Abstrak
Kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada wanita dengan 6.6%
kasus didiagnosis pada wanita usia <40 tahun. Meskipun bervariasi pada faktor
risiko, angka insidensi usia standar dari kanker payudara pada wanita muda sedikit
bervariasi di tiap negara. Ulasan tentang faktor risiko yang bisa dimodifikasi
menunjukan penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, indeks massa tubuh (IMT)
yang rendah, dan konsumsi lemak hewani yang tinggi berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker payudara pada usia premenopause. Kurangnya aktivitas
fisik dan obesitas meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita usia postmenopause, namun data pada wanita pre-menopause jarang menunjukkan bahwa IMT
yang tinggi berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara. Faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi seperti riwayat keluarga, dan mutasi genetic memegang
peranan dalam peningkatan risiko kanker payudara pada wanita premenopause.
Kanker payudara pada wanita muda dihubungkan dengan faktor-faktor patologis yang
merugikan, seperti tumor dengan grade tinggi, reseptor hormone negatif, dan HER2
overexpression. Hal ini dapat memberikan akibat yang signifikan pada angka kejadian
berulang dan angka bertahan hidup secara keseluruhan. Selain itu, wanita yang lebih
muda sering menunjukkan kanker payudara dengan stadium lebih lanjut
dibandingkan wanita yang lebih tua, yang selanjutnya akan memberikan hasil yang
lebih buruk. Meskipun diantara faktor-faktor ini, usia masih merupakan yang paling
berperan dalam prognosis. Hal ini memerlukan modalitas pengobatan yang lebih
agresif dan butuh pemantauan yang lebih ketat.
Kata Kunci
Kanker payudara; usia muda; epidemiologi; prognosis
PENGANTAR
Kanker payudara merupakan keganan non-kutaneus yang paling sering, terhitung
sedikitnya satu dari tiga wanita yang terdiagnosis kanker di Amerika Serikat, dan
peringkat tertinggi kedua penyebab kematian oleh kanker di seluruh dunia. Sekitar
6.6% dari seluruh kasus kanker payudara didiagnosis pada wanita dengan usia <40
tahun, 2.4% pada usia <35 tahun, dan 0.65% pada usia <30 tahun; jika dimasukkan ke
dalam kurva, insidens kumulatif kanker payudara tampaknya mengikuti fungsi
eksponensial di bawah usia 40 tahun kemudian meningkat secara linear. Di seluruh
dunia, kanker payudara dua kali lipat antara 1975 dan 2000, dan ini diduga
disebabkan oleh peningkatan kualitas hidup dan adopsi gaya hidup barat dengan
semua faktor risikonya. Bagaimanapun, tren ini tidak terlihat pada kanker payudara
onset dini, seperti terlihat angka kejadainnya lebih stabil di beberapa Negara dalam
20 tahun terakhir. Seperti halnya angka kematian, terus menurun, terutama pada
wanita muda, karena pengobatan yang lebih baik dan adanya deteksi dini;
bagaimanapun, kanker payudara pada wanita muda masih merupakan tantangan besar
bagi pasien, keluarga, dan penyedia jasa kesehatan. Meskipun diagnosis kanker
payudara lebih sering ditemui pada wanita usia <40 tahun, hal ini dapat memberikan
dampak yang lebih besar dibanding mereka yang usia tua, karena cenderung
menunjukkan stadium yang lebih lanjut, lebih agresif dan memiliki prognosis yang
lebih buruk.
Banyak studi telah menyatakan bahwa usia merupakan satu-satunya faktor dalam
hal prognosis, namun, saat ini hal tersebut menjadi kontroversi. Kanker payudara
pada wanita muda lebih mungkin oleh karena subtipe yang lebih agresif, seperti triple
negative atau kanker payudara HER-2 positif, dan lebih mungkin menunjukkan
stadium lanjut, baik itu karena subtipe biologis yang agresif ataupun karena index
kecurigaan dan diagnosis yang terlambat. Hal ini dapat diartikan kedalam
kekambuhan dan metastasis yang jauh, dimana memberikan kontribusi kepada hasil
akhir yang buruk dari kanker payudara pada wanita muda.
Pada artikel ini, kita akan mengulas epidemiologi dan perbedaan antara keragaman
populasi dan wilayah di seluruh dunia, begitu pula dengan prognosis dan hasil akhir
dari kanker payudara pada wanita muda.
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data dari GLOBOCAN pada tahun 2008, lebih dari 146.600 kasus
baru kanker payudara terdiagnosis pada wanita berusia kurang dari 40 tahun di
seluruh dunia, dengan angka usia standar (Age Standarized Rate / ASR) per 100.000.
Tren kanker payudara onset dini bervariasi dalam populasi dan wilayah di dunia.
Meskipun 77% kasus terjadi di negara berkembang, ASR untuk wanita usia <40
tahun sedikit lebih tinggi di negara-negara maju. Secara keseluruhan, berdasarkan
data GLOBOCAN angka kejadian kanker payudara pada usia <40 tahun di negaranegara berbeda memperlihatkan angka tahunan yang relatif stabil di seluruh dunia,
ASR berkisar dari 1.1 sampai 17. Hal ini bertolak belakang dengan angka kejadian
kanker payudara secara keseluruhan di seluruh dunia, yang bervariasi dari 8 sampai
109. Angka kejadian paling rendah berada pada negara-negara di Afrika timur dan
selatan, sedangkan angka kejadian paling tinggi dilaporkan berada di Eropa dan
Amerika Utara. Angka kejadian kanker payudara pada usia kurang dan lebih dari 40
tahun dari beberapa Negara yang telah dipilih disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. ASR (Usia Standar Insiden Tarif per 100.000 perempuan per tahun) dan Risiko kumulatif
(Risk Cum) Kanker Payudara di negara-negara yang dipilih [Diadaptasi dari GLOBOCAN 2008
Perbedaan variasi ini cenderung dikaitkan dengan skrining, karena skrining tidak
lagi direkomendasikan untuk wanita usia <40 tahun, tidak juga HRT, selama pasien
pada fase premenopause. Hal ini penting dicatat bahwa tidak semua negara memiliki
data dan statistik angka kejadian kanker. Kebanyakan data yang berasal dari negaranegara industri dengan pemasukan tinggi adalah yang paling akurat, tepat, dan baru.
Di Amerika Serikat, program Surveillance, Epidemiology, and End Result (SEER)
merupakan sumber utama untuk data statistik kanker di negara tersebut, dan analisis
data ini dipublikasikan secara berkala dalam literatur. Berkaitan dengan topik kita,
data SEER antara tahun 1988 dan 2003 memperlihatkan angka kejadian kanker
payudara pada usia <40 tahun berkisar 6.4% (15.548 pasien) dari total populasi
kanker payudara pada periode tersebut (243.012 pasien). Sebagai tambahan untuk
data yang dipublikasi dari berbagai negara, GLOBOCAN memasukkan Negaranegara lain yang kurang datanya dengan membuat . data statistik yang lama
ataupun data statistik populasi terdekat.
Faktor Risiko
Terdapat perbedaan diantara populasi yang tidak terduga pada kanker payudara
onset dini, seperti tingkat kesuburan yang bervariasi dari 1.4 di Jepang, menjadi 2.1 di
Amerika Serikat, kemudian 5.3 di Nigeria, dan 2.9 di Mesir. Negara-negara ini
memiliki angka kejadian kumulatif kanker payudara onset dini yang berbeda tipis
(0.34 di Jepang, 0.45 di Amerika Serikat, 0.4 di Nigeria, dan 0.32 di Mesir) meskipun
dengan variasi tingkat kesuburan. Kanker payudara onset dini tidak begitu
berhubungan langsung dengan westernisasi ataupun standar hidup, dimana dijumpai
adanya hubungan yang lemah antara tingkat pendapat negara dan kanker payudara
onset dini. Faktor genetik mungkin berperan dalam mempengaruhi tingkat kanker
payudara onset dini di berbagai daerah, meskipun tidak dapat menjelaskan variasi
internasional mengenai risiko. Di Inggris, sekitar 3% dari keseluruhan kanker
payudara dihubungkan dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2, dimana jumlahnya
meningkat di Azkhenazi Yahudi mencapai 40%. Mutasi TP53, meskipun variasinya
merupakan
premenopause. Hal ini telah ditegaskan bahwa prenatal ikut berpengaruh, termasuk
hormon dan faktor pertumbuhan, dapat mengubah risiko kanker payudara, tapi akan
sangat sulit mengukur hubungannya.
PROGNOSIS
Berdasarkan berbagai penelitian prospektif dan retrospektif dalam dua dekade
terakhir, telah diterima secara umum bahwa diagnosis pada usia muda berhubungan
dengan hasil akhir yang buruk dibanding pada usia tua. Hal ini berlaku terlepas dari
status menopause, usia masih menjadi faktor risiko diantara wanita premenopause.
Sebagai tambahan, angka ketahanan hidup kanker payudara cenderung lebih rendah
pada wanita usia <40 tahun daripada wanita yang lebih tua, berdasarkan semua
subtype dan tingkat histologisnya. Bagaimanapun, timbul kontroversi dari pertanyaan
apakah usia merupakan satu-satunya faktor risiko untuk prognosis yang buruk.
Banyak penelitian telah menyangkal hipotesis ini; mereka lebih mengusulkan bahwa
efek usia muda pada hasil akhir hanyalah gambaran dari kemunculan berlebih faktorfaktor prognosis patologis lainnya yang diketahui, seperti tingginya tingkat
perbedaan, adanya invasi lymphovascular, tingkat mitosis yang tinggi, rendahnya
ekspresi ER/PR, dan tingginya ekspresi HER2. Namun penelitian lain telah
mengaitkan hasil yang rendah dari usia muda menjadi presentasi yang lebih tinggi
pada saat diagnosis, termasuk angka yang lebih tinggi dari positifitas nodus kelenjar
aksilla dan ukuran tumor yang lebih besar. Penelitian lainnya telah menyatakan
bahwa efek dari perbedaan ekspresi gen diantara kelompok umur dapat memegang
peranan. Pada berbagai kasus, mengetahui dampak usia pada prognosis dapat member
pengaruh pada menejemen kita. Jika hal ini benar-benar merupakan satu-satunya
faktor risiko, maka wanita muda mungkin mendapat manfaat dari terapi yang lebih
agresif daripada yang lebih tua dengan klinis dan scenario patologis yang sama.
Subtipe Kanker Payudara
Telah diketahui bahwa setidaknya ada 4 subtipe utama dari kanker payudara
berdasarkan perbedaan pola ekspresi gen, dan bahwa mereka memiliki dampak yang
besar terhadap prognosis. Luminal A termasuk ER+ dan/atau PR+ dan HER2-, tumor
grade 1 atau 2, dimana subtipe ini memiliki prognosis yang paling baik. Luminal B
terdiri dari ER+ dan/atau PR+ dan HER2+, atau ER+ dan/atau PR+ dan HER2-,
tumor grade 3. Dua subtipe lainnya yaitu HER2 overexpressing tumor (ER-, PR-,
HER2+) dan triple negative tumor (ER-, PR-, HER2-) dimana keduanya memiliki
prognosis yang buruk. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa peningkatan
proporsi ER/PR- yang negatif, HER2 overexpressing, dan tingginya derajat kanker
payudara pada wanita muda. Oleh karena itu, sebagian dari hal ini dapat menjelaskan
hasil akhir yang buruk pada usia muda. Penelitian pada 399 pasien kanker payudara
usia <40 tahun yang dilakukan oleh Collins et al, menunjukkan proporsi yang rendah
dari Luminal A (33% vs 60-70%) dan proporsi yang tinggi dari Luminal B (35% vs 622%) dibandingkan jumlah populasi penelitian kanker payudara. Lima puluh lima
persen pasien memiliki derajat tumor yang tinggi, dan 31% dari semua tumor HER2
overexpressing, dimana hal ini tinggi dibandingkan 12.6% yang nampak pada
penelitian dari 1.842 pasien kanker payudara di Atlanta oleh Lund et al. Triple
negative tumor juga sangat banyak ditemukan pada wanita muda dengan kanker
payudara, dimana angkanya mencapai 26%. Untuk konfirmasi lebih lanjut temuan
klinis diatas, Anders et al meneliti ekspresi mRNA dari ER, ER, PR, dan HER2
pada 200 pasien usia 45 tahun dan 211 pasien usia 65 tahun. Pasien muda memiliki
ekspresi ER yang lebih rendah (7.2 vs 9.8, masing-masing; P=0.0001), ER (5.6 vs
5.9, masing-masing; P=0.02), dan PR (4.1 vs 5.0, masing-masing; 0.001)
dibandingkan usia tua. Adapun HER2 expression secara statistik lebih tinggi pada
kelompok usia 45 tahun dibanding kelompok usia 65 tahun (11.1 vs 9.4, masingmasing; P=0.0001).
