1102014189
Sasaran Belajar
LI.1 Mampu memahami dan menjelaskan Anatomi Kardiovaskular
LO 1.1. Memahami dan menjelaskan Makroskopis Anatomi Kardiovaskular
LO 1.2. Memahami dan menjelaskan Mikroskopis Anatomi Kardiovaskular
LI.2 Mampu memahami dan menjelaskan Fisiologi Jantung
Ukuran jantung kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Ukuran jantung
orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm, lebar 6 cm dan dan berat 300
gram.
Jantung terletak diatas diafragma, dipertengahan rongga dada agak ke kiri dalam
suatu ruangan yang disebut mediastinum (ruang antara paru kiri dan kanan). Di
sebelah depan, jantung dibatasi sternum, disebelah belakang oleh sumsum tulang
belakang.
Di dalam rongga dada,jantung dalam posis seperti kerucut terbalik dengan ujung
mengarah kebawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung jantung
disebut apeks yang terbentuk dari ventrikel kiri. Bagian dasarnya yang mengarah
ke atas disebut basis jantung yang terbentuk dari atrium.
2. Pelapis
Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan
mengecil. Membungkus jantung danpembuluh darah besar. Kantong ini melekat
pada diafragma,sternum,dan pelura yang membungkus paru-paru.
Pericardium terdiri atas 2 bagian,yaitu:
a. Perikardium lapisan fibrosa
- Lapisan fibrosa terletak disebelah luar,terbentuk dari jaringan
penyambung fibrosa yang kaku,tidak elastis.
- Lapisan fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak dan
tertambat di atas diafragma,sedangkan yangmenutupi bagian basis
jantung membuka ke atas dan menyatu dengan jaringan penyambung
pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari jantung dan masuk ke
jantung.
- Dibagian lateral (samping), lapisan fibrosa berbtasan dengan pleura
parietal yanitu pembungkus paling luar pari-paru
- Fungsi lapisan fibrosa adalah mencegah jantung mengalami
overstretching yang mungkin terjadi bila volume darah di dalam jantung
sangat banyak dan berfungsi melindungi jantung dan menambatkan
jantung di mediastinum agar tetap pada tempatnya.
b. Pericardium lapisan serosa
- Lapisan serosa merupakan lapisan paling dalam,lebih tipis dari lapisan
fibrosa.
- Lapisan serosa berbentuk membrane (selaput tipis) yang lebih lentur dan
terdiri atas 2 lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya adalah
lapisan parietal yang menyatu dengan lapisan fibrosa. Lapisan dalamnya
disebut lapisan visceral (epikardium) yang menjadi bagian terluar bagian
dinding jantung,lapisan ini melekat erat pada otot jantung atau
miokardium.
Diantara lapisan serosa parietal dan lapisan serosa viseral terdapat ruangan yang
disebut rongga pericardial. Rongga ini berisi suatu lapisan tipis cairan serosa
(cairan encer) yang dikenal sebagai cairan pericardial yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya friksi atau gesekan lapisan tersebut saat terjadi gerakan
jantung akibat kontraksi miokardium.
4
3. Dinding jantung
a. Epikardium
- Lapisan yang tipis dan transparan yang dibentuk oleh pericardium serosa
bagian visceral dan terdiri dari mesotelium dan jaringan penyambung
jarang yang halus dan licin
b. Miokardium
- Lapisan tengah dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot dan
merupakan bagian terbesar dinding jantung
- Miokardium bertanggung jawab untuk memompa darah dengan cara
berkontraksi dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis
- Otot jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berada dibawah
pengaruh kehendak
- Berkas-berkas otot pada miokardium tersusun berselang-seling dan
membentuk 2 kelompok yaitu otot atrium dan otot ventrikel. Serat-serat
otot disetiap kelompok dihubungkan oleh diskus interkalatus
- Membrane 2 sel otot jantung yang berdekatan saling berhubungan dan
menyatu (fusi). Fusi membrane yang berdekatan membentuk hubungan
permeable yang disebut communicating junction atau gap junction.
Dengan adanya gap junction maka potensial aksi dari suatu serat otot
dapat dengan mudah menyebar ke seluruh oto yang berada didalam suatu
kelompok jantung. Diskus interkalatus juga mengandung desmosom yang
berfungsi memperkuat membrane sel otot dan melindungi sel-sel otot
yang berdampingan agar tidak saling tertarik dan rusak.
c. Endokardium
- Lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endothelium.
- Dibawah lapisan endothelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah
selapis tipis jaringan penyambung.
- Lapisan paling dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin dan
juga meliputi valvula (katup)
- Lapisan endokardium dipangkal pembuluh darah besar yang keluar dari
dan masuk ke jantung menyatu dengan lapisan endothelium pembuluh
darah tersebut
4. Ruang jantung
Ruang-Ruang Jantung
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang masing-masing
dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium dextra dan atrium sinistra dan dua
buah ruangan bilik yaitu ventricel dextra dan ventricel sinistra. Antara kedua atrium dibatasi
oleh sekat yang dinamakan septum atriorum, dan di antara kedua ventrikel dinamakan septum
interventrikulorum.
o Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang
rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena
kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari
jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan
selanjutnya ke paru. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari
ventrikel kanan.
o Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan
selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah
beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi
dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup
mitral ke ventrikel kiri
o Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah deoksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru
tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah
ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,
menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup
trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan
katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju
paru-paru.
o Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen dari atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
Disebelah luar, batas antara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang
disebut sulkus koronarius yang didalamnya berjalan arteri koronaria yang
mendarahi dinding jantung
Diantara ventrikel kanan dan kiri terdapat sulkus interventrikularis anterior dan
superior
Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan penyambung disebut
septum interatrial (mempunyai cekungan yang disebut fossa ovalis) dan
pembatas ventrikel kanan dan kiri yang disebut septum interventrikular.
