Anda di halaman 1dari 18

Scale-up

Proses Fermentasi
(2)
Scale Up dengan
Metode
Konvensional

Scale up metode
konvensional
Pengertian: scale up fermentor
berpengaduk mekanis dan aerator
berdasarkan 2 hal:
Kesamaan geometrik antara fermentor
skala industri dengan pilot plant
Mempertahankan salah satu konstanta
: input power/waktu; koefisien
transfer oksigen dan koefisien laju
pengambilan oksigen dan kecepatan
tip impeller optional

PENDEKATAN SCALE UP
1. Membangun satu hubungan antara hasil
proses yang dibutuhkan
yang dinyatakan dalam:
Hasil
Produktivitas
Konsentrasi produk
Kemurnian produk
2. Hubungan/korelasi antar parameter

Diuji pada fermentor dengan


geometri yang sama (skala
besar)

Fermentor

untuk pertumbuhan kultur mikroba


memiliki rasio H : D = 2-3 : 1
Meskipun perbandingan H:D konstan,
perbandingan luas permukaan terhadap
volume berkurang secara dramatis selama
scale up
Pengurangan

ini menyumbang persoalan terhadap


luas permukaan dan penyediaan oksigen
Untuk fermentasi bakteri, luas permukaan tidak
penting, tetapi untuk kultur yang sensitif
terhadap gesekan dapat menjadi variabel
yang kritis karena adanya pengadukan dan
penyemburan gas.

Faktor Rasio H : D dlm Scale Up

Pertimbangan

penting dalam fermentasi bakteri


dan fungi adalah dinding pertumbuhan.
Bila sel legket pada permukaan, sulit untuk
memprediksi kinerja fermentor besar
berdasarkan data skala kecil.
Kondisi fermentor dalam skala besar tidak selalu
dapat diduplikasi secara tepat dari fermenter
kecil walau perbandingan ukuran tetap.
Kalau ada perubahan dimensi dapat
memberikan pengaruh pada mikroba yang dapat
mempengaruhi secara fisiologi, metabolisma dan
kinerja scale up

Problem sel yang melekat pada


dinding fermentor

Aturan Scale up yang dapat digunakan :


Input power yang kosntan (P0/V):Yang
berarti laju transfer oksigen (OTR)
konstan
Jumlah rotasi impeler konstan (N): waktu
pencampuran konstan
Laju tetap pada ujung impeller (NDi):
regangan konstan.
Bilangan Reynold (NRe) tetap: pola aliran
sama.

Aturan scale up

Pada

prakteknya, proses scale up bersifat


sangat empiris yang berarti parameter
operasi sering ditentukan secara eksperimen
(trial and error)
Parameter rancangan yang umum adalah:KLLa
yang kosntan atau substrat tetap (DO)
atau level produk pada scale-up

Sebagai

contoh: Bila DO konstan, maka


untuk DO yang tetap pada skala besar,
maka parameter lain (laju pengaduk, laju
aerasi, campuran gas) harus divariasikan
untuk mencapai DO yang ditetapkan.

Parameter yang saling tergantung dalam Scale-Up

Parameter

yang dapat diprediksi:

Waktu pencampuran
Transfer oksigen
Perpindahan panas
Input power
Laju aerasi

Parameter

yang sulit diprediksi:


- kualitas produk
- busa yang timbul
- pembentukan produk samping

Persoalan dalam scale up

Contoh Soal
Ketika suatu proses fermentasi curah berakhir,
dilakukan pembongkaran sistem bioreaktor.
Diperoleh temuan bahwa sekitar 75% massa sel
tersuspensi dalam fase cair (2 l), sementara
sisanya (25%) melekat pada dinding bioreaktor
dalam bentuk lapisan film tipis (0,3 cm).
Dengan menggunakan tracer radioaktif diketahui
bahwa 50% adalah target produk (intraseluler) dan
produktivitas bioreaktor adalah 2 g/l pada skala 2
liter.
Berapa produktivitas bioreaktor pada skala 20.000
liter bila kedua bioreaktor mempunyai
perbandingan tinggi dan diamater 2 : 1?

Penyelesaian
Kedua tangki secara geometri adalah
sama,sehingga dapat dihitung diameter dan
luas permukaan dan volume pada kedua
tangki.
Volume:
V = D2H = D2 2D = D3
Luas permukaan:
S = D.H = D.2D = 2 D2

Perbandingan H : D = 2 : 1

TENTUKAN DIMENSI
BIOREAKTOR SKALA BESAR
(20.000 liter) dan SKALA
KECIL (2 liter)

DIMENSI BIOREAKTOR
Untuk

sistem 2 liter:
D = 10,8 cm
S = 738 cm2
V = 2000 cm3
Untuk sistem 20.000 liter:
D = 233,5 cm
S = 342,600 cm2
V = 2 x 107 cm3

Pada

skala kecil ( 2 liter) jumlah produk


yang dihasilkan oleh sel yang melekat
pada permukaan adalah:
2g/liter . 2 liter. = 2 g untuk luas
permukaan 738 cm2.
Dengan prinsip scale up diperoleh
produk pada bioreaktor skala besar
Jumlah produk yang terbentuk pada
bioreaktor skala besar (20.000 liter)
yang disebabkan pertumbuhan sel yang
melekat pada permukaan adalah:
342.600 cm2/738 cm2 x 2 g = 928 g
dari hasil scale up luas permukaan

Hasil

keseluruhan dalam sistem 2 liter


adalah: 2 g/liter. 2 liter = 4 g
Hasil keseluruhan pada sistem 20.000
liter adalah: 928 g + (2 g/liter. .20.000
liter) = 20.928 g
Bila tidak ada pertumbuhan di dinding,
tangki 20.000 liter akan menghasilkan
produktivitas sebesar 40.000 g. Sehingga
pertumbuhan di dinding akan menjadi
masalah serius karena merubah
produktivitas dalam skala besar

INSTRUMENTASI

Sensors

yang digunakan untuk memantau


kinerja fermenter
Biaya fermenter tinggi (bahan dan waktu)
perlu dipastikanproses sesuai jalur yang
diinginkan
Makin banyak pemantaun makinbanyak
potensi untukterkontaminasi
Diperlukan neraca untuk pemantauan

INSTRUMENTASI

Alat

yang dimasukkan : pH, redox


potential, oksigen terlarut, CO2,
biosensors
Analisa gas masuk: GC-FID, spektrometer
massa
Pengukuran dalam cairan: HPLC, LC-MS,
GC-MS

ALAT INSTRUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai