Anda di halaman 1dari 41

PEMICU 1 MK.

PROSES INDUSTRI KIMIA (PIK)

KELOMPOK 2
CHRISTINA DEWI SIDAURUK (120405111)
MUHAMMAD ALFIKRI RIDHATULLAH (120405114)
VIVIAN (130405073)
AJI SANJAYA (130405077)
TRECY KARTIKA PARDEDE (130405093)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
2015

INDUSTRI

Industri adalah bidang yang menggunakan


keterampilan,
dan
ketekunan
kerja
(bahasa
Inggris:
industrious)
dan
penggunaan
alat-alat
di
bidang
pengolahan
hasil-hasil
bumi,
dan
distribusinya sebagai dasarnya.

KLASIFIKASI INDUSTRI

Penggolongan yang paling unIversal ialah berdasarkan baku


internasional klasifikasi industri/Internasional Standard Of
Industrial Classification (ISIC).

Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986

1.

Industri Kimia Dasar

2.

Industri Mesin dan Logam Dasar

3.

Industri Kecil

4.

Aneka Industri

Berdasarkan Tempat Bahan Baku


1.

Industri Ekstraktif

2.

Industri Non- Ekstraktif

3.

Industri Fasilitatif

KLASIFIKASI INDUSTRI (2)

Berdasarkan Modal

1.

Industri Padat Modal

2.

Industri Padat Karya

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

1.

Industri rumah tangga

2.

Industri kecil

3.

Industri sedang atau menengah

4.

Industri besar

KLASIFIKASI INDUSTRI (3)

Berdasarkan Pemilihan Lokasi

1.

Market Oriented Industry

2.

Man Power Oriented Industry

3.

Supply Oriented Industry

4.

Industri yang tidak terkait oleh syarat- syarat diatas

Berdasarkan Proses Produksi

1.

Industri Hulu

2.

Industri Hilir

KLASIFIKASI INDUSTRI (4)

Berdasarkan produktivitas perorangan

1.

Industri Primer

2.

Industri Sekunder

3.

Industri Tersier

4.

Industri Kuartener

5.

Industri Kuinari

INDUSTRI KIMIA

Industri yang terlibat dalam produksi zat kimia.


Menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk
membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan
dan muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode
metode lain.
Terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui
penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi
material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk
akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
Contoh : petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia.

INDUSTRI KIMIA (2)


Tipe Produk
Industri an-organik

Contoh
Amonia, klorin, natrium hidroksida, asam sulfat,
asam nitrat.

Industri organik

Akrilonitril, fenol, etilena oksida, urea

Produk keramik

Silika, frit

Petrokimia

Etilena, propilena, benzena, stirena

Agrokimia

Pupuk, insektisida, herbisida

Polimer

Polietilena, bakelit, poliester

Elastomer

Poliisoprena, neoprena, poliuretan

Oleokimia

Lemak ayam, minyak kedelai, asam stearat

Peledak

Nitrogliserin, amonium nitrat, nitroselulosa.

Aroma buatan

Benzil benzoat, coumarin, vanilin

Gas industri

Nitrogen, oksigen, asetilena, dinitrogen oksida

PROSES DALAM INDUSTRI KIMIA

PHYSICAL
RAW
TREATMEN
MATERIAL TSSTEPS

CHEMICAL
TREATMEN
TSSTEPS

RECYCLE

PHYSICAL
TREATMEN
TSSTEPS

PRODUCT

PROSES FISIS UNIT OPERASI

Beberapa contoh unit operasi :


1. Pengecilan Ukuran ( Size Reduction )
2. Pengangkutan Bahan ( Material Transport )
3. Proses Pemisahan ( Separation Process )
4. Perubahan Fasa ( Change Of Phase )

PROSES KIMIAWI UNIT PROSES


Beberapa contoh unit proses :

Hidrolisis

Polimerisasi

Alkilasi

Hidrogenasi

Halogenasi

Oksidasi

Reduksi

Sulfonasi

Nitrasi

REAKTOR

Sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi bahan mentah


menjadi hasil jadi yang lebih berharga.

Tujuan pemilihan reaktor adalah :


1.

Mendapat keuntungan yang besar

2.

Biaya produksi rendah

3.

Modal kecil/volume reaktor minimum

4.

Operasinya sederhana dan murah

5.

Keselamatan kerja terjamin

6.

Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecilkecilnya

REAKTOR (2)

Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :


1.

Fase zat pereaksi dan hasil reaksi

2.

Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada


tidaknya reaksi samping

3.

Kapasitas produksi

4.

Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya

5.

Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan


yang cukup untuk perpindahan panas

6.