Permukaan dalam ventrikel berbentuk irregular karena adanya gerigi dan lipatalipatan miokardium yang dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan
disebut trabekula karneae.
5. Katup jantung
Fungsi katup adalah untuk mencegah darah kembali ke atrium atau ventrikel
sewaktu kontraksi, jantung dilengkapi dengan valvula (katup) yang terdiri atas
jaringan penyambung padat dan dilapisi endokardium.
Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan
di dalam ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium ventrikel.
Terdapat 2 kelompok katup,yaitu:
a. Katup atrioventrikular
- Disingkat dengan sebutan katup A-V
- Katup A-V terbagi 2, yang terletak antara atrium dan ventrikel kiri disebut
katup bikuspidal (katup mitral), yang terletak antara atrium dan
ventrikel kanan disebut katup trikuspidal
- Ujung-ujung daun katup A-V dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat
menyerupai tali atau pita yang disebut korda tendinea dan muskulus
papilaris
- Katup A-V membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari
tekanan d dalam ventrikel sehingga darah mengalir dari dalam atrium ke
dalam ventrikel, muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea
mengendur dan berlaku sebaliknya
b. Katup semilunar
- Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aorta sedangkan
yang terletak diantara ventrikel kanan dan trunkus pulmonalis disebut
katup pulmonalis.
- Setiap katup mempunyai 3 daun yang berbentuk setengah bulan sehingga
disebut katup semilunar. Karena adanya katup-katup ini,darah mengalir 1
arah.
Vaskularisasi Jantung
Aorta Ascendens setelah keluar dari ventrikel kiri pada bagian pangkal, di atas katup
semilunaris aorta mempercabangkan dua buah pembuluh darah untuk mendarahi otot
jantung.
Pada permukaan jantung terdapat tiga buah alur ( sulcus ) :
1. Sulcus coronarius : melingkari seluruh permukaan luar jantung, membagi jantung atas
dua bagian atrium dan ventricel. Pada alur tersebut dapat berjalan alat alat sebagai
berikut: A. Coronaria sinistra dan dextra, sinus coronarius, vena cordis parva.
2. Sulcus interventricularis anterior : pada alur ini berjalan A. Interventricularis anterior
dikenal dengan rami descendens anterior, cabang dari A. Coronaria sinistra dan vena
cordis magna. Sulcus ini memisahkan ventricel dextra dan sinistra.
3. Sulcus interventricular posterior: pada alur ini berjalan A. Interventricularis posterior
dikenal dengan rami descendens posterior cabang dari A. Coronaria dextra dan vena
cordis media.
Cabang cabang arteria coronaria sebagai berikut:
Vaskular
1. Sirkulasi sistemik
Arteri
- Darah dipompa oleh ventrikel kiri menuju arteri terbesar yaitu aorta. Aorta ini
berjalan naik ke bagian atas jantung,melengkung ke bawah pada arkus aorta
dan menurun tepat di anterior kolumna spinalis.
8
Aorta bercabang menjadi arteri iliaka kiri dan kanan yang menyuplai darah ke
daerah pelvis dan tungkai
Arteri besar yang menyuplai kepala,lengan dan jantung berasal dari arkus aorta
Arteri utama yang menyuplai organ visera berasal dari percabangan aorta
desendens
Aorta dan cabang utamanya (arteri brakiosefalika,carotis comunis,subklavia
dan iliakan komunis) disebut arteri elastika. Arteri ini bercabang menjadi arteri
muskularis dengan dinding yang relative tebal untuk mencegah arteri kolaps
data sendi melipat.
Arteri muskularis bercabang lagi menjadi pembuluh beresistensi,kadang
bersubklasifikasi menjadi arteri kecil yang memiliki banyak lapisan sel otot
polos
Anastomosis
- Ini terdapat dalam banyak sirkulasi dan menyediakan suplai darah alternative
bila satu arteri terblokade. Jika hal ini terjadi maka arteri yang beranstomosis
akan membesar secara bertahap dan menyediakan suatu sirkulasi kolateral
Vena
- Terbagi menjadi venula-venula yang mengandung satu atau dua lapis sel otot
polos dan vena
- Vena eksremitas terutama tungkai mempunyai sepasang jatup semilunaris
yang menjamin agar darah tidak berbalik arah
- Vena-vena kepala,leher, dan lengan akan bersatu membentuk vena cava
superior dan vena-vena tubuh bagian bawah membentuk vena cava inferior
- Satu atau dua vena yang menerima darah dari suatu region tubuh biasanya
terletak disebelah arteri yang menyuplai region tersebut
- Hal itu menyebabkan peningkatan penyimpanan panas karena pada suhu
rendah,darah arteri yang lebih hangat akan membei panasnya ke darah vena
yang lebih dingin daripada ke lingkungan eksternal
- Pulsasi arteri disebabkan oleh denyut jantung yang membantu aliran darah
vena
2. Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal dimulai saat darah dipompa oleh ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis utama yang kemudia langsung bercabang 2 menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang menyuplai ke paru-paru.
