Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa setia kawan sosial. Sejalan dengan itu
perlu dikembangkan iklim belajar di sekolah dasar yang dapat menumbuhkan rasa percaya
diri serta sikap dan perilaku inovatif, kreatif. Dengan demikian pendidikan nasional akan
mampu menghasilkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan
diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta
Pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi
dalam bidang pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat
bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi
pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.
Perubahan

paradigma

penyelenggaraan

pendidikan

dari

sentralisasi

ke

desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek


pendidikan, termasuk di dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah
dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut mengalami perubahan
kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi


yang ada di daerah. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka
dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian guru
diharapkan menjadi lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum
tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar
kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang
lain; dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 dengan sungguhsungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang diawali dengan pembuatan atau
penyusunan kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan SD Negeri
Pasirgunung Selatan 1.
Dengan memperioritaskan pendidikan karakter dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan tiap-tiap
sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar
pemikiran itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri Pasirgunung
Selatan 1, Kecamatan Cimanggis , Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pengembangan
Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Pasirgunung Selatan 1, Kecamatan


Cimanggis

Kota Depok, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan

dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur
sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan
Kota Depok serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis
Pengembangan KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education).
Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih
besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar,
dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010
menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai
kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional.
Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya
kompetensi lulusan dalam setiap program akademik pada tingkat satuan pendidikan.
Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu maka sekolah dasar dapat menetapkan
penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang
disusun oleh masing-masing Tim Pengembang Kurikulum. Melalui Tim Pengembang
Kurikulum di sekolah dasar harus mampu menciptakan pengembangan kurikulum yang
dapat mendorong pemutakhiran kurikulum sesuai dengan perkembangan Ipteks yang
dinamis. Sistem penjaminan mutu di tingkat sekolah dasar harus pula mengikutsertakan
pemantauan pelaksanaan serta evaluasi hasil-hasil yang dicapai sebagai cerminan dari
adanya peningkatan mutu berkelanjutan dalam penyelenggaraan program-program di
sekolah tersebut.
B. Landasan
1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Khususnya :
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18
ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2),
(3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). Lebih Khusu lagi :

a. Pasal 5 ayat (1) : setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

b. Pasal 5 ayat (2) : warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

c. Pasal 5 ayat (3) : warganegara di daerah terpencil atau terbelakang, serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

d. Pasal 5 ayat (4) : warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

e. Pasal 6 ayat (1) setiap warganegara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

f. Pasal 12 ayat (1.b) : setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

g. Pasal 36 ayat (1) : pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

h. Pasal 36 ayat (2) : kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
serta peserta didik.

i. Penjelasan Pasal 15 : Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan


untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan
luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13),
(14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6),
(7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3),
(4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3),
(4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

4.

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

5.

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006

6.

Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

7.

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

8.

Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

9.

Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan


nasional .

10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi kreatif.

Visi SD Negeri Pasirgunung Selatan 1

Visi SD Negeri Pasirgunung Selatan 1, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dirumuskan


sebagai berikut

Mewujudkan Terciptanya Insan Manusia Berakhlak Mulia, Berkarakter dan Berilmu .

Misi Sekolah

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SD Pasirgunung
Selatan 1, sebagai berikut :
1. Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik sesuai perkembangan
IPTEK dan tuntutan masyarakat.
2. Menumbuhkan semangat religius, kedisiplinan, dan kekeluargaan bagi warga
sekolah.
3. Menciptakan suasanaa lingkungan sekolah yang berkarakter aman, rapi, bersih, dan
nyaman.
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
dan demokratis.
5. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, dan
semangat kebangsaan.

1. Tujuan
1.

Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan me-ngacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

2.

Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pasirgunung Selatan 1


Tujuan SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 pada tahun pelajaran 2015 - 2016
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut,
maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 Kecamatan
Cimanggis Kota Depok adalah sebagai berikut :
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, dan Berbudi
Pekerti Luhur
2. Berilmu,Cakap,Kritis, kreatif dan Inofatif
3. Tercapainya tingkat lulusan 100% dengan rata rata nilai 7,00
4. Meningkatnya persentase lulusan yang diterima di sekolah negeri (SMP/MTS) sekurang kurangnya 80% dari kelulusan.
5. Menjuarai berbagai kejuaran, OSN, O2SN, FL2SN
6. Sehat, mandiri dan percaa diri
7. Toleran, peka social, demokratis dan bertanggung jawab.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SD Negeri Sukamaju 5 dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan Kepentingan Peserta
Didik Dan Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam Dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal, dan

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

pengembangan

diri

secara

terpadu,

serta

disusun

dalam

keterkaitan

dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.


3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
Kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, dan Seni

Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan


Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan

dan

mata

pelajaran

yang

direncanakan

dan

disajikan

secara

berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.


6. Belajar Sepanjang Hayat
Pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis
dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

(a)

belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(b)

belajar untuk memahami dan menghayati,

(c)

belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d)

belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(e)

belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses


pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang


bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing
ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut wuri handayani (di depan
memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di
belakang memberikan daya dan kekuatan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat, lingkungan
sekitar, serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan
teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh
bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:
1.

Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2.

Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3.

Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

4.

Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.

5.

Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

6.

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan


guru/pendidik.

7.

Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8.

Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan seharihari.

9.

Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.


11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air
Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1
Penyusunan Kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 bertujuan agar dapat
menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan dan peningkatan
mutu pendidikan dalam tahun pelajaran 2015 - 2016 yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Selain itu, penyusunan
Kurikulum ini bertujauan agar setiap komponen yang ada di SD Negeri Pasirgunung Selatan
1 memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi
kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa yang berkompeten,
terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan
berakhlak mulia

serta diakui

keberadaannya

oleh

masyarakat seiring

dengan

perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.


Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan program inklusif di SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 pada dasarnya adalah menggunakan kurikulum reguler yang berlaku di
sekolah umum. Namun demikian karena ragam hambatan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus sangat bervariasi, mulai dari yang sifatnya ringan, sedang sampai yang
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

berat, maka dalam implementasinya di lapangan, kurikulum reguler perlu dilakukan modifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Tujuan pengembangak kurikulum khususnya pada siswa inklusif adalah sebagai berikut ;
1

Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan mengatasi hambatan belajar yang dialami semaksimal mungkin dalam setting sekolah inklusif.

Membantu guru dan orangtua dalam mengembangkan program pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di rumah.

Menjadi pedoman bagi sekolah, dan masyarakat dalam mengembangkan, menilai dan
menyempurnakan program pendidikan inklusif.

4. Model Pengembangan Kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1


1

Model kurikulum umum (reguler)


Pada model kurikulum ini peserta didik berkebutuhan khusus mengikuti kurikulum
umum, sama seperti peserta didik lainnya di dalam kelas yang sama. Program layanan
khususnya lebih diarahkan kepada proses pembimbingan belajar, motivasi dan ketekunan belajarnya.

Model kurikulum umum dengan modifikasi


Pada model kurikulum ini menggunakan kurikulum perpaduan antara kurikulum
umum dengan kurikulum PPI. Operasional pengembangan kurikulum ini, dilakukan
dengan cara memodifikasi kurikulum umum disesuaikan dengan potensi dan karakteristik ABK. Dengan kurikulum modifikasi ini diharapkan ABK dapat mengikuti pembelajaran pada kelas umum secara klasikal bersama anak-anak umum lainnya.

Model kurikulum yang diindividualisasikan


Pada model kurikulum ini, menggunakan kurikulum yang diindivualisasikan, dalam
format program pendidikan individual (PPI). Sesuai dengan sifat dan karakteristiknya,
kurikulum ini sering disebut model kurikulum PPI, yang dikembangkan secara khusus
oleh

guru

pendidikan

khusus

di

sekolah

inklusif.

Model kurikulum PPI ini dipersiapkan untuk ABK yang tidak dapat mengikuti kurikulum umum maupun kurikulum modifikasi. Standar kompetensi dalam kurikulum PPI
dirumuskan berdasarkan hasil asesment yang dilakukan oleh guru pendidikan khusus
bersama tim ahli terkait.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

10

BAB II
ANALISIS KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
Sekolah harus mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah harus memperbaiki
proses pembelajaran, termasuk meningkatkan manajemen di ruang kelas. Sekolah harus menyediakan, mengembangkan, mengelola dan mengerahkan sarana dan prasarana pendidikan dan sumberdaya lainnya secara lebih baik. Sekolah juga harus bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas. Untuk itu, semua tindakan sekolah harus
akuntabel dan transparan agar Sekolah memperoleh kepercayaan (trust) dari semua pemangku
kepentingan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen perencanaan yang terencana didasarkan
analisis kebutuhan danpotensi yang dimiliki sekolah.
Lingkungan strategis internal maupun eksternal sekolah yang dapat mempengaruhi dan
dipandang dapat berpotensi untuk kemajuan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
Faktor-faktor internal yang dimaksud antara lain : proses belajar mengajar, tenaga pendidik
dan kependidikan, sarana dan prasarana, media pembelajaran, kurikulum, peserta didik (in put),
manajemen dan organisasi sekolah, pembiayaan, sistem evaluasi/penilaian. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi geografis lingkungan sekolah, faktor demografi masyarakat, peran komite
sekolah, Kondisi Politik dan Keamanan di sekitar sekolah, dan Faktor globalisasi dan IPTEK.
A. Lingkungan Sekolah
SD Negeri Pasirgunung Selatan 1, berdiri sejak tahun 1988 terletak di Kp sidamukti kelurahan sukamaju Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Berada di antara masyarakat yang heterogen dan berpendidikan merupakan salah satu pendukung meningkatnya partisipasi dan prestasi di SD Negeri Pasirgunung Selatan 1. Kesadaran masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan putera/puterinya dengan memilih sekolah yang bermutu merupakan tantangan bagi SD
Negeri Pasirgunung Selatan 1 untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mutu layanan
secara optimal.
Lingkungan Sekolah yang dekat dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial berdampak pada mudahnya melaksanakan pembelajaran yang membutuhkan lingkungan sebagai
sumber belajar. Sehingga berdampak pada proses pembelajaran yang lebih mengutamakan
pendekatan keterampilan proses, melatih kemampuan berfikir kritis, proses pembelajaran
yang konstruktivisme dengan model Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan menjadi pilihan bagi SD Negeri Pasirgunung Selatan 1.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

