Kepriadian
Kepriadian
id/
Abstrak
Kode Etik Pegawai Kementerian Agama merupakan landasan moral yang pengamalannya
harus dimulai oleh setiap pegawai,lebih-lebih juga para pejabat yang menduduki jabatan
pimpinan.Hanya dengan cara mengaplikasikan dan menjungjung tinggi kode etik yang
sangat mulia itulah citra positif instansi pemerintah akan tercipta.Persoalannya, kode etik
terkadang hanya berhenti diatas kertas saja,dihafalkan setiap apel pagi dan diujikan
setiap HAB Depag,tapi tidak aplikatif dalam tindakan nyata di lapangan.Padahal
sejatinya kode etik ini diharapkan bisa menciptakan pegawai kementerian Agama yang
benar-benar Ikhlas Beramal,beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta memiliki akhlak mulia.Pelaksanaan Kode Etik Pegawai Kementerian Agama juga
diarahkan untuk menumbuhkan,memupuk dan memelihara kepercayaan publik.
Kata kunci: Kode Etik,PNS,Kementerian Agama
PENDAHULUAN
Kita tidak bisa pungkiri,sudah menjadi rahasia umum apabila citra PNS sebagai
aparatur negara tidak begitu baik di mata masyarakat.Malah terkadang PNS
dipadupadankan dengan pekerja santai,kinerjanya rendah,sarang korupsi,lambat, dll.Kesan
tersebut tidak sepenuhnya benar meski juga tidak sepenuhnya salah. Adanya anggapan dan
tuduhan-tuduhan negatif terhadap institusi Kementerian Agama, memang seharusnya tidak
perlu disikapi dengan reaktif. Adanya citra negatif dalam opini publik, hendaknya justru
membuat segenap keluarga besar kementerian agama lebih mawas diri dan instrospektif.
Adanya hal-hal tersebut setidaknya menunjukkan bahwa, masih adanya perhatian dari
publik, dan publik pun masih mengharapkan agar institusi kementerian agama ini menjadi
lebih baik lagi. Oleh karena itu, maka anggap saja bahwa statement-statement negatif
tersebut merupakan kritik atas kondisi institusi kementerian agama. Sehingga, hal ini justru
menjadi pemicu bagi segenap jajaran kementerian agama, untuk bekerja lebih baik
lagi.Oleh sebab itu cap negatif tidak bisa digeneralisir terhadap semua PNS.Justru yang
diperlukan adalah upaya-upaya konstruktif dari semua pihak dengan cara terus memompa
dan memperbaiki secara simultan kinerja para abdi negara khususnya kementerian
http://sumut.kemenag.go.id/
Agama.Guna menjaga wibawa dan marwah dan citra positif aparatur negara di mata
publik,pemerintah telah lama mengatur kode etik bagi pegawai pemerintah.Kode etik ini
merupakan kunci utama yang memegang peranan penting pencitraan birokrasi,yaitu
dengan cara mengaplikasikan tata etika para abdi negara.Peraturan Pemerintah (PP) nomor
42 Tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil.
KODE ETIK
Kode etik merupakan aturan-aturan susila, atau sikap akhlak yang ditetapkan
bersama dan ditaati bersama oleh para anggota, yang tergabung dalam suatu organisasi (
organisasi profesi).Oleh karana itu, kode etik merupakan suatu bentuk persetujuan bersama
yang
timbul
secara
murni
dari
diri
pribadi
para
anggota.
Kode etik merupakan serangkaian ketentuan dan peraturan yang disepakati bersama guna
mengatur tingkah laku para anggota organisasi (organisasi profesi). Kode etik lebih
meningkatkan pembinaan para anggota sehingga mampu memberikan sumbangan yang
berguna
di
masyarakat.
Kita sering mendengar kode jurnalistik, berarti aturan tata susila yang berlaku dalam
bidang kewartawanan. Kode etik wartawan, dirumuskan oleh para wartawan yang
tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). KORPRI (Korps Pegawai Repulik
Indonesia) memiliki kode etik yang merupakan pedoman sikap dan tingkah laku bagi
setiap anggota KORPRI dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik KORPRI disusun dan
ditetapkan oleh Dewan Pembina Pusat bersama-sama dengan Pengurus Pusat KORPRI.
Sebagai dasar dalam menyusun kode etik KORPRI, ditetapkan Landasan dasar Etika
KORPRI. Landasan dasar etika KORPRI ditetapkan oleh Munas KORPRI.Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode
etik Pegawai Negeri sipil, Pasal 1 menjelaskan kode etik untuk para pegawai negeri
sipil.Kode etik Pegawai negeri sipil adalah pedoman sikap,tingkah laku,dan perbuatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan seharihari,setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara,dalam penyelenggaraan pemerintahan, berorganisasi, bermasyarakat, serta
terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil.