Darah vena ini mengalami oksigenasi saat alirannya melalui kapiler
pulmonal.
Selanjutnya kembali kejantung melalui vena pulmonalis ke atrium kiri yang
memompanya ke ventrikel kiri
Kebutuhan metabolic paru tidak dipenuhi oleh sirkulasi pulmonal namun oleh
sirkulasi bronchial yang muncul dari arteri interkostalis. Sebagian besar vena
dari sirkulasi bronchial berakhir dalam atrium kanan namun beberapa
bermuara kedalam vena pulmonalis
3. System limfatik
Tubuh memiliki system sirkulasi parallel untuk pembuluh dan nodus linfatik
System ini berfungsi mengembalikan cairan intertisial ke system
kardiovaskular sekitar 8 liter/hari yang meninggalkan pembuluh penukar
menuju jaringan tubuh
Pembuluh limfatik yang lebih besar melewati nodus limfatik yang berisi
limfosit yang berperan meningkatkan respon imun terhadap mikroba,toksin
bakteri dan material asing lain yang terbawa cairan intertisial ke dalam system
limfatik
LO 1.2. Memahami dan menjelaskan Mikroskopis Anatomi
Kardiovaskular
Kardio
1. Dinding jantung
a. Endokardium
- Merupakan homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh
permukaan jantung
- Permukaannya diliputi endotel yang bersinambung dengan endotel
pembuluh darah yang masuk dan keluar jantung
- Dibawah endotel terdapat lapisan tipis yang mengandung serat kolagen
halus membenyuk lapis subendotel
- Yang paling jauh dari lumen yang menyatu dengan miokadium
dibawahnya disebut lapis subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat
longgar
b. Miokardium
- Lapis tengah yang bersesuaian dengan tunika media yang terdiri atas otot
jantung, bila di dalam atrium serat otot tersusun dalam berkas yang
membentuk jala-jala
- Lembar-lembar otot atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan
interstisialnya (endomisium) kepada bangunan peyangga utama jantung
yang disebut kerangka jantung.
- Penyangga utama jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa tempat
melekat otot jantung dan katupnya
10
c. Epikardium
- Selubung luar berupa suatu membrane serosa
- Permukaan luarnya diliputi selapis sel mesotel dan dibawah mesotel
terdapat lapisan tipis jaringan ikat longgar yang mengandung banyak
elastic
- Suatu lapisan subperikardial terdiri atas ikat longgar mengandung
pembuluh darah, banyak elemen saraf dan lemak,menyatukan epikardium
dan miokardium.
2. Katup jantung
Katup atrioventrikuler (mitral dan trikuspidal) merupakan lipatan
endokardium bertulangkan jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan annulus
fibrosus.
Endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium
daripada yang menghadap ventrikel dan lebih banyak mengandung serat
elastin
Katup semilunaris aorta dan pulmonalis strukturnya sama dengan katup
atrioventrikuler. Setiap katup terdiri atas tiga daun, bagian tengahnya lempeng
fibrosa setiap kutub membentuk penebalan (nodulus arantius pada pinggir
bebasnya)
3. System hantar rangsang
Serat purkinje mempunyai kecepatan hantar rangsanglebih daripada otot
jantung dan berjalan didalam subendokardium, umumnya bergaris tengah
lebih besar dan mengandung banyak sarkolema tetapi jumlah miofibrilnya
lebih sedikir dan terletak di tepian serat
Impuls timbul pada nodus sinoatrial yang terletak pada pertemuan antara vena
cava superior dan atrium kanan
Impuls merambat sampai ke nodus atrioventrikuler yang terletak di dalam
dinding tengah atrium kanan yang terdiri atas serat-serat penghantar yang
membentuk jalinan padat dan diantaranya terisi jaringan ikat
11
Vascular
1. Pembuluh kapiler
Merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan
vena dari system peredaran darah.
Garis tengahnya rata-rata 7-9 mikron dan membentuk jaring-jaring saluran
halus. Tingkat metabolism suatu organ menentukan kepadatan jalinannya,
contoh yang padat adalag paru,hati,ginjal
Dinding kapiler terdiri atas selapis sel endotel gepeng yang dipisahkan dari
jaringan disekitarnya oleh lamina atau membrane basal. Setiap sel endotel
berupa lempeng tipis melengkung dengan inti lonjong
Kapiler dikeliling selubung tipis yang terdiri atas serat kolagen dan elastic
tipis dan disertai sel perivaskular atau perisit
Kapiler terbagi menjadi 3 jenis,yaitu:
a. Kapiler sempurna
- Dijumpai dibanyak jaraingan termasuk otot,paru,susunan saraf pusat
dan kulit
- Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis
ditempat lainnya
- Ciri khasnya adalah didalamnya terdapat filament halus dan banyak
vesikel kecil (vesikel pinositik) sepanajng permukaan sel yang
menghadap lumen maupun membrane basal. Vesikel tersebut
mempunya diameter 50-70 nanometer
- Sel endotel dilekatkan oleh taut-rigi (interdigitated jaunction)
- Pada umumnya dijumpai celah sempit diantara membrane sel yang
berhadaoan yang mengandung semacam bahan kedap electron
b. Kapiler bertingkap
- Dijumpai di dalam mukosa usus,berbagaikelenjear endokrin
- Sitoplasmanya sangat tipis dan ditembusi oleh pori-pori yang
berdiameter 50 nanometer. Pori-pori tersebut dipisahkan satu sama lain
dengan jarak tertentu dan ditutup katup tipis yang lebih tipis dari
membrane sel
- Sel-sel endotel kapiler ini dipisahakan oleh gap junction
c. Kapiler sinusoid
- Terdapat disalam hati dan organ hemopoetik
- Mempunyai garis tengah lumen lebih besar dari normal sekitar 30
nanometer lebih
- Mempunyai dinding yang berkelok-kelok tidak beraturan dan terdiri
atas sel endotel. Bukan merupakan lapisan utuh seperti kapiler
sempurna bahkan terdapat celah yang lebar diantara sel tersebut
- Membrane basal tidak utuh dan dinding sinusoid dipisahkan dari
parenkim organ hanya oleh jala-jala halus serat retikulin
2. Arteri
Pada umumnya dindin arteri terdiri atas 3 bagian,yaitu:
12
Yang paling dalam adalah tunika intima atau interna yang terdiri atas
selapis sel endotel disebelah dalam dan diluarnya dilapisi lapisan
subendotel yang merupakan jaringan ikat fibroelastis halus dan yang yang
paling luar merupakan serat elastic yang disebut membrane elastika
interna
Lapis tengah adalah tunika media yang terdiri atas sel otot polos yang
tersusun melingkar
Lapisan luar,tunika adventitia yang terdiri dari jaringan ikat yang
bersusun memanjang dan berbatasan dengan tunika media
13
3. Vena
Vena mempunya tekanan sepersepuluh dari tekanan arteri dan harus
menampung volume darah lebih besar tetapi dindinya lebih tipis karena
berkurangnya unsure otot dan elastisnya
Vena digolongan menjadi 3,yaitu:
a. Venula
- Mempunyai intima yang terdiri atas endotel dengan selbung serat
kolagen diluarnya
- Terlibat dalam pertukaran metabolit antara darah dan jaringan ikat
- Serat otot melingkar telah membentuk lapisan sempurna setebal 13 lapis diluar endotel
- Tersusun lebih renggang daripada arteriol,dipisahkan oleh berkas
serat kolagen dan elastin
- Tunika adventisia tebal dibandingankan keseluruhan dindingnya
yang tipis dan terdiri atas serat kolagen dan tebaran elastic serta
fibroblast
b. Vena kecil dan sedang
- Mempunyai diameter yang berkisar 1-9 mm
- Tunika intimanya tipis,sel endotel pendek dan berbentuk polygonal
- Tunika medianya tpis dan terdiri dari berkas kecil serat otot polos
yang tersusun melingkar dipidahkan oleh serat kolagen dan jalinan
halus serta elastin
- Tunika adventisianya sangat berkekmbang dan membentuk
sebagaian besar dindingnya. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat
longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun memanjang
dan kadang terdapat sedikit serat otot polos
c. Vena besar
14
Termasuk vena cava inferior dan superior, vena porta dan cabangcabang utamanya
Tunika intimanya berstruktur sama dengan vena yang lebih kecil
tetapi sedikit lebih tebal
Tunika medianya kurang berkembang dan otot polos
pembentuknya sangat berkurang atau tidak ada
Tunika adventisianya paling tebal dari ketiga lapisan lainnya,tepat
diluar tunika media berupa suatu lapis mengandung jaringan ikat
padat fibroelastis dengan serat kolagen kasar,daerah tengah
mengandung banyak serat otot memanjang dan paling luar hanya
terdiri atas jalinan serat kolagen kasar dan serat elastin.
1. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang
vena cava superior
2. Nodus Atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (Berkas Atrioventrikel), suatu jaras sel khusus yang berasal dari
atrioventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri
yang berjalan ke bawah septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke
atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat purkinje, serat terminal halus yang berjalan dari berkas his dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel.
16
17
ssirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi baik.
Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah
tinggi.
Kategori
Normal
Dibawah 80 mmHg
Pre-Hipertensi
120-139 mmHg
80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg
90-99 mmHg
Stadium 2
Hipertensi Mendesak
diatas 180 mmHg
(tanpa disertai gejala kerusakan organ)
Hipertensi maligna
(disertai gejala kerusakan organ)
Bunyi Jantung
Aliran darah melalui jantung berjalan dengan tenang, namun saat katup-katup jantung
menutup dengan tiba-tiba terdengar bunyi detak, serupa dengan yang terdengar bila
tekanan tinggi aliran kran tiba-tiba dimatikan.
Perbedaan bunyi-bunyi jantung ini dapat didengar selama setiap siklus jantung.
1. Bunyi nada rendah (lub) disebabkan oleh penutupan tiba-tiba katup
atrioventrikuler saat ventrikel mulai berkontraksi pada systole awal. Ini adalah
bunyi jantung pertama.
2. Bunyi nada tinggi (dup) dihasilkan oleh menutupnya katup-katup semiulnaris
saat ventrikel relaksasi. Bunyi ini disebut bunyi jantung kedua.
Bunyi-bunyi ini dapat didengar dengan cara menempelkan telinga langsung
pada dinding dada atau dapat digunakan stetoskop. Denyut jantung (kontraksi) dapat
dirasakan dengan tangan yang diletakkan di dada. Denyut jantung ini terjadi diantara
bunyi jantung pertama dan kedua.