Proses yang digunakan

JENIS-JENIS REAKTOR
Berdasarkan Bentuknya
1. Reaktor tangki
2. Reaktor Pipa

Berdasarkan
1.
2.
3.

prosesnya
Reaktor Batch
Reaktor Alir ( Continuous Flow )
Reaktor Semi- Batch

JENIS-JENIS REAKTOR (2)


Berdasarkan Keadaan Operasinya
1. Reaktor Isotermal
2. Reaktor Adiabatis
3. Reaktor non- adiabatis

Reaktor
1.
2.

Gas Cair dengan Katalis Padat


Packed/ Fixed Bed Reactor
Fluidized Bed Reactor

LIMBAH

Limbah adalahsisa pembuanganyang dapat


berupa gas, cair atau padat. Tidak hanya
pabrik, rumah tangga pun juga menghasilkan
limbah.
Limbah rumah tangga berasal dari satu rumah
atau beberapa rumah.
Pada dasarnya, limbah yang berasal dari rumah
tangga tidak beracun. Tetapi tidak menutup
kemungkinan limbah akan beracun jika
mengandung bahan kimia atau sisa dari obat
obatan.

LIMBAH RUMAH TANGGA

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal


dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas
industri rumah tangga dan kotoran manusia.
Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang
tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat.
Dalam air limbah, terdapat bahan kimia yang
sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.
Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan
bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,
tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan
tidak membahayakan kesehatan lingkungan.

LIMBAH RUMAH TANGGA

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal


dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas
industri rumah tangga dan kotoran manusia.
Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang
tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat.
Dalam air limbah, terdapat bahan kimia yang
sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.
Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan
bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,
tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan
tidak membahayakan kesehatan lingkungan.

KLASIFIKASI LIMBAH
1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa
Limbah Organik
Limbah organik memiliki defenisi berbeda
yang
penggunaannya
dapat
disesuaikan
dengan tujuan penggolongannya. Berdasarkan
pengertian secara kimiawi limbah organik
merupakan segala limbah yang mengandung
unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari
mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan
manusia,
sisa
makanan,
dan
sisa-sisa
tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet.

KLASIFIKASI LIMBAH (1)


1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa
Limbah Anorganik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi,
limbah organik meliputi limbah-limbah yang
tidak mengandung unsur karbon, seperti logam
(misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas,
dan aluminium dari kaleng bekas atau
peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk
anorganik (misalnya yang mengandung unsur
nitrogen dan fosfor).

KLASIFIKASI LIMBAH (2)

1. Pengelompokan Berdasarkan Wujud


Limbah cair
adalah segala jenis limbah yang berwujud
cairan, berupa air beserta bahan-bahan
buangan lain yang tercampur (tersuspensi)
maupun terlarut dalam air.

KLASIFIKASI LIMBAH (3)

Limbah cair diklasifikasikan


kelompok yaitu :
a. Limbah Cair Domestik
b. Limbah Cair Industri
c. Rembesan dan Luapan
d. Air Hujan

menjadi

empat

KLASIFIKASI LIMBAH (4)

Limbah Padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah
yang paling banyak terdapat dilingkungan
Biasanya limbah padat disebut sampah. Limbah
padat berasal dari kegiatan industri dan
domestik. Limbah domestik pada umumnya
berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah
padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat
umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu,
kain,
karet/kulit
tiruan,
plastik,
metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.

KLASIFIKASI LIMBAH (4)

Limbah Padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah
yang paling banyak terdapat dilingkungan
Biasanya limbah padat disebut sampah. Limbah
padat berasal dari kegiatan industri dan
domestik. Limbah domestik pada umumnya
berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah
padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat
umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu,
kain,
karet/kulit
tiruan,
plastik,
metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.

PROSES & CARA PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH


TANGGA

Terdapat tiga proses dasar yang digunakan


dalam pengolahan air :
1. Proses Fisika
2. Proses Kimia
3. Proses Biologi

DAMPAK LIMBAH KE LINGKUNGAN

Limbah Padat dari Industri dan Rumah Tangga


Limbah padat yang menumpuk dan
dibiarkan dalam lingkungan bisa berakibat
fatal, misal saja tumpukan sampahyang
menggunung,
dapat
menimbulkan
bibit
penyakit sebab dalam lingkungan seperti ini
amat mudahbakterimaupun kuman untuk
berkembang biak sedang apabila di bakar
dapat merusak permukaan tanah, bila saja
limbah padat tersebut mengeluarkan asap
dapat menjadi pencemaran udara.

