Kuliah Refraksi
di retina
Rangsangan diterima di retina (sel batang &
kerucut), diteruskan melalui saraf optik (N II) ke
cortex cerebri pusat penglihatan, yang kemudian
bayangan tersebut tampak sebagai bayangan yang
tegak
Kuliah Refraksi
Emetropia
Semua sinar yang sejajar datang dari jarak tak
Kuliah Refraksi
Akomodasi
Adalah kesanggupan mata untuk memperbesar daya
Kuliah Refraksi
Tajam Penglihatan
Tajam Penglihatan
Visual Acuity = Visus, tergantung banyak faktor
Faktor : intelegence,background knowledge dan
pengalaman
dilihat
Kuliah Refraksi
Tajam Penglihatan
Visus 6/6 : jarak 6 m bisa melihat obyek yang
Kelainan Refraksi
Jarak tak terhingga
Adalah jarak 5-6 m dari mata : sinar yang datang dari
Ametropia
Keadaan refraksi mata, sinar sejajar yang datang dari
Kuliah Refraksi
Kelainan Refraksi
Penyebab ametropia
Panjang bola mata abnormal = ametropia axial,
paling banyak
Refraksi permukaan kornea / lensa abnormal =
ametropia curvatura
Indeks refraksi abnormal = ametropia index
Posisi lensa abnormal
Kuliah Refraksi
Miopia
Short sight
Sinar sejajar oleh mata dalam keadaan istirahat,
Kuliah Refraksi
Miopia
Kuliah Refraksi
Miopia
Berdasarkan derajatnya :
Miopia sangat ringan : - 1 D
Miopia ringan
:13D
Miopia sedang
:36D
Miopia tinggi
: 6 10 D
Miopia sangat tinggi : > 10 D
Kuliah Refraksi
Miopia
Secara Klinis dibedakan
1. Miopia Simpleks
2. Miopia Developmental
Kuliah Refraksi
Miopia
3. Miopia Progresif
- sejak kanak-kanak 5- 10 th, herediter
- progresivitas sampai 15 D atau 25 D
- F : degenerasi, pigmentasi, staphyloma
posticum (sklera di polus posterior menonjol
ke belakang)
- Pencetus : akomodasi dan konvergensi
berlebihan saat melihat dekat
Kuliah Refraksi
Miopia
Anamnesa
Miopia ringan hampir tak ada keluhan
Miopia tinggi : penglihatan kabur, tidak nyaman
Kuliah Refraksi
Miopia
Kuliah Refraksi
Miopia
Gejala Klinis
Perubahan disekitar papil N II (myopic cresent) bercak
Kuliah Refraksi
Miopia
Penatalaksanaan
Koreksi : lensa Sferis Negatif terkecil
Contoh :
Visus 6/10 fokus di depan retina
Dengan S 0,5 D fokus mendekati retina 6/7,5
Dengan S- 0,75 D fokus tepat di retina
Dengan S- 1,00 D fokus di belakang retina, dg akomodasi fokus
tertari tepat di retina hingga visus 6/6
Koreksi yg diberikan S- 0,75 D
-0,75
-0,50
Kuliah Refraksi
-1,0
Miopia
Tes Duke Elder
Kemungkinan koreksi berlebihan, mata akomodasi
Lensa S + 0,25 D
Target Tes Duke Elder (-)
Kuliah Refraksi
Miopia
Tata Laksana
Kaca Mata
Miopia ringan sedang : koreksi penuh
Lensa Kontak
Kuliah Refraksi
Miopia
Tata Laksana
Bedah Refraktif
PRK (Photo Refractive Keratectomy)
LASIK ( Laser Assisted In-situ Keratomileusis)
Kuliah Refraksi
Miopia
LASIK
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Pada keadaan istirahat, sinar sejajar dari obyek
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Macam hipermetopia
Hipermetopia manifes : dengan lensa S (+) terbesar,
tanpa sikloplegi
Hipermetropia absolut : masih dapat diatasi dengan
akomodasi
Hipermetropia fakultatif : tidak dapat diatasi dengan
akomodasi
Hipermetropia total : seluruh derajad hipermetropia,
setelah sikloplegi
Hipermetropia laten : scr fisiologis dapat diatasi oleh
tonus otot siliaris. ..selisih Hp total Hp manifes
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Gejala Obyektif
Melihat obyek jauh tak terhingga harus akomodasi,
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Tanda-tanda
Keluhan (-), melihat dekat kabur
Lelah setelah membaca
fotofobi ringan
Mata terasa panas dan berat
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Penatalaksanaan
Lensa sferis (+) terbesar yang memberikan
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
status refraksi mata yg berbeda
pd berbagai meridian.
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
Penyebab
Kelainan kornea : kelengkungan kornea
Tes Placido
atau immatur)
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
Macam Astigmatisma
Astigmatisma Reguler
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
Macam Astigmatisma
Astigmatisma Reguler
terdiri dari 5 macam :
1. Astigmatisma miopikus simpleks
2. Astigmatisma miopikus kompositus
3. Astigmatisma hipermetropikus simpleks
4. Astigmatisma hipermetropikus kompositus
5. Astigmatisma mikstus
Kuliah Refraksi
ANISOMETROPIA
Status refraksi yang ditandai:
perbedaan derajat kelainan refraksi pada kedua
mata.
Antimetropia:
Akibat anisometropia:
Perbedaan visus kedua mata
Presbiopia
Titik terdekat dilihat dg akomodasi maksimal
jauh, sehingga sukar mengerjakan pekerjaan
Kuliah Refraksi
Presbiopia
Kuliah Refraksi
Presbiopia
Gejala Subyektif Keluhan pada lihat dekat,
malam hari
Terjadi pada usia 40 tahun
Koreksi
40 tahun : S + 1,00 D
50 tahun : S + 2,00 D
60 tahun : S + 3,00 D
Refraksi jauh dikoreksi dulu, melihat dekat ditambah
lensa adisi sesuai umur
Kuliah Refraksi
Bagaimana
Mengatasi
Kelainan Refraksi?
Kacamata
Kerugian kacamata
Miopia tinggi :
Lensa minus tebal
bayangan tampak lebih kecil
Kerugian kacamata
Hipermetropia tinggi
Lensa plus tebal
Bayangan lebih besar ( magnification )
Mata tampak lebih besar
Lapang pandang berkurang
Kosmetik kurang baik
Lensa kontak
lebih nyaman
penglihatan baik
minifikasi ( - )
aktifitas bebas
kosmetik baik
warna-warni
kurang hipoksia
neovaskularisasi
Air mata
( nutrisi , proteksi kornea ) berkurang
dry eye
Kurang steril infeksi
Infeksi kornea
Infeksi kornea
Infeksi kornea
Bercak putih
permanen
mata
tidak dirubah
Bedah Refraktif
LASIK
LASIK
Laser-Assisted In-Situ
Keratomileusis
Merubah bentuk permukaan kornea
secara permanen
dengan menggunakan laser
Kornea
0.5 0.6
mm
LASIK
Pembiusan lokal ( tetes )
Microkeratome : alat khusus untuk
Segera setelah
operasi
T
Terima
kasih
e
r
i
m
a
k
a
s
i