11

B. Keadaan Sekolah
Keadaan sekolah merupakan faktor internal bagi penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu. Oleh karena itu suasana sekolah dan iklim belajar yang menyenangkan, pelayanan
pembelajaran yang ramah secara psikologi, ramah dalam pembelajaran, dan ramah dalam
layanan individual menjadi tindakan yang harus kami lakukan terutama menyamakan persepsi
kesamaan tindak dalam pembelajaran kepada peserta didik.
Di lingkungan SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 Kecamatan Cimanggis Kota Depok juga
terdapat berbagai macam kemampuan belajar siswa. Ada siswa yang cepat belajarnya, ada yang
sedang belajarnya dan adapula siswa yang lamban belajarnya. Dalam hal ini, siswa yang lamban
belajarnya, bisa juga disebabkan oleh salah stu kondisi siswa yang berkelainan yang dalam hal
tertentu berbeda dengan anak lain pada umumnya. Salah satu upaya membantu mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan pendidikan terpadu yang berorientasi pada masalah kesulitan
belajar siswa diklasifikasi menurut tingkat kesulitannya.
Proses Pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis yang
dilakukan para guru mampu membuat peserta didik berkembang secara psikologi, psikis dan
mental serta tumbuhnya perilaku yang luhur berbudaya dan berkarakter menjadi suatu hal
yang wajib kami lakukan. Hal ini didukung oleh minat dan sikap guru terhadap perubahan
kurikulum KTSP cukup responsif, kinerja guru dalam penyusunan

administrasi Kegiatan

Belajar Mengajar, dan pencapaian ketuntasan belajar sesuai dengan

KKM yang telah

ditetapkan.
Keadaan sekolah yang hingga saat ini belum sesuai dengan standar nasional di antaranya adalah luas tanah dan luas bangunan kurang memenuhi persyaratan, hal ini menjadi
kendala dalam meningkatkan mutu layanan, namun demikian kami berusaha semaksimal
mungkin untuk terus melakukan perbaikan pada berbagai aspek yang dianggap potensial.
C. Personil Sekolah
Sekolah pada hakekatnya terdiri dari struktur tenaga pendidik dan kependidikan, di mana setiap tenaga pendidik dan kependidikan memiliki spesifikasi tugas-tugas yang menuntut
kompetensi pelakunya, dukungan fasilitas yang tepat dan memadai, dan kondisi yang kondusif
bagi terlaksananya tugas-tugas/tenaga pendidik dan kependidikanan itu. Spesifikasi tugastugas sekolah menggambarkan spesifikasi kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan yang
mendukung pelaksanaan tugas/tenaga pendidik dan kependidikanan itu. Analisis seperti nini
disebut analisis tenaga pendidik dan kependidikanan (job analysis).
Manajemen SDM mencakup kegiatan sebagai berikut: (1) Perencanaan SDM, (2) Analisis
Tenaga pendidik dan kependidikanan, (3) Pengadaan Tenaga pendidik dan kependidikan, (4)
Seleksi Tenaga pendidik dan kependidikan, (5) Orientasi, Penempatan dan Penugasan, (6)
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

12

Konpensasi, (7) Penilaian Kinerja, (8) Pengembangan Karir, (9) Pelatihan dan Pengembangan
Tenaga pendidik dan kependidikan, (10) Penciptaan Mutu Kehidupan Kerja, (11) Perundingan
Ketenaga pendidik dan kependidikanan, (12) Riset Tenaga pendidik dan kependidikan, dan
(13) Pensiun dan Pemberhentian Tenaga pendidik dan kependidikan.
Untuk meningkatkan mutu SDM pada SD Negeri Pasirgunung Selatan 1, kami menerapkan pola perencanaan SDM. Perencanaan SDM adalah kegiatan menaksir/menghitung kebutuhan SDM sekolah dan selanjutnya merumuskan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya tersebut mencakup kegiatan menyusun dan melaksanakan rencana agar jumlah dan kualifikasi personil yang diperlukan itu tersedia pada saat dan
posisi yang tepat sesuai dengan tuntutan sekolah. Maka beberapa tahapan yang harus kami lakukan antara lain adalah Analisis tenaga pendidik dan kependidikanan, Rekrutmen (pengadaan) tenaga pendidik dan kependidikan, Seleksi tenaga pendidik dan kependidikan, orientasi,
penempatan, dan penugasan merupakan kegiatan yang dilakukan serempak. orientasi ditujukan untuk mempercepat sosialisasi tenaga pendidik dan kependidikan dan penerimaan lingkungan kerja sehingga tenaga pendidik dan kependidikan tersebut dapat segera beradaptasi
dalam sistem, prosedur, serta budaya kerja.
Kami juga menerapkan sistem kompensasi yang dapat meningkatkan motivasi personil
karena ia telah memberikan kontribusi pikiran, perhatian, kemampuan, dan kinerjanya terhadap sekolah. Kompensasi terdiri dari hal berupa uang dan bukan uang. Kompensasi sangat
penting untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan angkatan kerja yang produktif.
Untuk meningkatkan kualitas kinerja, maka kami juga melakukan penilaian kinerja bagi
tenaga pendidik dan kependidikan. Penilaian kinerja yaitu suatu proses mempertimbangkan
kinerja tenaga pendidik dan kependidikan pada masa lalu dan sekarang yang dikaitkan dengan
latar belakang lingkungan kerjanya serta memperhatikan potensi yang dimiliki tenaga pendidik
dan kependidikan tersebut bagi kepentingan sekolah di masa yang akan datang. Penilaian bertujuan membantu tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan mencapai hasil bagi
dirinya sendiri dan sekolah.
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan kami melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai upaya memperbaiki kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di masa kini maupun di masa depan dengan
meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan untuk bertugas, melalui pembelajaran, biasanya dengan meningkatkan pengetahuan, mutu sikap dan keterampilan.
Demikian halnya dengan pengembangan karir, yaitu proses mencermati potensi, kemampuan, kinerja dan komitmen tenaga pendidik dan kependidikan untuk diposisikan dalam
struktur sekolah secara tepat, sehingga tenaga pendidik dan kependidikan dan sekolah memperoleh maslahat dan nilai tambah optimal.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

13

D. Peserta Didik
Manajemen peserta didik termasuk salah satu substansi manajemen pendidikan.
Manajemen peserta didik menduduki posisi strategis, karena sentral layanan pendidikan, baik
dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada di luar latar institusi persekolahan,
tertuju kepada peserta didik.
Perencanaan peserta didik, termasuk didalamnya adalah: school census, school size, class
size dan efektive class. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan: kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik, pemecahan problema-problema penerimaan peserta didik.
Orientasi peserta didik baru, meliputi pengaturan: hari-hari pertama peserta didik di sekolah,
pekan orientasi peserta didik, pendekatan yang dipergunakan dalam orientasi peserta didik,
dan teknik-teknik orientasi peserta didik.
Secara sosiologis, peserta didik SD Negeri Pasirgunung Selatan 1, mempunyai kesamaankesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari kenyataan bahwa mereka sama-sama
anak manusia, dan oleh karena itu mempunyai kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta
menunjukkan bahwa tidak ada anak yang lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya;
dan tidak anak yang kurang manusia dibandingkan dengan anak yang lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi samanya hak-hak
yang mereka punyai. Di antara hak-hak tersebut, yang juga tidak kalah pentingnya adalah hak
untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.
Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan
hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri dan bukan orang lain. Usaha yang
dilakukan dapat secara preventif, kuratif dan preservatif. Yang melakukan tentu saja sekolah,
keluarga dan masyarakat. Sebab, jika ketiga wahana ini sama-sama berusaha dengan bahasa
dan gerak langkah yang sama, maka kehadiran peserta didik di sekolah dapat ditingkatkan.
Demikian juga ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi.
Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan secara bersama-sama ini akan
menjadikan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah menjadi tidak berkutik. Kemanapun
dia akan membolos dan menyembunyikan diri akan berhasil diketahui mengingat ketiga
wahana tadi sama-sama mengadakan pengawasan kepada mereka.
Pengenalan atas potensi peserta didik, baik intelegensinya, aspek sosialnya,
kepribadiannya dan minatnya sangatlah penting. Pengenalan atas potensi peserta didik, sangat
dibutuhkan ketika kita bermaksud melakukan pembinaan terhadap peserta didik. Berbagai
cara dapat dipergunakan untuk menegenali potensi peserta didik, baik melalui tes-tes psikologi
maupun melalui non tes.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

14

Potensi dasar yang dibawa sejak lahir oleh siswa tentu saja sangat beragam. Walaupun
demikian, dasar setiap siswa mendapat perhatian dan layanan, dalam kondisi yang saling
berbeda itu sedapat mungkin semuanya mendapat saluran pengembangan diri. Pengembangan
bakat di sekolah ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Seperti UKS, Dokter Kecil, Kesenian, Pramuka dan Pengembangan Prestasi Unggulan.
Pengembangan yang secara kurikuler dilakukan secara konvensional dalam tatap muka di
dalam kelas. Pelajaran menyanyi, menari, musik, atau olahraga maupun berbagai jenis
keterampilan yang berperan untuk mengembangkan potensi dasar anak didik diberikan dalam
bentuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara formal. Pengertian formal dalam hal ini adalah
terstruktur, pelaksanaannya berlangsung pada jam-jam efektif belajar.
E. Orang Tua Peserta Didik
Organisasi sekolah adalah organisasi yang menganut sistem tebuka, sebagai sistem terbuka berarti sekolah mau tidak mau, disadari atau tidak disadari akan selalu terjadi kontak hubungan dengan lingungannya yang disebut sebagai supra sistem. Kontak hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga agar sistem atau lembaga itu tidak mudah punah. Suatu organisasi yang
mengisolasi diri, termasuk sekolah sebagai organisasi apabila tidak melakukan kontak dengan
lingkungannya maka dia lambat laun akan mati secara alamiah (tidak dapat eksis), karena organisasi hanya akan tumbuh dan berkembang apabila didukung dan dibutuhkan oleh lingkungannya.
Opini yang positif akan sangat membantu sekolah dalam mewujudkan segala program dan
rencana pengembangan sekolah secara optimal, sebab opini yang baik merupakan modal utama bagi sekolah untuk mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Bantuan masyarakat hanya
akan lahir apabila mereka memiliki opini dan persepsi yang positif tentang sekolah. Karena itu
keterbukaan, kebersamaan dan komitmen bersama telah ditumbuhkembangkan di lingkungan
sekolah.
Masyarakat/orang tua murid dan stakeholders lainnya akan mengerti dengan jelas tentang
Visi, misi, tujuan dan program kerja sekolah, kemajuan sekolah beserta masalah-masalah yang
dihadapi sekolah secara lengakap, jelas dan akurat. Masyarakat/orang tua murid dan stakeholders lainnya akan mengetahui persoalan-persoalan yang dihadapi atau mungkin dihadapi
sekolah dalam mencapai tujuan yang diinginkan sekolah. Dengan demikian mereka dapat melihat secara jelas dimana mereka dapat berpartisipasi untuk membantu sekolah.
Sekolah mengenal secara mendalam latar belakang, keinginan dan harapan-harapan masyarakat terhadap sekolah. Pengenalan harapan masyarakat dan orang tua murid terhadap sekolah, khususnya sekolah merupakan unsure penting guna menumbuhkan dukungan yang kuat
dari masyarakat.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