DAMPAK LIMBAH KE LINGKUNGAN


(2)

Limbah Cair dari Industri dan Rumah Tangga


Limbah cair bisa berupa limbah yang yang
terbentuk dari bahan organik dan anorganik.
Apabila meresap kedalam permukaan tanah,
limbah cair dapat merusak tanah terutama
kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada
di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang
telah tercemar dan mengkonsumsi segala
sesuatu
darinya
bisa
membahayakan
kesehatan tubuh dan berbagai penyakit seperti
diare, dan disentri dapat timbul di tengah
tengah kita.

DAMPAK LIMBAH KE LINGKUNGAN


(3)

Limbah Gas dari Industri dan Rumah Tangga


Limbah juga dapat berasal dari gas tertentu yang
dihasilkan dari sebuah proses produksi, jika gas
tersebut memiliki tingkat konsentrasi yang melebihi
ambang batasnya di udara maka dapat menimbulkan
berbagai
gangguan.
Suatu
contoh
timbulnya
pencemaran dari Gas buang kendaran bermotor,
peledak, maupun industri pupuk, pembakaran yang
dilakukan dari aktibitas ini menghasilkan gas Nitrogen
Oksida (N2O), bila kandungannya dalam udara melebihi
batas normal dapat menggangu dan melemahkan
sistem beserta saluran pernapasan sehingga dampak
terburuknya dapat membuat paru paru mudah
terserang infeksi

PEMANFAATAN LIMBAH DAUR


ULANG

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal


bukan dari makhluk hidup. sampah anorganik
memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak
dapat terdegradasi secara alami. Salah satu
pemanfaatan sampah anorganik adalah dengan
cara proses daur ulang (recycle).

PEMANFAATAN LIMBAH DAUR


ULANG

Sampah Organik adalah sampah yang berasal


dari Makhluk hidup, sampah organik dapat
terdegredasi secara alami dengan bantuan
mikroba-mikroba, salah satu pemanfaatan
sampah organik adalah dengan dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos, dan pakan ternak.
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal
bukan dari makhluk hidup. sampah anorganik
memerlukan waktu yang lama atau bahkan
tidak dapat terdegradasi secara alami. Salah
satu pemanfaatan sampah anorganik adalah
dengan cara proses daur ulang (recycle).

PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK

Prinsip-Prinsip
Yang
Diterapkan
Pemanfaatan Sampah Anorganik (4R) :
1. Reduce (Mengurangi)
2. Re-Use (Menggunakan Kembali)
3. Recycle (Mendaur Ulang)
4. Replace (Mengganti)

Dalam

STANDAR INDUSTRI
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1964 Tanggal 26 Maret 1964
Menimbang: Bahwa untuk mencapai rasionalisasi dan effisiensi dalam bidang
industri yang sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan nasional
semesta, perlu segera diadakan peraturan tentang Standar Industri.
Mengingat:
1. pasal 33 Undang-undang Dasar;
2. Undang-undang No. 10 tahun 1961 tentang Barang (Lembaran- Negara tahun
1961
No. 215);
3. Undang-undang No. 7 Drt tahun 1955 jo Undang-undang No. 8 Drt tahun
1958;
4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II tahun 1960;
5. Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat No. 1223 tahun 1961;
Mendengar: Wakil Perdana Menteri III, Menteri-menteri Perindustrian Rakyat,
Kehakiman dan Ketua Mahkamah Agung;
MEMUTUSKAN ;Menetapkan:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STANDAR INDUSTRI,

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
BAB I : KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan standarisasi industri dalam Peraturan ini meliputi:
1. definisi, terminologi, singkatan, simbol, tanda klasifikasi dalam bidang
industri;
2. cara merencana, menggambar, melaksanakan usaha-usaha tehnis
ekonomis;
3. cara mengolah bahan-bahan dan cara-cara mengajukan unsur-unsur
mesin dan
bangunan didalam pembuatan barang dan penyelenggaraan bangunan;
4. jenis, bentuk, ukuran, mutu dan pengamanan hasil industri, beserta
cara-cara
membungkusnya;
5. cara-cara mencoba, menganalisa, memeriksa dan menguji hasil-hasil
industri.

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
Pasal 2
Standar Industri bertujuan:
1. menghindarkan perbedaan yang bercorak ragam untuk mencapai
penghematan yang
seluas-luasnya;
2. menjamin dipercepatnya penukaran fikiran dalam bidang industri;
3. menjamin saling penukaran hasil industri;
4. meninggikan mutu dan hasil industri;
5. menyederhanakan prosedure transaksi didalam perdagangan dan
kemungkinan
adanya keptuusan yang adil dan tidak berat sebelah;
6. menjamin rasionalisasi cara kerja untuk mencapai effisiensi sebesarbesarnya;
7. mengusahakan rasionalisasi didalam penggunaan bahan dan barang;
8. menjamin keselamatan dalam penyelenggaraan kerja.

