Anda di halaman 1dari 62

KELAINAN REFRAKSI

Retno Widiati, SpM


Bagian Ilmu Penyakit Mata
FK UNS / RSUD dr. Moewardi
Kuliah Refraksi

Mata sebagai potret kamera

Kuliah Refraksi

Mata sebagai potret kamera


Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil terbalik

di retina
Rangsangan diterima di retina (sel batang &
kerucut), diteruskan melalui saraf optik (N II) ke
cortex cerebri pusat penglihatan, yang kemudian
bayangan tersebut tampak sebagai bayangan yang
tegak

Kuliah Refraksi

Media Refraksi Mata


Cahaya akan dibiaskan oleh kornea, humor akuos,

permukaan anterior posterior lensa, dan badan


kaca

Emetropia
Semua sinar yang sejajar datang dari jarak tak

terhingga ke mata akan dibiaskan tepat di fovea


sentralis retina (mata dalam keadaan istirahat)
Mata dalam istirahat berarti dalam keadaan tidak
berakomodasi

Kuliah Refraksi

Akomodasi
Adalah kesanggupan mata untuk memperbesar daya

pembiasannya, sehingga lensa menjadi cembung oleh


kontraksi otot siliaris
Untuk melihat obyek yang dekat, mata harus
meningkatkan daya refraksi
Near vision trias : akomodasi selalu diikuti oleh miosis
dan konvergensi
Pada orang tua maksimum akomodasi 3 dioptri pada
jarak 33 cm

Kuliah Refraksi

Tajam Penglihatan
Tajam Penglihatan
Visual Acuity = Visus, tergantung banyak faktor
Faktor : intelegence,background knowledge dan

pengalaman

Score : berupa pecahan;


Pembilang : jarak obyek mata
Penyebut : jarak dimana obyek tersebut harus bisa

dilihat

Kuliah Refraksi

Tajam Penglihatan
Visus 6/6 : jarak 6 m bisa melihat obyek yang

seharusnya terlihat pada 6 m


Visus 6/30 : pada jarak 6 m hanya bisa melihat obyek
yang seharusnya terlihat pada 30 m
Visus 1/60 : pada jarak 1 m hanya bisa hitung jari
tangan yang seharusnya terlihat pada 60 m
Visus 1/300 (HM) : pada jarak 1 m hanya dapat lihat
gerakan tangan
Visus 1/~(LP) : hanya dapat bedakan gelap dan
terang, harus diperiksa proyeksi arah datangnya
cahaya (proyeksi nasal /temporal /superior/ inferior)
Kuliah Refraksi

Kelainan Refraksi
Jarak tak terhingga
Adalah jarak 5-6 m dari mata : sinar yang datang dari

jarak ini datangnya sejajar

Ametropia
Keadaan refraksi mata, sinar sejajar yang datang dari

jarak tak terhingga dan jatuh di mata dalam keadaan


istirahat tidak tepat jatuh di fovea sentralis retina.
Bentuk ametropia : hipermetropia, myopia, dan
astigmatisma

Kuliah Refraksi

Kelainan Refraksi
Penyebab ametropia
Panjang bola mata abnormal = ametropia axial,

paling banyak
Refraksi permukaan kornea / lensa abnormal =
ametropia curvatura
Indeks refraksi abnormal = ametropia index
Posisi lensa abnormal

Kuliah Refraksi

Miopia
Short sight
Sinar sejajar oleh mata dalam keadaan istirahat,

dibiaskan di depan retina, pada retina didapatkan


lingkaran difus dan bayangan kabur

Kuliah Refraksi

Miopia

Kuliah Refraksi

Miopia
Berdasarkan derajatnya :
Miopia sangat ringan : - 1 D
Miopia ringan

:13D
Miopia sedang
:36D
Miopia tinggi
: 6 10 D
Miopia sangat tinggi : > 10 D

Kuliah Refraksi

Miopia
Secara Klinis dibedakan
1. Miopia Simpleks

Usia muda, tak progresif, -5 D sampai 6 D


F: tak ada degenerasi retina

2. Miopia Developmental

Lahir dg bola mata panjang, miop sejak lahir s/d


10 D, tidak progresif
F: myopic cresent tanpa pigmentasi

Kuliah Refraksi

Miopia
3. Miopia Progresif
- sejak kanak-kanak 5- 10 th, herediter
- progresivitas sampai 15 D atau 25 D
- F : degenerasi, pigmentasi, staphyloma
posticum (sklera di polus posterior menonjol
ke belakang)
- Pencetus : akomodasi dan konvergensi
berlebihan saat melihat dekat

