Anda di halaman 1dari 28

Eritroderma

Disusun oleh:
Muhammad Najib
Abdullah
Pembimbing:
dr. Andri Catur Jatmiko,
SpKK

Kepaniteraan Ilmu Penyakit


Kulit dan Kelamin
RSUD JOMBANG

DEFINISI ERITRODERMA
Kelainan kulit yang ditandai dengan adanya

eritema universalis (90-100%)


Biasanya disertai skuama tidak mutlak harus

ada
Bila eritemanya antara 50-90% dinamakan pre-

eritroderma.

EPIDEMIOLOGI
Insidens eritroderma sangat bervariasi.
Sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1,

dengan onset usia rata-rata > 40 tahun


Insiden eritroderma makin bertambah seiring

dengan meningkatnya insiden psoriasis

ETIOLOGI

GOLONGAN I

Eritroderma akibat alergi obat biasanya secara


sistemik
Onset timbulnya penyakit bervariasi segera

hingga 2 minggu
Bila ada obat lebih daripada satu:
tersangka penyebabnya obat yang paling sering
menyebabkan alergi
Gambaran klinis:
Eritema universal
Akut: tidak terdapat skuama
Stadium penyembuhan: timbul skuama.

GOLONGAN II

Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit

Psoriasis Eritroderma
Menahun dan residif
Kelainan kulit berupa:
skuama berlapis-lapis dan kasar di atas kulit yang

eritematosa dan sirkumskrip.


umumnya eritema yang tidak merata.
Pada tempat predileksi psoriasis kelainan lebih
eritematosa dan agak meninggi daripada sekitarnya,
skuama >> tebal.

Penyakit Leiner
Sinonim: Eritroderma Deskuamativum
Etiologi:
belum diketahui pasti
Umumnya disebabkan oleh dermatitis seboroik

yang meluas karena pada pasien hampir selalu


terdapat kelainan yang khas untuk dermatitis
seboroik.
Usia penderita: antara 4 s/d 20 minggu.
Keadaan umum: baik, biasanya tanpa keluhan.
Kelainan kulit: eritema universal disertai skuama

yang kasar.

Penyakit Leiner

GOLONGAN III

Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk


keganasan
Termasuk di dalam golongan ini Sindrom

Sezary

Sindrom Sezary
Penyakit ini termasuk limfoma, ada yang

berpendapat merupakan stadium dini


mikosis fungoides.
Penyebab:
1. Belum diketahui
2. Diduga berhubungan dengan infeksi
virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam
CTCL (Cutaneus T-Cell Lymphoma).
Yang diserang: orang dewasa (mulainya
penyakit pada pria rata-rata umur 64
tahun, pada wanita 53 tahun)

Ditandai dengan:
eritema berwarna merah

membara yang universal


disertai skuama dan rasa
sangat gatal
infiltrat pada kulit
edema
Pada sepertiga s/d setengah pasien didapati:
splenomegali, limfadenopati superficial, alopesia,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris dan
plantaris, kuku-kuku yang distrofik.

Pemeriksaan laboratorium:
sebagian besar kasus menunjukkan leukositosis (rata-rata

20.000/mm)
terdapat limfosit atipik disebut sel Sezary. Sel ini
besarnya 10-20 mikro, mempunyai sifat yang khas
diantaranya intinya homogen, lobular, dan tak teratur.
terdapat dalam darah, KGB, dan kulit.
Biopsi pada kulit terdapat infiltrat pada dermis bagian
atas dan terdapatnya sel Sezary.
Disebut sindrom Sezary jika jumlah sel Sezary yang beredar
1000/mm3 atau >10% sel-sel yang beredar.
Bila jumlah sel tersebut <1000/mm3 dinamai Sindrom PreSezary.

PATOFISIOLOGI
Masih belum jelas
Kemungkinan berbagai sitokin berperan

DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan histopatologi

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Atopik
Psoriasis
Dermatitis Seboroik

PENGOBATAN
GOLONGAN I
Obat tersangka sebagai kausanya segera dihentikan.
Kortikosteroid: Prednison 4x10 mg (Tap Off)

Penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam beberapa haribeberapa minggu.

GOLONGAN II
Kortikosteroid:
Dosis mula: Prednisone 4x10 mg 4x15 mg sehari
Penyakit Leiner: Prednison 3x1-2 mg sehari.
Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan pada psoriasis

obat tersebut harus dihentikan.


Eritroderma karena psoriasis Etretinat 1mg/kgBB
Lama penyembuhan golongan II bervariasi beberapa minggu

s/d beberapa bulan tidak secepat golongan I


Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (>1
bulan) lebih baik digunakan metilprednisolon daripada
prednison dengan dosis ekuivalen efeknya lebih sedikit

GOLONGAN III
Sindrom Sezary:

Kortikosteroid:
Prednisone 30 mg/hari, atau
Metilprednisolon dengan dosis ekuivalen (24

mg/hari)
Sitostatik: biasanya digunakan klorambusil
dengan dosis 2-6 mg sehari

Eritroderma kronis: ditambah diet tinggi

protein
Emolien: untuk mengurangi radiasi akibat

vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan


salep lanolin 10% atau krim urea 10%

PROGNOSIS
Golongan I

Baik, penyembuhan cepat


Etiologi tidak diketahui
Pengobatan kortikosteroid hanya mengurangi
gejala pasien bisa jadi ketergantungan
kortikosteroid
Sindrom Sezary
Buruk. Pasien meninggal biasanya disebabkan
infeksi atau penyakit berkembang jadi mikosis
fungoides

JENIS OBAT YANG DIGUNAKAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Diare Akut
    Diare Akut
    Dokumen48 halaman
    Diare Akut
    Mohammad Najib Abd
    Belum ada peringkat
  • Referat DHF
    Referat DHF
    Dokumen51 halaman
    Referat DHF
    Fahreza Caesario
    100% (2)
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen40 halaman
    Kulit
    Mohammad Najib Abd
    Belum ada peringkat
  • Algoritme DX Mata
    Algoritme DX Mata
    Dokumen1 halaman
    Algoritme DX Mata
    Mohammad Najib Abd
    Belum ada peringkat
  • Eritoderma
    Eritoderma
    Dokumen8 halaman
    Eritoderma
    Mohammad Najib Abd
    Belum ada peringkat
  • Pityriasis Rosea
    Pityriasis Rosea
    Dokumen21 halaman
    Pityriasis Rosea
    Mohammad Najib Abd
    Belum ada peringkat