15

F. Sarana dan Prasarana


Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana
pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah.
Secara umum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 telah menyelenggarakan manajemen sarana dan prasarana. Hal ini mengingat saran dan prasaran bagi peserta didik telah dimiliki secara lengkap.
Sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit
sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat
disatukan dalam satu unit atau beberapa unit.
G. Pengelolaan Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang
No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Di samping itu prinsip
efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip
tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
Beberapa kegiatan yang merupakan usaha mandiri yang dirinrtis SD Negeri Pasirgunung
Selatan 1 sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan sekolah antara lain : (1) pengelolaan
kantin sekolah, (2) pengelolaan koperasi sekolah, (3) pengelolaan jasa antar jemput siswa, (4)
kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang memberi dana, (5) kegiatan seminar/
pelatihan/ lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk
sekolah, (6) penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan yang
sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.
Pengelolaan kantin sekolah memiliki manfaat tersedianya makanan dan minuman yang
sehat dan bergizi, harganya yang terjangkau oleh warga sekolah, juga memiliki nilai bisnis yang
menguntungkan bagi sekolah. Hasil penjualan atau sewa tempat penjualan dikumpulkan
sehingga menjadi sumber rutin yang diterima pihak sekolah.
Pelaksanaan kegiatan pembelanjaan keuangan mengacu kepada perencanaan yang telah
ditetapkan. Mekanisme yang ditempuh di dalam pelaksanaan kegiatan harus benar, efektif dan
efisien. Pembukuan uang yang masuk dan keluar dilakukan secara cermat dan transparan.
Untuk itu tenaga yang melakukan pembukuan dipersyaratkan menguasai teknis pembukuan
yang benar sehingga hasilnya bisa tepat dan akurat.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

16

Penggunaan anggaran memperhatikan asas umum pengeluaran negara, yaitu manfaat


penggunaan uang negara minimal harus sama apabila uang tersebut dipergunakan sendiri oleh
masyarakat. Asas ini tercermin dalam prinsip-prinsip yang dianut dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara, seperti prinsip efisien, pola hidup sederhana, dan sebagainya.
Setiap melaksanakan kegiatan yang memberatkan anggaran belanja, ada ikatan-ikatan yang
berupa: pembatasan-pembatasan, larangan-larangan, keharusan-keharusan dan prinsipprinsip yang harus diperhatikan setiap petugas yang diberi wewenang dan kewajiban
mengelola uang negara.
Ketentuan yang berupa pembatasan dan larangan-larangan terdapat dalam peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara antara lain:
Undang-Undang Perbendaharaan Negara pasal 24, 28, 30, yaitu pengeluaran yang melampaui
kredit anggaran atau tidak tersedia anggarannya, tidak boleh terjadi. Kredit-kredit yang
disediakan dalam anggaran tidak boleh ditambah baik langsung maupun tidak langsung karena
adanya keuntungan bagi negara. Barang-barang milik negara berupa apapun tidak boleh
diserahkan kepada mereka yang mempunyai tagihan terhadap negara.
Pengawasan keuangan di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dan instansi vertikal di
atasnya, serta aparat pemeriksa keuangan pemerintah. Terkait dengan pengawasan dari luar
sekolah, kepala sekolah bertugas menggerakkan semua unsur yang terkait dengan materi
pengawasan agar menyediakan data yang dibutuhkan oleh pengawas. Dalam hal ini kepala
sekolah mengkoordinasikan semua kegiatan pengawasan sehingga kegiatan pengawasan
berjalan lancar.
Kegiatan pengawasan pelaksanaan anggaran dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui: (a) kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan
dengan prosedur yang berlaku, (b) kesesuaian hasil yang dicapai baik di bidang teknis
administratif maupun teknis operasional dengan peraturan yang ditetapkan, (c) kemanfaatan
sarana yang ada (manusia, biaya, perlengkapan dan organisasi) secara efesien dan efektif, dan
(d) sistem yang lain atau perubahan sistem guna mencapai hasil yang lebih sempurna.
Dalam 3 tahun terakhir sekolah menerima dana dari Rutin dari BOS Pusat 384 siswa x
Rp 800.000 = Rp 307.000.000,00 Menerima dari BOS APBD 384 x Rp 120.000/ tahun sebesar
Rp 46.080.000,00.
Sekolah tidak jarang pula memperoleh dana tambahan dari partisipasi pengusaha dan
Orang Tua, namun kurang maksimal dan kurang berjalan dengan baik dan Sekolah memiliki
alokasi dana untuk program peningkatan mutu sekolah di luar biaya operasional, namun belum
maksimal.
Sekolah memiliki anggaran untuk Program Peningkatan Profesionalisme Guru, namun
belum maksimal sedangkan Dana Subsidi silang, beasiswa bagi peserta didik hanya terbatas
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

17

pada BOS saja. Anggaran Kelebihan jam mengajar Guru dan upah lembur bagi karyawan belum
dianggarkan.
Realisasi RKAS dalam tiga tahun terakhir digunakan secara maksimal, sesuai dengan
peraturan yang berlaku termasuk pembayaran pajak tidak pernah menunggak. Kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan alokasi dana Kegiatan dan anggaran sekolah pada setahun
terakhir.

Pelaksanaan

RKAS

sesuai

dengan

yang

relah

direncanakan

dan

dipertanggungjawabkan dengan baik, walaupun kadang-kadang penerimaan keuangan


mengalami keterlambatan sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan. Manajemen Keuangan
Sekolah diterapkan dengan cukup baik, namun diharapkan peran serta dari Dinas Pendidikan
Kota lebih maksimal.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

18

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SD NEGERI PASIRGUNUNG SELATAN 1
A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagaimana diuraikan
dalam PP 19/2005 Pasal 7, sebagai berikut :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Struktur kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai
Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan.
2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

19

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing guru yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karir peserta didik.
3) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.
4) Pembelajaran pada Kelas IIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan
pada Kelas IVVI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Cakupan
setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1 berikut :
Kelompok Mata

No.
1

Cakupan

Pelajaran
Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kewarganegaraan dan Kepriba-

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan ke-

dian

pribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa, dan patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata pelajaran ilmu

Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada

pengetahuan dan teknologi

jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,


menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

20

Kelompok Mata

No.
4

Cakupan

Pelajaran
Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri
hidup maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Jasmani, olahraga, dan keseha-

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan ke-

tan

sehatan pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dan perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV / AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
2. Stuktur Kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1
Adapun muatan kurikulum SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 seperti ketentuan
tersebut tersusun dalam tabel 2 berikut :

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

21

No

Komponen

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial

Seni Budaya dan Keterampilan


Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
Mulok

a. Bahasa Sunda

b. Bahasa Inggris

Tematik

Tematik

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama

Tematik

A
1

Alokasi Waktu / Minggu


Kelas
2
3
4
5
3
3

6
3

Jumlah

26

27

28

36

36

36

Pengembangan Diri

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

Pembiasaan

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

2*)

*)Ekuivalen 1 jam pelajaran


Keterangan :
1. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan tematik dengan pembagian alokasi waktunya sebagai
berikut.
3. Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam pelajaran.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
1) Tujuan
Pendidikan Agama di SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 bertujuan

untuk

mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a) Al-Quran dan Hadits
b) Aqidah
c) Akhlak
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

22

d) Fiqih
e) Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan
alam sekitarnya.
3) Standar Isi
Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
1) Tujuan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Berpikir

secara

kritis,

rasional,

dan

kreatif

dalam

menanggapi

isu

kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti- korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
lain/Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek antara lain
sebagai berikut.
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan
dan jaminan keadilan
b) Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan yang berlaku baik dalam sistem
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun norma-norma di dunia
internasional dapat dijunjung tinggi, dihormati, dan dilaksanakan
c) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
masyarakat,

instrumen

nasional

dan

internasional

HAM,

pemajuan,

penghormatan, dan perlindungan HAM.


Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

23

3) Standar Isi
Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
c. Bahasa Indonesia
1) Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan baik dan benar
untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonsia untuk meningkatkan kemampuan intelektual
serta kematangan emosional dan sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi komponen kemampuan
berbahasa, dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a) mendengarkan
b) berbicara
c) membaca
d) menulis
Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan
buku sastra dan nonsastra.
3) Standar isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

24

d. Mata Pelajaran Matematika


1) Tujuan
Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan
pernyataan matematika
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) bilangan
b) geometri dan pengukuran
c) pengolahan data
3) Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
e. Mata Pelajaran IPA
1) Tujuan
Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a) Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

25

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan aktif dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a)

Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi cair, padat dan gas


c)

Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
dan pesawat sederhana

d) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya.
3) Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
f.

Mata Pelajaran IPS


1) Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a)

Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c)

Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam


masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

26

a) manusia, tempat, dan lingkungan


b) waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c) sistem sosial dan budaya
d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan
3) Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
g. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
1) Tujuan
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan keterampilan
d) Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global
e) Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui lagu nasional dan daerah.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut
a) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
b) Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh

tanpa

rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari


c) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya
d) Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari, dan seni peran
e) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional, dan
keterampilan akademik.
3) Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
h. Mata Pelajaran Penjas dan Orkes
1) Tujuan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

27

Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta

didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.


a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangkan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olah raga yang terpilih
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d) Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,olah raga dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama,
percaya diri, dan demokratis
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di lingkungan bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat
dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
2) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a) Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional, permainan eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
roundes, kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.
b) Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh komponen kebugaran
jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c) Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, senam lantai, serta aktivitas lainnya
d) Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik, serta
aktivitas lainnya.
e) Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak
di air, renang, dan aktivitas lainnya.
f) Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah,
menjelajah, dan mendaki gunung.
g) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

28

dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P 3 K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan
secara inplisit masuk ke dalam semua aspek.
3) Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
yang telah dikodifikasikan.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah dalam
hal ini Jawa Barat, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal yang dipilih SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 ditetapkan berdasarkan
ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan
tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai
kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara
lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerjasama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan
lokal yang diselenggarakan.
Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 Kota
Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa Inggris dengan meliputi
aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam
muatan lokal :
No.

Mata Pelajaran

Bahasa Sunda

Budaya Daerah

Nilai-nilai

Indikator

Kejujuran
Keramahan
Disiplin
Menghargai orang lain
Konsisten pada aturan
Keberanian
Etos kerja
Mandiri

Berterus terang
Sesuai antara perkataan
dengan perbuatan
Memberikan layanan yang
terbaik
Mentaati aturan atau konsisten
Semangat
Mengenal potensi diri
Menciptakan peluang

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

29

No.

Mata Pelajaran

Budidaya Tanaman

Bahasa Inggris

Nilai-nilai

Kreatif dan inovatif


Mencintai lingkungan
Berpikir positif
Tanggung jawab

Cermin kepribadian
Cinta tanah air
Kesantunan

Indikator

Perbuatan/tindakan
Menciptakan peluang
Tutur kata
Komunikasi
Menghargai

3. Program Pengembangan Diri


a. Program Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
1) Pendekatan
Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa:
a) berkelanjutan
b) melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian,
dan budaya sekolah
c) nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
d) dilaksanakan melalui proses belajar aktif
Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa adalah sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta
didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut
dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai
kelas 9 atau kelas terakhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA
adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.
Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal, kepribadian, dan budaya
sekolah mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler
dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai
tersebut melalui keempat jalur tadi:

MATA PELAJARAN
MATA PELAJARAN

BUDAYA SEKOLAH
BUDAYA SEKOLAH

NILAI
NILAI

MUATAN LOKAL
MUATAN LOKAL
KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

30

Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai


Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata
pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut :
MP 1
MP 2
MP 3
MP 4

NILAI

MP 5
MP6
MP .n

Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui


Setiap Mata Pelajaran
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai
tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata
pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani
dan kesehatan, seni, ketrampilan, dan sebagainya.
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu guru tidak
perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok
bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak
ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu
mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri
mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna
sebuah nilai.
Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif. Prinsip ini
menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri
handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan
maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif (tanpa mengatakan hal ini
kepada peserta didik) menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri
mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugastugas di luar sekolah.
Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa dikembangkan dalam
setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam
silabus. Pengembangan nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara
berikut ini:
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

31

a) mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter


bangsa yang tercantum di atas sudah tercakup didalamnya
b) menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK/KD dengan nilai
dan indikator
c) mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel tersebut ke
dalam silabus
d) mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui
berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah atau di luar sekolah melalui kegiatan
ekstra kurikuler dan kegiatan lain yang dirancang sekolah.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI
1.

Religius

2.

Jujur

3.

Toleransi

4.

Disiplin

5.

Kerja Keras

6.

Kreatif

7.

Mandiri

8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu

10. Semangat
Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai
Prestasi
13. Bersahabat /

DESKRIPSI
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan orang lain.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

32

NILAI
Komunikatif
14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan

17. Peduli Sosial


18. Tanggung-jawab

DESKRIPSI
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter didasarkan pada


indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan
dengan mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa
yang dilihat/diamati/dipelajari/dirasakan maka guru mengamati (melalui
berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili
perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara
lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh.
Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak
berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang
bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat

memberikan

kesimpulannya/pertimbangan

tentang

pencapaian

suatu

indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat


dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:
BT=

Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda


awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT=

Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya


tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten)

MB= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai


tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK=

Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku


yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

33

Untuk mengetahui bahwa suatu SD Negeri Pasirgunung Selatan 1

telah

melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan budaya dan karakter bangsa,


maka ditetapkan indikator sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :
NILAI
Religius

Jujur

Toleransi

Disiplin

DESKRIPSI
Suatu sikap dan
perilaku
yang
patuh
dalam
melaksanakan
ajaran agama yang
dianutnya, toleran
terhadap
pelaksanaan
ibadah agama lain,
serta hidup rukun
dengan pemeluk
agama lain.
Perilaku yang
didasarkan pada
kebenaran,
menghindari
perilaku yang
salah, dan
menjadikan
dirinya menjadi
orang yang selalu
dapat dipercaya
dalam perkataan,
tindakan, dan
pekerjaan.
Suatu tindakan
dan sikap yang
menghargai
pendapat, sikap
dan tindakan
orang lain yang
berbeda dari
pendapat, sikap,
dan tindakan
dirinya.

Suatu
tindakan
tertib dan aptuh
pada
berbagai

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH

INDIKATOR
KELAS

Merayakan harihari besar


keagamaan
Menyelenggaraka
n ibadah rutin

Berdoa sebelum
dan sesudah pelajaran.

Menyediakan
fasilitas tempat
temuan barang
hilang
Tranparansi
laporan sekolah
secara berkala
Menyediakan
papan
pengumuman
permohonan maaf

Menyerahkan
barang temuan
Tranparansi
laporan kelas
secara berkala
Mengakui
kekeliruan
Tidak menyontek

Memberikan
perlakuan yang
sama terhadap
seluruh warga
sekolah tanpa
membedakan
suku, agama, ras,
golongan, status
sosial, status
ekonomi.
Memberikan
perlakuan yang
sama terhadap
masyarakat tanpa
membedakan
suku, agama, ras,
golongan, status
sosial, status
ekonomi, dan
kelompok
masyarakat yang
berkebutuhan
khusus
Memiliki catatan
kehadiran
Memberikan

Memberikan
pelayanan yang
sama terhadap
seluruh warga
kelas tanpa
membedakan
suku, agama, ras,
golongan, status
sosial, status
ekonomi.
Memberikan
pelayanan
terhadap anak
berkebutuhan
khusus
Bekerja dalam
kelompok yang
heterogen

Hadir tepat waktu


Mematuhi aturan

34

NILAI

DESKRIPSI
ketentuan
dan
peraturan
yang
harus
dilaksanakannya.

Kerja Keras

Kreatif

Suatu upaya yang


diperlihatkan
untuk selalu
menggunakan
waktu yang
tersedia untuk
suatu pekerjaan
dengan sebaikbaiknya sehingga
pekerjaan yang
dilakukan selesai
pada waktunya

Berpikir untuk
menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa
yang telah dimiliki

Mandiri

Demokratis

kemampuan
melakukan
pekerjaan sendiri
dengan
kemampuan yang
telah dimilikinya

Sikap dan tindakan


yang menilai tinggi
hak dan kewajiban
dirinya dan orang
lain
dalam
kedudukan yang
sama

Rasa Ingin Tahu

Suatu sikap dan


tindakan
yang
selalu
berupaya
untuk mengetahui

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH
penghargaan
kepada warga
sekolah yang
paling disiplin
Memiliki tata
tertib sekolah
Memberikan
penghargaan
kepada warga
sekolah yang
bekerja keras
dalam
meningkatkan
prestasi sekolah
Menciptakan
suasana sekolah
yang menantang
dan memacu
untuk bekerja
keras
Menciptakan
situasi yang bisa
menumbuhkan
daya kreatif,
berpikir dan
bertindak.
Memberikan
fasilitas warga
sekolah untuk
memamerkan dan
memasarkan hasil
karya kreatif
mereka.
Memberdayakan
potensi sekolah
Membangun
fasilitas sekolah
dengan
kemampuan yang
dimiliki sekolah.
Melibatkan warga
sekolah dalam
setiap
pengambilan
keputusan
Menciptakan
suasana sekolah
yang menerima
perbedaan.
Pemilihan
kepengurusan
sekolah secara
terbuka
Menyediakan
media komunikasi
(media
cetak/media

INDIKATOR
KELAS

Pantang menyerah
Memiliki etos
kerja
Memiliki daya
tahan kerja

Menciptakan
barang tidak
bernilai menjadi
bernilai
Memberikan nilai
tambah barang

Percaya diri
Mampu
mengerjakan
tugas dan
menyelesaikannya
secara individual
Mengambil
keputusan secara
bersama
Seluruh produk
kebijakan melalui
musyawarah dan
mufakat
Mengimplementas
ikan model-model
pembelajaran
yang dialogis
Senang mencari
informasi
Eksplorasi
lingkungan secara

35

NILAI

DESKRIPSI
apa
yang
dipelajarinya
secara
lebih
mendalam
dan
meluas
dalam
berbagai
aspek
terkait.

Semangat
Kebangsaan

Cinta Tanah Air

Menghargai
Prestasi

Bersahabat

suatu cara berpikir, bertindak, dan


wawasan
yang
menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas
kepentingan diri
dan kelompoknya.

suatu sikap yang


menunjukkan
kesetiaan,
kepedulian,
dan
penghargaan yang
tinggi
terhadap
lingkungan
fisik,
sosial,
budaya,
ekonomi,
dan
politik bangsanya.

suatu sikap dan


tindakan
yang
mendorong dirinya
untuk
menghasilkan
sesuatu
yang
berguna
bagi
masyarakat,
dan
mengakui
dan
menghormati
keberhasilan orang
lain.
suatu tindakan
yang
memperlihatkan
rasa senang
berbicara, bergaul,
dan bekerjasama
dengan orang lain.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH
elektronik) bagi
warga sekolah.
Memfasilitasi
warga sekolah
untuk
bereksplorasi
dalam pendidikan,
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan
budaya.
Melakukan
upacara rutin
sekolah
Melakukan
upacara hari-hari
besar nasional
Menyelenggaraka
n peringatan hari
kepahlawanan
nasional.
Menggunakan
produk buatan
dalam negeri
Menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
Menayangkan film
tentang
masyarakat,
wilayah, dan flora
dan fauna
Indonesia
Memberikan
penghargaan atas
hasil prestasi
kepada warga
sekolah
Memajang tandatanda
penghargaan
prestasi

Suasana sekolah
yang
memudahkan
terjadinya
interaksi antar
warga sekolah
Berkomunikasi
dengan bahasa
yang santun
Saling menghargai
dan menjaga
kehormatan

INDIKATOR
KELAS
terprogram
Tersedia media
komunikasi
(media
cetak/media
elektronik)

Bekerja sama
dengan teman
sekelas tanpa
memandang
perbedaan
Mendiskusikan
hari-hari besar
nasional
Memajangkan:
Foto Presiden dan
wakil Presiden,
Bendera Negara,
Lambang negara,
Peta Indonesia,
Gambar
kehidupan
masyarakat
Indonesia,
Menggunakan
produk buatan
dalam negeri
Memberikan
penghargaan atas
hasil karya siswa
Memajang tandatanda
penghargaan
prestasi

Seting kelas yang


memudahkan
terjadinya
interaksi siswa
Pembelajaran
yang dialogis
Guru
mendengarkan
keluhan-keluhan
siswa

36

NILAI

DESKRIPSI

Cinta Damai

suatu sikap dan


tindakan
yang
selalu
menyebabkan
orang lain senang
dan
dirinya
diterima
dengan
baik oleh orang
lain,
masyarakat
dan bangsa

Gemar Membaca

Peduli
Lingkungan

Peduli Sosial

Tanggungjawab

suatu
kebiasaan
yang
selalu
menyediakan
waktu
untuk
membaca
bahan
bacaan
yang
memberikan
kebajikan
bagi
dirinya.
suatu sikap dan
tindakan yang
selalu berupaya
mencegah
kerusakan pada
lingkungan alam di
sekitarnya, dan
mengembangkan
upaya-upaya untuk
memperbaiki
kerusakan alam
yang sudah terjadi.
suatu sikap dan
tindakan
yang
selalu
ingin
memberikan
bantuan
untuk
membantu orang
lain
dan
masyarakat dalam
meringankan
kesulitan
yang
mereka hadapi.
Sikap dan perilaku
seseorang
untuk
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya,
yang seharusnya

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH
Pergaulan dengan
cinta kasih dan
rela berkorban
Menciptakan
suasana yang
damai
Membiasakan
perilaku warga
sekolah yang anti
kekerasan
Membiasakan
perilaku warga
sekolah yang tidak
bias gender
Perilaku seluruh
warga sekolah
yang penuh kasih
sayang
Tidak terdapat
tumpukan buku
yang berdebu
Frekuensi
kunjungan
perpustakaan

INDIKATOR
KELAS

Menciptakan
suasana kelas
yang damai
Membiasakan
perilaku warga
sekolah yang anti
kekerasan
Pembelajaran
yang tidak bias
gender
Kekerabatan di
kelas yang penuh
kasih sayang
Tidak terdapat
tumpukan buku
yang berdebu
Frekuensi
kunjungan
perpustakaan

Memelihara
lingkungan
sekolah
Tersedia tempat
pembuangan
sampah
Hemat enerji
Membuat biopori

Memelihara
lingkungan kelas
Tersedia tempat
pembuangan
sampah di dalam
kelas
Hemat enerji

Berempati kepada
sesama warga
sekolah
Melakukan aksi
sosial
Menyisihkan
sebagian haknya
untuk orang lain

Berempati kepada
sesama teman
kelas
Melakukan aksi
sosial
Membangun
kerukunan warga
kelas

Membuat
laporan
setiap
kegiatan
yang
dilakukan
dalam bentuk lisan
maupun tertulis.
Melakukan
tugas

Pelaksanaan tugas
piket
secara
teratur.
Peran serta aktif
dalam
kegiatan
sekolah

37

NILAI

DESKRIPSI
dia
lakukan,
terhadap
diri
sendiri,
masyarakat,
lingkungan (alam,
sosial dan budaya),
negara dan Tuhan
YME

Menghargai diri
sendiri/
tahu
potensi
diri
sendiri

Keterbukaan

Cinta dan kasih


sayang

Tatakrama dan
sopan santun

Sikap dan perilaku


yang
mencerminkan
penghargaan
seseorang terhadap
dirinya
sendiri
maupun
kepada
orang lain dengan
memahami
kelebihan
dan
kekurangannya.
Sikap dan perilaku
yang
mencerminkan
adanya
keterusterangan
terhadap apa yang
dipikirkan,
diinginkan,
diketahui
serta
kesediaan
menerima
saran
dan kritik orang
lain, keterbukaan,
keikhlasan.
Sikap dan perilaku
yang
mencerminkan
adanya
unsur
memberi
perhatian,
perlindungan,
penghormatan,
tanggungjawab,
dan pengorbanan
terhadap
orang
yang dicintai dan
dikasihi.
Sikap dan perilaku
sopan santun dalam
bertindak
dan
bertuturkata
terhadap orang tanpa
menyinggung/menya
kiti serta menghargai
tata
cara
yang
berlaku
sesuai

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH
tanpa disuruh
Menunjukkan
prakarsa
untuk
mengatasi masalh
dalam
lingkup
terdekat
Menghindarkan
kecurangan dalam
pelaksanaan tugas
Memiliki kesadaran
akan keragaman dan
batas-batas
kemampuan diri
Tidak
bergantung
pada orang lain

INDIKATOR
KELAS
Mengajukan usul
pemecahan
masalah

Berbicara apa
adanya
Mengemukakan
pendapat
Terbuka terhadap
pendapat orang lain

Mau
mempertimbangka
n saran pihak lain
Mengakui
kesalahan
diri
sendiri
dan
berupaya
memperbaiki
Berterus
terang
dalam
mengemukakan
pendapat

Memiliki kepedulian
dan
keinginan
membantu mereka
yang membutuhkan
Ikut
merasakan
penderitaan orang
lain
Memelihara
hubungan
baik
sewajarnya diantara
sesama

Belajar kelompok
Mengumpulkan
dana sosial
Bersikap ramah

Memberi
salam
bila bertemu
Berbicara dengan
menggunakan
tutur kata yang
santun

Minta izin kepada


guru
bila
meninggalkan
ruang/kegiatan
Berbicara dengan
menggunakan
tutur kata yang
santun

Melakukan tugas
dengan
kemampuan
sendiri

38

NILAI

Rasa malu

Kebersamaan
dan
gotong
royong

Saling
menghormati

Menjunjung
tinggi sportifitas

DESKRIPSI
dengan
norma,
budaya, dan adat
istiadat.
Sikap dan perilaku
yang menunjukkan
tidak enak hati, hina,
rendah
karena
berbuat sesuatu yang
tidak sesuai dengan
hati nurani, norma
dan aturan.
Perasaan seseorang
berupa rasa tidak
enak,
tercela,
disisihkan, aib, hina,
dan perasaan yang
tidak
menggembirakan
lainnya,
sebagai
akibat dari sikap dan
prilakunya
yang
menyimpang
dari
norma dan aturan,
atau merasa tidak
mampu berbuat dan
menyelesaikan
masalah
Sikap dan perilaku
seseorang
yang
mencerminkan
adanya
kesadaran
dan kemauan untuk
bersama-sama, saling
membantu dan saling
memberi
tanpa
pamrih
Sikap dan perilaku
untuk
menghargai
dalam
hubungan
antar individu dan
kelompok
berdasarkan norma
dan tatacara yang
berlaku

Menghargai prestasi
orang lain
Mentaati peraturan
Berani
berbuat
berani bertanggung
jawab

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

INDIKATOR
SEKOLAH

INDIKATOR
KELAS

Memelihara
kehormatan diri
pribadi
dan
lingkungan
sekolah
Tidak
membicarakan
yang jelek tentang
orang lain
Memelihara
penampilan
sesopan mungkin

Berbusana dengan
rapi sesuai aturan
Bertutur kata dan
berperilaku yang
santun

Melakukan tugastugas piket


Memberi
kontribusi dalam
mengerjakan tugas
kelompok
Memprakarsai
kerjasama dalam
kelompok
Menghormati guru
Menghormati
orang yang lebih
tua
Memberi
kesempatan
kepada pihak lain
yang lebih berhak

Melaksanakan
piket kelas
Kerja baktidi ruang
kelas
Berbagi
peran
sebagai pengurus
kelas

Berani
mengakui
kesalahan
dan
mengakui
kebenaran
orang
lain

Memperhatikan
dan mendengarkan
pembelajaran dari
guru
Menghormati
sesama teman di
dalam kelas
Berperilaku
dan
bertutur
santun
sesamanya
Menerima
kelebihan
dan
kekurangan orang
lain,
Mengakui
kekurangan diri,
Taat aturan dan
bertanggung
jawab.

39

Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan


budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan
sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut :
1) Kegiatan Rutin Sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara
terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada
hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut,
dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap
dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran,
mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.
2) Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat
itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan
yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang
harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan
sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi
sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh
kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri,
berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang
tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi,
menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani
menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
3) Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang
lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru
dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku
dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru
dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama
memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu.
Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur
kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga
kebersihan.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

40

4) Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa
maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus
mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai
tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
Jenis Pengembangan Diri
A. Bimbingan Penyuluhan
dan Bimbingan
Konseling (BP/BK)

B. Kepramukaan

C.

UKS dan Dokter Kecil

D. Klinik Olimpiade

E.

F.

Olahraga

Kerohanian

G. Senibudaya/Sanggar
seni

Nilai-nilai yang ditanamkan


Kemandirian
Percaya diri
Kerjasama
Tekun
Demokratis
Peduli sosial
Komunikatif
Jujur
Demokratis
Disiplin
Kerjasama
Kebangsaan
Toleransi
Peduli
Cinta damai
Kerja keras
Peduli
Toleransi
Disiplin
Tekun
Komunikatif
Rasa ingin tahu
Ulet
Senang membaca
Menghargai prestasi
Jujur
Sportifitas
Menghargai prestasi
Ulet
Cinta damai
Disiplin
Jujur

Religius
Jujur

Disiplin
Jujur
Peduli budaya
Peduli sosial
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

Strategi
Pembentukan
karakter/kepribadian
Pemberian motivasi
Bimbingan karier

Latihan terprogram
(kepemimpinan,
berorganisasi)

Latihan terprogram

Pembinaan rutin
Mengikuti perlombaan
Pameran/pekan ilmiah
Publikasi ilmiah secara
internal

Melalui latihan rutin


(antara lain: bola voli,
basket, tenis meja,
badminton, pencak
silat, outbond)
Perlombaan olahraga

Beribadah rutin
Peringatan hari besar
agama
Kegiatan keagamaan
Latihan rutin
Mengikuti vokal grup
Berkompetisi internal
dan eksternal
Pagelaran seni

41

b. Pelaksanaan Program Pembiasaan, Bimbingan dan Kegiatan Ekstra Kurikuler dan


Program Unggulan
Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik yang terdiri atas:
1) Pramuka
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, teoleransi, kerjasama,
cinta tanah air, jujur, religius, kreatif, mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu,
peduli lungkungan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komunikatif,
peduli sosial. Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu.
2) Komputer
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, cinta tanah air, kerja keras, rasa ingin
tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani me nanggung resiko. Kegiatan Komputer
dilaksanakan pada hari Sabtu.
3) Bimbingan Olimpiade MIPA
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah
air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung
jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi. Kegiatan Olimpiade
dilaksanakan pada hari Sabtu.
4) Seni dan Budaya (Seni Vokal,Seni Tari, Seni Musik, Seni Lukis)
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur,
kreatif, mandir, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif,
komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif. Kegiatan Seni dan Budaya
dilaksanakan pada hari Sabtu
5) Dokter Kecil
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif,
komitmen,ulet, peduli sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan Dokter Kecil
dilaksanakan pada hari Sabtu.
6) Bimbingan Konseling
Bimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang terdiri dari :
a) Bimbingan Karir
b) Bimbingan Sosial
c) Bimbingan Individu
d) Bimbingan Pembelajaran
7) Pembiasaan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

42

a) Rutin
Upacara Bendera
Sholat Dzuhur bersama
Berbaris setiap masuk ke dalam kelas
b) Keteladanan

Selalu berpakaian rapi

Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu

Budaya antri

c) Spontan
Membuang sampah pada tempatnya
Senyum Sapa Salam
4. Penganturan Beban Belajar
Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana tertera dalam struktur
Kurikulum berikut ini :
Kelas
I
II
III
IV
V
VI

Satuan jam
pembelajaran/menit
35
35
35
35
35
35

Jumlah jam per


minggu
26
27
28
36
36
36

Minggu efektif

Waktu

34 - 38
34 - 38
34 - 38
34 - 38
34 - 38
34 - 38

884 - 988
918-1026
952 -1064
1224-1368
1224-1368
1224-1368

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40 % dari


jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
5. Penilaian
Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang tepercaya
yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan
keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar
merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dapat dikumpulkan
melalui prosedur dan mekanisme penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar
yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar lebih merupakan proses
pengumpulan dan penggunaan informasi oleh pendidik untuk memberikan keputusan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

43

tentang hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang tercantum dalam Standar Isi (SI).
Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan
penggunaan informasi, baik untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran
maupun untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang digunakan untuk mengukur
aspek kognitif, tes praktik untuk mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau
pengamatan untuk menilai aspek afektif.
a. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan, bukan didasarkan pada posisi peserta didik di dalam kelompoknya.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

44

b. Fungsi Penilaian
Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi.
2) Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, menyelesaikan masalah, baik untuk perencanaan program pembelajaran,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta
didik, dan menjadi alat diagnostik untuk membantu pendidik menentukan apakah
seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5) Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
6) Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Jenis- Jenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor

20 Tahun 2007 Tentang Standar

Penilaian Pendidikan, jenis penilaian adalah sebagai berikut


1) Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) dalam proses pembelajaran.
2) Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
3) Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
4) Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

45

ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester


tersebut.
5) Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata
pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek
kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur
dalam POS Ujian Sekolah.
6) Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik
pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan.
Tabel Jenis-jenis Penilaian

Penilai
Pendidik
Pendidik
(koordinasi
satuan
pendidikan)

Satuan
Pendidikan

Jenis
Penilaian
Ulangan Harian
(Penilaian proses akhir
KD)
Ulangan Tengah
Semester (Penilaian
akhir beberapa KD atau
akhir sebuah SK)
Ulangan Akhir Semester
Ganjil (komprehensif,
seluruh kompetensi
dalam satu semester)
Ulangan Kenaikan
Kelas/ akhir semester
genap
- Ujian Sekolah

Pendidik

KD

Pendidik
Beberapa KD atau SK
(Internal/pengendalian
mutu)
Pendidik,

Dapat berupa beberapa KD


atau SK

Pendidik

SKL yang dipelajari pada


tahun yang bersangkutan

- Sekolah.
- Mata pelajaran kelompok
(Internal/pengendalian
iptek yang tidak diujikan
mutu).
dalam UN. Aspek kognitif
agama dan akhlak mulia
serta kewarganegaraan
dan kepribadian.

- Penilaian akhir akhlak - Rapat dewan


dan kepribadian.
pendidik
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

Ruang lingkup
materi

Unsur yang terlibat

- Aspek afektif agama dan


akhlak mulia serta
kewarganegaraan dan
kepribadian.

46

Jenis
Penilaian

Penilai

Pemerintah

Unsur yang terlibat

Ujian Nasional (UN)

Pemerintah

Ruang lingkup
materi
Seluruh SKL Ujian Nasional

d. Teknik Penilaian
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan
melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian
hasil belajar oleh pendidik dapat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes (tes tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk dan
portofolio, penilaian afektif.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk
menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1) tes objektif terdiri atas:
a) pilihan ganda
b) asosiasi pilihan ganda
c) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
d) menjodohkan
e) sebab-akibat
2) tes uraian terdiri atas:
a) isian atau melengkapi
b) jawaban singkat atau pendek
c) uraian terstruktur
d) uraian bebas
e) esai
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut.
a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diujikan;
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

47

b) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar


dan indikator pencapaian kompetensi;
c) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
d) Bahasa,

misalnya

rumusan

soal

tidak

menggunakan

kata/kalimat

yang

menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan.
e. Prosedur dan Mekanisme Penilaian
1) Proses Penilaian
a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam
bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan
dengan menggunakan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan (c)
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
berbagai bentuk

instrumen baik tes maupun nontes atau penugasan yang

dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran.


Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan. Dengan penilaian ini, diharapkan pendidik
dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b)
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan peserta didik
mencapai

kompetensi

yang

telah

ditentukan,

(d)

memperbaiki

strategi

pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.


Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini
meliputi:
(1) Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

48

kesehatan diputuskan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir ini


digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan dan harus mempertimbangkan hasil penilaian
peserta didik oleh pendidik;
(2) Ujian Sekolah dilaksanakan oleh sekolah dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional dan Prosedur Operasi Standar yang ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun pelajaran. Mata
pelajaran yang diujikan melalui Ujian Sekolah adalah semua mata pelajaran pada
kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak dinilai melalui Ujian
Nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu
persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
c) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama
dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.
Ujian Nasional didukung oleh sistem yang menjamin mutu kerahasiaan soal
yang digunakan dan pelaksanaan yang aman, jujur, adil, dan akuntabel. Hasil UN
digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu program
dan/atau satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan
berikutnya, (c) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d)
pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri. Peserta UN memperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
(SKHUN) yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara UN.
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah setelah (a) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran, (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

49

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan,
(c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus ujian nasional.
2) Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan penilaian,
analisis dan tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.
Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan
berikut:
Perencanaan
Penilaian

Pelaksanaan
Penilaian

Analisis Hasil
Penilaian

Pelaporan
Hasil Penil ai an

Tinda k la n jut
Hasil Penil ai an

a) Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat
indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan teknik
penilaian dan bentuk instrumen penilaian.
(1) Perencanaan penilaian oleh pendidik
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik sebagai
berikut:
(a) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan
pendidikan (KKG sekolah) melakukan :
pengembangan indikator pencapaian KD,
penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang
sesuai,
pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD,
penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata
pelajaran untuk ulangan harian (setiap KD) dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik antara lain kemampuan rata-rata peserta
didik/intake, dan kondisi satuan pendidikan yang meliputi daya dukung,
kualifikasi dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana, dan
sebagainya.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

50

(b) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM ulangan harian dan
silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria
penilaian kepada peserta didik.
(c) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian
untuk berbagai teknik penilaian baik tes, pengamatan, maupun penugasan,
dan pedoman penskoran.
(2) Perencanaan Penilaian oleh satuan pendidikan
Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai
berikut:
(a) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan:

pendataan KKM setiap mata pelajaran

penentuan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang


menggunakan

sistem

paket

atau

penetapan

kriteria

program

pembelajaran untuk satuan pendidikan yang melaksanakan Sistem


Kredit Semester.

penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan


akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, dengan mempertimbangkan
hasil penilaian oleh pendidik

penentuan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan ujian sekolah

koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan


ulangan kenaikan kelas

(b) Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian untuk ulangan


tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian
sekolah yang meliputi:

pengembangan kisi-kisi penulisan soal,

penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta
mengikuti kaidah penulisan butir soal,

penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain


(bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama
dengan mata pelajaran yang butir soalnya ditelaah,

perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes

(3) Perencanaan Penilaian oleh Pemerintah


Perencanaan penilaian oleh pemerintah meliputi kegiatan sebagai berikut:

Mengembangkan SKL untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN;

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

51

Menyusun dan menetapkan spesifikasi tes UN berdasarkan SKL;

Mengembangkan dan memvalidasi perangkat tes UN;

Menentukan kriteria kelulusan UN.

b) Pelaksanaan penilaian
Pelaksanaan penilaian harus berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan
nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.
(1) Pelaksanaan penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi:

Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen yang telah


dikembangkan;

Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran,


untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik;

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan kepada


masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik misalnya,
mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil
belajarnya, (b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya,
(c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi
belajarnya.
(2) Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan berikut:

Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,


dan ulangan kenaikan kelas;

Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok mata


pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian,
estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran pada


kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan di ujian
nasional, serta aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata pelajaran
dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta kewarganegaraan dan
kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi
Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

52

(3) Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah


Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah merupakan kegiatan pengelolaan dan
pengendalian pelaksanaan UN mengacu Permendiknas tentang Ujian Nasional
dan Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang diterbitkan oleh
BSNP.
c) Analisis hasil penilaian
(1) Analisis hasil penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis adalah menganalisis
hasil penilaian ulangan harian menggunakan acuan kriteria yang telah
ditetapkan yaitu KKM. Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1) untuk
menentukan apakah peserta didik telah mencapai KKM dan dapat melanjutkan
mengikuti pembelajaran KD berikutnya atau peserta didik belum mencapai
KKM dan masih memerlukan analisis diagnostik oleh pendidik sebagai dasar
bagi pemberian remedial, dan (2) untuk mendapatkan umpan balik bagi
pendidik dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
(2) Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan meliputi:

Menentukan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran yang diperoleh dari
akumulasi nilai ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan
penugasan. Bobot masing-masing penilaian ditetapkan sekolah dan dapat
bervariasi antar mata pelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menentukan nilai akhir


akhlak dan kepribadian peserta didik (sanagt baik, baik, kurang baik)
berdasarkan hasil penilaian/pengamatan guru yang dilaporkan oleh guru
agama dan guru kewarganegaraan.

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan dapat


tidaknya peserta didik naik kelas berdasarkan kriteria kenaikan kelas yang
telah ditetapkan;

Menganalisis hasil ujian sekolah dengan membandingkan hasil ujian


sekolah masing-masing peserta didik dengan batas kelulusan ujian sekolah
yang telah ditentukan;

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan peserta


didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan
yang telah ditetapkan yaitu
menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

53

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok
mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
lulus ujian sekolah/madrasah.
lulus UN.
(3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu menganalisis hasil UN
setiap satuan pendidikan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, pembinaan, dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d) Tindak lanjut hasil penilaian
Analisis hasil penilaian yang telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.
(1)

Tindak lanjut oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis
meliputi:

Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas (nilai
ulangan harian belum mencapai KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan
bagi peserta didik yang telah tuntas lebih awal;

(2)

Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.


Tindak lanjut oleh satuan pendidikan

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut hasil
analisis meliputi:

Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;

Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan ijazah bagi peserta


didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan.

(3)

Tindak lanjut oleh pemerintah

Tindak lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh pemerintah adalah:

Membuat peta mutu satuan pendidikan berdasarkan hasil UN;

Menyusun

peringkat

hasil

UN

secara

Nasional,

Provinsi,

dan

Kabupaten/Kota.
e) Pelaporan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar peserta didik.
(1) Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik
Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai
berikut:
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

54

(a) Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian

(tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau


ulangan kenaikan kelas);
(b) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik pada

setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali


kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi belajar
sebagai cerminan kompetensi utuh mata pelajaran dan dilengkapi dengan
deskripsi singkat;
(c) Memberi

masukan hasil penilaian akhlak peserta didik kepada guru

Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan


Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester
akhlak dan kepribadian peserta didik;
(2) Pelaporan hasil penilaian oleh satuan pendidikan
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dalam tahap pelaporan:
(a) Melaporkan hasil penilaian untuk semua mata pelajaran pada setiap akhir

semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil
Belajar (rapor). Bagi orang tua laporan ini dapat dimanfaatkan untuk
membantu dan memotivasi anaknya untuk belajar;
(b) Melaporkan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan lengkap dengan

nilai yang dicapai kepada orangtua/walinya;


(c) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan setiap tahun

kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.