Presentasi Peningkatan Stadium
Sebagian penelitian mengangkat gagasan bahwa kanker payudara pada pasien
muda menunjukkan peningkatan stadium yang lebih dibanding wanita yang lebih tua
(39.46-48). Penelitian kohort retrospektif dari Denmark pada 10.356 wanita yang
didiagnosis sebelum usia 50 tahun dilaporkan bahwa pasien usia 35 tahun saat
diagnosis berisiko lebih tinggi untuk menjadi nodus positif (51% vs 46%; P=0.02)
dibandingkan dengan pasien usia antara 35 dan 50 tahun. Sebuah penelitian pada 732
pasien kanker payudara non-metastasis dari Mount Sinai Medical Centre, New York
menunjukkan bahwa pasien yang lebih muda sari 36 tahun memiliki tumor yang lebih
besar (median 2.0 vs 1.5 cm, P<0.001), lenih banyak nodus yang terlibat (50% vs
37%, P=0..22), dan lebih sering terdiagnosis dengan kanker stadium II atau III (60%
vs 43%, P<0.001) daripada pasien diatas usia 36 tahun.
Mutasi Genetik, Gen Microarray
Alasan lain untuk pasien muda terkena tumor yang lebih agresif merupakan
proporsi yang lebih tinggi dari mutasi BRCA1 dan BRCA2, dimana diketahui
berhubungan dengan tingkatan histologist yang lebih tinggi, tingkat proliferasi yang
tinggi, dan ER negatif. Variasi genetic lainnya juga telah diteliti. Menurut Dubsky et
al, mutasi p53, ekspresi berlebih c-erbB-2 dan proliferasi petanda tumor dihubungkan
dengan usia muda dan peningkatan kemungkinan kekambuhan local, dan tumortumor yang lebih agresif. Pada tahun 2008, Andres et al mengidentifikasi 367
susunan gen yang dapat membuat perbedaan antara tumor payudara pada wanita
muda dan yang lebih tua, yang mungkin dapat memberi dampak pada prognosis.
Selain itu, penelitian terbaru oleh Azim et al menilai perbedaan pola proliferasi,
stroma, dan gen imunitas terkait dalam pemberian informasi prognostik pada subtipe
kanker payudara yang berbeda. Penelitian ini menjelaskan lebih lanjut perbedaan
ekspresi gen yang bergantung usia dengan populasi sel mammae yang imatur
(RANKL, c-kit, fenotip BRCA1 yang bermutasi, stem sel mammae, dan sel
progenitor mammae), dan petanda faktor pertumbuhan [mitogen-activated protein
kinase (MAPK) dan phosphoinositide 3-kinase (PI3K)-related].
Berdasarkan bentuk patologis yang ada dan karakteristik genetik yang mungkin
muncul pada pasien muda kanker payudara, dapat menjelaskan hasil akhir yang buruk
pada populasi pasien. Bagaimanapun, banyak penelitian menunjukkan bahwa meski
Hal ini relative rendah melihat fakta bahwa hanya 2.5% pasien yang memiliki
metastasis. Banyak penelitian membandingkan data dari wanita muda dengan usia
yang lebih tua. Data dari 1.398 pasien yang dianalisa oleh Nixon et al,
memperlihatkan bahwa usia muda (<35 tahun vs >35 tahun) tetap sebagai dugaan
yang penting dalam mortalitas setelah dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan
risiko relatif 1.50. Di Institute Currie of France, menunjukkan bahwa meski
dibandingkan dengan ukuran tumor, status nodus, tingkat histologis, reseptor hormon,
prosedur terapi lokoregional dan terapi adjuvant sistemik, kelangsungan hidup
keduanya secara keseluruhan dan kelangsungan hidup bebas penyakit berlanjut
menjadi lebih rendah pada usia yang lebih muda. Penelitian lainnya oleh Gnerlich et
al, mengulas 243.012 pasien kanker payudara pada database SEER tahun 1988-2003.
Wanita muda <40 tahun memiliki angka mortalitas kanker payudara lebih tinggi
(18.3% vs 12.1%, P=0.001) dibanding mereka yang berusia >40 tahun. Jika
dibandingkan dengan faktor-faktor prognosis lainnya dan diurutkan berdasarkan
stadium, wanita yang lebih muda lebih mungkin meninggal karena kanker payudara
dibanding mereka yang lebih tua jika didiagnosis dengan stadium I (HR=1.44; 95%
CI, 1.27 menjadi 1.64) atau stadium II (HR=1.09; 95% CI, 1.03 menjadi 1.15);
bagaimanapun, usia kehilangan nilai prognostik pada penyakit yang lebih lanjut. Hal
serupa juga terlihat dalam penelitian pada 185 pasien usia <30 tahun di MD
Anderson Cancer Centre.
KESIMPULAN
Usia saat diagnosis tetap sebagai faktor yang penting dalam hal prognosis dan
memutuskan penanganan pada pasien dengan kanker payudara. Meski demikian,
kanker payudara pada wanita usia <40 tahun merupakan sebagian kecil dari total
kejadiannya, hal ini memiliki beban yang signifikan untuk wanita dan masyarakat.
Tingkat kejadian dan tingkat risiko kumulatif pada wanita usia <40 tahun sedikit
bervariasi diantara populasi, tapi secara umum tetap rendah dan tidak dijadikan alas
an skrining pada wanita yang rata-rata berisiko. Faktor risiko kanker payudara tidak
harus memiliki dampak yang sama pada pasien yang muda dan tua. Ketika IMT yang
tinggi nampaknya memiliki efek proteksi terhadap perkembangan kanker payudara
pada wanita premenopause, masih terdapat kontroversi akan pengaruh makanan dan
aktivitas fisik pada populasi ini. Kanker payudara pada wanita muda dihubungkan
dengan hasil akhir yang buruk, sebagian karena kemunculan berlebih subtipe yang
lebih agresif, seperti triple negative atau kanker payudara HER2+. Selain itu, mereka
lebih sering nampak pada stadium lanjut atau keterlambatan diagnosis karena
rendahnya kecurigaan pasien dan utamanya dokter. Faktor-faktor ini mempengaruhi
kekambuhan local yang lebih dan metastasis luas yang memberikan hasil akhir yang
buruk pada wanita muda dengan kanker payudara. Banyak penelitian telah
menunjukkan prognosis yang buruk meskipun faktor-faktor patologis dan stadium
sudah dikontrol. Bagaimanapun, penemuan lebih banyak petanda dan faktor-faktor
prognosis dan bisa melemahkan hubungan antara usia dan hasil akhir. Penanganan
wanita muda dengan kanker payudara masih membutuhkan perhatian khusus untuk
pembedahan margin negatif, pemantauan jangka panjang setelah terapi konservasi
payudara, terapi adjuvan yang lebih agresif karena buruknya perbedaan histologis,
reseptor negatif dan/atau tumor HER2+, atau tanda-tanda gen yang buruk, dan untuk
meningkatkan akses ke pelayanan medis di seluruh dunia.
Kriteria Ulasan
Artikel ini telah diulas untuk manuskrip berdasarkan kata kunci pencarian
menggunakan PubMed 1975 untuk menampilkannya (April 2013), pencarian dengan
judul yang mengandung kata kanker payudara DAN (muda atau usia). Hanya
artikel yang dipublikasi dalam bahasa Inggris yang dianggap. Semua judul yang telah
diulas namun hanya artikel-artikel tersebut yang dianggap menjadi yang paling sesuai
untuk topik kita dimasukkan kedalam ulasan. Tambahan artikel dimasukkan jika
masih dianggap sesuai oleh penulis.
REFERENSI
1. Ferlay J, Shin HR, Bray F, et al. Estimates of worldwide burden of cancer in 2008:
GLOBOCAN 2008. Int J Cancer 2010;127:2893-917.
2. DeSantis C, Siegel R, Bandi P, et al. Breast cancer statistics, 2011. CA Cancer J
Clin 2011;61:409-18.
3. Anders CK, Johnson R, Litton J, et al. Breast cancer before age 40 years. Semin
Oncol 2009;36:237-49.
4. Fredholm H, Eaker S, Frisell J, et al. Breast cancer in young women: poor survival
despite intensive treatment. PLoS One 2009;4:e7695.
5. Boyle P, Howell A. The globalisation of breast cancer. Breast Cancer Res 2010;12
Suppl 4:S7.
6. Narod SA. Breast cancer in young women. Nat Rev Clin Oncol 2012;9:460-70.
7. Ferguson NL, Bell J, Heidel R, et al. Prognostic value of breast cancer subtypes,
Ki-67 proliferation index, age, and pathologic tumor characteristics on breast
cancer survival in Caucasian women. Breast J 2013;19:22-30.
