Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN
2014 TENTANG
PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH
PENDIDIK
PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA


ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 64 ayat


(2a) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005

tentang

Standar

Nasional

Pendidikan,

perlu

menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


tentang

Penilaian

Hasil

Belajar

oleh

Pendidik

pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;


Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan

Nasional

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2.

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia

4.

5.

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2014.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;

6.

7.

8.

9.

10.
11.

12.

13.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Nomor ... Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
Peraturan Menteri Nomor ... Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
Peraturan Menteri Nomor ... Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah;
Peraturan Menteri Nomor ... Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN

TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK


PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH.

Pasal 1
Dalam peraturan menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi
muatan pembelajaran untuk kurun waktu satu semester dan satu tahun
pelajaran;
2. Penilaian Otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen
penilaian proses dan capaian pembelajaran peserta didik dalam
penerapan sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan,
dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya dalam bentuk

3.

4.

5.
6.
7.

8.
9.

10.
11.
12.

13.

pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat


kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar;
Ketuntasan Belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar;
Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap pengetahuan,
dan
keterampilan yang dilakukan sendiri sebelum ulangan oleh peserta
didik secara reflektif;

Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas
yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok;
Penilaian Projek adalah penilaian masing-masing peserta didik atas
proses dan hasil pengerjaan projek yang dilakukan secara kelompok;
Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran;
Ulangan Harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan
satu muatan pembelajaran;
Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk
semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama
semester;
Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua
muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester;
Penilaian Teman Sebaya adalah teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai tentang pencapaian kompetensi;
Jurnal Pendidik adalah instrumen penilaian yang digunakan untuk
menghimpun catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku;
Satuan Pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);
Pasal 2

Penilaian

Hasil

Belajar

oleh

Pendidik

dilaksanakan

dalam

bentuk

penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian tugas, penilaian projek,


penilaian diri

oleh peserta

didik,

ulangan

harian,

ulangan

tengah

semester, dan ulangan akhir semester.


Pasal 3
(1)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau


kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan
perbaikan
hasil
belajar
peserta
didik
secara
berkesinambungan.

(2)

(3)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dari
sebuah penilaian.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a.
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b.
menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c.
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi;
d.
memperbaiki proses pembelajaran; dan
e.
memetakan mutu satuan pendidikan.
Pasal 4

(1)
(2)

(3)

(4)
(5)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik diterapkan berdasarkan prinsip


umum dan prinsip khusus.
Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sahih,
objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan,
sistematis, akuntabel, dan edukatif.
Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi prinsip
Penilaian Otentik, yaitu:
a.
menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;
b.
menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c.
dalam konteks mencerminkan dunia nyata;
d.
mengembangkan kemampuan berpikir divergen dan konvergen.
e.
memberi peserta didik kebebasan dalam mengkonstruksi
responnya;
f.
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran; dan
g.
menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria.
Acuan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan
penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria
capaian kompetensi yang ditetapkan.
Pasal 5

(1)

(2)

Prinsip umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan


Prinsip khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
diterapkan dalam semua bentuk penilaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, kecuali penilaian diri oleh peserta didik
Penerapan prinsip umum dan prinsip khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa:
a.
penilaian tugas yang menekankan pada proses dan hasil;
b.
penilaian projek yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan;
c.
penilaian
berdasarkan
pengamatan
pada
saat
kegiatan
pembelajaran berlangsung dan tuntas pada hari pembelajaran;
d.
ulangan harian menekankan pada proses pengerjaan materi uji;
dan
e.
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
menekankan pada proses pengerjaan materi uji.

(3)

Penilaian Diri oleh peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dianalisis oleh pendidik untuk melihat kesesuaiannya dengan hasil
ulangan.
Pasal 6

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi


sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi
sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial sebagaimana dimaksud
pada ayat
(1) meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan
nilai sosial.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi
pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pengetahuan
faktual,
pengetahuan
konseptual,
pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
Sasaran
Penilaian
Hasil
Belajar
oleh
Pendidik
kompetensi
keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit.
Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan:
a.
kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan; serta
b.
kemampuan berpikir yang meliputi: mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
merupakan kemampuan yang meliputi: meniru, melakukan,
menguraikan, menggabungkan, memodifikasi, dan mencipta.
Sasaran penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan
sesuai dengan karakteristik muatan pembelajaran.
Pasal 7

(1)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan


tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.

(2)

Tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan


batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan.
Kompetensi sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan
dalam deskripsi kualitas berdasarkan modus.
Kompetensi pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk
kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan
dalam predikat berdasarkan skor rerata.
Kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2)
dinyatakan dalam deskripsi kemahiran berdasarkan capaian optimum.
Penguasaan tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(3)
(4)

(5)
(6)

(7)

dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang


dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
Khusus untuk SD/MI Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi.
Pasal 8

(1)

(2)

(3)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik untuk kompetensi sikap,


kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan
skala penilaian.
Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB),
Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).
Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan
rentang angka 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan nilai antara:
a.
A sama dengan 4,00
b.
A- sama dengan 3,67
c.
B+ sama dengan 3,33
d.
B sama dengan 3,00
e.
B- sama dengan 2,67
f.
C+ sama dengan 2,33
g.
C sama dengan 2,00
h.
C- sama dengan 1,67
i.
D+ sama dengan 1,33
j.
D sama dengan 1,00

Pasal 9
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi


sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi:
a.
ketuntasan penguasaan substansi; dan
b.
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap
kompetensi dasar yang ditetapkan.
Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas ketuntasan belajar dalam:
a.
setiap semester; dan
b.
setiap tahun pelajaran;
Ketuntasan belajar dalam setiap semester sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a merupakan keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari setiap muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam
satu semester.
Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan keberhasilan peserta

didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran pada


semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran untuk
menentukan kenaikan kelas.
Pasal 10
(1)
(2)
(3)

Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 ayat (3) ditetapkan dengan predikat Baik.
Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) ditetapkan paling kecil 2,67.
Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) ditetapkan paling
kecil 2,67.
Pasal 11

(1)
(2)

(3)

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan dengan


menggunakan instrumen penilaian.
Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
kompetensi pengetahuan dan keterampilan harus memuat komponen
substansi, sistematika, bahasa, dan estetika.
Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
kompetensi sikap harus memuat Jurnal Pendidik dan Penilaian
Teman Sebaya.
Pasal 12

(1)
(2)
(3)

(4)
(5)
(6)

Pelaporan hasil belajar dilakukan oleh Pendidik.


Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk penilaian.
Pelaporan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan hasil pengolahan oleh Pendidik dengan menggunakan
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5).
Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digunakan oleh Satuan Pendidikan untuk mengisi Rapor.
Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berisi laporan capaian
hasil belajar dalam bentuk nilai dan deskripsi.
Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berisi laporan capaian hasil belajar dalam bentuk deskripsi.
Pasal 13

Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah


menggunakan Pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran

yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


Pasal 14
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, ketentuan dalam Peraturan

Menteri Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum yang


mengatur mengenai Penilaian Hasil Belajar dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
pada tanggal ... Juni
2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MOHAMMAD NUH

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal ... Juni 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR ...

10-

Anda mungkin juga menyukai