Anda di halaman 1dari 18

Indikasi Tranfusi darah

Secara garis besar Indikasi Tranfusi darah adalah :


a Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume peredaran darah
yang normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau
b

luka bakar luas.


Untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misalnya

pada anemia, trombositopenia, hipotrombinemia, dan lain-lain.


Keadaan yang memerlukan Tranfusi darah :
a Anemia karena perdarahan, biasanya digunakan batas Hb 7-8 g/dL. Bila telah
turun hingga 4,5 g/dL, maka penderita tersebut telah sampai kepada fase
b

yang membahayakan dan tranfusi harus dilakukan secara hati-hati.


Anemia haemolitik, biasanya kadar Hb dipertahankan hingga penderita dapat
mengatasinya sendiri. Umumnya digunakan patokan 5g/dL. Hal ini
dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya tranfusi darah

c
d
e

dilakukan.
Anemia aplastik
Leukimia dan anemia refrekter
Anemia karena sepsis

Macam-macam komponen darah


Untuk kepentingan tranfusi, tersedia berbagai produk darah, seperti yang tercantum dalam
table 3.1.
Tabel 3.1 Karakteristik darah dan komponen-komponen darah

Darah lengkap (whole blood)


Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, darah lengkap

juga mempunyai kandungan trombosit dan faktor pembekuan labil (V, VIII).
Volume darah sesuai kantong darah yang dipakai yaitu antara lain 250 ml, 350 ml,
450 ml. Dapat bertahan dalam suhu 42C. Darah lengkap berguna untuk
meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan. Hb meningkat
0,90,12 g/dl dan Ht meningkat 3-4 % post transfusi 450 ml darah lengkap.
Tranfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut dan masif,
meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan. Darah lengkap diberikan

dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui. Dosis pada pediatrik rata-rata 20
ml/kg, diikuti dengan volume yang diperlukan untuk stabilisasi.
Indikasi :
1. Penggantian volume pada pasien dengan syok hemoragi, trauma atau luka
bakar
2. Pasien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari 25% dari
volume darah total.
Rumus kebutuhan whole blood
6 x Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Darah lengkap ada 3 macam. Yaitu :
1. Darah Segar
Yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6 jam sesudah pengambilan.
Keuntungan pemakaian darah segar ialah faktor pembekuannya masih lengkap
termasuk faktor labil (V dan VIII) dan fungsi eritrosit masih relatif baik.
Kerugiannya sulit diperoleh dalam waktu yang tepat karena untuk
pemeriksaan golongan, reaksi silang dan transportasi diperlukan waktu lebih
dari 4 jam dan resiko penularan penyakit relatif banyak.
2. Darah Baru
Yaitu darah yang disimpan antara 6 jam sampai 6 hari sesudah diambil dari
donor. Faktor pembekuan disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi
peningkatan kadar kalium, amonia, dan asam laktat.
3. Darah Simpan
Darah yang disimpan lebih dari 6 hari sampai 35 hari. Keuntungannya mudah
tersedia setiap saat, bahaya penularan lues dan sitomegalovirus hilang. Sedang
kerugiaannya ialah faktor pembekuan terutama faktor V dan VIII sudah habis.
Kemampuan transportasi oksigen oleh eritrosit menurun yang disebabkan
karena afinitas Hb terhadap oksigen yang tinggi, sehingga oksigen sukar
dilepas ke jaringan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar 2,3 DPG. Kadar
kalium, amonia, dan asam laktat tinggi.

