Proses Fermentasi
(2)
Scale Up dengan
Metode
Konvensional
Scale up metode
konvensional
Pengertian: scale up fermentor
berpengaduk mekanis dan aerator
berdasarkan 2 hal:
Kesamaan geometrik antara fermentor
skala industri dengan pilot plant
Mempertahankan salah satu konstanta
: input power/waktu; koefisien
transfer oksigen dan koefisien laju
pengambilan oksigen dan kecepatan
tip impeller optional
PENDEKATAN SCALE UP
1. Membangun satu hubungan antara hasil
proses yang dibutuhkan
yang dinyatakan dalam:
Hasil
Produktivitas
Konsentrasi produk
Kemurnian produk
2. Hubungan/korelasi antar parameter
Fermentor
Pertimbangan
Aturan scale up
Pada
Sebagai
Parameter
Waktu pencampuran
Transfer oksigen
Perpindahan panas
Input power
Laju aerasi
Parameter
Contoh Soal
Ketika suatu proses fermentasi curah berakhir,
dilakukan pembongkaran sistem bioreaktor.
Diperoleh temuan bahwa sekitar 75% massa sel
tersuspensi dalam fase cair (2 l), sementara
sisanya (25%) melekat pada dinding bioreaktor
dalam bentuk lapisan film tipis (0,3 cm).
Dengan menggunakan tracer radioaktif diketahui
bahwa 50% adalah target produk (intraseluler) dan
produktivitas bioreaktor adalah 2 g/l pada skala 2
liter.
Berapa produktivitas bioreaktor pada skala 20.000
liter bila kedua bioreaktor mempunyai
perbandingan tinggi dan diamater 2 : 1?
Penyelesaian
Kedua tangki secara geometri adalah
sama,sehingga dapat dihitung diameter dan
luas permukaan dan volume pada kedua
tangki.
Volume:
V = D2H = D2 2D = D3
Luas permukaan:
S = D.H = D.2D = 2 D2
Perbandingan H : D = 2 : 1
TENTUKAN DIMENSI
BIOREAKTOR SKALA BESAR
(20.000 liter) dan SKALA
KECIL (2 liter)
DIMENSI BIOREAKTOR
Untuk
sistem 2 liter:
D = 10,8 cm
S = 738 cm2
V = 2000 cm3
Untuk sistem 20.000 liter:
D = 233,5 cm
S = 342,600 cm2
V = 2 x 107 cm3
Pada
Hasil
INSTRUMENTASI
Sensors
INSTRUMENTASI
Alat
ALAT INSTRUMENTASI