Bila katup-katup jantung rusak karena penyakit, bunyi tambahan (murmur)
akan terdengar. Sifat dan waktu murmur penting dalam mendiagnosa penyakit
jantung. Kadang-kadang murmur terjadi pada orang muda yang sehat.
1. Bunyi jantung 1
S1 terjadi akibat penutupan katup mitral dan trikuspidal
Lamanya berkisar 0.14 detik
Intensitasnya ditentukan oleh kekuatan kontraksi ventrikel dan jarak antara
daun katup
Paling jelas terdengar pada puncak jantung
2. Bunyi jantung 2
S2 terjadi akibat penutupan katup aorta dan pulmonal
Lamanya berkisar 0.11 detik dan frekwensinya lebih tinggi dari S1
18
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari
denyutan selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang
spontan di nodus sinus. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol
adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung.
Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.
Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular
filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup
semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak
berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan
di ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan
terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang
masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup
tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan
dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner
terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi
pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic
Volume.
Pembagian system sirkulasi
Secara umum system sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi dua
bagian :
1. System sirkulasi umum (sistemik) : sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri
keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. System sirkulasi paru-paru (pulmonal) : sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
a. System sirkulasi sistemik
System sirkulasi sistemik dimulai ketika darah bersih (darah yang banyak
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru) dipompa keluar oleh jantung
19
melalui ventrikel kiri ke pembuluh darah aorta lalu keseluruh tubuh melalui arteriarteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling kecil yang
dinamakan kapilaria melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian
yang disebut dengan vasomotion sehingga darah didalamnya mengalir secara
terputus-putus atau intermitten. Vasomotion terjadi secara periodic dengan interval 15
detik sampai 3 menit sekali. Darah mengalir secara sangat lambat didalam kapilaria
dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini
memungkinkan terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini
terjadi melalui proses difusi, pinositosis dan transport vesikuler, serta filtrasi dan
reabsorbsi. Ujung kapilaria yang membawa darah bersih dinamakan arteriol
sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah kotor dinamakan venule, terdapat
hubungan Antara arteriol dan venula melalui kapilari bed yang berbentuk seperti
anyaman, ada juga hubungan langsung (by pass) dari arteriol ke venule melalui arteri
vena anastomosis.
b. System sirkulasi pulmoner
sistem sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor (darah yang tidak mengandung
O2 tetapi banyak mengandung CO2 ynag berasal dari vena cava inferior dan vena
cava superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (ventrikel kanan) melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Kecepatan aliran darah didalam arteri pulmonalis
sebesar 18 cm/detik, kecepatan ini lebih lambat dari aliran darah dalam aorta.
Didalam paru kiri dan kanan, darah mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi
pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi serta difusi. Di
kapilaria paru-paru terjadi pertukran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah
bersih. Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui vena pulmonalis memasuki
atrium kiri. Kecepatan aliran darah didalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah
mencapai vena pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah kembali. Seperti halnya
aorta , arteri pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami pulsasi.
Jadi secara ringkas aliran darah dalam sistem sirkulasi darah manusia adalah :
Sistem sirkulasi sistemik : ventrikel kiri aorta arteri arteriol capillary
bed atau A-V anastomose venule vena vena cava (inferior dan superior)
atrium kanan
Sistem sirkulasi pulmoner : ventrikel kanan arteri pulmonalis paru
kapilaria paru vena pulmonalis atrium kiri
LI.3 Mampu memahami dan menjelaskan Hipertensi
LO 3.1. Memahami dan menjelaskan Definisi Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di
mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa
cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
20
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi ini terjadi karena masalah primer lain. Dapat digolongkan menjadi 4
katagori :
a. Hipertensi kardiovaskular
Pengerasan arteri aterosklerosis TPR Tensi
b. Hipertensi renal
Kerusakan ginjal eliminasi garam dan airvolume plasma hipertensi
c. Hipertensi endokrin
Feokromositoma : epi dan NEcurah jantung dan vasokontriksi
Sindrom Conn : aldosteronkadar garam dan air dalam tubuhvolume
plasma
d. Hipertensi neurogenik
Lesi sarafdefect pada baroreseptor atau pusat control kardiovaskuler
kesalahan kontroltekanan darah
LO 3.3. Memahami dan menjelaskan Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori
Sistol (mmHg)
Optimal
< 120
Normal
< 130
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
140-159
Sub grup : perbatasan
140-149
Tingkat 2 (hipertensi sedang)
160-179
Tingkat 3 (hipertensi berat)
180
Hipertensi sistol terisolasi
140
Sub grup : perbatasan
140-149
Diastol (mmHg)
< 80
< 85
90-99
90-94
100-109
110
< 90
< 90
Diastole (mmHg)
<80
80-89
90-99
100
22
Atau
Atau
Dan
90-99
100
< 90
23
Dikenal juga keadaan yang disebut krisis hipertensi. Keadaan ini terbagimenjadi dua
jenis:
1. Hipertensi emergensi, merupakan hipertensi gawat darurat, dimana TD melebihi 180/120
mmHg disertai salah satu ancaman gangguan fungsi organ, seperti otak (perdarahan
otak/stroke, ensefalopati hipertensi), jantung (gagal jantung kiri akut, penyakit jantung
koroner akut), paru (bendungan di paru), dan eklampsia; atau TD dapat lebih rendah dari
180/120 mmHg tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ di atas yang sudah nyata
timbul. Jika TD tidak segera diturunkan dapat mengakibatkan komplikasi yang menetap.
Oleh karena itu harus diturunkan dengan obat intravena (suntikan) yang bekerja cepat
dalam beberapa menit maksimal satu jam. Pasien ini harus dibawa ke intensive care unit
(ICU) untuk dipantau TD-nya dan diberikan obat-obatan parenteral. Target penurunan
mean arterial pressure (MAP) tidak melebihi 25% dalam hitungan menit sampai 1 jam
dan jika stabil, dapat mencapai TD 160/100-110 mmHg dalam waktu 2-6
jam, karena penurunan yang lebih cepat akan menyebabkan iskemia koroner, otak dan
ginjal. Terapi awalyang tepat untuk keadaan tersebut adalah memberikan nifedipinkerja
singkat. Jika tingkat TD tersebut dapat ditoleransi dan pasienstabil, TD normal dapat
dicapai dalam 24-48 jam berikutnya.
2. Hipertensi urgensi: TD sangat tinggi (>180/120 mmHg), tetapi belum ada gejala seperti di
atas. TD tidak harus diturunkan dengan cepat (dalam hitungan menit}, tetapi dapat dalam
hitungan jam
sampai
dengan
hari
dengan
obat
oral.
Gejalanya
berupa sakitkepala hebat/berputar
(vertigo),
mual,
muntah, pusing/melayang,
penglihatan kabur, mimisan, sesak napas, gangguan cemas berat, tetapi tidak ada
kerusakan target organ. Pasien dengan hipertensi urgensi dapat juga diberikan terapi
oral yang bekerja short acting seperti kaptopril, labetalol atau klonidin dengan observasi
yang ketat.
Dikenal beberapa istilah berkaitan hipertensi lain:
1. Hipertensi Maligna
Jenis ini yang paling parah dan cepat berkembang. Hipertensi jenis ini sangat cepat
merusak organ tubuh. Penderita akan merasakan kebas disekujur tubuh, penglihatan kabur
dan sangat kelelahan. Jika tidak di obati dapat menyebabkan kematian.
24
Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tekanan perifer. Berbagai
faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tekanan perifer akan mempengaruhi
tekanan darah seperti asupan garam yang tinggi, faktor genetik, stres, obesitas, faktor
endotel. Selain curah jantung dan tahanan perifer sebenarnya tekanan darah
dipengaruhi juga oleh tebalnya atrium kanan tetapi tidak mempunyai banyak
pengaruh. Curah jantung dipengaruhi oleh volume sekuncup atau stroke volume dan
kecepatan denyut jantung. Terdapat dua jenis kontrol yang memepengaruhi volume
sekuncup yaitu:
1)
Kontrol instrinsik
Kontrol instrinsik bergantung pada hubungan panjang tegangan otot jantung
dan volume yang diisikan ke dalam ventrikel (preload). Penentu utama dari panjang
serat otot jantung adalah tingkat pengisian diastol atau end diastolic volume. Semakin
banyak end diastolic volume yang masuk ke dalam ventrikel, semakin panjang pula
peregangan otot jantung sehingga menghasilkan gaya atau kontraksi yang besar dan
akan menghasilkan volume sekuncup yang besar. Hal ini sesuai dengan hukum FrankStarling pada jantung.
26
2)
Kontrol ekstrinsik
Adalah faktor-faktor yang berasal dari luar jantung yaitu efek saraf simpatis
jantung dan epinefrin. Stimulasi simpatis dan epinefrin akan meningkatkan
kontraktilitas jantung yang berakibat jantung akan lebih memeras lebih banyak darah
sehingga ejeksi lebih sempurna dan meningkatkan volume sekuncup. Peningkatan
kontraktilitas ini disebabkan karena peningkatan influx Ca++ yang dicetuskan oleh
epinefrin dan norepinefrin. Selain peningkatan influx Ca++, pengeluaran Ca++ dari
retikulum sarkoplasma yang akan meningkatkan Ca++ di sitosol akan menyebabkan
pergeseran filamen troponin-tropomiosin bergeser karena troponin berikatan dengan
Ca++ . Setelah filamen tersebut bergeser maka jembatan silang miosin akan berkontak
dengan aktin sehingga akan terjadi kontraksi otot jantung. Stimulasi paraf simpatis ini
kan menggeser kurva Frank-Starling ke arah kiri.
Saraf simpatis juga akan menyebabkn arteriol mengalami vasokonstriksi
sehingga terjadi peningkatan resistensi perifer total yang akan berakibat
meningkatnya tekanan darah. Selain menyebabkan vasokonstriksi arteriol, saraf
simpatis juga akan menyebabkan vena akan mengeluarkan darah lebih besar ke
atrium. Hal ini akan membuat peningkatan end diastolik volume yang akan berakhir
pada peningkatan tekanan darah. Afterload merupakan tahanan yang harus dilawan
oleh jantung untuk bisa mengeluarkan darah ke arteri.
Afterload dipengaruhi oleh resistensi pembuluh darah yang bergantung
panjang pembuluh darah, ukuran lumen pembuluh darah dan viskositas darah.
