Anda di halaman 1dari 14

PNEUMATIC SYSTEM

KELOMPOK I
Reza Amsal Ginting
14050074
Iin Norhasanah
14050084
Nanda Triaini.S
14050087
Farid Hakim Lisapally
14050089
Deddy Setiawan
14050103
Lalu Dwiki Anggara.P
14050113
Yosi Ratna Sari
14050119

SISTEM PNEUMATIK
Pneumatik berasal dari bahasa
Yunani
yang berarti udara atau
angin.
Semua sistem yang menggunakan
tenaga yang disimpan dalam bentuk
udara yang dimampatkan untuk
menghasilkan suatu kerja disebut
dengan sistem Pneumatik. Dalam
penerapannya, sistem pneumatic
banyak digunakan sebagai sistem
automasi.

Prinsip kerja sistem pneumatic

Secara umum, prinsip kerja pneumatic


system sama dengan prinsip kerja
hydraulic system. Sumber udara
bertekanan dapat diambil dari
compressor, kemudian udara diatur oleh
pressure regulator agar tekanan sesuai
dengan yang dibutuhkan. Udara
bertekanan dari compressor masih
mengandung molekul-molekul air, untuk
itu udara harus dipisahkan dari air
dengan menggunakan water separator.

Kemudian udara diarahkan menuju check


valve agar tidak terjadinya arus balik.
Kemudian udara disaring oleh filter agar
terbebas dari FOD. Setelah itu udara
diarahkan pressure relief valve untuk
membuang tekanan yang berlebih yang
masuk ke system. Kemudian udara akan
menuju ke selector valve untuk memilih
keadaan open/close, yang selanjutnya
udara akan menuju actuator, dan actuator
tersebut akan menggerakkan Flight
Control surface, flap, dan device lainnya
sesuai kebutuhan.

Penerapan sistem pneumatic pada pesawat terbang

Di pesawat udara banyak penerapan


system yang membutuhkan tekanan
udara dan pemanasan terutama di
pesawat jet yang terbang tinggi di
atmosfer yang bertekanan lebih
rendah daripada tekanan udara di
permukaan bumi/daratan.
Tenaga dari tekanan udara ini
disebut sistem pneumatic.Dalam
sebuah pesawat terbang system
pneumatic dibutuhkan antara lain

Tanki air
Tanki system hidrolik
Menggerakkan starter
Pengatur udara (A/C) dan tekanan
kabin
Menggerakkan thrust reverser
System anti ice
Ventilasi
System rem dan lain-lain

Sistem Pneumatik Pada Pesawat Boeing 737-500

Sistem Pneumatic disuplai oleh engine, APU atau ground


source. Manifold umunya dapat di-split dengan isolation
valve. Dengan isolation valve switch pada posisi AUTO.
Isolation valve hanya membuka jika engine air bleed atau
pack switch pada posisi off.
Cara kerja :
Bleed air dari compressor 5th stage dan 9th stage yang
bertemperatur tinggi mengalir ke Precooler, dimana bleed
air dari 9th stage mengalir ke precooler melalui High Stage
Valve, dan sebagian untuk pressurization pada water tank.
Sebagian bleed air dari 5th stage ke Nose Cowling TAT
Valve. Kemudian terdapat overpressure switch 150 PSi
yang diaktifkan apabila tekanan dari engine bleed air
melebihi batas maksimumnya. Sehingga dengan Press.
Reg. And Shut-off valve (EBV) dan EBV Reg. 45 PSi, tekanan
dari engine bleed air yang berlebih dikurangi melalui Relief
Valve 150 PSi. Indikasi overpressure dari engine bleed air
ini ditunjukkan melalui Bleed Trip Off Light..

Selain itu ada juga bleed air dari fan engine


yang masuk ke precooler, dimana sebelumnya
bleed air melalui Precooler Control Valve yang
dikontrol oleh Precooler Control Valve Sensor,
yang diaktifkan ketika bleed air dari fan engine
akan dialirkan ke precooler. Yang dimana semua
bleed air yang berasal dari engine (engine bleed
air) menjadi satu dalam precooler.
Kemudian bleed air dari precooler ada yang
digunakan untuk start engine system dan ada
juga yang langsung ke overboard. Kemudian
terdapat overheat switch 255C, yang
digunakan apabila temperatur bleed air dari
engine overtemperature. Indikasi
overtemperature ini ditunjukkan melalui Bleed
Trip Off Light pada control panel.

Bila Wing Anti Ice selected ON, maka Wing


TAI Valve terbuka sehingga bleed air
digunakan untuk anti icing. Overheat
switch 125C diaktifkan jika bleed air
overtemperature. Sehingga akan
mengirimkan sinyal dan Wing TAI valve
menutup.
Kemudian dengan membukanya Left
Turbofan Control valve maka bleed air
menyuplai TAT probe. Dan dengan
membuka Pack Flow Control dan Shutoff
valve bleed air digunakan untuk air
conditioning/ flight deck.
Pneumatic Pressure Transm digunakan
untuk memberikan indikasi mengenai

Pneumatic system juga disuplay oleh APU. Udara


dari APU masuk ke sistem pneumatik dengan
membuka APU bleed air valve. Apabila tekanan
dari APU berlebihan maka akan di kurangi oleh
Relief valve.
Kemudian bleed air dari APU tadi bersama bleed
air dalam sistem digunakan untuk Hydraulic
pressurization dan Water tank pressurization.
Jika Ground Pneumatic Connection di hubungkan
pada sistem maka suplay dari ground pneumatic
tersebut dapat digunakan untuk hydraulic tank
pressurization, Right manifold, dan ke pneumatic
system jika bleed air Isolation valve pada posisi
AUTO, yang mana isolation valve hanya membuka
jika engine air bleed atau pack switch pada posisi
off.

Pengoperasian panel pada kondisi normal :

Engine air bleed pada posisi ON, sehingga sekaligus


menyuplai udara untuk wing anti ice.
R/L Pack pada posisi AUTO.
Isolation valve pada posisi auto.
Recirc fan pada posisi auto.
APU pada posisi off.
Manifold pada sistem pneumatik dapat dialihkan
antara bagian kanan dan kiri melalui isolation
valve.
Overheat Test digunakan untuk memeriksa wingbody overheat circuit, dimana wing-body overheat
lights akan menyala setelah Overheat Test ditekan
selama 5 detik

Kondisi non-normal :
Bleed Trip Off menyala, artinya tekanan dan
temperatur bleed air melebihi batasnya.
Bleed Air Engine selected OFF. Kemudian gunakan
Trip Reset setelah pendinginan sebentar. Jika
Bleed Trip Off tidak menyala lagi, sistem sudah
normal. Dan Bleed Air Engine pada posisi ON.
Jika Bleed Trip Off masih menyala, berarti sistem
masih dalam kondisi overpressure, Bleed Air
Engine selected OFF.
Wing Body Overheat menyala, artinya terjadi
kebocoran di bleed air duct.
Wing Anti-Ice selected OFF. Apabila wing Body
Overheat sudah tidak menyala lagi, maka Wing
Anti-Ice dapat diaktifkan kembali.

Anda mungkin juga menyukai