Anda di halaman 1dari 9

ACARA II

GLOBAL, MIGRAGI, GRAMATUR, DENSITAS DAN KETAHANAN JATUH


I. Tujuan
1. Menetukan global migrasi kemasan plastic, gramatur dan densitas kemasan kertas
2. Menetukan ketahana jatuh dikemasan gelas platik.
II. Tinjaun Pustaka
Pengukuran nilai densitas pada kertas sangat penting karena densitas dapat
menunjukkanstruktur kertas secara umum. Aaplikasi dari hal teersebut dapat dilihat
kemampuan keas dalam melindungi produk dari beberapa zat seperti air Co2 dan O2.
keratas dan densitas yang rendah menandakan bahwa kertas tersebut memiliki
struktur yang terbuka, artinya mudah / ditembus fluida seperti air, oksigen atau CO2.
Polipropilen sangat mirip dengan polipropilen dan sifat-sifat penggunaanya
juga serupa. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap (Winarto dan jenie, 1983).
Gramatur kertas mempengarui semua sifat-sifat kertas. Dalam hal ini yang
terpenting adalah membedakan antara variasi yang disebabkan oleh berat / gramatur
dan variasi yang disebabkan oleh perbedaaan yang memang ada pada kertas. Pada
pengukuran gramatur kertas pengaruh yang mungkin disebabkan oleh kadar air yang
sangat kecil karena kertas telah dikondisiskan dengan kelembaban tertentu sehingga
kandungan air dalam kertas homogen (Ceaey, 1981).
Keragaman dalam gramatur, ketebalan rapat massa memiliki implikasi yang
sangat erat satu sama lain, begitu pula dengan panjang dan lebarnya. Hal ini
disebabkan karena formulasi gramatur didapat dari perbandingan berat kertas (gram)
dengan luasan kertas (m2), sedangkan untuk rapat massa merupakan perbandingan
gramatur (gr/m2).
Ketahan jatuh berguna untuk menetukan penanganan produk terkemas yang
sebaiknya dilakuakan. ketahanan jatuh menunjukkan seberapa kuat bahan kemasan
dijatuhkan sehingga rusak / seberapa besar kerusakan akibat benturan.

III. Metode praktikum


A.

Alat dan bahan


1. Alat
a. Beker glass
b. Penangas air
c. Neraca analitik
d. Oven
e. Penangas listrik
f. Jangka sorong
2. Bahan
a. Air minum dalam kemasan gelas platik
b. Kemasan plstik permen
c. Kemasan platik roti
d. Kemasan jelly
e. Bungkus rokok
f. Kertas minyak
g. Kertas susu
h. Kardus gelombang

B.

Cara kerja
1. Penentuan global migarsi
Sampel 1-2 gram

Beker glass kosong ditimbang

Masukkan 120 ml stimulant (aquadest) kedalam beker glass

Panaskan pda suhu 60 0C selama 80 menit

Sample dikeluarkan

Stimulant diuapkan

Beker glass dioven


2. Penentuan Gramatur dan densitas kemasan kertas
Kertas susu dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm 3 buah

Ditimbang

Diukur tiap potongan pada 5 dengan jangka sorong

Menentukan gramatur

Menentukan densitas kemasan

3. Penentauan ketahan jatuh kemasan plastic untuk minuman


8 buah air minuman gelas

Pengujian pertama 8 buah ditetapkan gelas plastik satu


persatu pada ketinggian 75 cm dari lantai batas datar
dengan posisi vertikal

Jatuhkan secara bebas

Amati hasil jatuhan secara visual ada tidaknya kerusakan


bocor, pecah retak.

Pengulangan kedua

Nb : bila pengujian pertama hasilnya bagus maka dianggap memenuhi


syarat lulus uji, bila dari 8 buah sample terdapt 3 buah rusak maka
tidak memenuhi syarat lulus uji.
IV.

Hasil dan pembahasan


A.

Hasil dan percobaan


Table 2.1 penentuan Global Migrasi
Stimulasi

Berat sample
(W) / (gr)

Aquadest

1.54

Berat beker glass

Berat akhir

Global migrasi

(A) (gr)
103.35

(B) (gr)
105.38

(ppm)
1.643 x 106

103.35

105.8

1.591 x 106

103.35

105.9

1.657 x 106

Sumber : laporan semetara

Table 2.2 penetuan Gramatur dan Densiats kemasan plastic

Menentukan densitas kemasan

Rerata table kemasan


I

Cm
0.05

II

0.05

III

0.06

IV

0.05

0.06

Z
Rata-rata
Sumber : laporan sementara

0.26
0.052

Table 2.3 penentuan ketahan jatuh kemasan gelas plastik


Percobaan
Ulangan 1

Jumalah rusak
1

Keterangan
Lolos uji

Tidak lolos uji

Ulangan 2
Sumber : Laporan sementara
Perhitungan
1. Penentuan global Migrasi
Global migrasi 1