(3) Pelaporan hasil penilaian oleh pemerintah
Pemerintah menyampaikan laporan hasil analisis UN kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
f) Pelaporan hasil penilaian
Kegiatan pelaporan hasil penilaian diawali dengan melakukan interpretasi
hasil penilaian meliputi ulangan harian, tugas, ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester, selanjutnya menyusun laporan hasil penilaian. Laporan
hasil penilaian dilakukan

sebagai bentuk akuntabilitas publik. Komponen-

komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun hasil penilaian meliputi:


bentuk laporan, isi laporan, administrasi dan pelaporan, leger, buku Laporan
(Rapor), transkrip, paspor keterampilan (Skill Passport ), ijazah, dan sertifikat
Kompetensi.
1) Interpretasi Hasil Penilaian

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

55

Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah


berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu pada indikator yang telah
dikembangkan. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah
pembelajaran berlangsung. Penilaian pencapaian sebuah indikator dapat
dijaring dengan berbagai jenis penilaian berikut ini:.
a) Ulangan Harian
Guru mendiagnosis hasil ulangan harian peserta didik sebagai dasar
untuk menentukan bentuk kegiatan remedial. Kegiatan dapat berupa tatap
muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian
dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat
rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas pengumpulan data. Waktu
remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan guru,
dapat dilaksanakan di luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk KD
yang belum tuntas.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap Kompetensi Dasar (KD)
diberikan skor 0% - 100%. KKM ideal pencapaian masing-masing KD adalah
lebih besar atau sama dengan 75%, tetapi sekolah dapat menetapkan KKM
di bawah KKM ideal dengan catatan harus ditingkatkan secara bertahap
hingga mencapai KKM ideal (misalnya: mulai dari 50%). Pertimbangan yang
digunakan sekolah dalam menentukan KKM di sekolahnya adalah tingkat
kemampuan akademis rata-rata peserta didik dan ketersediaan daya dukung
guru serta sarana dan prasarana. Dalam setiap KD, pencapaian KKM
merupakan syarat bagi peserta didik untuk melanjutkan mengikuti proses
pembelajaran untuk KD berikutnya. Apabila perolehan nilai peserta didik
pada satu KD masih di bawah KKM, maka peserta didik yang bersangkutan
belum menuntaskan KD tersebut dan harus mengikuti remedial. Nilai
ulangan harian ini tidak harus diperhitungkan dalam penentuan nilai raport.
b) Tugas, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester
Hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir semester dan nilai
tugas diakumulasi menjadi satu nilai yang ditulis dalam rapot yang
mencerminkan kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran yang
bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan oleh rapat dewan guru.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

56

2) Pelaporan Hasil Penilaian


a) Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
KTSP dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen
berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan
tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang
akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah
partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas publik. Atas dasar
itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai
pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta didik,
komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan
hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja
sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi
kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:
(1) Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan,

dikaitkan

dengan

penilaian

yang

bermanfaat

bagi

pengembangan peserta didik.


(2) Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.
(3) Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu bagi orang tua, dan
secepatnya diketahui bilamana anaknya bermasalah dalam belajar.
b) Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor),
misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 (enam) pada mata
pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang
memahami makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan
melihat buku nilai. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua dapat
menindaklanjuti, apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika,
aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan
harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan
guru/deskripsi), sehingga profil atau tingkat kemajuan belajar peserta
didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau pihak yang
berkepentingan (stakeholder).

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

57

Dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi


apa saja yang belum dikuasai anaknya. Berdasarkan laporan tersebut,
orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang diperlukan
anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.
c) Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas pertanyaan
berikut:
(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik,
sosial dan emosional?
(2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?
(3) Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?
(4) Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan
anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada
orang tua hendaknya:
(1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
(2) Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
(3) Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
(4) Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
(5) Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah
keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva
normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika
diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva
normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi
kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

58

terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan
atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan
yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum KKG
secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100
merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal
di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan
orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1) sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat
diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus
memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;
2) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat
mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang
belum tuntas dan perlu perbaikan;
3) dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil
program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok
ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran
yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun
pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah;
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

59

4) merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara
satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan
upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan
pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan
memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya
pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta
mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu
dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam
mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses
pembelajaran dan penilaian di sekolah;
5) merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui
KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok
ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan.
Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung
jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.
c. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan
sebagai berikut:
1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan
melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan
melalui

professional

judgement

oleh

pendidik

dengan

mempertimbangkan

kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di


sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang
disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;
2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan
belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi
3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari
indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan
telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan
telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh
indikator pada KD tersebut;

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

60

4) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata


KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK
yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan
dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal
ulangan, baik Ulangan

Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun

Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu
mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian
pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya
memiliki hasil yang setara;
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai
ketuntasan minimal.
d. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah
penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1) Guru

atau

kelompok

guru

menetapkan

KKM

mata

pelajaran

dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM
Indikator

KKM
KD

KKM
MP

KKM
SK

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh
kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
tua/wali peserta didik.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

61

e. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:
1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator
dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya
didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada
peserta didik;
b) guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
c) guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan;
d) peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
f) peserta didik

yang

cermat,

kreatif

dan inovatif

dalam

penyelesaian

tugas/pekerjaan;
g) waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki
tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik
dapat mencapai ketuntasan belajar.
2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
pada masing-masing sekolah.
a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan
untuk proses pembelajaran;
b) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.
Contoh:
SK 3. :

Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor


yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan seharihari dan industri

KD 3.3

: Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi


pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan

Indikator

: Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan


volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.

Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana
prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

62

pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah tidak
mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak mampu menyajikan
pembelajaran dengan baik.
3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan intake dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta
didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor, tes seleksi masuk atau psikotes;
sedangkan penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas
sebelumnya.
f. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal
Pencapaian

kriteria

ketuntasan

minimal

perlu

dianalisis

untuk

dapat

ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun
penilaian. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM
pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan penilaian
setiap KD harus dilakukan analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas I s/d VI terhadap KKM
yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk meningkatkan kriteria
ketuntasan minimal pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis
pencapaian kriteria ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data
perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.

g. Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Pasirgunung Selatan 1


Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 Tahun Pelajaran
2015 - 2016 adalah sebagai berikut :

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

63

Kelas
No

RATA

Mata Pelajaran
1

RATA

Pendidikan Agama

73

73

73

73

73

73

73

PKN

72

72

72

72

72

72

72

Bahasa Indonesia

73

73

73

73

73

73

73

Matematika

70

70

70

70

70

70

70

Ilmu Pengetahuan Alam

72

72

72

72

72

72

72

Ilmu Pengetahuan Sosial

71

71

71

71

71

71

71

SBK

72

72

72

72

72

73

72

Penjaskes

73

73

73

73

73

73

73

70

70

70

70

70

70

70

b. Bahasa Inggris

70

70

70

70

70

c. TIK

70

70

70

70

70

Mulok
9

10.

7.

a. Bahasa Sunda

Pengembangan Diri dan


PLH

Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran berdasarkan criteria kenaikan kelas sebagai berikut :
1) Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester di kelas yang diikuti.
2) Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada seluruh mata
pelajaran yang diajarkan.
3) Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B.
b. Kriteria Kelulusan
Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP 19/2005 Pasal 72
Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu peserta didik dinyatakan lulus apabila:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai dengan
semester 2.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

64

2) Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata pelajaran Agama Islam,
Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan
Keterampilan, Penjas Orkes, Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai
dengan standar kelulusan minimal.
3) Lulus ujian sekolah.
c. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak lulus
1) Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang bersangkutan dengan penanganan khusus.
2) Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau mengulang kembali di
tingkat yang sama.
8.

Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education)


Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis
dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan
kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk
fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak
peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual
dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran
yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan
kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan
kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran
yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan semua mata
pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik.
Konsep pendidikan kecakapan hidup atau life skill education dalam kurun waktu 3-4
tahun menjadi wacana yang gencar dikumandangkan jajaran Departemen Pendidikan Nasional
yang bahkan sampai hari ini telah menjadi suatu kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan. Tidak kalah pentingnya, dalam rancangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
secara tersirat telah mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pencapaian
kecakapan hidup bagi setiap peserta didik. Hal ini diperkuat dengan terbitnya PP nomor 19
Tahun 2005 Pasal 13 dan Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dikeluarkan oleh BSNP, bahwa pada tingkat pendidikan dasar dan menengah atau sederajat
dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Baik PP maupun dalam panduan BSNP

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

65

tersebut tidak memberikan ketegasan bahwa sekolah diharuskan memasukkan pendidikan


kecakapan hidup. Namun demikian, apabila sekolah akan mengimplementasikan pendidikan
kecakapan hidup dalam proses pembelajaran, hal ini berimplikasi terhadap perlunya sekolah
menyiapkan seperangkat pendukung pelaksanaan pembelajaran yang mengembangkan
kegiatan-kegiatan yang berorientasi kepada kecakapan hidup.
Pengembangan tersebut menyangkut pengembagan dimensi manusia seutuhnya yaitu
pada aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan
budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan pengembangan
kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk
bertahan hidup serta menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan. Oleh karena itu,
pendidikan kecakapan hidup dalam KTSP terintegrasi melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang ada pada setiap mata pelajaran, sehingga tidak berdampak pada alokasi waktu yang
ditetapkan.
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring dengan berlakunya
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar isi dan standar kompetensi lulusan
tersebut menjadi acuan daerah/sekolah dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) pada masing-masing jenjang pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan
kecakapan hidup dengan sendirinya harus mengacu kepada standar-standar yang telah
ditetapkan pemerintah. Standar isi dan standar kompetensi lulusan merupakan salah satu
bagian dari Standar Nasional Pendidikan. Standar isi terdiri dari: ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan. Dokumen standar isi mencakup: (1) kerangka dasar kurikulum, (2) struktur
kurikulum, (3) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (4) beban belajar, dan (5) kalender
pendidikan.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama; pendidikan
kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni
dan budaya; pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; keterampilan/kejuruan; muatan
lokal; dan pengembangan diri. Masing-masing muatan memiliki tujuan pendidikan yang
berbeda dan berpeluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif. Berikut ini
disajikan format tabel analisis untuk mengintegrasikan kecakapan hidup dalam materi muatan
wajib yang mengacu pada tujuan pendidikan.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

66

Analisis Pengintegrasian Kecakapan Hidup dalam Muatan Wajib


Pengembangan Kecakapan Hidup *)
No

Mata Pelajaran

Pendidikan
agama
Pendidikan
Kewarganegaraan

Bahasa

Matematika

Ilmu
Pengetahuan
Alam

10

11

Ilmu
Pengetahuan
Sosial
Seni dan
Budaya
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga, dan
Kesehatan
Keterampilan
/
Bahasa
Asing/TIK
Muatan Lokal