Sel darah merah


Packed red cell
Packed red cell diperoleh dari pemisahan atau pengeluaran plasma
secara tertutup atau septik sedemikian rupa sehingga hematokrit menjadi 7080%. Volume tergantung kantong darah yang dipakai yaitu 150-300 ml. Suhu
simpan 42C. Lama simpan darah 24 jam dengan sistem terbuka.(3)
Packed cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah
dipekatkan dengan memisahkan komponen-komponen yang lain. Packed cells
banyak dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia, anemia aplastik,
leukemia dan anemia karena keganasan lainnya. Pemberian transfusi bertujuan
untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan alat-alat tubuh. Biasanya tercapai
bila kadar Hb sudah di atas 8 g%.
Untuk menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr/dl diperlukan PRC 4
ml/kgBB atau 1 unit dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %. Diberikan
selama 2 sampai 4 jam dengan kecepatan 1-2 mL/menit, dengan golongan
darah ABO dan Rh yang diketahui.
Kebutuhan darah (ml) :
3 x Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan Hb pasien tanpa
menaikkan volume darah secara nyata. Keuntungan menggunakan PRC
dibandingkan dengan darah jenuh adalah:

1. Mengurangi kemungkinan penularan penyakit


2. Mengurangi kemungkinan reaksi imunologis
3. Volume darah yang diberikan lebih sedikit sehingga kemungkinan overload
berkurang
4. Komponen darah lainnya dapat diberikan pada pasien lain.
Indikasi: :
1. Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.
2. Hemoglobin <8 gr/dl.

3. Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama : (misalnya


empisema, atau penyakit jantung iskemik)
4. Hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator.
Dapat disebutkan bahwa :
Hb sekitar 5 adalah CRITICAL
Hb sekitar 8 adalah TOLERABLE
Hb sekitar 10 adalah OPTIMAL
Transfusi mulai diberikan pada saat Hb CRITICAL dan dihentikan setelah
mencapai batas TOLERABLE atau OPTIMAL
1. Frozen Wash Concentrated Red Blood Cells (Sel Darah Merah Pekat Beku
yang Dicuci)
Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi terhadap sel darah merah
yang menetap.
2. Washed red cell
Washed red cell diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali dengan
saline, sisa plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita yang tak bisa
diberi human plasma. Kelemahan washed red cell yaitu bahaya infeksi
sekunder yang terjadi selama proses serta masa simpan yang pendek (4-6 jam).
Washed red cell dipakai dalam pengobatan aquired hemolytic anemia dan
exchange transfusion.(3) Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma
3. Darah merah pekat miskin leukosit
Kandungan utama eritrosit, suhu simpan 42C, berguna untuk meningkatkan
jumlah eritrosit pada pasien yang sering memerlukan transfusi. Manfaat
komponen darah ini untuk mengurangi reaksi panas dan alergi.(6)

White Blood Cells (WBC atau leukosit)


Komponen ini terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti PRC,
plasma dihilangkan 80 % , biasanya tersedia dalam volume 150 ml. Dalam
pemberian perlu diketahui golongan darah ABO dan sistem Rh. Apabila
diresepkan berikan dipenhidramin. Berikan antipiretik, karena komponen ini
bisa menyebabkan demam dan dingin. Untuk pencegahan infeksi, berikan
tranfusi dan disambung dengan antibiotik.

Indikasi :
Pasien sepsis yang tidak berespon dengan antibiotik (khususnya untuk pasien
dengan kultur darah positif, demam persisten /38,3 C dan granulositopenia).

Suspensi trombosit
Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang
disebabkan oleh kekurangan trombosit. Pemberian trombosit yang berulangulang dapat menyebabkan pembentukan thrombocyte antibody pada
penderita. (3) Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan
perdarahan karena trombositopenia. Komponen trombosit mempunyai masa
simpan sampai dengan 3 hari.(2)
Indikasi pemberian komponen trombosit ialah :
1. Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah
trombositnya kurang dari 50.000/mm3. Misalnya perdarahan pada
trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah,
DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap
tumor ganas.
2. Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun hipertensi
portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit prabedah.
Rumus Transfusi Trombosit
BB x 1/13 x 0.3
Macam sediaan:
1. Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)
Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar.
Penyimpanan 34C sebaiknya 24 jam.
2. Platelet Concentrate (trombosit pekat)
Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan
202C. Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post
transfusi pada dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul. Efek samping berupa
urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi Antigen trombosit donor.(6)

Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi) lagi pada


Platelet Rich Plasma, sehingga diperoleh endapan yang merupakan pletelet
concentrate dan kemudian memisahkannya dari plasma yang diatas yang
berupa Platelet Poor Plasma. Masa simpan 48-72 jam.(3)

Plasma
Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi
darah (hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang seperti
albumin pada nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis, menggantikan dan
memperbaiki jumlah faktor-faktor tertentu dari plasma seperti globulin.(3)
Macam sediaan plasma adalah:
1. Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan
packed red cell.
1. Plasma kering (lyoplylized plasma)
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3

tahun).

Fresh Frozen Plasma


Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung
dibekukan pada suhu -60C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan
perdarahan (hemostasis).(3)
Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan, dengan
volume 150-220 ml. Suhu simpan -18C atau lebih rendah dengan lama
simpan 1 tahun. Berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan bila faktor
pembekuan pekat/kriopresipitat tidak ada. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam
setelah dicairkan. Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein
plasma (faktor pembekuan), terutama faktor V dan VII. FFP biasa diberikan
setelah transfusi darah masif, setelah terapi warfarin dan koagulopati pada

penyakit hepar. Setiap unit FFP biasanya dapat menaikan masing-masing


kadar faktor pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa. Sama dengan PRC,
saat hendak diberikan pada pasien perlu dihangatkan terlebih dahulu sesuai
suhu tubuh.
Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP dalam jumlah
besar diperlukan koreksi adanya hypokalsemia, karena asam sitrat dalam FFP
mengikat kalsium. Perlu dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan
system Rh.
Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia.
Indikasi :
-

Mengganti defisiensi faktor IX (hemofilia B)


Neutralisasi hemostasis setelah terapi warfarin bila terdapat perdarahan yang

mengancam nyawa.
Adanya perdarahan dengan parameter koagulasi yang abnormal setelah

transfusi massif
Pasien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan

Cryopresipitate
Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII, faktor
pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Penggunaannya ialah
untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya faktor VIII di dalam darah
penderita hemofili A.
Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak
melalui tetesan infus, pemberian segera setelah komponen mencair, sebab
komponen ini tidak tahan pada suhu kamar. (2)
Suhu simpan -18C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun,
ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa
demam, alergi. Satu kantong (30 ml) mengadung 75-80 unit faktor VIII, 150200 mg fibrinogen, faktor von wilebrand, faktor XIII
Indikasi :

Hemophilia A
Perdarahan akibat gangguan faktor koagulasi
Penyakit von wilebrand
Rumus Kebutuhan Cryopresipitate :
0.5x Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

Albumin
Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan

dari plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan sampai menjadi


cairan 5% atau 20% 100 ml albumin 20% mempunyai tekanan osmotik sama dengan
400 ml plasma biasa
Rumus Kebutuhan Albumin
albumin x BB x 0.8
1

Tranfusi Eritrosit
Eritrosit adalah komponen darah yang paling sering ditransfusikan.

Eritrosit

diberikan

untuk

meningkatkan

kapasitas

oksigen

dan

mempertahankan oksigenasi jaringan.1 Transfusi sel darah merah merupakan


komponen pilihan untuk mengobati anemia dengan tujuan utama adalah
memperbaiki oksigenisasi jaringan.2Pada anemia akut, penurunan nilai Hb
dibawah 6 g/dl atau kehilangan darah dengan cepat >30% - 40% volume
darah, maka umumnya pengobatan terbaik adalah dengan transfusi sel darah
merah(SDM).2,3Pada anemia kronik
seperti thalassemia atau anemia sel sabit, transfusi SDM dimaksudkan
untuk mencegah komplikasi akut maupun kronik. SDM juga diindikasikan
pada anemia kronik yang tidak responsive terhadap obat- obatan
farmakologik.6.1
Transfusi SDM pra- bedah perlu dipertimbangkan pada pasien yang akan
menjalani pembedahan segera (darurat), bila kadar Hb < 6g/dL>Ada juga yang
menyebutkan, jika kadar Hb <10gr/dl,>3Transfusi tukar merupakan jenis
transfusi darah yang secara khusus dilakukan pada neonatus, dapat dilakukan

