Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

Hari, tanggal : Minggu, 27 September 2015

Bioteknologi Tanah

Dosen

: Dr. Rahayu Widyastuti, MSC

Asisten Praktikum :
1.
2.
3.
4.

Megasari Mulya Dewi


Yuricha Nur Azizah
Nurul Fauziah
Robbi A. Helmi

Isolasi Azospirillum sp

Hasan Muhtadin
A14130029
Kelompok II (Azospirillum)

Bagian Bioteknologi Tanah


Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
Institut Pertanian Bogor
2015

(A14110010)
(A14110078)
(A14120067)
(A14120077)

PENDAHULUAN
Latar belakang
Kebutuhan bakteri terhadap unsur N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang
terdapat dalam berbagai senyawa organik maupun dari N udara. Peranan nitrogen
secara biologis oleh sejumlah spesies bakteri endofit diazotrof memiliki keunggulan
di bandingkan rhizosfer, karena keberadaanya di dalam jaringan interseluler tanaman
yang tidak mudah hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat
labil, mudah tercuci air dan erosi, dan mudah nguap ke udara.
Beragam jenis bakteri bertanggung jawab pada penambatan N hayati, mulai
dari Sianobakter dan bakteri fotosintetik pada air tergenang dan permukaan tanah
sampai pada bakteri heterotrofik dalam tanah dan zona akar Azospirillum merupakan
salah satu bakteri yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara. Oleh karena itu,
untuk mengetahui fungsi dari Azospirillum perlu dilakukan isolasi bakteri
Azospirillum.
Tujuan
Mengetahui cara mengisolasi Azospirillum

TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal (Pelczar, 1986).
Bakteri yang hidup bebas dan mempunyai kemampuan menambat nitrogen
dari udara banyak ditemukan hamper di tiap niche ekologi tanah. Bakteri ini biasanya
berasosiasi dengan tanaman, sistem perairan dan sedimen (Knowles1982). Contoh
bakteri penambat nitrogen hidup bebas yang sudah banyak dikenal dan banyak
digunakan sebagai inokulan yaitu Azotobacter, Beijerinckia, Azospirillum, dan bakteri
endofitik diazotrof lainnya
Azospirillum adalah bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas tetapi dapat
berasosiasi dengan tanaman khususnya rumput. Bakteri ini dapat dibagi menjadi
beberapa spesies yaitu: A. lipoferum, A. brasiliensis, A. amazonese dan A, serapadica.
Azospirillum dapat menghasilkan zat tumbuh seperti IAA, kinetin dan giberalin
(Krieg 1984).
Bakteri Azospirillum termasuk bakteri Gram negatif, heterotrof, memiliki sel
yang berbentuk batang dan dapat bergerak dengan bantuan flagella polar (Albrecht
dan okon, 1980). . Bakteri ini hidup pada lingkungan dan tanaman yang beraneka
ragam, tidak hanya tanaman agronomi yang penting, seperti sereal, tebu, rumput,
tetapi juga pada tanaman lain seperti kopi, buah-buahan dan bunga-bungaan. Untuk
mengisolasi Azospirillum harus menggunakan medium semi-padat bebas nitrogen
karena bakteri ini mempunyai karakteristik aerotaktik, yaitu berpindah dari suatu
tempa di dalam medium untuk mencarri keseimbangan difusi oksigen. Bakteri ini
membentuk cincin pelikel yang terletak 5 mm dari permukaan yang kemudian akan
berpindah ke permukaan ketika nitrogen di dalam sel sudah terakumulasi (Okon
1977)

METODOLOGI
Bahan :
1.
2.
3.

Sampel tanah rumput


Larutan fisiologis (0.85 % NaCl)
Media NFB

Komposisi media NFB


1.
2.
3.
4.
5.

DL Asam Malat
K2HPO4
MgSO47H2O
NaCl
CaCl 2 H2O

1. Agar 2.3 g
2. Larutan vitamin
2 ml
3. Larutan unsur mikro 2 ml
4. Larutan BTB 2 ml
5. KOH pH 6.8 0.02 g

Peralatan :
1. Erlemenyer 250 ml
2. Tabung reaksi
3. Pipet 1 ml
4. Bunsen
5. Shaker
Metode
1. Shaker sampel tanah rumput (10g) dengan larutan fisiologis (90ml) selam
30 menit
2. Inokulasikan 1 ml larutan tersebut ke dalam medium NFB semi padat,
serta dibuat dalam serial pengenceran 10-2,10-3, dan 10-4
3. Inkubasi selama 7 14 haari
Setelah dilakukan inkubasi, lakukan pengamatan terhadap ada tidaknya pelikel yang
terbentuk. Pembentukan pelikel mengindikasikan tumbuhnya biakan dalam medium.

