Anda di halaman 1dari 9

Bioekivalen/ bioavailabilitas

Pengertian, persamaan perbedaan


Peta industri
Metode pembuatan tablet
Prosesnya jelasskan
Perbedaan 3 metode

BCS adalah bagaimana mengetahui rate limiting step, yaitu tahapan penentu cepatnya tercapai bioavabilitas obat-obat dengan rute
pemberian secara oral.
Kelarutan adalah kemampuan suatu senyawa untuk terlarut dalam cairan fisiologis baik yang pada saluran pencernaan ada cairan dalam
lambung yang bersifat asam kuat, dan ada cairan di usus yang bersifat basa lemah. Sedangkan permeabilitas adalah kemampuan suatu zat untuk
menembus membran sel.

kelas satu kelarutan dan permeabilitasnya tinggi, sehingga merupakan kelas yang paling baik untuk bisa membuat obat terabsorbsi dan
menuju target organ dengan baik. Sedangkan pada kelas II, III, dan IV, baik kelarutan maupun permeabilitas masih dengan salah satu bagian
yang rendah sehingga adalah tugas seorang pharmacist untuk memodifikasi suatu sediaan oral agar dapat di tingkatkan bioavailabilitasnya.
Dimana faktor yang mempengaruhi tercapainya bioavabilitas yang baik adalah kelarutan dan permeabilitas suatu obat/senyawa.
Pada kelas II, dimana kelarutannya rendah sedangkan permeabilitasnya tinggi, masalah yang timbul adalah sulitnya suatu obat/senyawa
larut dalam cairan lambung ataupun usus, sehingga salah satu hal yang menyebabkan efek dari suatu obat menjadi berkurang. Untuk
memulihkannya, dapat di modifikasi dengan menaikkan/meningkatkan kelarutannya. Mengecilkan ukuran partikelnya. Disalut dengan senyawa
ampifilik, contoh surfaktan.
Pada kelas III, dimana kelarutannya yang tinggi sedangkan permeabilitasnya rendah. Oleh karena itu, keadaan seperti ini sangat perlu
untuk di modifikasi, salah satunya yaitu dengan mengionkannya. Karena bagaimanapun, obat-obat/senyawa yang dapat terionisasi sempurna
tidak dapat menembus bagian lemak pada membran. Sehingga, obat-obat di buat tidak mampu terionisasi sempurna di cairan usus atau lambung,
agar dapat ditingkatkan permeabilitasnya.
Pada kelas IV, dimana kelarutannya dan juga permeabilitasnya yang rendah Adalah hal yang fatal yang harus segera di modifikasi agar
senyawa yang seharusnya terabsorbsi di membran target dapat di pertahankan lebih lama, sehingga lambat laun akan dapat terabsorbsi. Salah
satunya yaitu menambahkan senyawa yang lebih asam untuk senyawa yang tidak mampu terabsorbsi sempurna pada cairan lambung, dan
senyawa yang lebih basa pada daerah usus. Disalut dengan senyawa ampifilik, contoh surfaktan, karena surfaktan sifatnya sama dengan
membran lipid.

Anda mungkin juga menyukai