dengan darah lengkap segar, dapat pula dengan sel darah merah
pekat(SDMP) / mampat(SDMM). 9.4
Transfusi tukar ini diindikasikan terutama pada neonatus dengan ABO
incompatibility atau hiperbilirubinemia yang tidak memberikan respon adekuat
dengan terapi sinar. Indikasi yang lebih jarang adalah DIC / pengeluaran toksin
seperti pada sepsis. 8,9
Biasanya satu/ dua volume darah diganti.3Faktor-faktor lain yang perlu
dipertimbangkan dalam memberikan transfusi selain kadar Hb adalah:
(1)Gejala, tanda, dan kapasitas vital dan fungsional penderita, (2)Ada atau
tidaknya penyakit kardiorespirasi atau susunan saraf pusat, (3)Penyebab dan
antisipasi anemia, (4)Ada atau tidaknya terapi alternatif lain 1Pedoman untuk
transfusi pada anak dan remaja serupa dengan pada dewasa (lihat tabel 3.2)
Untuk neonatus, tidak ada indikasi transfusi eritrosit yang jelas disepakati,
biasanya, pada neonatus eritrosit diberikan untuk mempertahankan Hb,
berdasarkan status klinisnya4,3
Pilihan produk eritrosit untuk anak dan remaja adalah suspensi standar
eritrosit yang dipisahkan dari darah lengkap dengan pemusingan dan disimpan
dalam antikoagulan/medium pengawet pada nilai hematokrit kira-kira 60%.
Dosis biasa adalah 10 15 ml/Kg, tetapi volume transfusi sangat bervariasi,
tergantung pada keadaan klinis (misalnya perdarahan terus menerus atau
hemolisis). Untuk neonatus, produk pilihan adalah konsentrat PRC (Ht 70
90%) yang diinfuskan perlahan-lahan (2 4 jam) dengan dosis kira-kira 15
ml/KgBB.5,7
Text Box: Kebutuhan darah (ml)= BB(kg)x6x(Hb target-Hb tercatat)
Dibagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta, dosis tranfusi
didasarkan atas makin anemis seorang resipien, maka sedikit jumlah darah
yang diberikan per et mal dalam suatu seri tranfusi darah dan makin lambat
pula jumlah tetesan yang diberikan, untuk menghindari komplikasi gagal
jantung. Di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta, dosis yang
dipergunakan untuk menaikkan Hb adalah dengan menggunakan modifikais
rumus empiris sebagai berikut :
Bila yang digunakan sel darah merah pekat (packed red cells), maka
kebutuhannya adalah 2/3 dari darah lengkap, menjadi:
BB (kg) x 4 x (Hb diinginkan - Hb tercatat)

Untuk anemia yang bukan karena perdarahan, maka teknis pemberiannya


adalah dengan tetesan. Makin rendah Hb awal makin lambat tetesannya dan
makin sedikit volume sel darah merah yang diberikan. Jika menggunakan
packed red cells untuk anemia, lihat tabel 3.3
Tabel 3.3. Dosis PRC untuk transfuse

Tranfusi Suspensi Trombosit


Suspensi trombosit dapat diperoleh dari 1 unit darah lengkap segar donor

tunggal, atau dari darah donor dengan cara/ melalui tromboferesis. Komponen
ini masih mengandung sedikit sel darah merah, leukosit, dan plasma.
Komponen ini ditransfusikan dengan tujuan menghentikan perdarahan karena
trombositopenia, atau untuk mencegah perdarahan yang berlebihan pada
pasien dengan trombositopenia yang akan mendapatkan tindakan invasive.8,7
Indikasi transfusi trombosit pada anak dan bayi dapat dilihat pada tabel
3.4 berikut ini.
Anak-anak dan remaja