Hasil pengamatan
Pengenceran
MPN

Minggu
Ke-

10-3

10-4

10-5

BB<Jumlah
Sel>BA

0,3

2457,26 - 53820

0,3

2457,26 - 53820

PEMBAHASAN
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal (Pelczar, 1986). Berdasarkan hasil praktikum didapatkan data bahwa
pengenceran yang paling banyak ditumbuhi Azospirillum sp adalah pada pengenceran
10-3. Hal ini terjadi karena jumlah Azospirillum sp sudah dapt diamati pada
pengenceran 10-3.
kira kira 5 mm dibawah permukaan. Hal ini terjadi karena bakteri ini
memiliki karakteristik berpindah dari suatu tempat di dalam media untuk mencari
keseimbangan difusi oksigen yang lama kelamaan apabila sudah jenuh oksigen
bakteri ini akan berada di permukaan (Widawati 2012).
Isolasi Azospirillum dilakukan dengan mengambil sampel tanah yang
ditumbuhi oleh rerumputan. Setelah itu, dibuat larutan fisiologis dan media sebagai
tempat hidup dari Azospirillum.setelah itu, tanah sampel ditimbang sebanyak 10 g
lalu dacampur dengan larutan fisiologis dan di shaker selama 30 menit. Setelah itu,
larutan tersebut dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam medium NFB semipadat, serta sibuat dalm serial pengencera10-2, 10-3, dan 10-4 lalu inkubasi selama 7
14 hari. Setelah inkubasi selesai, lakukan melakukan pengamatan terhadap ada
tidaknya pelikel yang terbentuk.
Isolasi Azospirillum ini menggunakan media semi-padat yaitu NFB (Nitrogen
Free Bromtimol) yang terdiri dari asam malat, K2HPO4; 0,2 g MgSO4. 7H2O;0,1 g
NaCl 0,1 g, CaCl 2 H2O, larutanFeEDTA 1,64%; 1 ml larutan vitamin; dan 1,75 g
agar. Selain itu ditambahkan pula larutan unsur mikro. Unsur mikro yang
ditambahkan biasanya adalah tembaga, seng, boron, molybdenum, dan mangan.
Dalam media ini yang menjadi sumber energinya yaitu asam malat, sedangkan
sumber karbonnya tidak ditambahkan ke dalam media karena Azospirillum dapat
menambat nitrogen bebas dari udara( Reinhold1987). Isolasi Azospirillum ini
menggunakan media NFB karena media ini sangat cocok untuk pertumbuhan
Azospirillum yaitu bersifat semi-padat, mengandung vitamin dan unsur mikro. Media
harus semi padat karena Azospirillum bersifat mikroaerofilik sehingga hanya
membutuhkan sedikit oksigen agar dapat tumbuh dengan optimal (Khammas 1989).
Selain itu dengan adanya vitamin pada media NFB ini sehingga media ini cocok
untuk isolasi bakteri Azospirillum (Okon 1977)

Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa cara mengisolasi
Azospirillum sp harus sangat hati hati dan harus menggunakan medium semi- padat.
Dalam isolasi bakteri ini tidak diperlukan sumber energi karena dapat menambat
nitrogen bebas.
Saran
Sebaiknya ketika melakukan praktikum kondisi meja praktikum harus terjaga
sterilitasnya sehingga hasil dari praktikum dapat sangat memuaskan
Daftar Pustaka
Khammas, K.M., E. Ageron, P.A.D. Grimont, & P. Kaiser. 1989. Azospirillum
irakense sp.nov., a nitrogen fixing bacterium associated with rice
roots and rhizosphere soil. Res Microbiol 140: 679-693
Knowles, R. 1982. Free-living dinitrogen-fixing bacteria. Methods of soil
analysis, Part 2, Chemical and Microbiological Properties-Agronomy.
Monograph no.9 (2nd edition)
Krieg, N.R. & J. Dobereiner. 1984. Genus Azospirillum. p 94-104. In J.G.
Holt & N.R. Krieg (Eds.). Bergeys Mannual of Systematic
Bacteriology, Vol 1. Williams and Wilkins. Baltimore
Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Surabaya
Reinhold, B. T. Hurek, I. Fendrik, B. Pot, M. Gillis, K. Kersters, D.
Thielemans, & J. De Ley. 1987. Azospirillum halopraeferans sp.nov.,
a nitrogen fixing organism associated with roots of Kallar grass
(Leptochloa fusca L.). Int J System Bacteriol 37: 43-51.
Okon, Y., J. Phouchins, S.L. Albrecht, & R.H. Burris. 1977a. Growth of
Spirillum lipoferum at constant partial pressures of oxygen and the
properties of its nitrogenase in cell-free extracts. J. Gen. Microbiol 98:
87-93.
Widawati S dan Muharam A.2012. Uji Laboratorium Azospirillum sp. yang Diisolasi
dari Beberapa Ekosistem. J.Hort.22(3):258-267

LAMPIRAN
Lampiran contoh perhitungan:
BB=MPN x

BB=11,5 x

1
1
x
fp SK

1
1
x
3
4,68
10

BB=2457,26

BA=MPN x

BA=11,5 x

1
x SK
fp

1
x 4,68
103

BA=53820

Lampiran Gambar:

Isolasi Azospirillum,sp minngu ke-1

Isolasi Azospirillum,sp minngu ke-2

Anda mungkin juga menyukai