Berikut paparannya.
http://sumut.kemenag.go.id/
http://sumut.kemenag.go.id/
dan
abdi
negara,bukan
menghamba
pada
kepentingan
pribadi
PNS,sebagaimana tercermin dalam PP nomor 53 tahun 2010 tetang disiplin PNS pasal 3
ayat (7),(9) dan (14) dijelaskan beberapa kewajiban PNS,yaitu mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentigan sendiri,seseorang,dan/atau golongan (ayat 7); bekerja dengan
jujur,tertib,cermat,dan bersemangat untuk kepentingan negara (ayat 9),kemudian pada ayat
(14) disebutkan,PNS harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Kementerian Agama sebagai kementerian yang memiliki tugas sebagai penjaga
moral bangsa tentunya mempunyai kewajiban yang berlipat ganda terhadap kinerja PNS di
bawah naungannya.Sebagaimana kita ketahui PNS kementerian agama akan selalu
menjadi sorotan di tengah masyarakat dan menjadi contoh masyarakat.Semua tindak
tanduknya
akan
selalu
menjadi
bahan
pembicaraan
masyarakat.Bahasa
http://sumut.kemenag.go.id/
pribadi,golongan
atau
pihak
lain,
d)
Menyelenggarakan
tugas
http://sumut.kemenag.go.id/
sehat
dan
obyektif,e)
mengembangkan
pengetahuan,keterampilan,dan
http://sumut.kemenag.go.id/
memiliki keahlian untuk itu, karena memang bukan lulusan, perguruan tinggi agama Islam
atau jebolan pondok pesantren. Disatu sisi, memang tidak semua pegawai kementerian
agama, memiliki skill keagamaan seperti itu. Namun disisi lain, ada ekspektasi yang kuat
di masyarakat, bahwa pegawai kementerian agama, tentulah orang-orang yang memiliki
pengetahuan dan keahlian dalam bidang agama dan keagamaan. Ini merupakan sebuah
tantangan, bila ternyata seorang pegawai kementerian agama tidak mampu melakukannya.
Namun sekaligus sebuah peluang bagi kementerian agama, yaitu dengan memperbaiki
kualitas SDMnya untuk memperbaiki citranya. Memang bukan hal besar, namun bisa
dipakai sebagai pijakan awal. Kata seorang motivator bukankah hal-hal besar itu berawal
dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan hebat?
Setiap pegawai negara, memang sepatutnya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas dirinya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal pada
masyarakat, bukan hanya pegawai kementerian agama. Sebagai pegawai Kementerian
Agama, kita memang bukan manusia sempurna, yang mampu melakukan segalanya. Kita
hanya manusia biasa, yang memiliki banyak kekurangan. Memang perlu diluruskan,
pandangan masyarakat bahwa pegawai kementerian agama pasti ahli dalam bidang
keagamaan. Namun disatu sisi, tuntutan masyarakat tersebut hendaknya membuat kita
lebih termotivasi untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam bidang
agama dan keagamaan Islam khususnya.
Kemenag
merupakan
palang
pintu
dalam
mereformasi
semua
bentuk
penyimpangan di negeri ini.Sementara Ikhlas beramal adalah mindset utama yang sebisa
mungkin mesti ditanamkan oleh para pelaksana dibawah naungan kementerian agama.dan
harus mampu menjadi menjadi nilai-nilai dasar yang tercermin dalam bentuk sikap dan
perilaku aparatur di lingkungan kementerian Agama.
KESIMPULAN
Kementerian Agama berkepentingan untuk mempunyai kode etik pegawai yang
dibuat sebagai prinsip moral atau aturan perilaku yang mengatur hubungan antara pegawai
dengan masyarakat maupun relasi pegawai dengan pegawai.Kode etik atau aturan perilaku
dibuat untuk dipedomani dalam berprilaku atau melaksanakan tugas sehingga
menumbuhkan kepercayaan dan memelihara citra positif organisasi dimata masyarakat.
http://sumut.kemenag.go.id/
Daftar Pustaka
Abdul Main,Transformasi Budaya Antikorupsi Melalui Peran Kepemimpinan,Suara
Diklat Vol 1 (1),Januari-Maret 2010;hal 13-15
Profesionalisme
internal
Auditor
dalam
Pengungkapan
Temuan
Audit,fokus
Nama
TTL
Jab
: Widyaiswara Pertama
http://sumut.kemenag.go.id/
Curiculum Vitae
Nama : Nurhamidah Siregar