8. Han W, Kim SW, Park IA, et al. Young age: an independent risk factor for diseasefree survival in women with operable breast cancer. BMC Cancer 2004;4:82.
9. Brennan M, French J, Houssami N, et al. Breast cancer in young women. Aust
Fam Physician 2005;34:851-5.
10. Ferlay J, Shin H, Bray F, et al. GLOBOCAN 2008 v2.0, Cancer Incidence and
Mortality Worldwide: IARC CancerBase No. 10 [Internet]. Lyon, France:
International Agency for Research on Cancer; 2010. Available Journal of
Available
online:
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
18. Lund MJ, Butler EN, Hair BY, et al. Age/race differences in HER2 testing and in
incidence rates for breast cancer triple subtypes: a population-based study and
first report. Cancer 2010;116:2549-59.
19. Jemal A, Bray F, Center MM, et al. Global cancer statistics. CA Cancer J Clin
2011;61:69-90.
20. Ahlgren M, Srensen T, Wohlfahrt J, et al. Birth weight and risk of breast cancer
in a cohort of 106,504 women. Int J Cancer 2003;107:997-1000.
21. Ahlgren M, Melbye M, Wohlfahrt J, et al. Growth patterns and the risk of breast
cancer in women. N Engl J Med 2004;351:1619-26.
22. Trichopoulos D, Adami HO, Ekbom A, et al. Early life events and conditions and
breast cancer risk: from epidemiology to etiology. Int J Cancer 2008;122:481-5.
23. Maruti SS, Willett WC, Feskanich D, et al. A prospective study of agespecific
physical activity and premenopausal breast cancer. J Natl Cancer Inst
2008;100:728-37.
24. Lynch BM, Courneya KS, Friedenreich CM. A case-control study of lifetime
occupational sitting and likelihood of breast cancer. Cancer Causes Control
2013;24:1257-62.
25. Lahmann PH, Friedenreich C, Schuit AJ, et al. Physical activity and breast cancer
risk: the European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. Cancer
Epidemiol Biomarkers Prev 2007;16:36-42.
26. Loprinzi PD, Cardinal BJ, Winters-Stone K, et al. Physical activity and the risk
of breast cancer recurrence: a literature review. Oncol Nurs Forum 2012;39:26974.
27.
28. Cho E, Spiegelman D, Hunter DJ, et al. Premenopausal fat intake and risk of
breast cancer. J Natl Cancer Inst 2003;95:1079-85.
29.
30. Carmichael AR, Bates T. Obesity and breast cancer: a review of the literature.
Breast 2004;13:85-92.
31. Breast cancer and hormonal contraceptives: collaborative reanalysis of individual
data on 53 297 women with breast cancer and 100 239 women without breast
cancer from 54 epidemiological studies. Collaborative Group on Hormonal
Factors in Breast Cancer. Lancet 1996;347:1713-27.
32. Clavel-Chapelon F, Gerber M. Reproductive factors and breast cancer risk. Do
they differ according to age at diagnosis? Breast Cancer Res Treat 2002;72:10715.
33. Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer. Breast cancer and
breastfeeding:
collaborative
reanalysis
of
individual
data
from
47
36. Bharat A, Aft RL, Gao F, et al. Patient and tumor characteristics associated with
increased mortality in young women (< or =40 years) with breast cancer. J Surg
Oncol 2009;100:248-51.
37.
Arvold ND, Taghian AG, Niemierko A, et al. Age, breast cancer subtype
approximation, and local recurrence after breast-conserving therapy. J Clin Oncol
2011;29:3885-91.
45. Figueiredo JC, Ennis M, Knight JA, et al. Influence of young age at diagnosis
and family history of breast or ovarian cancer on breast cancer outcomes in a
population-based cohort study. Breast Cancer Res Treat 2007;105:69-80.
46. Albain KS, Allred DC, Clark GM. Breast cancer outcome and predictors of
outcome: are there age differentials? J Natl Cancer Inst Monogr 1994;:35-42.
47. Kroman N, Jensen MB, Wohlfahrt J, et al. Factors influencing the effect of age
on prognosis in breast cancer: population based study. BMJ Assi et al. Breast
cancer in young women S82000;320:474-8.
48. Gajdos C, Tartter PI, Bleiweiss IJ, et al. Stage 0 to stage III breast cancer in
young women. J Am Coll Surg 2000;190:523-9.