B A
x 10 6
W

105.88 103.35
x 10 6
1.54
=
2.53
x 10 6
= 1.54
= 1.643 x 106 ppm
Global Migrasi 2

B A
x 10 6
W
=
105.8 103.35
x 10 6
1.54
=
= 1.591 x 106 ppm

Global Migrasi 3

B_ A
x 10 6
= W

105.9 103.35
x 10 6
1.54
=
= 1.657 x 106 ppm
2. penentuan gramatur dan densitas kemasan kertas
luas kemasan = 100 cm2 = 10-2 m2
berat kemasan = 5 gr
Z rerata = 0.052 cm = 0.00052

Gramatur

berat kemasan ( gr )
2
= luas penampang (m )
5 gr
5.10 2
2 m
= 10
gr/m2
gramatur ( gr / m 2 )
rerata kemasan

Densitas

=
5.10 2 gr / m 2
= 0.00052 m
= 961538 ,46 gr / m3
= 9.6 x 10 gr / m3

B.

Pembahasan
Global migarsi adalah jumlah senyawa dalam kemasan yang terlarut
dalam produk yang dikemas. Peningkatan suhu selama penyimpanan dan
distribusi memungkinkan komponen-komponen dalam kemasan termigrasi lebih
intens kedalam produk, yang dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan. Pada praktikum ini untuk menentukan global migrasi
digunakan platik pp sebagai sample dengan aquades sebagai stimulannya. Dari
tiga kali penimbangan didapatkan berat beaker glass sebesar 103.35 dengan berat
akhir pada penimbangan pertama sebesar 105.88 gr penimbangan kedua sebesar
105.9 gr. Global migrasi diperoleh dengan cara membagi selisih antara berat akhir
dan berat awal dengan berat sample kemudian dikalikan 10 6.
Dari rumus tersebut diperoleh global migrasi pada penimbangan pertama
sebesar 1.643 x 106 ppm, pada penimbangan kedua sebesar 1.591 x 106 ppm dan

pada penimbangan pertama 1.657 x 106. dari ketiga data tersebut diperoleh data
yang konstan pad penimbangan pertama sebesar 1.643 x 106 ppm.
Nilai yang menunjukkan bobot persatuan luas bahan persatuan luas bahan
disebut gramatur. Untuk menentukan gramatur pada praktikum kali ini digunakan
sample kardus susu yang dipotong-potong dengan ukuran 10 x 10 cm yang diukur
tebalnya pada 5 tempat dengan jangka sorong sebesar 0.00052 m dengan luas
kemasan 10-2 m2 dan berat 5 gr, didapatkan gramatur sebesar 5.10

gr/m2 yang

didapat dengan cara membagi berat dan luas kemasan. Setelah diperoleh nilai
gramatur maka nilai densitas dapat diketahui dengan cara membagi gramatur
dengan merata kemasan sehingga diperoleh hasil sebesar 9.6 x 102 gr/m3.
Ketahanan jatuh digunakan untuk menguji ketahanan kemajuan kemasan
untuk tidak rusak setelah dijatuhkan dari ketinggian minimal 75 cm. hal ini perlu
diketahui karena air minum dalam kemasan sangat mengkin mengalami benturan
selama proses distribusi. Pada praraktikum kali ini dilakukan 2 kali pengujian
menggunakan 8 buah air minum ac dalam kemasan plastic, yang diuji ketahanan
jatuhnya dengan cara menjatuhkan satu persatu secara vertical dari lantai beton
diatas dengan ketinggian 75 cm, dan diperoleh jumlah yang rusak sangat
sebanyak 1 buah yang berarti lolos uji. Pada pengujian yang kedua menggunakan
2 buah air minum ac dengan perlakuan yang sama diperoleh jumlah kemasan
yang rusak sebanyak 3 buah. Yang berarti kemasan tersebut tidak lolos uji.
Hal ini mungkin dikarenakan kemasan yang terlalu tipis dan penutup yang
kurang rapat, sebaliknya ini menjadi catatan penting bagi produsen untuk
meningkatkan mutu kemasannya untuk meminimatisasikan kerugian baik dipihak
konsumen maupun produsen.
V. Kesimpulan
1. global migrasi kemasan plastik pp sebesar 1.645 x 106 ppm
2. Besar gramatur kardus susu adalah 5.102 gr/m2
3. besar densitas kardus susu adalah 9.6 x 105 gr/m3
4. Pada pengujian jatuh dari 16 sampel yang digunakan terdapat 4 sampel yang
rusak.

5. Bila pada pengujian yang pertama terdapat 0 buah sample yang rusak maka
kemasan tersebut lolos uji.
6. Bila pada pengujian pertama terdapat > 3 sampel yang rusak maka kemasan
tersebut tidak lolos uji.
7. Apabila pada pengujian yang pertama terdapat 1 atau 2 sampel yang rusak maka
dilakukan pengujian yang kedua.
8. kemasan yang terlalu tipis dan penutup yang kurang rekat menyebabkan
kerusakan kemasan pada saat pendistribusian.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai