Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam proses pemindahan minyak mentah dari tangki kapal ke tangki di

dermaga, terdapat sisa-sisa minyak mentah yang menempel pada tangki kapal. Hal
tersebut menimbulkan kerugian pada pengguna jasa pengangkutan minyak mentah,
karena volume minyak mentah tidak sesuai dengan volume minyak mentah yang
diangkut. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kerugian digunakan metode COW
(Crude Oil Washing).
1.2

1.3

Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu;
1. pengertian COW,
2. kegunaan COW,
3. alat-alat yang dipakai saat COW,
4. cara kerja COW,
5. keuntungan COW.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini agar pembaca memahami metode COW, dan memahami

kegunaan COW.

BAB II
CRUDE OIL WASHING
2.1. Pengertian
Crude Oil Washing (COW) adalah sebuah metode dimana tangki minyak pada
kapal tanker dibersihkan setelah tangki dikosongkan. Pembersihan sisa minyak mentah

yang menempel pada dinding tangki tidak menggunakan air, melainkan menggunakan
minyak metah yang terdapat pada tangki itu sendiri. Pembersihan dengan minyak
mentah ini lebih efektif dibandingkan pembersihan menggunakan air (biasanya air juga
digunakan namun dalam kadar yang sedikit). Metode ini sangat membantu dalam
megurangi pencemaran laut yang diakibatkan oleh operasional pemebersihan minyak itu
sendiri.
Air tidak digunakan dalam pembersihan tangki karena Air dapat mempercepat
korosi pada struktur tangki, selain itu air juga tidak dapat bercampur dengan minyak.
Pencucican air pada tangki juga dapat menimbulkan polusi yang dapat merugikan,
karena masih menyisakan kotoran yang tertinggal saat pencucian.
2.2. Tujuan COW
Tujuan COW adalah membersihkan sisa-sisa minyak didalam tangki yang sudah
disedot. Lalu juga untuk mengurangi polusi yang diakibatkan oleh pencucian dengan
air.
2.3. Alat dan Bahan yang Digunakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pompa
Nozzle
Analisator
Gas inert
Valve
Pipa

Gambar 1.1 Pompa

Gambar 1.2 Nozzle


2

Gambar 1.3 Analisator

Gambar 1.4 Gas Inert

Gambar 1.5 Valve dan Pipa


Pompa pada COW digunakan untuk memompa minyak mentah yang disalurkan
ke nozzle. Setelah itu, nozzle akan menyemburkan minyak tersebut dengan kompresi
yang tinggi untuk melunturkan sisa-sisa minyak mentah yang menempel pada tangki.
Analisator oksigen digunakan secara berkala, mulai dari sebelum, sedang,
maupun sesudah proses COW. Alat ini digunakan untuk mengetahui kadar oksigen di
dalam tangki.
Gas inert digunakan dalam COW sebagai gas yang menurunkan kadar oksigen di
dalam tangki untuk alasan keselamatan.
Valve atau dapat disebut kran berfungsi sebagai pengatur masuknya atau
keluarnya fluida.
Pipa berfungsi sebagai penyalur dari pompa ke valve atau dari valve ke nozzle
dan lain-lain.
2.4. Tipe COW
COW secara umum dibagi menjadi tiga tipe yaitu Top wash and bottom wash,
dan full wash. Top washing dilakukan pada sudut antara 120 0 sampai 450, minyak yang

sudah di keluarkan digunakan sebagai oil washing. Pada top washing minyak yang
disemprotkan bergesekan dengan minyak yang menempel pada tangki, sengingga dapat
menimbulkan listrik statis, maka dalam top washing harus dilakukan pada sudut yang
sedemikan hingga agar tidak timbul perciikan listrik yang dapat menyebabkan
kebakaran. Berikutnya, bottom washing yang dilakukan pada sudut cuci 45 ke 0,
bottom washing dilakukan ketika tangki sudah kering. Bottom washing harus berakhir
pada sudut 00 pada saat proses ini berakhir. Lalu yang ketiga ada full wash dimana
sudut cuci 120 sampai 0 dalam satu kali putaran dari atas kebawah. Sama seperti
bottom washing, full washing dilakukan pada saat keadaan tangki sudah kering.

