Anda di halaman 1dari 3

Beberapa penelitian yang terkait kualitas terjemahan sudah banyak dilakukan

sebagai bagian dari kegiatan akademis dan tujuan praktis penerjemahan. Penelitian
penerjemahan selama ini sebagian besar difokuskan pada satuan lingual kata,
frase, klausa maupun kalimat. Perbedaannya, pada penelitian ini tidak hanya
difokuskan pada penerjemahan istilah, seperti istilah teknik, politik, kedokteran
(lihat Indriastuti, 2007; Handayani, 2009). Perbedaan lain, penelitian sebelumnya
difokuskan pada jenis kalimat tertentu, seperti kalimat tanya, kalimat majemuk
(lihat Nurhaniah, 2008; Juniati, 2008). Selain itu, objek penelitian sebelumnya sering
diarahkan pada teks sastra (lihat Yuwono, 2005; Molina & Albir, 2002) sementara
penelitian pada teks non fiksi (ilmu sejarah),.
Kemudian, penelitian terkait aspek budaya juga penah dilakukan oleh Yim (2001)
yang difokuskan pada strategi penerjemah dalam mengatasi masalah perbedaan
budaya dalam menerjemahkan The True Story of Ah Q. Sementara, pada penelitian
ini difokuskan pada analisis teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam
menyelesaikan berbagai masalah dalam penerjemahan bidang ilmu sosial
khususnya sejarah regional daerah di Indonesia yang juga melibatkan masalah
perbedaan budaya. Melalui penelitian ini ingin diketahui dampak dari pengetahuan
latar budaya teks sumber terhadap teknik yang digunakan serta kualitas hasil
terjemahannya.

Penelitian I
Penelitian terdahulu yang relevan pernah dilakukan oleh Muhammad Mashuri, yaitu
penelitian yang menganalisis fungsi sosial, struktur skema, dan fitur linguistik pada
nota kesepahaman berbahasa Inggris yang dibuat oleh Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
Penelitian menggunakan metode deskriptif. Peneliti mengikuti beberapa langkah
untuk menganalisis data, yaitu: membaca nota kesepahaman, segmentasi setiap
klausa, menggambarkan fungsi sosial dari nota kesepahaman, mengklasifikasikan
struktur skema, menggambarkan fitur linguistik dan menyimpulkan karakteristik
teks.
Hasil analisis terhadap nota kesepahaman yang dibuat oleh Universitas Dian
Nuswantoro Semarang menunjukkan bahwa dari lima nota kesepahaman, Fungsi
sosial
pada nota kesepahaman
adalah
untuk
menginformasikan
dan
menggambarkan kesepakatan antara beberapa pihak dengan beberapa syarat dan
kondisi. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup program. Struktur skematik dari
nota kesepahaman yang ditemukan pada MoU Udinus adalah Judul, Tanggal
perjanjian, Pihak-pihak, Identitas Pihak, Isi, Tanda Tangan.
Proses yang muncul dalam teks adalah proses material, proses mental, proses
verbal, proses relasional dan proses eksistensial. Proses material dan relasional
adalah proses paling dominan karena proses tersebut menggambarkan aksi

melakukan dan menjadi. Tenses yang muncul dalam teks adalah: simple future
tense, simple present tense, simple past tense, present continuous tense, and
present perfect tense. Simple future tense adalah yang paling sering mucul, karena
MoU menunjukkan perjanjian di masa depan.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih nota kesepahaman karena peneliti ingin
mengetahui bagaimana nota kesepahaman diwujudkan melalui bahasa terutama
yang terhubung ke genre. Nota kesepahaman adalah perjanjian tersirat yang
dihasilkan dari istilah ekspres perjanjian lain, baik tertulis atau lisan untuk melayani
sebagai dasar dari kontrak formal di masa depan.
Penulis merasa penelitian belum sepenuhnya terbukti dalam aplikasi nyata.

Penelitian II

ASRI HANDAYANI. S.130306003.

2009. ANALISIS IDEOLOGI

PENERJEMAHAN
DAN
PENILAIAN
KUALITAS
TERJEMAHAN
ISTILAH
KEDOKTERAN DALAM BUKU LECTURE NOTES ON CLINICAL MEDICINE.
( Tesis. Pascasarjana Program Linguistik, Minat Utama Penerjemahan.
Universitas Sebelas Maret Surakarta).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan teknik,
metode, idiologi, tingkat keakuratan, keberterimaan serta keterbacaan terjemahan
istilah kedokteran pada teks bahasa sasaran Lecture Note Kedokteran Klinis.
Metode: Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif, kualitatif terpancang
untuk kasus tunggal. Jenis data objektif berupa dokumen istilah kedokteran dari
buku subjek dan jenis data afektif berupa informan yang akan memberikan
informasi tentang keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan istilah kedokteran
pada buku subjek. Teknik cuplikan yang digunakan adalah teknik purposif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengkaji dokumen,
kuesioner dan Focus Group Discussion (FGD).
Hasil Penelitian: Diperoleh data sejumlah 643 istilah kedokteran. Teknik yang paling
banyak digunakan dalam penerjemahan istilah kedokteran adalah calque 233
(36,2%), transposisi 122 (19%), peminjaman alamiah 115 (17,9%), amplifikasi 47
(7,3%), penerjemahan murni 36 (5,6%), peminjaman Inggris- Latin 32 (5%),
penambahan 19 (3%), peminjaman Inggris - Yunani 5 (0,8%), deskripsi 5 (0,8%),
terjemahan harfiah 4 (0,6%), inversi 3 (0,5%)dari keseluruhan data. Teknik yang
banyak berkontribusi terhadap tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan
terjemahan istilah kedokteran dalam buku subjek adalah teknik calque dan teknik
peminjaman (alamiah, murni, Inggris - Latin, Inggris - Yunani). Keakuratan seluruh
teknik yang digunakan sejumlah 80,6%, keberterimaan 90,2% dan keterbacaan
sangat mudah 39,2, mudah 53,2, dan hanya 4,5% saja keterbacaan sulit. Hasil FGD

memberikan
beberapa
rekomendasi
untuk
meningkatkan
keakuratan,
keberterimaan dan keterbacaan terjemahan istilah kedokteran dalam buku subject.
Saran/rekomendasi:

Teknik yang digunakan dalam penerjemahan istilah

kedokteran adalah teknik calque, transposisi, peminjaman alamiah, amplifikasi,


peminjaman
murni,
peminjaman
Inggris
Latin,
penambahan,
pengurangan/penghilangan, peminjaman Inggris - Yunani, deskripsi, terjemahan
harfiah, dan inversi. Metode yang digunakan dalam penerjemahan istilah
kedokteran adalah metode harfiah sehingga ideologi foreignisasi yang paling tepat
digunakan dalam penerjemahan istilah kedokteran buku subjek. Istilah terjemahan
buku subjek ini cukup akurat, berterima dan terbaca. Rekomendasi dari FGD perlu
diperhatikan untuk mempertinggi keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan
terjemahan istilah kedokteran dalam buku subjek.

Penelitian 3

Anda mungkin juga menyukai