Kuliah Refraksi

Miopia
Anamnesa
Miopia ringan hampir tak ada keluhan
Miopia tinggi : penglihatan kabur, tidak nyaman

setelah kerja dan melihat dekat (disproporsional


atas usaha akomodasi dan konvergensi), sensitif
bila melihat lampu
Sering melihat bercak hitam (floaters)
Melihat kilatan cahaya (fotopsia), hati-hati tanda
retinal detachement

Kuliah Refraksi

Miopia

Kuliah Refraksi

Miopia
Gejala Klinis
Perubahan disekitar papil N II (myopic cresent) bercak

atrofi koroid akibat regangan


Chorio retinal myopia degenerasi, fundus tigroid
(pigmen retina tak terbagi rata tapi berkelompok
menyerupai kulit harimau)
Degenerasi retina perifer, retinal detachement
Staphyloma posticum
Badan kaca mencair, keruh (vitreous floaters)
Bola mata menonjol, pupil relatif lebar, BMD dalam

Kuliah Refraksi

Miopia
Penatalaksanaan
Koreksi : lensa Sferis Negatif terkecil
Contoh :
Visus 6/10 fokus di depan retina
Dengan S 0,5 D fokus mendekati retina 6/7,5
Dengan S- 0,75 D fokus tepat di retina
Dengan S- 1,00 D fokus di belakang retina, dg akomodasi fokus
tertari tepat di retina hingga visus 6/6
Koreksi yg diberikan S- 0,75 D
-0,75

-0,50
Kuliah Refraksi

-1,0

Miopia
Tes Duke Elder
Kemungkinan koreksi berlebihan, mata akomodasi

Lensa S + 0,25 D
Target Tes Duke Elder (-)

Kuliah Refraksi

Miopia
Tata Laksana
Kaca Mata
Miopia ringan sedang : koreksi penuh

Miopia tinggi : ada efek prismatik lensa

Lensa Kontak

Kuliah Refraksi

Miopia
Tata Laksana
Bedah Refraktif
PRK (Photo Refractive Keratectomy)
LASIK ( Laser Assisted In-situ Keratomileusis)

Kuliah Refraksi

Miopia
LASIK

Kuliah Refraksi

Hipermetropia
Pada keadaan istirahat, sinar sejajar dari obyek

jarak tak terhingga dibiaskan di belakang retina,


dan sinar divergen dari obyek jarak dekat
dibiaskan lebih jauh lagi di belakang retina

Kuliah Refraksi

Hipermetropia

Koreksi dg lensa S (+)

Kuliah Refraksi

Hipermetropia
Macam hipermetopia
Hipermetopia manifes : dengan lensa S (+) terbesar,

tanpa sikloplegi
Hipermetropia absolut : masih dapat diatasi dengan
akomodasi
Hipermetropia fakultatif : tidak dapat diatasi dengan
akomodasi
Hipermetropia total : seluruh derajad hipermetropia,

setelah sikloplegi
Hipermetropia laten : scr fisiologis dapat diatasi oleh
tonus otot siliaris. ..selisih Hp total Hp manifes

Kuliah Refraksi

Hipermetropia
Gejala Obyektif
Melihat obyek jauh tak terhingga harus akomodasi,

melihat dekat harus lebih berakomodasi


Akomodasi terus hipertrofi otot siliaris iris
terdorong ke depan, BMD dangkal
Trias akomodasi : akomodasi, miosis, konvergensi
Funduskopi : hiperemi sekitar papil N II
(pseudopapilitis)

Kuliah Refraksi

Hipermetropia
Tanda-tanda
Keluhan (-), melihat dekat kabur
Lelah setelah membaca

Sakit sekitar mata, sakit kepala


Margo palpebra & konjungtiva merah, lakrimasi,

fotofobi ringan
Mata terasa panas dan berat

Kuliah Refraksi

Hipermetropia
Penatalaksanaan
Lensa sferis (+) terbesar yang memberikan

penglihatan jauh yang baik dan memungkinkan orang


tersebut melakukan pekerjaan dekat tanpa merasa
lelah

Dr. Tri Rahayu

Kuliah Refraksi

Astigmatisma
status refraksi mata yg berbeda
pd berbagai meridian.

Kuliah Refraksi

Astigmatisma

Kuliah Refraksi

Astigmatisma
Penyebab
Kelainan kornea : kelengkungan kornea
Tes Placido

Kelainan di lensa : kekeruhan lensa (katarak insipien

atau immatur)

Kuliah Refraksi

Astigmatisma
Macam Astigmatisma
Astigmatisma Reguler

Ada 2 meridian utama (meridian yg mempunyai daya


bias maksimal dan minimal) yang saling tegak lurus
- Astigmatisma with the rule
- Astigmatisma against the rule
Astigmatisma Irreguler

Kuliah Refraksi

Astigmatisma

Macam Astigmatisma
Astigmatisma Reguler
terdiri dari 5 macam :
1. Astigmatisma miopikus simpleks
2. Astigmatisma miopikus kompositus
3. Astigmatisma hipermetropikus simpleks
4. Astigmatisma hipermetropikus kompositus
5. Astigmatisma mikstus

Kuliah Refraksi

ANISOMETROPIA
Status refraksi yang ditandai:
perbedaan derajat kelainan refraksi pada kedua

mata.

