PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses kehidupan yang tak
pernah usai bagi kita selaku manusia yang di beri karunia
berupa akal karena ilmu Allah takkan pernah habis. Yang
selalu menjadi PR kita hari ini dalam dunia pendidikan adalah
bagaimana melakukan sebuah inovasi-inovasi baru yang
mampu membangkitkan motivasi belajar karena kita tahu
belajar membutuhan spirit baik itu yang datangnya dari
internal ataupun eksternal seseorang. Dalam hal ini salah
satunya
mungkin
adalah
peran
aktif
dari
guru
dalam
peran
guru
yang
sesungguhnya
dalam
dunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Peserta Didik
Kompetensi
dimaknai:
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
dapat
melaksanankan
digambarkan
suatu
tugas,
sebagai
kemampuan
peran,
kemampuan
mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikapsikap, nilai-nilai pribadi dan kemampuan untuk membangun
pengetahuan dan ketrampilan yang didasarkan pada pengalaman
dan pembelajaran yang dilakukan.
Kompetensi
ketrampilan
dan
diartikan
nilai-nilai
juga
dasar
sebagai
yang
pengetahuan,
direfleksikan
dalam
didik
arti
yang
bahwa
telah
peserta
memiliki
didik
telah
kompetensi
memahami,
inkuiri,
hipotesis,
konjektur,
generalisasi,
dengan
kemampuan
kepribadian,
sosialisasi,
dan
pengendalian diri
musik,
dan
kreativitas.
Kecerdasan
intelektual
sebagai
kemampuan
inkuiri
cikal
bakal
dan
tumbuh
kreativitas.
kembangnya
Oleh
karena
itu
Kemampuan
komunikasi
setiap
individu
akan
rasa,
yang
selanjutnya
mempengaruhi
pembelajaran.
5. Kebermaknaan Belajar
3() Suherman, Erman. http://educare.e-fkipunla.net
poses
ide
Karso
siswa
(dalam
dengan
pembelajaran
aktivitas
sehingga
kebermaknaan
bisa
mencapai
10%,
dari
pada
hakikatnya
adalah
sifatnya
proaktif
dan
reaktif
dalam
membangun
dapat
sehingga
berkembang,
seperti
kecerdasan
kemampuan
10
pembahasan
di
atas.
Peranan
guru
dalam
11
Di
bawah
ini
adalah
klasifikasi
peranan
guru
yang
akan
diajarkannya
bahan
dan
atau
materi
meningkatkan
melaksanankan
tugasnya
sebagai
pengajar
dan
12
peserta
didik
belajar,
tapi
juga
7( ) Isjoni. 2007. Dilema Guru Ketika Pengabdian Menuai Kritikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo. Hal 41
13
mengefektifkan
proses
belajar-mengajar.
Dengan
14
hendaknya
menjadi
seorang
evaluator
yang
baik.
8() Isjoni. 2007. Dilema Guru Ketika Pengabdian Menuai Kritikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo. Hal 42-43
15
tujuan,
ketepatan
penguasaan
atau
peserta
keefektifan
didik
metode
terhadap
mengajar,
9( ) Isjoni. 2007. Dilema Guru Ketika Pengabdian Menuai Kritikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo. Hal 44
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran guru dalam memaksimalkan kompetensi peserta
didik
dalam
proses
oleh
hasilnya
pun
akan
menyesuaikan.
Dalam
usaha
dengan
kemampuannya
serta
kegunaannya,
memaksimalkan
kompetensi
peserta
sebagai berikut:
1. Guru sebagai Demonstrator
2. Guru sebagai pengelola kelas
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator
4. Guru sebagai Evaluator
17
didik
adalah
B. Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran yang konstruktif sangat
kami harapkan guna sempurnanya makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Isjoni. 2007. Dilema Guru Ketika Pengabdian Menuai Kritikan.
Bandung: Sinar Baru Algesindo
Isjoni. 2010. KTSP Sebagai Pembelajaran Visioner. Bandung:
Alfabeta
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya
Sanjaya
Wina. 2011.
19
20