Trombosit <10x109/L dan perdarahan


Trombosit <10x109/L dan prosedur invasif
Trombosit <20x109/L dan kegagalan sumsum tulang dengan faktor risiko

perdarahan tambahan
Defek trombosit kumulatif dan perdarahan atau prosedur invasive

Bayi berusia < 4 bulan

Trombosit <100x109/L dan perdarahan


Trombosit <50x109/L dan prosedur invasif

Trombosit <20x109/L dan secara klinis stabil


Trombosit <100x109/L dan secara klinis tidak stabil

(Tabel 3. 4. Indikasi transfusi trombosit pada anak)

Transfusi trombosit harus diberikan kepada penderita dengan angka


trombosit <50x109/L, jika ada perdarahan atau direncanakan untuk mengalami
prosedur invasif. Penelitian pada penderita trombositopenia dengan gagal
sumsum tulang menunjukkan bahwa perdarahan spontan meningkat tajam jika
trombosit turun menjadi <20>9/L. Dengan alasan ini maka banyak dokter anak
menganjurkan

transfusi

trombosit

profilaksis

untuk

mempertahankan

trombosit >20 x109/L pada anak dengan trombositopenia karena gagal sumsum
tulang. Pemberian komponen ini sebagai profilaksis pada pasien tanpa
perdarahan terutama menjadi kontroversi bidang onkologi pediatric. Angka
tersebut juga menimbulkan kontroversi karena banyak ahli memilih transfusi
pada batas 5-10x109/L untuk penderita tanpa komplikasi. Meskipun demikian,
transfusi dengan komponen ini mutlak diperlukan oleh pasien leukemia akut
yang sedang menjalani kemoterapi, dan mengalami trombositopenia berat
(trombosit <>2 , dengan perkiraan setiap unit trombosit akan dapat
meningkatkan jumlah trombosit sebesar 10.000/m2. 1,2,3
3

Tranfusi Plasma Segar Beku (fresh frozen plasma)


Plasma segar beku adalah bagian cair dari darah lengkap yang dipisahkan

kemudian dibekukan dalam waktu 8 jam setelah pengambilan darah. Hingga


sekarang, komponen ini masih diberikan untuk defisiensi berbagai factor
pembekuan. (Bila ada/ tersedia, harus diberikan factor pembekuan yang
spesifik sesuai dengan defisiensinya).3,4
Plasma beku segar ditransfusikan untuk mengganti kekurangan protein
plasma yang secara klinis nyata, dan defisiensi faktor pembekuan II, V, VII, X
dan XI. Kebutuhan akan plasma beku segar bervariasi menurut faktor spesifik
yang akan diganti.3,6
Komponen ini dapat diberikan pada trauma dengan perdarahan hebat atau
renjatan (syok), penyakit hati berat, imunodefisiensi tanpa ketersediaan
preparat khusus, dan pada bayi dengan enteropati disertai kehilangan protein
(protein losing enteropathy). Meskipun demikian, penggunaan komponen ini