49. Azim HA Jr, Michiels S, Bedard PL, et al. Elucidating prognosis and biology of
breast cancer arising in young women using gene expression profiling. Clin
Cancer Res 2012;18:1341-51.
50. Anders CK, Hsu DS, Broadwater G, et al. Young age at diagnosis correlates with
worse prognosis and defines a subset of breast cancers with shared patterns of
gene expression. J Clin Oncol 2008;26:3324-30.
51. Srlie T, Perou CM, Tibshirani R, et al. Gene expression patterns of breast
carcinomas distinguish tumor subclasses with clinical implications. Proc Natl
Acad Sci U S A 2001;98:10869-74.
52.
Sotiriou C, Neo SY, McShane LM, et al. Breast cancer classification and
prognosis based on gene expression profiles from a population-based study. Proc
Natl Acad Sci U S A 2003;100:10393-8.
53. Collins LC, Marotti JD, Gelber S, et al. Pathologic features and molecular
phenotype by patient age in a large cohort of young women with breast cancer.
Breast Cancer Res Treat 2012;131:1061-6.
54. Carey LA, Perou CM, Livasy CA, et al. Race, breast cancer subtypes, and
survival in the Carolina Breast Cancer Study. JAMA 2006;295:2492-502.
55. Tamimi RM, Baer HJ, Marotti J, et al. Comparison of molecular phenotypes of
ductal carcinoma in situ and invasive breast cancer. Breast Cancer Res
2008;10:R67.
56. Yang XR, Sherman ME, Rimm DL, et al. Differences in risk factors for breast
cancer molecular subtypes in a population-based study. Cancer Epidemiol
Biomarkers Prev 2007;16:439-43.
57. Caldarella A, Crocetti E, Bianchi S, et al. Female breast cancer status according
to ER, PR and HER2 expression: a population based analysis. Pathol Oncol Res
2011;17:753-8.
58. Carvalho FM, Bacchi LM, Santos PP, et al. Triple-negative breast carcinomas are
a heterogeneous entity that differs between young and old patients. Clinics (Sao
Paulo) 2010;65:1033-6.
59. Malone KE, Daling JR, Neal C, et al. Frequency of BRCA1/BRCA2 mutations in
a population-based sample of young breast carcinoma cases. Cancer
2000;88:1393-402.
60. Colleoni M, Rotmensz N, Robertson C, et al. Very young women (<35 years)
with operable breast cancer: features of disease at presentation. Ann Oncol
2002;13:273-9.
61. de Bock GH, van der Hage JA, Putter H, et al. Isolated loco-regional recurrence
of breast cancer is more common in young patients and following breast
conserving therapy: long-term results of European Organisation for Research and
Treatment of Cancer studies. Eur J Cancer 2006;42:351-6.
62. Wapnir IL, Anderson SJ, Mamounas EP, et al. Prognosis after ipsilateral breast
tumor recurrence and locoregional recurrences in five National Surgical Adjuvant
Breast and Bowel Project node-positive adjuvant breast cancer trials. J Clin
Oncol 2006;24:2028-37.
63. Voogd AC, Nielsen M, Peterse JL, et al. Differences in risk factors for local and
distant recurrence after breast-conserving therapy or mastectomy for stage I and
II breast cancer: pooled results of two large European randomized trials. J Clin
Oncol 2001;19:1688-97.
64. Hartman M, Czene K, Reilly M, et al. Genetic implications of bilateral breast
cancer: a population based cohort study. Lancet Oncol 2005;6:377-82.
65. Kollias J, Ellis IO, Elston CW, et al. Clinical and histological predictors of
contralateral breast cancer. Eur J Surg Oncol 1999;25:584-9.
66. Eccles B, Copson E, Maishman T, et al. Breast cancer diagnosis and treatment in
women aged 18-40 years in the UK: Prospective study of Outcomes in Sporadic
versus Hereditary breast cancer (POSH). Liverpool, UK: In: 8th NCRI Cancer
Conference, 2012.
67. Nixon AJ, Neuberg D, Hayes DF, et al. Relationship of patient age to pathologic
features of the tumor and prognosis for patients with stage I or II breast cancer. J
Clin Oncol 1994;12:888-94.
68. Xiong Q, Valero V, Kau V, et al. Female patients with breast carcinoma age 30
years and younger have a poor prognosis: the M.D. Anderson Cancer Center
experience. Cancer 2001;92:2523-8.