Anda di halaman 1dari 26

Tutorial

SIROSIS HEPATIS

Lana Novira Ys.


030.10.156
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Kota Bekasi
Periode 22 September 6 Desember 2014

Anatomi Hepar

Anatomi Hepar

Definisi
Tahap

akhir proses difus fibrosis


hati progresif. Fibrosis dapat
bersifat reversibel jika diterapi
dengan adekuat.
Ditandai oleh distorsi arsitektur
hati dan pembentukan nodul
regeneratif
Merupakan dampak tersering
dari perjalanan klinis yang
panjang dari semua penyakit hati

Epidemiologi
Penyebab

kematian terbesar ketiga


pada penderita yang berusia 45-46
tahun (setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker)
: = 1.6:1
Usia 30-59 th >>> ; puncak: 40-49
Data prevalensi penderita di Indonesia secara
keseluruhan belum ada
SH akibat hepatitis B : 21.2-46.9%
SH akibat hepatitis C: 38.7-73.9%

Etiologi

Patogenesis

Patogenesis

Klasifikasi
Secara

klinis dan fungsional dibagi


menjadi

kompensata
Gejala klinis belum jelas

dekompensata
Disertai dengan tanda-tanda
kegagalan hepatoselular dan
hipertensi portal

Klasifikasi
Secara

patologianatomi dibagi
menjadi

Mikronodul
ar

Makronodu
lar

<2mm, difus,
disebabkan
oleh bahan
kimia seperti
alkohol

>2mm,
ireguler,
disebabkan
oleh virus

Campuran
Mikronodular
yang
mengalami
regenerasi
seiring
berjalannya
waktu

Klasifikasi

Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis

Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang
USG
CT-Scan
MRI

memeriksa varises
gastroesofagus

Gastroskopi

Diagnosis
Kompensata

sulit karena gejala


klinis belum jelas
Dekompensata tidak terlalu
sulit karena gejala klinis sudah
tampak + komplikasi
Gold standard: biopsi hati
Biopsi hati tidak diperlukan jika
gejala klinis dan pemeriksaan
penunjang menunjukkan
kecenderungan SH

Komplikasi

Penatalaksanaan
Sesuai

dengan penyebab
Tujuan: mengurangi progresifitas penyakit semakin
lanjut, menurunkan terjadinya karsinoma
hepatoselular
Penyebab tersering di Asia Tenggara: HBV dan HCV
HBV: preparat interferon inj. atau po. + analog
nukleosida jangka panjang (IF 4.5 juta unit sc atau im 3x
seminggu selama 6 bulan + lamivudin 1x100 mg)
HCV: preparat interferon (IF 2b 3.6 juta unit sc 3x
seminggu selama 12 minggu + ribavirin 400 mg pagi hari atau 600
mg pada sore hari, atu peg IF 1.5 mcg/kgBB selama 12 minggu
dikombinasi dengan ribavirin)
Preparat interferon tidak direkomendasikan pada SH
dekompensata

Sirosis Hepatis dengan Asites


e/:

hipertensi portal, hipoalbuminemia, disfungsi ginjal


Th/:
Tirah baring
Diit rendah garam: 5.2 g atau 9 mmol/hari, jika tidak
berhasil kombinasi dengan antidiuretik
Antidiuretik: awali dengan spironolakton 100-200 mg/hari
max 400 mg. Jika respon tidak adekuat kombinasi dengan
furosemide 20-40 mg/hari max 160 mg/hari
Respon diuretik dimonitor dengan penurunan BB: 0.5
kg/hari tanpa edema dan 1 kg/hari dengan edema
Parasentesis bila asites sangat besar. Pengeluaran asites
sampai 4-6 liter berikan albumin 8-10 g iv per liter
cairan parasentesis (jika >5 L)
Restriksi cairan: direkomendasikan jika natrium serum <
120-125 mmol/L

