ( FCC )


panjang rusuk kubus :

a 2R 2

R=jari2 atom
Jumlah atom ekivalen =
* 8 atom sudut = 8 x 1/8 =1
4
* 6 atom muka = 6 x = 3
Bilangan koordinasi = jumlah atom
tetangga terdekat = 12
Atomic Packing Factor (APF)
volum atom2 dalam sel satuan

volum sel satuan

= 0,74
Contoh : Al, Cu, Ni

Kubus Pusat Badan (BCC)

4R
panjang rusuk kubus = a
3
jumlah atom ekivalen = ( 8x1/8 ) + 1 = 2
bilangan koordinasi = 8
atomic packing factor = 0,68
contoh : Fe, Cr, Mo

Hexagonal Close Packed

c/a = 1,6333 ; a = 2R
jumlah atom ekivalen = (12x1/6) + (2x1/2) + 3 = 6
bilangan koordinasi = 12
atomic packing factor = 0,74
contoh : Cd, Ti, Zn

Perhitungan Densitas

nA

VcN A

n = jumlah atom ekivalen dalam sel satuan


A = berat atom (g/mol)
Vc= volum sel satuan (cm3)
NA= bilangan Avogadro = 6,023x1023 (1/mol)

Polymorphism :
Bahan yang memiliki lebih dari 1 macam struktur kristal
Padatan murni allotropy
struktur kristal yang dominan tergantung T & P
contoh : karbon kondisi ambien : grafit
P >> : intan

Sistem Kristal
- banyak kemungkinan struktur kristal dikelompokkan
menurut konfigurasi/susunan atom dalam sel satuan
- berdasarkan geometri sel satuan tanpa memperhatikan
posisi atom di dalamnya
- Letakkan pusat koordinat x, y, z pada salah satu titik sudut
sel satuan ada 6 parameter :
panjang rusuk (sumbu) : a, b, c
sudut antar sumbu :
Parameter kisi kristal
- Ada 7 kemungkinan kombinasi ke 6 parameter, masing2
merupakan sistem kristal :
kubus,tetragonal,rombohedral,heksagonal,ortorombik,monoklinik,triklinik

besar

kecil
derajat simetri

Koordinat Titik
Posisi suatu titik dalam sel satuan dinyatakan sebagai
kelipatan fraksi panjang rusuk sel satuan (a, b, c)
Koordinat titik P: q r s

q = fraksi a sepanjang sumbu x


r = fraksi b sepanjang sumbu y
s = fraksi c sepanjang sumbu z
q, r, s masing-masing 1
contoh: koordinat posisi atom pusat
pada sel satuan kubus pusat badan
=

Arah Kristalografi
= garis antara 2 titik atau vektor, dinyatakan dengan 3 indeks
Cara penentuan indeks :
1.buat vektor arah mulai dari titik pusat sistem
koordinat
2.panjang proyeksi vektor pada setiap sumbu,
dinyatakan sebagai bagian/kelipatan panjang
rusuk sel satuan (ma, nb, c/p)
3.kalikan/bagi ketiga angka hingga diperoleh
bilangan bulat terkecil
4.letakkan ke 3 angka indeks dalam kurung besar
tanpa dipisahkan dengan koma [ u v w ]
- Ada koordinat positif dan negatif pada setiap sumbu, mis : [1 1 0]
- pada beberapa struktur kristal, beberapa arah tak sejajar, indeks beda,
tetapi ekivalen karena jarak antar atom dalam arah2 tsb sama family

Sistem koordinat 4 sumbu (Miller-Bravais)


z

a2

a3

a1
Titik 1 0 1 0

[1 1 0 0]

Sumbu a1, a2, a3 berada pada


bidang dasar, dengan sudut
antara 2 sumbu = 120
Sumbu z bidang dasar
Arah u
v w ] [u v t w],
1
[1 1 2 0]
u :2u' v'
dengan
3

1
v 2v'u'
3
t u v
w w'

Bidang Kristalografi
dengan 3 indeks Miller, (h k l)

bidang2 sejajar dianggap ekivalen dengan indeks yg sama


Cara menentukan indeks bidang :
1. Jika bidang melalui pusat koordinat, buat bidang ekivalen yg
sejajar dalam sel satuan yg sama
2. Bidang akan memotong atau sejajar masing-masing sumbu;
jarak titik potong bidang dengan masing-masing sumbu
dinyatakan sebagai bagian/kelipatan rusuk sel satuan (a,b,c)
3. Indeks = 1/jarak titik potong ; bidang // sumbu indeks = 0
4. Bagi/kalikan indeks hingga diperoleh bilangan bulat terkecil
5. Letakkan indeks dalam tanda kurung, tanpa koma
!!! Pada kristal kubus, arah dan bidang dengan indeks yg sama
saling tegak lurus

dinyatakan

(1101)

Tata Letak Atom

Tergantung pada struktur kristal


Contoh : susunan atom pada bidang (1 1 0) FCC vs BCC

FCC

BCC

Pada sistem kubus : bidang-bidang dengan angka indeks yang


sama, tidak peduli urutan dan tanda, adalah bidang-bidang yang
ekivalen

Kerapatan Atom Linier dan Planar


arah-arah ekivalen kerapatan linier identik
bidang ekivalen kerapatan planar sama
jumlahatomyangberpusatpadavektorarah
kerapatanlinier
panjangvektorarah
Contoh: kerapatan linier arah [110] pada struktur kristal FCC,
2 atom 1
LD110

4R
2R

jumlahatomyangberpusatpadabidang
luasbidangybs

kerapatanbidang

Contoh: kerapatan bidang (110) dalam sel satuan FCC,


2 atom
1
PD110

4R 2R 2 4R 2 2

Kerapatan Linier & Planar penting untuk proses slip ;


slip terjadi pada bidang kristalografi yang paling padat dalam
arah dengan kerapatan atom terbesar

SINGLE CRYSTAL = monocrystal


= kristal tunggal

Jika susunan atom yang berulang secara periodik


membentang sempurna tanpa cacat hingga ke seluruh
bagian specimen specimen single crystal
Orientasi kristal sama di seluruh bagian
Bentuk geometri teratur dengan muka datar

POLYCRYSTAL

Padatan kristalin = kumpulan kristal-kristal kecil (butir = grain)


= polycrystalline
Orientasi kristal berubah dari butir ke butir
Pada pertemuan 2 butir terjadi ke-tak teratur-an atom-atom
batas butir = grain boundary

Anda mungkin juga menyukai