Antimetropia:

Akibat anisometropia:
Perbedaan visus kedua mata

Anisekonia: perbedaan besar bayangan

antara kedua mata.


Anisoforia: perbedaan derajat heteroforia
pada berbagai lirikan / posis bola mata.

Punctum Remotum (PR)


Titik terjauh dimana seseorang dapat melihat

paling jelas tanpa akomodasi


Emetrop: 1/~

Punctum Proximum (PP)


Titik terdekat yang dapat dilihat jelas,

dengan menggunakan akomodasi maksimal.


Ditentukan oleh:
Umur (berhubungan dengan akomodasi)
Status refraksi

Presbiopia
Titik terdekat dilihat dg akomodasi maksimal
jauh, sehingga sukar mengerjakan pekerjaan

dekat yang halus


Merupakan keadaan fisiologis pada setiap mata,
bukan penyakit
Pengerasan nukleus lensa, lensa tidak kenyal
lagi , tak dapat berakomodasi

Kuliah Refraksi

Presbiopia

Kuliah Refraksi

Presbiopia
Gejala Subyektif Keluhan pada lihat dekat,

terasa lelah, keluar air mata


Bertambah buruk pada penerangan yang kurang dan

malam hari
Terjadi pada usia 40 tahun

Koreksi

40 tahun : S + 1,00 D
50 tahun : S + 2,00 D
60 tahun : S + 3,00 D
Refraksi jauh dikoreksi dulu, melihat dekat ditambah
lensa adisi sesuai umur
Kuliah Refraksi

Bagaimana
Mengatasi
Kelainan Refraksi?

Kacamata

Dapat mengatasi semua kelainan refraksi


Tajam penglihatan baik

Kotor , goresan , berembun


Lensa pecah, terlepas
75% melepaskan
kacamata

Kerugian kacamata
Miopia tinggi :
Lensa minus tebal
bayangan tampak lebih kecil

( minification ) 2 % tiap dioptri


Mata / wajah tampak lebih kecil
Kosmetik tidak menyenangkan
High index lens

tajam penglihatan berkurang

Kerugian kacamata
Hipermetropia tinggi
Lensa plus tebal
Bayangan lebih besar ( magnification )
Mata tampak lebih besar
Lapang pandang berkurang
Kosmetik kurang baik

Lensa kontak

lebih nyaman
penglihatan baik

minifikasi ( - )
aktifitas bebas
kosmetik baik
warna-warni

Pengaruh Lensa kontak


Pemakaian jangka
panjang / EWCL :
Oksigen kornea

kurang hipoksia
neovaskularisasi
Air mata
( nutrisi , proteksi kornea ) berkurang
dry eye
Kurang steril infeksi

Komplikasi lensa kontak


Sterilitas tidak baik
( lensa, tempat , cairan , mata )
Cara pemakaian salah / jangka panjang
Trauma berulang infeksi kornea
kuman Pseudomonas ( paling virulen )
Jamur, acanthamoeba
Kebutaan

Infeksi kornea

Infeksi kornea

Infeksi kornea

Bercak putih
permanen

Bagaimana menghindari kerusakan mata ?


Periksa rutin apakah tajam penglihatan baik

( TK, SD mulai mengenal huruf )


Hindari trauma kecelakaan , kimia
Tidak menggunakan obat tetes yang bukan khusus

mata

Kalau ada keluhan segera ke dokter mata, jangan

menunggu sampai berat

Kerusakan yang sudah terjadi biasanya permanen

Kelainan refraksi akan selalu


tetap ada selama mata

tidak dirubah

Bedah Refraktif
LASIK

Laser Assisted In-Situ Keratomileusis


LASIK

Retno Widiati, SpM


Sub div. Refraksi & Lensa Kontak
RSUD dr. Moewardi
Surakarta

LASIK
Laser-Assisted In-Situ
Keratomileusis
Merubah bentuk permukaan kornea
secara permanen
dengan menggunakan laser

Kornea

0.5 0.6
mm

LASIK
Pembiusan lokal ( tetes )
Microkeratome : alat khusus untuk

membuat sayatan kornea ( flap )

Laser ( ablasi ) lapisan kornea sebelah

dalam ( computer controlled )

Tutup dengan flap kornea

Segera setelah
operasi

T
Terima
kasih
e

r
i
m
a
k
a
s
i

Anda mungkin juga menyukai