Gambar 2.1 Bottom Washing

Gambar 2.2 Top Washing

2.5. Cara Kerja


Adapun cara kerja dari COW adalah pertama nozzle di dalam tangki yang
muatannya sudah disedot dipersiapkan. Kemudian cleaning media (minyak mentah dari
muatan itu sendiri) yang sudah dipilah, disemprotkan oleh pompa yang dialirkan dari
dermaga. Gas inert dimasukkan kedalam tangki melalui nozzle untuk menjaga kadar
oksigen tetap rendah dan meminimalisir resiko terjadinya ledakan.
Hasil penyedotan minyak pertama dimasukkan ke dalam modul, yang berikutnya
akan dipilah menjadi cleaning media, minyak yang sudah bersih, dan endapan.
Cleaning media berikutnya akan disalurkan ke dalam tangki yang akan digunakan untuk
proses penyemprotan. Lalu, endapan dan minyak yang sudah bersih akan dipisahkan
pada modul berikutnya. Kemudian, minyak bersih dikeluarkan, sementara endapan
solid dibuang. Lalu endapan liquid masuk modul berikutnya untuk diskim (pemisahan
minyak dari permukaan air). Dan air hasil skimming akan disemprotkan ke tangki
sebagai tahap pembersihan terakhir.

2.6. Prosedur
Agar COW(crude oil washing ) berjalan secara baik maka setiap kapal harus
memiliki metode COW yang benar dan efisien, dan harus dilakukan oleh personil yang
ahli dan terampil dalam melakukannya. Adapun prosedur dari COW ini dapat dibagi
menjadi 3, yaitu :
1. Sebelum Memulai Operasi COW
Pertama pastikan gas inert sudah ada untuk menjaga kadar oksigen tetap
rendah untuk mencegah ledakan dari uap minyak. Lalu, alat penganalisa oksigen
dicek dan dikalibrasi untuk berfungsi secara layak. Kemudian tekanan gas inert,
kebocoran pada pipa dan seluruh peralatan untuk berfungsi dengan baik harus
juga dicek. Kemudian mengecek dan menyiapkan katup pipa di dermaga untuk
bekerja dibawah sistem COW. Langkah selanjutnya, yaitu mengosongkan
minyak dari tangki, dan COW digunakan untuk membersihkan minyak yang
tersisa.
2. Ketika Operasi Berjalan
Indikator gas inert, tekanan gas tangki, dan oksigen harus dicek secara
berkala. Pembersihan sisa-sisa minyak harus berurutan dengan urutan tangki
yang sudah direncanakan. Semua katup harus dicek secara terus menerus untuk
antisipasi kebocoran. Parameter dan kondisi semua mesin yang terlibat dalam
operasional COW ini dan tekanan gas harus selalu diperiksa. Trim kapal diatur
agar mempermudah pencucian tangki bagian bawah. Hentikan Operasional
COW segera jika terjadi masalah seperti adanya kesalahan pada sistem,
peningkatan kadar oksigen, penurunan tekanan pada tangki.
3. Ketika Operasi Selesai
Ketika operasi selesai hal harus dilakukan adalah menguras semua tangki
dari sisa-sisa minyak hasil COW. Lalu, menutup semua katup yang telah
digunakan ketika operasional COW berlangsung. Kemudian, matikan semua
mesin yang terlibat dalam operasi COW tersebut. Dan yang terakhir keringkan
semua pompa tangki ketika operasional COW selesai
2.7. Keuntungan dan Kerugian Dalam Penggunaan COW

2.7.1. Keuntungan
1. Terjadi pengurangan signifikan polusi pada tangki setelah minyak
dikuras dan mengurangi dampak tercampurnya air dengan minyak pada saat
pengisian ballast
2. Mengurangi penggunaan biaya dan waktu dalam pencucian tangki
3. Mengurangi waktu pembersihan tangki dilaut
4. Mengurangi air laut yang masuk dalam Kilang minyak
5. Korosi pada tangki(yang biasanya di sebabkan oleh pencucian dengan air)
Berkurang
2.7.2. Kerugian
1.
2.
3.
4.
5.

Menambah beban kerja selama pengeluaran minyak


Memerlukan waktu yang lama saat pengeluaran minyak
Mengeluarkan biaya yang ekstra untuk personil dan peralatan COW itu sendiri
Faktor keselamatan rendah
Perawatan alat-alat yang mahal

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah:
Crude Oil Washing (COW) adalah sebuah metode dimana tangki minyak
pada kapal tanker dibersihkan setelah tangki dikosongkan. Pembersihan sisa
minyak mentah yang menempel pada dinding tangki tidak menggunakan air,
melainkan menggunakan minyak metah yang terdapat pada tangki itu
sendiri. Adapun tujuan COW adalah membersihkan sisa-sisa minyak
didalam tangki yang sudah disedot. Lalu juga untuk mengurangi polusi yang
diakibatkan oleh pencucian dengan air.

REFERENSI

Kurniawati, Hesty Anita. 2015, Ship Outfiting, Surabaya:ITS.


Crude Oil Washing. 24 September 2015.
https://en.wikipedia.org/wiki/Crude_oil_washing
Understanding Crude Oil Washing Operation on Oil Tanker Ships. 24 September
2015. http://www.marineinsight.com/marine/marine-news/headline/understandingcrude-oil-washing-operation-on-oil-tanker-ships/

Anda mungkin juga menyukai