DX
1
TUJUAN
setelah diberikan asuhan keperawatan
INTERVENSI
1.
Pertahankan
RASIONAL
imobilasasi
bagian
1.
Men
malformasi.
kriteria hasil :
2.
3.
4.
meningkatkan
perubahan posisi)
5.
mengurangi edema/nyeri.
3.
Lakukan
menunjukkan penggunaan
aktivitas trapeutik sesuai indikasi
tindakan
untuk
kenyamanan
Ajarkan
penggunaan
teknik
4.
Meni
keperluan.
Kolaborasi
Evaluasi
Men
galihkan perhatian terhadap
pemberian
analgetik
sesuai indikasi.
8.
Mem
pertahankan kekuatan otot
(masase,
Meni
ngkatkan aliran balik vena,
pasif/aktif.
2.
terkena.
nyeri
(skala,
berlangsung lama.
6.
Men
tanda-tanda vital)
Men
urunkan nyeri melalui
mekanisme penghambatan
rangsang nyeri baik secara
sentral maupun perifer.
8.
Meni
lai perkembangan masalah
klien.
2.
1.
pemberian
Meni
dan perfusi.
2.
obat
antikoagulan
Repo
sisi meningkatkan drainase
indikasi.
kongesti paru.
Men
cegah terjadinya pembekuan
3.
adanya
stridor,
menunjukkan keberhasilan
untuk mencegah/mengatasi
emboli lemak.
4.
Penu
runan PaO2 dan peningkatan
PCO2 menunjukkan
gangguan pertukaran gas;
anemia, hipokalsemia,
peningkatan LED dan kadar
lipase, lemak darah dan
penurunan trombosit sering
berhubungan dengan emboli
lemak.
5.
Adan
ya takipnea, dispnea dan
perubahan mental merupakan
tanda dini insufisiensi
pernapasan, mungkin
menunjukkan terjadinya
emboli paru tahap awal.
3.
(radio,
koran,
kunjungan
1.
Mem
fokuskan perhatian,
dan
dorong
perawatan
Meni
muskuloskeletal,
diri
mencegah kontraktur/atrofi
klien.
Mem
pertahankan posisi
fungsional ekstremitas.
indikasi.
4.
Meni
ngkatkan kemandirian klien
program imobilisasi.
Men
urunkan insiden komplikasi
kulit dan pernapasan
(dekubitus, atelektasis,
penumonia)
6.
Mem
pertahankan hidrasi adekuat,
men-cegah komplikasi
urinarius dan konstipasi.
7.
Kalo
ri dan protein yang cukup
diperlukan untuk proses
penyembuhan dan mempertahankan fungsi fisiologis
tubuh.
8.
Kerja
sama dengan fisioterapis
perlu untuk menyusun
program aktivitas fisik
secara individual.
9.
Meni
lai perkembangan masalah
klien.
4.
1.
Men
urunkan risiko
lebih luas.
2.
Meni
dan meningkatkan
Men
cegah gangguan integritas
kulit dan jaringan akibat
kontaminasi fekal.
4.
Meni
lai perkembangan masalah
klien.
5.
1.
pembelajaran.
2.
Efekt
ivitas proses pemeblajaran
1.
tanda/gejala
klinis
yang
mengikuti program
pembelajaran.
2.
Meni
ngkatkan partisipasi dan
Meni
ngkatkan kewaspadaan klien
untuk mengenali
tanda/gejala dini yang
memerulukan intervensi
lebih lanjut.
4.
Upay
a pembedahan mungkin
diperlukan untuk mengatasi
maslaha sesuai kondisi klien
6.
1.
Meningkatkan
2.
Mencegah stasis
vena dan sebagai petunjuk
akral hangat,
perlunya penyesuaian
keketatan bebat/spalk.
sindroma kompartemen.
3.
Meningkatkan
drainase vena dan
diperlukan.
menyebabkan penurunan
normal.
perfusi.
4.
Mungkin
diberikan sebagai upaya
profilaktik untuk
menurunkan trombus vena.
5.
Mengevaluasi
perkembangan masalah klien
dan perlunya intervensi
sesuai keadaan klien.
1.
Men
cegah infeksi sekunderdan
mempercepat penyembuhan
luka.
2.
hasil
pemeriksaan
Mem
inimalkan kontaminasi.
laboratorium
3.
Anti
sensitivitas luka/serum/tulang)
tanda-tanda
Leuk
ositosis biasanya terjadi
pada proses infeksi, anemia
dan peningkatan LED dapat
terjadi pada osteomielitis.
Kultur untuk
mengidentifikasi organisme
penyebab infeksi.
5.
Men
gevaluasi perkembangan
masalah klien