Anda di halaman 1dari 12

Parents Guide:

Sex Education in Digital Era

With:

Zoya Amirin, M.Psi, FIAS


Certified Sexual Psychologist

www.zoyaamirin.com

Perkembangan Psikoseksual
Menurut Anda, kapankah aspek psikoseksual
anak
mulai berkembang?
Umumnya kita menganggap bahwa perkembangan psikoseksual baru dimulai
saat anak memasuki masa remaja atau pubertas, ditandai dengan mimpi basah
pada anak laki-laki dan menstruasi pada anak perempuan.
Di periode sebelumnya, yaitu di masa balita dan anak usia sekolah,
perkembangan psikoseksual dianggap belum muncul atau belum
terekspresikan.

Benarkah demikian?

Tahap Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Fase Oral (0 18 bulan)
Selama masa bayi, sumber kesenangan anak
berpusat pada aktifitas oral (mengisap, mengigit,
mengunyah). Masalah yang dihadapi pada tahap
Ini adalah menyapih dan makan.

Fase Anal (18 bulan 3 tahun)


Kehidupan anak berpusat pada kesenangan
terhadap dirinya sendiri, sangat egoistik,
mulai mempelajari struktur tubuhnya. Anak
senang menahan feses. Toilet training sangat
tepat dilakukan dalam periode ini.

Tahap Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Fase Phallic (3 6 tahun)
Kehidupan anak berpusat pada genitalia dan
area tubuh yang sensitif. Anak mulai mempelajari
adanya perbedaan jenis kelamin. Anak mulai
memahami identitas gender (anak sering meniru ibu
atau ayah dalam berpakaian).

Tahap Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Fase Laten (6 tahun Pubertas)
Energi fisik dan psikologis anak terfokus untuk mengeksplorasi pengetahuan dan
pengalaman melalui aktifitas fisik dan sosialnya.
Pada awal fase laten, anak lebih suka berteman dengan jenis kelamin yang sama.
Pertanyaan anak semakin banyak, mengarah pada sistem reproduksi. Oleh karena
itu orang tua harus bijaksana dalam merespon (peran ibu dan ayah sangat penting
dalam melakukan pendekatan dengan anak).

Tahap Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Fase Genital (Pubertas Dewasa)
Dorongan seksual anak mulai muncul kembali dan mengarah pada seksualitas
yang lebih matang. Mulai muncul juga ketertarikan dan perasaan cinta & erotis
(secara seksual).

Menghadapi Pertanyaan Anak Tentang


Seks
Pernahkah anak Anda mengajukan
pertanyaan-pertanyaan ini?
Kenapa dada ibu besar, sedangkan dadaku kecil?
Kenapa anak laki-laki kalau pipis berdiri, sedangkan anak perempuan
jongkok?
Kenapa tempat pipisnya adik beda dengan punyaku?
Kenapa bisa ada adik bayi?

Honest Concrete Simple Loving

Positive Attitude Open Minded

Menghadapi Pertanyaan Anak Tentang


Seks

Ayah pada putranya, Bunda pada Putrinya.


Orang tua harus kompak terhadap nilai, budaya dan batasan batasan etis.
Anak hanya mengingankan informasi yang umum, bukan penjelasan detil teknisnya. Beri
penjelasan tambahan jika anak menginginkannya.
Apabila anak bertanya di tempat umum, beri pengertian bahwa Anda akan menjawabnya
saat di rumah. Bagian dari seks edukasi adalah mempelajari kapan dan dimana topik
tersebut pantas dibahas.
Anak-anak hanya dapat memikirkan hal-hal yang kongkrit. Berikan jawaban yang benar
secara sederhana. Jangan membuatnya bingung.

Menghadapi Pertanyaan Anak Tentang


Seks
Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak, jangan sampai anak mendapatkan informasi mengenai seks
dari sumber-sumber yang tidak terpercaya
Pada saat anak berusia 2 3 tahun, bisa diajarkan mengenai nama-nama anggota tubuh, termasuk alat
kelamin. Gunakan bahasa ilmiah yang tidak vulgar.
Jangan takut memberikan pendidikan seks sejak dini. Seks tidak selalu berarti hubungan seksual. Seks =
jenis kelamin.
Semakin anak bertambah dewasa, beri pengertian bahwa tidak pantas untuk menyentuh alat kelamin
orang lain, dan orang lain juga tidak boleh menyentuh kelamin mereka
Anak balita pada dasarnya hanya ingin memastikan bahwa mereka memiliki anggota tubuh yang sama
dengan orang lainnya. Dengan memberi nama seperti burung untuk alat kelamin laki-laki, mereka akan
merasa ada sesuatu yang aneh dengan anggota tubuh tersebut.

Pendidikan Seks untuk Anak Era Digital

Bersikaplah terbuka, informatif, dan yakin di hadapan anak. Tidak ada salahnya Anda
memperluas wawasan dan mempersiapkan diri agar dapat memberikan jawaban yang
benar dan ilmiah. kalau perlu browsing bersama.
Lakukan pengawasan terhadap lingkungan tempat bermain anak dan orang-orang yang
sering berinteraksi dengan anak. letakan komputer dan TV diruang keluarga. tablet buat
anak SD harus ada orang dewasa di dekatnya. buat anak SMP & Remaja awal
negosiasikan dengan anak bentuk pengawasan.
Seiring berkembangnya keingintahuan anak mengenai masalah seks, waspadai
penggunaan teknologi untuk melindungi anak dari bahaya pornografi. awasi dengan
penuh kasih dan perhatian media sosial anak anda, jangan menakuti hindari ancaman.
tegas dan penuh kasih sayang.
Orang Tua harus mampu mengoperasikan teknologi yang anda belikan buat anak.

Terimakasih buat atensi anda

Anda mungkin juga menyukai