Anda di halaman 1dari 2

FISIOLOGI MENSTRUASI

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari


endometrium, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Interval dasar
antarmenstruasi diperkirakan sekitar 28 hari (williams) ditambah atau dikurangi
2 sampai 3 hari. Siklus ini dapat brbeda beda pada wanita yang sehat dan
normal (sarwono). Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya tak kurang dari
3 kali jumlah total besi yang ada pada orang dewasa (risanto, ova).
Neurohumoral
Hipotalamus --- FSH-RH (Follicle stimulating hormone-releasing factor) --merangsang lobus anterior hipofisis mengeluarkan FSH --- menimbulkan
beberapa folikel primer berkembang dalam ovarium --- folikel (umumnya satu,
kadang bisa lebih dari satu) berkembang menjadi folikel de graaf yang
membuat estrogen --- di bawah pengaruh estrogen, endometrium mengalami
PROLIFERASI (epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dan jaringan
ikat bertambah padat) pd keadaan ini endometrium berada dalam Fase
Proliferasi sesuai dengan Fase Folikuler (fase preovulssai, yaitu hari-hari
pertama menstruasi sampai dengan ovulasi)
Estrogen alami yang paling berperan adalah estradiol 17-beta. Terhadap sel-sel
endometrium, estrogen berfungsi ganda, yaitu menambah afinitass reseptor
estrogen dan sekaligus mempersiapkan reseptor progesteron
Estrogen menekan produksi FSH dengan mengumpan balik negatif ke
hipotalamus shg menghasilkan LH-RH (Luteinizing hormone-releasing hormone)
--- merangsang lobus anterior hipofisis mengeluarkan LH --- LH membuat folikel
de graaf menjadi lebih matang, mendekati permmukaan, dan kemudian terjadi
ovulasi (dilepaskannya ovum oleh ovarium) --- setelah ovulasi akan terbentuk
korpus rubrum yang kemudian akan menjadi korpus luteum --- korpus luteum
menghasilkan hormon progesteron
--- di bawah pengaruh progesteron,
endometrium kelenjar-kelenjarnya membesar, melebar, berkelok-kelok dan
banyak mengeluarkan getah, jaringan ikat dinataranya (stroma) menjadi sembab
--- fase ini disebut dengan Fase Sekresi, sesuai dengan Fase Luteal ( fase
pascaovulasi, yaitu waktu antara ovulasi dengan fase premenstruasi, korpus
luteal dalam keadaan aktif)
Progesteron berpengaruh bila reseptor2nya telah diperrsiapkan estrogen.
Progesteron ditangkap oleh reseptor menjadi progesteron-receptor complex.
Kompleks ini menyebabkan penurunan produksi molekuk reseptor estradiol 17beta sehingga menghilangkam pengaruh estrogen. Disamping itu progesteron
juga mengaktifkan estradiol dehidrogenase, yaitu enzim yang mengubah
estradiol 17-beta menjadi estron, estrogen yang kurang aktif.
Bila telur tidak dibuahi , berlangsung kurang lebiih 2-3hari sebelum menstruasi
--- korpus luteum berdegenerasi sehingga kadar progesteron dan estrogen
menurun --- estrogen dan progesteron yang menurun mengakibatkan
perubahan vaskular
yang berakibat pengerutan lapisan fungsional
endometrium. Vasokonstriksi ateria spiralis mengakibatkan bagian luar/atas
endometrium mengalami atrofi dan mengerut Fase Premenstruasi (fase
iskemia)

Setelah beberapa waktu arteri ini mengalami dilatasi dan terjadi robekanrobekan sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar dan
atas menggelembung , robek dan akhirnya lepas . Degenerasi, serta perdarahan
dan pelepasan endometruim yang nekrotik ini disebut Fase Menstruasi . Darah
menstruasi dapat berupa darah arterial maupun venosa, tetapi yanng arterial
lebih dominan

Anda mungkin juga menyukai