Anda di halaman 1dari 18

Sindroma Koroner Akut

Definisi

Sindroma koroner akut merupakan


manifestasi akut yang merupakan
keadaan kegawatdaruratan disebabkan
oleh tidak adekuatnya pasokan darah
akibat sumbatan akut arteri koroner.

Faktor Resiko

Faktor resiko yang tidak dapat diubah


Usia
Jenis kelamin laki-laki
Riwayat keluarga
Etnis

Faktor resiko yang dapat diubah


Merokok
Hipertensi
Dislipidemia
Diabetes melitus
Obesitas dan sindrom metabolik
Stres
Diet lemak tinggi kalori
Inaktifitas fisik

Faktor Resiko Baru


Inflamasi
Fibrinogen
Homosistein
Stres oksidatif

Spectrum ACS
Acute coronary syndrome
No ST elevation
No enzyme
Rise

ST elevation

enzyme
rise

UAP
NQ- MI
NSTEMI

Qw MI

Terapi ACS
Emergency ward.
1. Oxygen 2 3 l /m
2. IV line
3. Nitrate 5 mg sublingual.
4. Killing pain : Morphin 2,5 5 mg
(Dilute, IV, if HR > 90 x / m. Pethidine
25 50 mg (Dilute, IV, if HR < 90 x /m).

Management ACS
Emergency ward.
5. Clopidogrel (75 mg/tab) : 600 mg (onset 2
hours) ; 300 mg (onset 4 hours), 75 mg/d
Aspirin : 300 mg (enteric coated- chewed)
80 , 100 , 0r 160 mg /d
Anticoagulant :
-UFH (unfractionated heparin) : bolus 5000
units, maintenance 750 1000 U/h
Controle :aPTT 2 3 normal.

Management ACS
Emergency ward.
5. - LMWH.
=Enoxaparine or dalteparine ( Porcine)
100 U/ kg, twice daily or 60 mg / 12 h)
=Fondafarinux (synthetic) 2,5 mg /d
-> care in ICCU / ICU ward.

Management ACS
ICCU / ICU ward.
5. Nitrate intravenous
ISDN (isosorbide dinitrate ) 1-2 mg /h

(syringe pump 10 mg or 1amp/50 cc)


Nitroglycrine : 10 200 micro U/ m
(Nitrocine 10 mg / 50 cc-syringe pump)

Management ACS
ICCU / ICU ward.
5. Statin (all statin).
If necessary ( heart failure diuretic).
Anterior wall infarct ( beta blocker ,
ACE inhibitor).
Thrombolytic ( if STEMI anterior wall ,
onset symptom< 12 hours)

Anestesi pada Penyakit


Jantung

Pre Operative Evaluation

Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan penunjang

Anamnesa dan Pemeriksaan fisik


Agar lebih sistematik ditujukan pd 6
B B1
SISTEM PERNAFASAN

B2

KARDIOVASKULAR

B3

SSP

B4

SISTEM UROGENITAL

B5

SISTEM DIGESTIF

B6

MUSKULOSKELETAL

12

Menurut ASA
ASA I : Bila tdk didptkan kel.organik
maupun
sistemik selain yg
akan di operasi.
ASA II : Bila didptkan kel. Sistemik ringan
&
sedang
ASA III : Kelainan sistemik berat tapi
belum
mengancam jiwa
ASA IV : Kelainan sistemik berat yg
mengancam
jiwa
ASA V : Moribound Syndroma IWR
ASA VI : pada keadaan transplantasi

Premedikasi

Sasaran premedikasi pada pasien dengan sindroma koroner


akut berupa menghilangkan rasa takut, cemas dan rasa sakit
pre operasi.
Mencegah aktivasi simpatis sehingga keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen jantung terjaga.
Benzodiazepin,dengan atau tanpa kombinasi dengan opioid.
Morfin, 0,1-0,15 mg/kg & skopolamin, 0,2-0,4 mg,
intramuskular.
O2 via kanul nasal membantu mencegah hipoksemia.
Profilaksis dengan blocker, menunjukan pengurangan
insidensi episode iskemia intraoperasi dan postoperasi.
Nitrat intravena atau transdermal untuk pencegahan serangan
pada pasien dengan CAD pada periode perioperasi.
Pemilihan anestesi pada pasien dengan penyakit jantung
biasanya dengan regional anestesi yaitu spinal anestesi karena
dapat menurunkan kebutuhan kebutuhan O 2 miokardial.

Obat-obatan Induksi

Barbiturat, etomidat, benzodiazepine,


opioid dan kombinasi.
Ketamin adalah kontraindikasi relatif jika
digunakan secara tunggal karena
memiliki efek simpatomimetik indirek.
(kec, kombinasi dengan benzodiazepin
atau propofol).

Obat Pemeliharaan

Teknik opioid-volatil memiliki efek


menguntungkan pada keseimbangan
oksigen miokardium.
Isofluran mendilatasi arteri
intramiokardium lebih dari pembuluh
epikardium.

Muscle Relaxant

Rokuronium, vekuronium,
pipekuronium, dan doksakurium karena
memiliki efek sirkulasi yang minimal.
Atrakurium pada dosis kurang dari 0,4
mg/kg dan mivakurium, pada dosis
hingga 0,15 mg/kg.

Management Post Operative

O2 hingga oksigenasi adekuat.


Hipotermi harus diatasi dengan
penggunaan penghangat.
Nyeri postoperative harus dikontrol
dengan analgetik atau teknik anestesi
regional.
Pada pasien dengan gagal jantung
kongestif dapat diberikan furosemid
20-40 mg intravena,atau dengan terapi
vasodilator intravena (biasanya

Anda mungkin juga menyukai