Anda di halaman 1dari 15

Sombong dan Egois

Nama kelompok :
Devi Lidwina Pohan
141000541
Sulastri Marito
141000609
Fitri Sri Rezeki L. Tobing 141000615
Rizky Muharram H
141000617
Selvy Grentina
141000675
Nadia Arini
141000689
Tria Wulan Dari
141000695

Sombong
Menurut soekanto, sombong adalah salah satu
bentuk
gangguan
mental
yang
mana
termasuk dalam nafsio ataksia, yang masuk
dalam ragam nafsiah yaitu kibr, yakni sifat
menyombongkan diri dihadapan orang lain,
merasa lebih tinggi(kedudukannya), lebih
pandai,lebih
kaya,
lebihberharga
atau
lebihmulia daripada orang lain.
Nabi Muhammad SAW, adalah perbuatan
melecehkan
orang
lain
dan
menolak
kebenaran

Latar belakang sifat


sombong
Orang yang merasa minder pada
dirinya, sengaja menutupi rasa
tersebut dengan menjadi orang yang
ingin menang sendiri dan sulit
menerima pendapat orang lain.
Orang yang terlalu percaya diri
seringkali bereaksi dan merasa
menang sendiri

Ciri-Ciri Sifat Sombong


Suka membesarkan diri sendiri,
bicara dilebih - lebihkan dan
takut diremehkan orang lain.
Menyalahkan Orang lain/mencari
kambing hitam
Menyalahkan Situasi
Meninggikan kemampuan diri
Hanya memikirkan diri pribadi
Memandang orang lain
musuh/lawan

Bahaya sifat sombong


Memiliki rasa paling benar dan merasa
menang sendiri.
Tidak menyukai saran dan kritik dari orang
lain karena merasa sudah sempurna dan
benar.
Tidak suka jika orang lain berhasil dan
maju dari dia. Setelah itu orang sombong
akan menjadi iri hati terhadap orang lain
yang lebih hebat.

Menolak kebenaran yang ada


meskipun dia sadar itu benar.

Dampak pribadi menang


senddiri
Lingkungan sulit menerimanya
karena tidak ada usaha darinya
untuk menyesuaikan diri.
Lingkungan pun sulit untuk
mempercayainya sebab lingkungan
menilai ia tidak tulus. Semua
Orang-orang yang kurang memiliki
hikmat dalam bertindak dan
bersikap, tidak dewasa dalam
mental, emosi maupun social.

Langkah-langkah menangani sikap


sombong
Kita mesti memahami sumber sikap
menang sendiri kita, apakah sumbernya
adalah karena kelebihan, kita terlalu
banyak menerima sehingga kita menuntut
orang memberikan yang sama.
Bertanya, jika orang berada pada posisi
saya, apa yang akan mereka lakukan
Lihatlah apa yang dibutuhkan orang dan
cobalah penuhi, tanpa pamrih
Hidup berdasarkan prinsip

Egois
Egoisme berarti menempatkan diri di
tengah satu tujuan serta tidak peduli
dengan penderitaan orang lain,
termasuk yang dicintainya atau yang
dianggap sebagai teman dekat.

Ciri-ciri sifat egois


Mampu bersenang-senang sementara ada orang
di sekitarnya yang menderita karenanya.
Setiap kali menyakiti tidak pernah berkata maaf.
Tidak berusaha memperbaiki kesalahannya
yang berakibat buruk untuk orang lain.
Selalu ingin menang sendiri, setiap keinginannya
harus terpenuhi dengan cara apapun.
Merasa dirinya hebat dan tidak membutuhkan
orang lain.

Penyebab adanya sifat egois


Penyebab dari diri pribadi
Penyebab dari kehidupan
(lingkungan).

Penyebab dari diri pribadi


Sifat dasar manusia yang tidak
pernah puas
Rasa trauma yang menimbulkan
ketidak percayaan kepada orang lain
Pemahaman yang dangkal tentang
fungsi manusia sebagai makhluk
sosial yang saling membutuhkan.

Penyebab dari kehidupan


(lingkungan)
Sikap egois ini merupakan kelanjutan
dari apa yang telah diterimanya
selama ini
Sikap egois timbul dari keadaan
lingkungan yang kelaparan,
kelaparan emosional, kelaparan
finansial atau kelaparan jasmaniah &
rohaniah.

Cara mengatasi sifat egois


Sabar
Menjadi cermin baginya
Berikan kritik dan saran

Cara mengatasi egois


pribadi
Selalu positive thinking pada orang
lain, jangan biarkan pikiran negatif
masuk kepikiranmu.
Jangan suka membanding-bandingkan
diri kamu dengan orang lain.
Kembangkan empati kamu terhadap
orang lain.
Kembangkan sikap melayani dan
mendahulukan kepentingan orang lain.

kesimpulan
Egois merupakan salah satu sifat
alamiah yang dimiliki oleh setiap
manusia, karena salah satu karakter
manusia adalah tidak pernah
merasa cukup
Pendidikan moral dan agama dalam
lingkungan keluarga sangat
berpengaruh terhadap tingkat
keegoisan seseorang;

Anda mungkin juga menyukai