Resistensi pembuluh darah berbanding lurus dengan viskositas dan panjang pembuluh
darah tetapi berbanding terbalik dengan ukuran atau jari-jari dari lumen pembuluh
darah. Apabila tekanan darah arteri meningkat atau apabila katup semilunar
mengalami stenosis maka ventrikel harus menghasilkan tekanan yang lebih tinggi
daripada tekanan yang terdapat di arteri untuk dapat menyemprotkan darah. Hal ini
menyebabkan jantung akan mengkompensasi dengan hipertrofi serat-serat otot
jantung yang kan memungkinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan
mempertahankan volume sekuncupnya sehingga lama-kelamaan akan terjadi
cardiomegali.
Selain berpengaruh pada volume sekuncup jantung, saraf simpatik juga
memepengaruhi korteks adrenal untuk mengeluarkan kortisol yaitu suatu
vasokonstriktor kuat. Vasokonstriksi pembuluh darah yang ada di ginjal menyebabkan
penurunan darah ke ginjal sehingga ginjal akan mengkompensasi dengan
mengeluarkan renin yang akan dirubah menjadi angiotensin I setelah bertemu dengan
angiotensinogen yang terdapat di dalam pembuluh darah. Angiotensin I akan dirubah
menjadi angiotensin II oleh ACE (Angiotensin Converting Enzym) dan akan
merangsang pengeluaran aldosteron oleh korteks adrenal. Aldosteron akan
menyebabkan retensi Na+ dan air sehingga meningkatkan volume intravaskuler dan
kenaikan tekanan darah. Angiotensin II juga merupakan vasokonstriktor kuat sehingga
akan menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah yang berakibat pada
kenaikan tekanan darah.
Dalam tubuh sebenarnya terdapat sistem yang berfungsi mencegah perubahan
tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi yang berusaha
untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang. Pengendalian
dimulai dari sistem yang bereaksi dengan cepat misalnya reflek kardiovaskuler
melalui sistem saraf, reflek kemoreseptor, respon iskemia, susunan saraf pusat yang
berasal dari atrium dan arteri pulmonalis otot polos. Dari sistem pengendalian yang
bereaksi sangat cepat diikuti oleh sistem pengendalian yang bereaksi kurang cepat,
misalnya perpindahan cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang
27
28
Diagnosis
Hipertensi biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik umum check up, atau
kunjungan ke dokter untuk beberapa keluhan lain - kadang-kadang seseorang
mungkin didiagnosis mengalami stroke atau serangan jantung dan kemudian
ditemukan memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah diukur adalah dengan
menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer, yang memiliki manset karet
yang dibungkus di sekitar lengan atas dan ditiup dengan udara melalui bola karet yang
berulang kali diperas. Ketika tekanan dalam manset mendapat cukup tinggi, itu
memotong aliran darah pada arteri utama dari lengan atas - udara ini kemudian
perlahan-lahan dilepaskan dari manset melalui katup dan sebagai tekanan dalam
manset turun suara darah mengalir deras melalui arteri didengar melalui stetoskop
ditempatkan di atas arteri. Tekanan di mana pertama kali mendengar suara seperti
manset dilepaskan adalah tekanan sistolik dan tekanan di mana suara terakhir adalah
mendengar seperti darah kembali ke alirannya diam, tanpa hambatan - adalah tekanan
diastolik. Otomatis alat ukur elektronik melakukan hal yang sama tetapi lebih akurat,
lebih mudah digunakan, dan dapat digunakan oleh pasien untuk pemantauan tekanan
darah di rumah.
Seorang dokter tidak akan mendiagnosa hipertensi berdasarkan satu membaca
abnormal karena tekanan darah berfluktuasi dan biasanya memakan waktu tiga bacaan
abnormal tinggi berturut-turut, yang diambil pada kesempatan yang berbeda, sebelum
diagnosis hipertensi dapat dibuat. Titik di mana pembacaan tekanan darah tinggi
dianggap abnormal akan tergantung pada usia seseorang - ahli menyarankan bahwa
orang di bawah usia 65 tahun harus memiliki tekanan darah pada sisa tidak lebih dari
130/85 mm Hg - dan mereka lebih dari 65 tahun harus bertujuan untuk pembacaan
tekanan darah tidak lebih dari 140/90 mm Hg. Ketika tekanan darah seseorang
29
dipandang tinggi secara konsisten, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk
memeriksa apakah ada penyakit yang mendasarinya bisa pelakunya dan juga
memeriksa apakah ada tanda-tanda kerusakan pada organ-organ tubuh seperti pulsa
absen di anggota badan, bukti dari penyakit arteri di retina mata, atau jejak
mikroskopis darah dalam urin (tanda penyakit ginjal).
Bahkan jika tekanan darah menjadi normal ditemukan setelah tiga cek itu masih harus
diperiksa secara teratur karena dapat berubah dan hipertensi sebelumnya didiagnosa
dan dikendalikan, semakin sedikit kerusakan akan ada pada, otak jantung, ginjal dan
organ lainnya. Dengan tersedianya pemantauan tekanan darah ambulatori 24 jam dan
alat pengukur tekanan darah di rumah, demi menghindari kekeliruan diagnosis pada
pasien dengan hipertensi white coat (jenis hipertensi yang disebabkan oleh stres saat
bertemu dokter atau berada dalam suasana medis) telah dihasilkan suatu perubahan
protokol.