Sirosis Hepatis dengan Varises


Gastroesofagus
Merupakan

kolateral portosistemik yang terbentuk karena hipertensi

portal
40% SH & 85% SH CTP C VE
VE pecah perdarahan (hematemesis-melena)
fatal,kegawatdaruratan
Perlu skrining untuk antisipasi dan pencegahan perdarahan VE
Pencegahan:
Propanolol 40-80 mg oral 2x/hari
Isosorbid mononitrat 20 mg oral 2 kali/hari
Perdarahan akut:
Resusitasi dengan cairan kristaloid/koloid/transfusi darah (PRC 230
cc/hari). Pertahankan Hb 7-8 g/dL untuk menghindari
overtransfusion rebleeding
Hentikan perdarahan dengan preparat vasokonstriktor splanchnic:
somatostatin atau Octreotide 50-100 g/jam dengan infus kontinyu
Kemudian dilakukan endoskopi terapeutik (skleroterapi atau ligasi
varises) untuk menghentikan perdarahan & mencegah rebleeding
Pembedahan Transjugular Intrahepatic Portosistemic (TIPS) dapat

Sirosis Hepatis dengan Peritonitis


Bakterial Spontan (SBP)
Merupakan

komplikasi berat SH; frekuensi SBP 30%,


mortalitas 25%
Sering terjadi pada asites;ditandai dengan infeksi
spontan cairan asites tanpa fokus infeksi intraabdominal
D/ sel netrofil >250/mm3 pada sampel cairan asites
pencegahan
Pencegahan:
profilaksis cefotaxime 2g iv tiap 8 jam
albumin 1.5 gr/kgBB/6 jam iv, 1gr/kgBB iv hari ke-3
Th/:

Norfloksasin: profilaksis1x400mg po; terapi 2x400 mg po;


perdarahan GIT 2x400 mg selama 7 hari po;
Trimethoprim/sulfametoxazole: profilaksis 1x1 tab; perdarahan
GIT 2x1tab selama 7 hari

Sirosis Hepatis dengan


Ensefalopati Hepatikum
Frekuensi:

28% penderita SH
e/ hiperammonia karena penurunan hepatic
uptake akibat dari intrahepatic portal-systemic
shunts &/ penurunan sintesis urea dan
glutamik
Presipitasi: infeksi, perdarahan,
ketidakseimbangan elektrolit
Th/:
Laktulosa: 30-45 ml syr 3-4x/hari po; atau 300 ml
enema sampai 2-4x BAB/hari dan perbaikan status
mental
Neomisin: 4-12 gr/hari po dibagi tiap 6-8 jam; dapat
ditambahkan pada pasien yang refrakter laktulosa

Sirosis Hepatis dengan Sindroma


Hepatorenal (HRS)
Merupakan

ggg f/ ginjal tanpa kelainan organik

ginjal
Ditemukan pada SH tahap lanjut; sering pada
SH dengan sites refrakter
HRS tipe 1: penurunan creatinine clearance scr
bermaka dlm 1-2 mgg; tipe 2: penurunan GFR
dg peningkatan serum kreatinin (prognosis
lebih baik)
Th/ :
Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt (TIPS)
menurunkan hipertensi portal dan memperbaiki
HRS
terapi definite: transplantasi hati

Prognosis
Child-Pugh

CTP-A (5-6 poin) : penyekit hati terkompensasi baik; angka


kesintasan berturut-turut 1 tahun dan 2 tahun sebesar 100%
dan 85%
CTP-B (7-9 poin) : angka kesintasan berturut-turut 1 tahun
dan 2 tahun sebesar 81% dan 61%
CTP-C (10-15 poin) : angka kesintasan berturut-turut 1 tahun
dan 2 tahun sebesar 45% dan 35%

Prognosis
Konsensus Boveno IV

Referensi
Nurdjanah

S. Sirosis Hati. In: Setiati S, Alwi I,


Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B,
Syam AF. editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing;2014.1978-83
Longmore M, Wilkinson IB, Baldwin A, Wallin
E. Cirrhosis. In: Oxford Handbook of Clinical
Medicine. 9th ed. New York: Oxford University
Press. 2014; 260-1
Wolf DC, Katz J, Anand BS. Cirrhosis. Available
at: emedicine.medscape.com/article/185856overview. Accessed on: October 1st,2014

Anda mungkin juga menyukai