Pengembanga
n Diri

Tujuan Pendidikan

Membentuk peserta didik


menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME
Membentuk peserta didik
menjadi warga negara yang
memiliki wawasan dan rasa
kebersamaan, cinta tanah air,
serta bersikap dan berperilaku
demokratis
Membentuk peserta didik
mampu berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun
tulisan
Mengembangkan logika dan
kemampuan berpikir peserta
didik
Mengembangkan
pengetahuan, dan kemampuan
analisis peserta didik terhadap
lingkungan alam dan
sekitarnya
Mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis peserta
didik terhadap kondisi sosial
masyarakat
Membentuk karakter peserta
didik menjadi manusia yang
memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya
Membentuk karakter peserta
didik agar sehat jasmani dan
rohani, serta menumbuhkan
rasa sportivitas
Membentuk peserta didik
menjadi manusia yang
memiliki keterampilan
Membentuk pemahaman
terhadap potensi sesuai
dengan ciri khas di daerah
tempat tinggalnya
Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan
bakat

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

Kecakapan
Personal

Kecakapan
Sosial

Kecakapan
Akademik

Kecakapan
Vokasional

67

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh


program/rancangan yang disusun sekolah dan kreativitas guru dalam merumuskan dan
menentukan metode pembelajarannya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan
program pembelajaran sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar


b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran
c. Mengembangkan indikator
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup
e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
f. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan peserta
didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Kriteria dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
1) kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada guru, agar
mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai
dengan tuntutan kurikulum
2) kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara
utuh
3) kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
4) kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered)
5) mengandung kegiatan-kegiatan yang mendorong peserta didik mencapai kompetensi
6) materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan
7) perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas materi/konten yang ingin dikuasai peserta
didik
8) penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang
memerlukan prasyarat tertentu
9) pendekatan pembelajaran yang digunakan bersifat spiral (mudah-sukar; konkret-abstrak;
dekat-jauh) dan juga memerlukan urutan pembelajaran yang terstruktur
10) rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.
Dalam memilih kegiatan peserta didik perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
(a) memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri
pengetahuan, di bawah bimbingan guru
(b) mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata pelajaran.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

68

(c) disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar dan sarana yang tersedia
(d) bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu atau perorangan, berpasangan,
kelompok, dan klasikal
(e) memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik seperti: bakat,
minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi dan budaya serta masalah
khusus yang dihadapi peserta didik yang bersangkutan.
Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain:
a. Kecakapan Pribadi (Personal)
1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru
2) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
3) Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah
b. Kecakapan Sosial
1) Menjenguk teman yang sedang sakit
2) Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah
3) Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas
c. Kecakapan Akademik
1) Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi
2) Mengikuti PORSENI
3) Mengadakan wajib membaca buku
4) Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global dan Lokal
a. Pendidikan berbasis Keunggulan Global
Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat
dan persaingan makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut
bersaing dalam era tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain:
1) meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris
2) meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer
3) memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6
4) meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama kepada siswa kelas 1 sampai
dengan kelas 6
5) memberikan pemahaman dampak informasi dari media
6) menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang berwawasan nasional.
b. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

69

bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
SD Negeri Pasirgunung Selatan 1

termasuk daerah perkotaan. Untuk menyikapi

tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan daerah terutama
pada icon kota belimbing, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan
berwawasan lokal sebagai berikut :
Keterampilan lokal dan global SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 adalah Holtikultura /
Tanaman Hias dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas.
PROGRAM KETERAMPILAN KEUNGGULAN LOKAL SD NEGERI PASIRGUNUNG SELATAN 1
KELAS
I

II

III

IV

MATERI SEMESTER 1
MATERI SEMESTER 2
Memperkenalkan macam-macam ta- Memperkenalkan cara penanaman dan
naman hortikultura dan tanaman hias
pemeliharaan tanaman holtikultura
dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan atau material
yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias
Memperkenalkan macam-macam ta- Memperkenalkan cara penanaman dan
naman holtikultura dan tanaman hias
pemeliharaan tanaman holtikultura
dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan atau material
yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias
Memperkenalkan macam-macam ta- Memperkenalkan cara penanaman dan
naman hortikultura dan tanaman hias
pemeliharaan tanaman hortikultura
dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan atau material
yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
holtikultura dan tanaman hias
Menceritakan
cara
menanam,
memelihara
dan
memanfaatkan
tanaman holtikultura dan tanaman
hias
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
holtikultura dan tanaman hias
Menceritakan
cara
menanam,

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman


holtikultura dan tanaman hias
Menanam,
memelihara
dan
memanfaatkan
jenis
tanaman
holtikultura dan tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
holtikultura dan tanaman hias
Menanam,
memelihara
dan

70

KELAS

VI

MATERI SEMESTER 1
MATERI SEMESTER 2
memelihara
dan
memanfaatkan
memanfaatkan
jenis
tanaman
tanaman holtikultura dan tanaman
holtikultura dan tanaman hias
hias
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
holtikultura dan tanaman hias
holtikultura dan tanaman hias
Menceritakan
cara
menanam, Menanam,
memelihara
dan
memelihara
dan
memanfaatkan
memanfaatkan
jenis
tanaman
tanaman holtikultura dan tanaman
holtikultura dan tanaman hias
hias

KELAS
I

II

III

IV

VI

MATERI
Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non organik
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis
bahannya
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis
bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara
sederhana
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis
bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis.
Memberi hiasan pada hasil karya
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas dengan pewarnaan
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang
Mengemas hasil karya
Berlatih memasarkan hasil karya

Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SD Negeri Pasirgunung Selatan 1,


akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai potensi ekonomi dan kesehatan dengan
membudidayakan tanaman, seperti apotek hidup, dapur hidup, taman buah. Sedangkan
keunggulan global melaksanakan pelatihan berkomunikasi dalam bentuk penggunaan
internet, English For Tourist.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

71

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan di sekolah adalah merupakan bagian terintegrasi
terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Sesuai dengan prinsip
penerapan otonomi dalam rangka pengembangan sekolah, maka SD Negeri Pasirgunung Selatan 1
mencoba mengembangkan kalender pendidikan yang mengacu pada berbagai peraturan yang
berlaku. Induk utama pengembangan kalender pendidikan SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 adalah
Keputusan Kepala dinas pendidikan Jawa Barat Nomor 422/4363-Set.Disdik tentang kalender
Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah karena meskipun sudah diwarnai dengan
nuansa otonomi Pemerintah masih tetap mempunyai kewenangan menetapkan kalender
pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar dan menengah;
Terkait dengan adanya pedoman penyusunan kalender Pendidikan bagi SD Negeri
Pasirgunung Selatan 1 berikut ini diatur hal-hal sebagai berikut :
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
/ atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

72

Sekolah Negeri Pasirgunung Selatan 1bila memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif. Demikian juga bila memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan /
atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi
dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh)
hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas
I III (dengan model pembelajaran tematik) adalah 26 28 jam pelajaran, sedangkan untuk
kelas IV VI adalah 36 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 adalah seperti berikut :
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

73

Kepala SD Negeri Sukamaju 5 .

SUKAESIH, S.PdI
NIP. 196305241985072001

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

74

BAB V
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. Pedoman Pengembangan Silabus
1.

Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

2.

Prinsip Pengembangan Silabus

a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Aktual dan Kontekstual


Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang terjadi.

g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
3.

Unit Waktu Silabus

a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

75

b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan
alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum.
4.

Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG ) pada
atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik
siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.

b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus
secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.

c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama.
Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang
terkait.

d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan
sekolah-sekolah lain melalui forum KKG /PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup KKG /PKG setempat.

e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim
yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
5.

Langkah-langkah Pengembangan Silabus

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada
Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

76

4) kebermanfaatan bagi peserta didik;


5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan
materi.

d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar,
sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi
yang ada di kata kerja operasional indikator.

e. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

77

pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk
berupa hasil melakukan observasi lapangan.

f. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

g. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

78

B. Pedoman Umum Pengembangan RPP


1. Pengertian
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.
Komponen RPP adalah:

a. Identitas mata pelajaran, meliputi:


1) satuan pendidikan,
2) kelas,
3) semester,
4) program studi,
5) mata pelajaran atau tema pelajaran,
6) jumlah pertemuan.

b. standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang


menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

c. kompetensi dasar, adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

79

f. materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

g. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
h. metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik,
serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i.

kegiatan pembelajaran :
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan
ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

j.

Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
3.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik


RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik


Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk


Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

80

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam


berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi


RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
4. Langkah-langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah
pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen
adalah sebagai berikut.

a. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
3) Indikator merupakan:
ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah
mencapai kompetensi dasar
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan

potensi

daerah.
rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam
pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

81

suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam

satu atau beberapa kali pertemuan

bergantung pada kompetensi dasarnya.

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.
Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik
dapat:
1) mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2) menyebutkan bagian-bagian jantung.
3) merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
4) mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.

c. Menetukan Materi Pembelajaran


Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.

d. Menentukan Metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan
dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
1) Pendekatan

pembelajaran

yang

digunakan,

misalnya:

pendekatan

proses,

kontekstual,

pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.


2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan
sebagainya.

e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan.

Pada

dasarnya,

langkah-langkah

kegiatan

memuat

unsur

kegiatan

pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.


Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

82

a)

Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan
cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat
kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan
diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang
pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat
berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

b) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu
sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun
sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana
dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS),
baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online
dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai
waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika
koneksi mengalami kegagalan.
c)

Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes
lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau
dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di
rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan,


sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai
dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

f. Memilih Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan.
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber
belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

83

digunakan. Misalnya,

sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus

dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.


Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang
diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan
bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

g. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.

Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

84

BAB VI
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini,
maka SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran pada tahun pelajaran 2015/2016.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pasirgunung Selatan 1 menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan
peserta didik setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat
melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi
tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai ?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik?
3. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan ?
4. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap
dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya
didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP
di kemudian hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap
dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa
yang telah direncanakan.
Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun ini telah
memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat menjadi sarana bagi sekolah
untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

85

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941)
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas._____. 2006.
Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, h.
Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru. h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. h. Jakarta :
Depdiknas
Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
Pendidikan
Permendiknas No 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 39 Tahun 2009
Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 16 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah tahun 2003 Nomor 34)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 01 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja
daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran daerah Tahun 2011 Nomor 01)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 08 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia .
Jakarta : Depdiknas Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4586
Kurikulum SD Negeri sukamaju 5 Tahun 2015/2016

86

Anda mungkin juga menyukai