sekarang semakin berkurang. Dan bila diperlukan, maka dosisnya 20-40 ml/
kgBB/hari.
Indikasi lain transfusi plasma beku segar adalah sebagai cairan pengganti
selama penggantian plasma pada penderita dengan purpura trombotik
trombositopenik atau keadaan lain dimana plasma beku segar diharapkan
bermanfaat, misalnya tukar plasma pada penderita dengan perdarahan dan
koagulopati berat. Transfusi plasma beku segar tidak lagi dianjurkan untuk
penderita dengan hemofilia A atau B yang berat, karena sudah tersedia
konsentrat faktor VIII dan IX yang lebih aman. Plasma beku segar tidak
dianjurkan untuk koreksi hipovolemia atau sebagai terapi pengganti
imunoglobulin karena ada alternatif yang lebih aman, seperti larutan albumin
atau imunoglobulin intravena.1Pada neonatus, transfusi plasma beku segar
memerlukan pertimbangan khusus. Indikasi transfusi plasma beku segar untuk
neonatus meliputi: (1)Mengembalikan kadar eritrosit agar mirip darah lengkap
untuk kepentingan transfusi masif, misalnya pada transfusi tukar atau bedah
jantung; (2)Perdarahan akibat defisiensi vitamin K; (3)Koagulasi intravaskuler
diseminata (DIC) dengan perdarahan; (4)Perdarahan pada defisiensi faktor
koagulasi kongenital bila terapi yang lebih spesifik tidak tersedia atau tidak
memadai.6,8
Pedoman transfusi FFP pada anak, dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.
Bayi, anak dan remaja:

Defisiensi faktor pembekuan darah yang berat dan perdarahan


Defisiensi faktor pembekuan dan prosedur invasif
Pembalikan darurat efek warfarin
Koagulopati pengenceran dan perdarahan
Penggantian protein antikoagulan (antitrombin-III, Protein C, dll)
Cairan pengganti tukar plasma untuk purpura trombotik trombositopenik

6. Konsentrat factor VIII (factor anti hemofilia A)


Komponen ini merupakan preparat kering yang mengandung konsentrat
factor VIII, prokoagulan, yang diperoleh dari kumpulan (pooled) plasma dari
sekitar 2000-30.000 donor. Hasil dimurnikan dengan teknik monoclonal, dan
dilakukan penonaktifan virus melalui misalnya pemanasan (heattreated).

Pengemasan dalam botol berisi 250 dan 1.000 unit. Dosis pemberian sama
dengan kriopresipitat. 1,4
7. Kompleks factor IX
Komponen ini disebut juga kompleks protrombin, mengandung factor
pembekuan yang tergantung vitamin K, yang disintesis di hati, seperti factor
VII, IX, X, serta protrombin. Sebagian ada pula yang mengandung proteinC.
Komponen ini biasanya digunakan untuk pengobatan hemofilia B. Kadang
diberikan pada hemofilia yang mengandung inhibitor factor VIII dan pada
beberapa kasus defisiensi factor VII dan X. Dosis yang dianjurkan adalah 80100 unit/kgBB setiap 24 jam.2,3
8. Albumin
Albumin merupakan protein plasma yang dapat diperoleh dengan cara
fraksionisasi Cohn. Larutan 5% albumin bersifat isoosmotik dengan plasma,
dan dapat segera meningkatkan volume darah. Komponen ini digunakan juga
untuk hipoproteinemia (terutama hipoalbuminemia), luka bakar hebat,
pancreatitis, dan neonatus dengan hiperbilirubinemia. Dosis disesuaikan
dengan kebutuhan, misal pada neonatus hiperbilirubinemia perlu 1-3g/kgBB
dalam bentuk larutan albumin 5%.6,7
9. Imunoglobulin
Komponen ini merupakan konsentrat larutan materi zat anti dari plasma,
dan yang baku diperoleh dari kumpulan sejumlah besar plasma. Komponen
yang hiperimun didapat dari donor dengan titer tinggi terhadap penyakit
seperti varisela, rubella, hepatitisB, atau rhesus. Biasanya diberikan untuk
mengatasi imunodefisiensi, pengobatan infeksi virus tertentu, atau infeksi
bakteri yang tidak dapat diatasi hanya dengan antibiotika dan lain-lain. Dosis
yang digunakan adalah 1-3 ml/kgBB.8,9
Daftar Pustaka
1. Strauss RG, Transfusi Darah dan Komponen Darah, dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak
(Nelson Textbook of Pediatrics), 1996, Jakarta, EGC, volume 2, Edisi 15, halaman: 17271732
2. Latief SA, Suryadi KA, Cachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua, Jakarta :
Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI : 2002

3. Ramelan S, Gatot D, Transfusi Darah Pada Bayi dan Anak dalam Pendidikan Kedokteran
berkelanjutan (Continuing Medical Education) Pediatrics Updates, 2005, Jakarta, IDAI
cabang Jakarta, halaman: 21-30
4. Sudarmanto B, Mudrik T, AG Sumantri, Transfusi Darah dan Transplantasi dalam Buku
Ajar Hematologi- Onkologi Anak, 2005, Jakarta, Balai Penerbit IDAI, halaman: 217-225
5. Hoffbrand, A.V. Kapita selekta Hematologi; oleh A.V Hoffbrand dan J.E. Pettit; alih
bahasa, Iyan Darmawan. Ed.2.-Jakarta:EGC 1996.
6. Palang Merah Indonesia. Pelayanan Transfusi Darah, 2002
http://www.palangmerah.org/pelayanan transfusi.asp.
7. Sudoyo AW, Setiohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Keempat. Jakarta :
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006
.8. Gary, R Strange, William R, Steven L, 2002, Pediatric Emergency Medicine, 2nd edition.
Boston: Mc Graw Hill, halaman: 527-529
9. E. Shannon cooper,1992, Clinic in Laboratory Medicine, Volume 12, Number 4,
Philadelphia: WB Saunders Company, halaman: 655-665
10. Dr. Husein Alatas. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak, 1985, Jakarta, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, halaman: 473-480

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen Bayi Baru Lahir
    Manajemen Bayi Baru Lahir
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Bayi Baru Lahir
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR PUSTAKA
    DAFTAR PUSTAKA
    Dokumen7 halaman
    DAFTAR PUSTAKA
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Hemoptisis Sangatlah Luas
    Diagnosis Hemoptisis Sangatlah Luas
    Dokumen5 halaman
    Diagnosis Hemoptisis Sangatlah Luas
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kasus
    Analisis Kasus
    Dokumen18 halaman
    Analisis Kasus
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen2 halaman
    Book 1
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen24 halaman
    Refer at
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Ekstra Paru
    Hemoptisis Ekstra Paru
    Dokumen15 halaman
    Hemoptisis Ekstra Paru
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • TB Bahan
    TB Bahan
    Dokumen35 halaman
    TB Bahan
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Faktor Yang Berhubungan Dengan Ibu
    Faktor Yang Berhubungan Dengan Ibu
    Dokumen11 halaman
    Faktor Yang Berhubungan Dengan Ibu
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Meta Analysis
    Jurnal Meta Analysis
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Meta Analysis
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen29 halaman
    Bab Ii
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Kritik
    Kritik
    Dokumen1 halaman
    Kritik
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen3 halaman
    Bab III
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Dislipidemia
    Dislipidemia
    Dokumen23 halaman
    Dislipidemia
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen3 halaman
    Bab III
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Buerger Diseases
    Buerger Diseases
    Dokumen17 halaman
    Buerger Diseases
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Daf Tar Pustaka
    Daf Tar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daf Tar Pustaka
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Komponen Darah
    Komponen Darah
    Dokumen3 halaman
    Komponen Darah
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Ruptur Renal
    Ruptur Renal
    Dokumen26 halaman
    Ruptur Renal
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • OS Glaukoma Simpleks Kronik
    OS Glaukoma Simpleks Kronik
    Dokumen4 halaman
    OS Glaukoma Simpleks Kronik
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Komponen Darah
    Komponen Darah
    Dokumen3 halaman
    Komponen Darah
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat
  • Cara Pemasangan Chest Tube
    Cara Pemasangan Chest Tube
    Dokumen19 halaman
    Cara Pemasangan Chest Tube
    Mega Sii Biipzz
    Belum ada peringkat