Mereka yang tidak memiliki riwayat pribadi atau keluarga dari kondisi harus memiliki
memeriksa setiap dua tahun dan selama kunjungan rutin ke dokter - mereka yang
memiliki riwayat pribadi atau keluarga tekanan darah tinggi Stroke, atau serangan
jantung harus diperiksa lebih sering.
Untuk anak-anak, tekanan darah tinggi ditentukan dengan membandingkan tekanan
darah anak dengan distribusi tekanan darah untuk anak-anak yang sama, usia jenis
kelamin dan tinggi.
Sekali diagnosis telah ditegakkan, dokter berusaha mengindentifikasi penyebabnya
berdasarkan faktor risiko dan gejala lainnya, bila ada. Hipertensi sekunder lebih sering
ditemukan pada anak usia prapubertas dan sebagian besar kasus disebabkan
oleh penyakit ginjal. Hipertensi primer atau esensial lebih umum pada orang dewasa
dan memiliki berbagai faktor risiko, di antaranya obesitas dan riwayat hipertensi
dalam keluarga.Pemeriksaan laboratorium juga dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipertensi sekunder, dan untuk menentukan
apakah hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung, mata, dan ginjal.
Pemeriksaan tambahan untuk diabetes dan kadar kolesterol tinggi dilakukan karena
kondisi ini merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan mungkin
memerlukan penanganaan.
Diagnosis banding
o
Hipertensi akut
Hipertensi kronik
30
Hipertensi Pulmonal
Gejala yang dominan adalah tidak toleran terhadap kerja ; kadang-kadang ada nyeri
dada prekordial, pusing, sinkop atau nyeri kepala. Kadang disertai tungkai dingin,
penderita tampak abu-abu disertai curah jantung rendah. Pada gambaran foto rontgen
terdapat pembesaran jantung (seperti nenas) bagian kiri dan kanan.
Hipertensi Sekunder
Terjadinya tekanan darah tinggi akibat penyakit tertentu. Misalnya : disebabkan oleh
penyakit ginjal (glomerulonefritis akut), penyakit endokrin (hipertiroid), tumor,
karsinoid, kelainan neurologis (ensefalitis, keracunan timah), stres akut dan lain-lain.
Koarktasio Aorta
Manifestasi klinis tergantung pada tempat dan luasnya obstruksi dan adanya anomali
jantung yang menyertainya, paling sering katup aorta bikuspidalis. Sebagian besar
keluhan bersifat asimtomatik seperti pusing dan ekstremitas dingin. Keluhan dapat
berupa nyeri kepala yang hebat serta epitaksis yang hilang timbul. Kelainan ini lebih
banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
31
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
2. Merubah pola makan pada penderita diabetes dan kadar kolesterol darahtinggi.
Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram
natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan
kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
3. Olah raga ringan. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya
selama tekanan darahnya terkendali.
4. Berhenti merokok.
Terapi yang diberikan yaitu :
1.
Diuretik thiazide
biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume
cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang
diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
Diuretik sangat efektif pada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- kegemukan
- penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
Misal : Hydrochlorothiazide, Chlorthalidone, Metolazone, Indapamide,
Spironolactone, Amiloride, Triamterene, Furosemide, Bumetanide, Ethacrynic acid
2.
Penghambat adrenergik
merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfabeta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan
32
33
berakibat fatal.
Gagal ginjal akut yang reversibel dapat terjadi pada pasien dengan stenosis
sulit diterangkan.
Efek teratogenik. Terutama terjadi pada pemberian selama trimester 2 dan 3
kehamilan.
Farmakokinetik
Kaptopril.
Diabsorpsi
dengan
baik
pada
pemberian
oral
dengan
bersama
diuretik
hemat
kalium
dapat
menimbulkan
34
Vasodilator
langsung
menyebabkan
melebarnya
pembuluh
darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat antihipertensi lainnya.
7.
35
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
36
Daftar pustaka
Bahrun D, (2002). Hipertensi sistemik.In : Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede, SO,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak.2nd edition.Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, pp 242-290.
Cambridge Communication Limited, 1998. anatomi fisiologi system pernapasan dan
kardiovaskular (modul 4). Jakarta :EGC
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu_Penyakit_Dalam/Interna/HIPERTENSI
%20BY.%20DR.%20RUDY%20UTANTIO,%20Sp.pdf
News Medical, 2013, Hipertensi Diagnosis,
http://www.newsmedical.net/health/Hypertension-Diagnosis-(Indonesian).aspx diakses pada
3 Desember 2013
Deherba, Tipe-tipe Hipertensi, http://www.deherba.com/tipe-tipe-hipertensi.html
Diakses pada 6 desember 2013
Ganong W,F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.22. Jakarta : EGC
Gunawan Lany, 2001. Hipertensi. Yogyakarta : Kanisius
http://artners.blogspot.com/2011/11/bunyi-jantung.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14618/1/08E01513.pdf
Seputar Dunia Kesehatan, 2008, Darah Tinggi,
http://ababar.blogspot.com/2008/12/hipertensi.html diakses pada 5 Desember 2013
Sherwood L. (2009). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sel. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, hal 333-339
Sulistia GG, dkk (2012). Farmakologi dan Terapi. Ed.5. 2007. Jakarta: FKUI, hal 341-360
37