Urethra
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
Striktur Urethra
Nama Mahasiswa
NIM
Ruang
Pengkajian diambil tanggal
1.
: Subhan
: 010030170 B
: Bedah D Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
: 2 September 2002. Jam 10.30 BBWI
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. Supriyadi
No. Regester : 10 17 19 03
Umur/tgl lahir
: 23 tahun.
Jenis Kelamin
: pria
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Kawin
Pekerjaan
: Karyawan PT Ajinomoto
Pendidikan
: SMA
Bahasa yang digunakan : jawa/Indonesia
Alamat
: Kupang jati, mojokerto. Surabaya
Kiriman dari
: Unit rawat Jalan
Tanggal MRS
: 2 September 2002.jam 09.45
: Lewat Poli Rawat Jalan bedah Urologi RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Diagnosa Medis
: Striktur Urethra pers bulbo membranca post priapus
Eks sachsa
Alasan Dirawat
: Adanya keluhan mengompol kencing sedikit-sedikit,
Pancaran urine kecil dan bercabang, menetes dan kurang
lancar dan setiap mau kencing, disertai dengan mau BAB
: Berkemih kurang lancar.
Upaya yang telah dilakukan
: Berobat ke RSUD Bagian rawat jalan poli Bedah Urologi
Masuk
an Utama
2.
a)
b)
c)
d)
3.
a)
b)
Tanda-tanda vital
Suhu
: 37, 0C
Nadi
: 80 X/menit. lemah dan teratur
Tekanan darah : 140/90 mmHg.
Respirasi
: 20 x/menit
c)
(1)
Body Systems
Pernafasan (B 1 : Breathing)
Inspeksi : suara stridor inspirasi dan ekspirasi (-), Pernafasan normal vesikuler, Frekuensi 20 x/menit, Irama teratur,
tidak terlihat gerakan cuping hidung, tidak terlihat pucat /anemi pada sekitar bibir, mulut dan dasar kuku, tidak
terdengar suara nafas tambahan ronkhi, whizziing (-) bentuk dada simetris, batuk-batuk disertai dengan dahak. (-)
Palpasi : pergerakkan asimetris kiri dan kanan, fremitus raba sama pada kiri dan kanan dinding dada ,
Perkusi : adanya suara sonor pada kedua paru, suara redup pada batas paru dan hepar,
Auskultasi terdengar adanya suara vesikuler dikedua lapisan paru, suara amporik tidak ada
Hasil foto Thorax foto tanggal 5 agustus2002
Tidak tampak inflitrat perivesekuler dan sekret pada daerah paru kiri dan kanan,tidak tampak kelainan kedua sinus
phrenicostalis tajam, tulang tidak tampak osteolitik osteoblastik , kesanthorak, cor, paru dan tulang normal.
(2)
(3)
Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan pada saat sesudah
disentuh (4)
Verbal : Orientasi baik, penuh mampu orientasi waktu, tempat, orang, siapa dirinya, berada dimana, tanggal, hari.
(5)
Motorik : mampu menurut perintah, mengangkat tangan, menunjukkan jari dan angka yang ditunjukkan pemeriksa
(6)
Compos Mentis : Pasien sadar baik.
Keadaan nervus I XII tidak ada kelainan
(4)
(5)
(6)
Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Kemampuan pergerakan sendi range of mation baik, bebas.
Tonos otot pada ekstrimitas baik dengan nilai (5) kekuatan sama dibandingkan sisi lain kanan dan kiri
Ekstrimitas
: Tidak ada kelainan
Atas
: Tidak ada kelainan
Bawah : ada pembengakakan akibat asam urat
Tulang Belakang : Tidak ada kelainan
Warna kulit
: Tidak ada kelainan
Akral
: Hangat
Turgor
: Baik
Tidak terdapat kontraktur maupun dikubitus.
(1)
(2)
(3)
Pola Eliminasi
Saat sehat : klien BAB dengan jumlah feses sedikit-sedikit, warna feses kuning dan berbau khas, pasien BAK
dengan Jumlah urine 400 ml / 8 jam, warna urine kuning muda dengan kejernihan : Jenih. Pada eliminasi alvi relatif
tidak ada gangguan. Klien buang air besar 1 X/hari.
Saat sakit :. BAK jumlah 200 ml/8 jam dengan keluhan ngompol, kencing tidak lancar, kecil dan bercabang dan sulit
kencing, tidak lancar mancurnya kecil dan menetes sehingga ngompol.
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Personal Higiene
Kebiasaan di rumah klien mandi 2 X/hari, gosok gigi 2 X/hari, dan cuci rambut 1 X/minggu.
Ketergantungan
Karena penyakit striktur urethra yang dideritanya sehingga klien mempunyai ketergantungan mentaati hal-hal yang
berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mencetus parahnya penyakit
Aspek Psikologis
Klien terkesan cemas akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress akibat apa yang harus dialami
Aspek Sosial/Interaksi
Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat tinggalnya biasa sangat baik dan
akrab.
Aspek Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama Islam, ajaran agama dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif
menjalankan ibadah dan aktif mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan oleh mesjid di sekitar rumah tempat
tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat.
Saat ini klien tidak merasa terganggu pemenuhan kebutuhan spiritualnya
Hasil
Hasil Normal
Darah
Bleeding time
Cloting time
2 mnt 0,5 dt
7 mt 43 dt
10.30
5.40
15.90
49.00
28.90
31.40
226.00
5.15
o/o/o/77/22/1
Darah Lengkap
Leukocyt
Eritrocyt
Heamoglobin
PCV/Hematokrit
Mcv
Mchc
Trombocyte
BBS /laju endap darah
Differcential
Elektrolit Terlampir
Natrium
Kalium
131.00
3.20
Faal ginjal
Blood urea nitrogen
Serum creatinin
6.52
1.10
0,06
0,67
40.00
18.00
0.00
0.36
0.00
0.00
Faal hati
Bilirubin direct
Bilirubin total
SGOT
SGPT
Tanggal 19-8-2002
Kultur urine
positif
Hitung koloni
>100.000 kuman/m
Hasil biakan : eshericia coli (hasil kepekaan kuman tertampir
0,25 mg %
0,96
37.00 u/l
40.00 u/l
1.
2.
3.
Jenis obat
Keterangan
Amoxycillin
I
Ampicillin
R
Ciprofloxacin
R
Cefradoxil
S
Cefotaxim
Ceferoxim
S
Ceftriaxone
I
Chloramphenicol
R
Clindamysin
Frytromycin
S
Gentamicin
S
Carbenicillin
Contrimoxazole
Doxycyclin
R
Kanamysin
Lineomysin
S
Nitrofurantoin
R
Nalidixie acid
S
Oflaxacin
Penicillin
Streptomycin
Sulphatrimetroprim
R
Tetracyclin
S
Norfloxacine
Keterangan : I :intermidiete R : Resisten S : Sensitif
3
tanggal
3-09-02
jam 19.00
Data Subjektif:
Klien mengatakan merasa
takut akan dilakukan
pembedahan, klien
mengatakan mudahmudahan saja tidak terjadi
apa-apa
Data Objektif :
o Klien tampak sering sering
bertanya tentang proses
pembedahan yang akan
dilakukan padanya.
o Klien tampak gelisah
Post operasi
Data Subjektif :
Klien mengeluh adanya nyeri
daerah operasi
Data Objektif :
Klien tampak menyeringai,
kesakitan dan memegang
daerah yang sakit
4
tanggal
3-09-02
Data Subjektif :
Data Objektif :
Adanya luka bekas operasi
ETIOLOGI
MASALAH
Striktur urethra
stressor
retensi urine
Gangguan eliminasi
urine
Pembedahan/mastektomy
stressor
stimulus respon
perilaku/mekanisme
pertahananan diri/perilaku
koping, respn neuroendokrin
maladaptif
cemas
Pembedahan
trauma/rusaknya jaringan
Nosiseptor
nyeri
Resiko infeksi
rusaknya jaringan
respon radang
Ansietas
Nyeri akut
Resiko terjadinya
infeksi
pontensial terinfeksi kuman
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre operasi
1. Perubahan eliminasi urine: frekuensi, urgensi, resistancy, inkontinensi, retensi, nokturia atau perasaan tidak puas
setelah miksi sehubungan dengan obtruksi mekanik: striktur urethra
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pra dan pascaoperasi dan takut akan kecacatan
Post operasi
3.
gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan terputusnya continuitas jaringan ditandai dengan klien tampak
kesakitan bila menggerakan lengan dan wajah tampakmenyeringai
4.
resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi
RENCANA TINDAKAN
Tujuan :
Jangka pendek : 2 x 30 klien dapat mempertahankan pola BAK
: setelah di rawat selama 1 hari klien memiliki Klien dapat berkemih dalam
jumlah normal, tidak teraba distensi kandung kemih , Residu pasca
berkemih kurang dari 50 ml,
gka panjang
No
Diagnosa
Keperawatan
Kriteria hasil
Perencanaan
Intervensi
Rasional
gka pendek
gka panjang
Perubahan
eliminasi urine:o
frekuensi,
urgensi,
resistancy,
inkontinensi, o
retensi,
nokturia atau o
perasaan tidak
puas setelah o
miksi
sehubungan o
dengan obtruksi
mekanik:
striktur urethra
Tujuan: Pola
eliminasi
normal.
Kriteria hasil :
1.
Klien dapat berkemih
dalam jumlah normal,
tidak teraba distensi 2.
kandung kemih
Residu pasca berkemih
kurang dari 50 ml 3.
Klien dapat berkemih
volunter
Urinalisa dan kultur
4.
hasilnya negatif
Hasil laboratorium
fungsi ginjal normal 5.
Meningkatkan
pengetahuan klien
sehingga klien kooperatif
dalam tindakan
keperawatan.
Meminimalkan retensi
urine, distensi yang
berlebihan pada kandung
kemih
Peningkatan aliran cairan,
mempertahankan perfusi
ginjal dan membersihkan
ginjal dan kandung kemih
dari pertumbuhan bakteri.
Distensi kandung kemih
dapat dirasakan di area
supra pubik.
Observasi aliran dan
kekuatan urine untuk
mengevaluasi adanya
obstruksi
Mengukur residu urine
untuk mencegah urine
statis karena dapat
beresiko infeksi
Statis urinarias potensial
untuk pertumbuhan
bakteri, peningkatan
resiko ISK. Pembesaran
prostat dapat
menyebabkan dilatasi
saluran kemih atas (ureter
dan ginjal), potensial
merusak fungsi ginjal dan
menimbulkan uremia.
8. Mengurangi obstruksi
pada buli-buli, relaksasi
didaerah prostat sehingga
gangguan aliran air seni
dan gejala-gejala
berkurang.
Tujuan :
: setelah 2 X 30 menit klien mau terbuka dan berkomunikasi dengan perawat serta mengungkapkan
ketakutannya.dan kecemasannya.
: setelah di rawat selama 1 hari klien memiliki koping mekanisme positif dan dapat menerima keadannya tanpa rasa
takut yang berlebihan.
No
2
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Intervensi
Kriteria hasil
Ansietas
o
berhubungan
dengan kurang o
pengetahuan
o
tentang pra dan o
pascaoperasi dan
takut akan
kecacatan
o
.
Rasional
Membentuk rasa saling percaya
Untuk mengurangi stresor
negatif yang dapat
memperparah kondisi psikologis
klien.
Sebagai suatu upaya distraksi
dalam mengurangi beban klien.
Sebagai inforcement bahwa
klien tidak sendiri
Katarsis dapat menurunkan
beban psikologis klien
Untuk mendapatkan lebih
banyak dukungan dalam upaya
membentuk koping yang adaptif.
Memberi penguatan dan
dukungan psikologis.
Tujuan :
pendek : Setelah di rawat selama 30 menit klien mampu mendemontrasikan model /cara mereduksi nyeri melalui nafas dalam, distraksi
pada daerah kontralateral, memberikan bacaan .
panjang: Setelah 2 hari nyeri terkontrol, skala nyeri berkisar antara 1- 4
3
Gangguan rasa
Mendemonstrasikan bebas
nyaman nyeri
nyeri dengan kriteria
1. Untuk meminimalkan nyeri
berhubungan
o ekspresi wajah rileks,
scrotum/penis : anjurkan
dengan
o luka kering,
untuk melakukan aktivitas
terputusnya
o menyatakan nyeri berkurang terbatas pada daerah yang
continuitas jaringan
sakit
ada stimuli pada
nosiseptor
2. Lakukan latihan nafas dalam
dan distraksi nyeri dengan
aktivitas yang disukai klien
Tujuan :
pendek : tanda ifeksi sekunder tidak terjadi, luka kering dan bersih.
panjang : Setelah 4 hari tindakan keperawatan , infeksi sekunder tidak terjadi
4.
resiko terjadinya
infeksi
berhubungan
dengan adanya
luka operasi
.
Menghinari terjadinya
kontaminasi (infeksi sekunder)
Menjaga kebersihan dan
terhindarnya kontaminasi
diet TKTP membantu untuk
merangsang pertumbuhan
jaringan
mendeteksi sedini mungkin
terjadinya infeksi
fungsi interdependent perawat,
untuk mencegah pertumbuha
kuman.
Mendeteksi sedini mungkin
keadaan penyembuhan luka.
I.
Hari/tgl
Implementasi
Evaluasi
selasa, menjelaskan pada klien tentang perubahan Data Subjektif :
3-09-02
dari pola eliminasi .
Klien mengatakan frekwensi BAK sudah mulai
jam 16.00 wibmendorong klien untuk berkemih tiap 2 4
membaik tidakada keluahan seperti sebelumnya
jam dan bila dirasakan .
Data Objektif :
menganjurkan klien minum sampai 3000 klien mulai tampak tenang
ml sehari, dalam toleransi jantung bila
A : Tujuan tercapai sebagian
diindikasikan
P : Intervensi terus dilakukan
memperkusi / palpasi area supra pubik
mengobservasi aliran dan kekuatan
urine, ukur residu urine pasca berkemih.
Jika volume residu urine lebih besar dari
100 cc maka jadwalkan program
kateterisasi intermiten.
memonitor laboratorium: urinalisa dan
kultur, BUN, kreatinin.
berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat: antagonis Alfa adrenergik (prazosin)
Selasa,
309 2002
07.00
a.
b.
c.
d.
selasa,
309 2002 1. mengajarkan klien untuk meminimalkan
Jam 20.00
15.30
nyeri dada pad scrotumnya :
S : pasien mengatakan nyeri berkurang, skala 2
menganjurkan untuk tidak terlalu
O : rileks, tenang,
beraktivitas
A : masalah belum teratasi
melakukan
latihan
nafas
dalam
dan
P : rencana intervensi dipertahankan
19.00
distraksi nyeri dengan aktivitas yang
disukai klien
memberi analgesik dan evaluasi
keefektifannya dan obat seperti
memberikan
obat ; cefotaxim 3 x 1gr
kaltrofen 3 x 1 amp
4. Kaji vital sign dan skala nyeri..
rabu
4-092002
16.00
19.00
TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Selasa,3 Agustus 2002
Jam 07.00 wib
Ansietas
CATATAN PERKEMBANGAN
Data Subjektif :
Klien mengatakan setelah dijelaskan panjang lebar klien mengatakan
mulai mengerti, dan siap dioperasi jam 08,00 wib
Data Objektif :
klien tampak bersemangat mendengarkan penjelasan
kegelisahan klien tampak mulai berkurang , klien tampak mulai tenang
klien dapat mengulangi apa yang telah dijelaskan sebagian besar
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Data Subjektif :
Klien mengatakan BAK sudah lancar dan tapi masih mengeluh nyeri
akibat bekas insisi operasi
Data Objektif :
Klien tak tampak tenang
A : masalah teratasi
P : intervensi teruskan
Data Subjektif :
Klien mengatakan keluhan nyeri akibat insisi bedah mulai berkurang
Data Objekktif :
Tampak klien sudah mampu untuk mengangkat kaki kiri dan kanan
Data Subjektif :
Data Objektif :
Tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi tidak ada, luka mulai
mengering.