Oleh:
KELOMPOK 5
Luh Gede Manik Radzena Martha
(1314521025)
Ilmy Amalia
(1314521026)
(1314521028)
(1314521029)
(1314521032)
I.
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup. (UU No. 16 th 2006 ttg Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
30/PERMEN-KP/2014 tentang Mekanisme Kerja dan Metode Penyuluhan Perikanan)
Konsep-konsep penting terkait dengan penyuluhan adalah proses pendidikan
(dengan sistem pendidikan nonformal dan pendidikan orang dewasa), proses perubahan
(menuju perilaku yang lebih baik, sesuai yang diinginkan), dan proses pemberdayaan
(memiliki pengetahuan dan kemampuan baru).
II.
(1)
dan/atau
antara
peneliti/perekayasa/profesional/aparat
penyuluh
perikanan
pemerintah
untuk
dengan
meningkatkan
f. temu teknologi, pertemuan antar pelaku utama dan pelaku usaha dengan ahli
teknologi
untuk
mendiskusikan
dan
menerapkannya
pada
kegiatan
pembangunan perikanan;
g. mimbar sarasehan, kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara
gabungan kelompok pelaku utama dan usaha perikanan atau asosiasi kelompok
perikanan
dengan
pihak
pemerintah
yang
diselenggarakan
secara
antara
penyuluh
bersama
secara maksimal;
l. lokakarya, suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan
masalah tertentu dan mencari solusinya; dan
m. temu profesi, pertemuan antar penyuluh perikanan yang ditujukan untuk
peningkatan profesionalisme dan kepemimpinan penyuluh perikanan dalam
(3)
manajemen penyuluhan.
Metode penyuluhan perikanan untuk mengembangkan kepemimpinan dan
partisipatif pelaku utama dan pelaku usaha perikanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, dilakukan melalui:
a. rembug desa, pertemuan anggota dan/atau pengurus organisasi pelaku utama dan
pelaku usaha tingkat desa untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan dalam
pelaksanaan program dan rencana kerja serta pemecahan masalah yang dihadapi
untuk kemudian dilaksanakan oleh mereka sendiri beserta kelompoknya;
b. rembug kecamatan, pertemuan anggota dan/atau pengurus organisasi pelaku
utama dan pelaku usaha tingkat kecamatan untuk mendiskusikan dan mencari
kesepakatan dalam pelaksanaan program dan rencana kerja serta pemecahan
masalah yang dihadapi untuk kemudian dilaksanakan oleh mereka sendiri
beserta kelompoknya;
c. rembug kabupaten/kota, pertemuan anggota dan/atau pengurus organisasi pelaku
utama dan pelaku usaha tingkat kabupaten/kota untuk mendiskusikan dan
mencari kesepakatan dalam pelaksanaan program dan rencana kerja, dan
menilai/mengevaluasi pelaksanaan program dan rencana kerja periode yang lalu,
serta menyusun kepengurusan tingkat kabupaten/kota;
d. rembug provinsi, pertemuan anggota dan/atau pengurus organisasi pelaku utama
dan pelaku usaha tingkat provinsi untuk mendiskusikan dan mencari
kesepakatan
dalam
pelaksanaan
program
dan
rencana
kerja,
dan
dan menguatkan
di lahan usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan oleh
(6)
(1)
dengan cara:
sosialisasi;
kampanye;
pemasangan poster/spanduk;
siaran radio;
siaran televisi; dan
temu wicara.
Pasal 23
(1)
dengan cara:
tatap muka;
lewat telepon;
jingle/Iklan layanan masyarakat; dan
siaran radio.
Media cetak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, disampaikan dalam
f.
g.
h.
i.
(1)
(5)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
melalui:
pemasangan poster;
penyebaran brosur/leaflet/booklet/folder/majalah;
siaran radio;
tayangan televisi;
pemutaran slide;
pemutaran film;
pertunjukan seni budaya masyarakat.