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
BAB II PELAKSANAAN
Pasal 3
(1) Untuk melaksanakan usaha standarisasi industri seperti yang termaksud
dalam pasal 1
Peraturan Pemerintah ini, dibentuk sebuah Yayasan dengan nama Institut
Standar Industri yang selanjutnya disebut ISRI, merupakan satu-satunya badan yang
menerbitkan Standar-standar Industri.
(2) ISRI adalah sebuah Yayasan yang ada dibawah bimbingan dan mendapat
sokongan
dari Departemen Perindutrian Rakyat.
(3) Organisasi dan susunan ISRI ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Rakyat.

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
Pasal 4

Semua Standar-standar yang telah disahkan oleh ISRI, dianggap sebagai


standarstandar
industri dengan tanda ISRI; singkatan untuk Standar Industri disertai tanda-tanda lain
untuk maksud dokumentasi.
Pasal 5
Bila sesuati fihak menghendaki supaya standar-standar yang telah dibentuknya,
diakui
sebagai Standar Industri, maka standar- standar itu terlebih dahulu harus disahkan
oleh ISRI
berdasarkan syarat-syarat dan aturan-aturan yang ditetapkan lebih lanjut.
Pasal 6
Bilamana dipandang perlu, Pemerintah c.q. Departemen Perindustrian Rakyat dengan
mengingat kepentingan kesehatadn dan keselamatan umum, dapat menetapkan
sesuatu
standar industri mengikat.

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
Pasal 7
(1) ISRI diberi hak untuk memberikan tanda pada hasil-hasil industri yang dibuat
menurut syarat SRI dan yang ternyata memenuhi mutu SRI untuk hasil-hasil industri
tersebut.
(2) Cara-cara pemberian tanda tersebut dan pengawasannya diatur lebih lanjut
dengan
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat.
Pasal 8
Menteri Perindustrian Rakyat dapat mengizinkan seseorang pengusaha memakai
tanda SRI atau usul ISRI setelah diadakan pemeriksaan oleh ISRI atau oleh badan
yang diberi kuasa oleh ISRI untuk mengadakan pemeriksaan tersebut.
ISRI atau badan yang diberi kuasa olehnya berhak untuk mengadakan pemeriksaan
setiap waktu.
Pasal 9
ISRI selain berhak mengusulkan pemberian izin pemakaian tanda, berhak pula
mengusulkan mencabut kembali izin penggunaan tanda, bila syarat-syarat SRI tidak
dipenuhi lagi

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
BAB III KETENTUAN HUKUMAN
Pasal 10
Barangsiapa memakai tanda SRI tanpa izin Menteri Perindustrian Rakyat
sesuai
dengan pasal 8 atau tetap menggunakan tanda SRI setelah pencabutan izin
sebagai yang
tersebut dalam pasal 9, dianggap melakukan tindak pidana ekonomi seperti
ditentukan dalam
pasal 9 Undang-undang No. 10 tahun 1961 dan dikenakan hukuman sesuai
dengan
ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang tindak pidana ekonomi
(Undang-undang No.. 7
Drt tahun 1955, sebagai diubah dengan Undang-undang No. 8 Drt tahun
1958).

PP NO 9 TAHUN 1964 : STANDAR


INDUSTRI
BAB IV : KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat dapat diadakan
ketentuanketentuan
pelaksanaan dari pada Peraturan Pemerintah ini.
Pasal 12
Peraturan Pemerintah ini dapat disebut Peraturan Pemerintah tentang
Standar
Industri dan mulai berlaku pada hari diundangkan
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan
pengundangan
Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara
Republik Indonesia.

PERATURAN TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH


Aturan-aturan tentang Pengolahan Limbah yang di sahkan
pemerintah terdapat pada Peraturan Pemerintah (PP) Tentang B3
Januari 2014, yang berbunyi:
Pada BAB 1 tentang Ketentuan Umum terkait Limbah B3 pada
perindustrian
Pada BAB 2 tentang Penetapan Limbah B3
Pada BAB 3 tentang Pengurangan Limbah B3
Pada BAB 4 tentang Penyimpanan Limbah B3
Pada BAB 5 tentang Pengumpulan Limbah B3
Pada BAB 6 tentang Pengangkutan Limbah B3
Pada BAB 7 tentang Pemanfaatan Limbah B3
Pada BAB 8 tentang Pengolahan Limbah B3
Pada BAB 9 tentang Penimbunan Limbah B3
Pada BAB 10 tentang Dumping Limbah B3
Dll.

TERIMA KASIH
HORMAT KAMI
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai