ANTARA
PT.MULYAHUSADAJAYA
DAN
dr.ObedPaulAndreSimatupang,Sp.OG
NOMOR:222_/CMHJ/X/2015
Pada hari Kamis tanggal Lima Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Lima Belas
(Kamis, 15 Oktober 2015) berdasarkan
Data Pelanggan dari
dr. Obed Paul Andre
Simatupang, Sp.OG kepada PT. MULYA HUSADA JAYA tertanggal hari Kamis
tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Agustus tahun Dua Ribu Lima Belas (Kamis, 27
Agustus2015)
,kamiyangbertandatangandibawahini:
0.
Eddy Sarwono
, Direktur
PT. MULYA HUSADA JAYA
, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama
PT. MULYA HUSADA JAYA
, sebuah Perseroan Terbatas
yang didirikan berdasarkan hukum Negara Indonesia sesuai dengan
Akta Pendirian
Perseroan Terbatas Nomor 30 tanggal 08 Juli 1995 dan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Nomor 42 tanggal 16 Oktober 2012 yang berdiri sesuai dengan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor 503/2429.A/436.6.11/2011
tanggal 17 Maret 2011
,
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Nomor PEM
01064/WPJ.11/KP.1103/2008
tanggal
April
2008,
NPWP
Nomor
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Nomor 2 A, Surabaya
, yang untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK
PERTAMA
1.
Selanjutnya
PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dalam hal ini secara
bersamasamadisebutsebagai
PARAPIHAK.
Bahwa
PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu halhal sebagai
berikut:
.
a.
b.
c.
PARA PIHAK telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar dan ketentuan intern mengenai kewenangan untuk
melaksanakanPerjanjianinidan
d.
Masingmasing pihak tidak sedang berada dalam keadaan lalai untuk melaksanakan
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
kewajiban apapun baik kepada pihak ketiga maupun pihak lainnya, kewajiban mana
dapatmempengaruhipelaksanaanPerjanjianini.
Pasal1
OBJEKPERJANJIANJUALBELI
Berdasarkan halhal sebagaimana dikemukakan di atas,
PARA PIHAK telah saling setuju
dan sepakat satu sama lain untuk menandatangani Perjanjian jual beli ini yang berupa: :
1
(Satu) Unit alat Ultrasonography type LOGIQ C5 Premium 4D merk GE Healthcare
dengan konfigurasi (terlampir) dan lampiran tersebut menjadi satu kesatuan dalam Surat
Perjanjian Jual Beli ini, dan
PIHAK KEDUA
meminta kepada
PIHAK PERTAMA
agar
objek tersebut diserahkan atau dikirimkan
kepada dr. Obed Paul Andre Simatupang,
Sp.OG yang berkedudukan di Jalan
Selat Makassar No.7 (RS. Kasih Herlina) Kota
Sorong,PapuaBarat,
Danselanjutnyaalattersebutdiatasdisebut
"ObjekPerjanjian".
Pasal2
KEWAJIBANDANHAKPIHAKPERTAMA
1.1
PIHAKPERTAMA
memilikikewajibanuntuk:
a.
b.
menjamin
PIHAK KEDUA bahwa tidak ada Pihak manapun yang berhak dan
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
c.
menyerahkan
Objek Perjanjian sebagaimana dimaksud pada
Pasal 1
kepada
PIHAKKEDUA
dalamkeadaanbarudanberfungsidenganbaik
d.
e.
f.
memberikan pelatihan
(
Training
) tata cara operasional
Objek Perjanjian
kepadaoperatorsesuaidenganstandarpabrik.
1.2
PIHAKPERTAMA
memilikihakuntuk:
.
a.
menerima pembayaran
Objek Perjanjiandari
PIHAKKEDUAyangbesarnya
sebagaimanaditentukandalam
Pasal4
Perjanjianinitepatpadawaktunya
Pasal3
KEWAJIBANDANHAKPIHAKKEDUA
3.1.PIHAKKEDUA
memilikikewajibanuntuk:
.
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
harikalender
setelahbarangdikirim.
3.2.PIHAKKEDUA
memilikihakuntuk:
.
menerima
Objek Perjanjian dari
PIHAK PERTAMA pada waktu yang telah
disepakatioleh
PARAPIHAK
dalamperjanjianini
a.
memperoleh pelatihan
(
Training
) mengenai tata cara operasional
Objek
Perjanjian
dari
PIHAKPERTAMA
dan
b.
Pasal4
HARGADANPEMBAYARAN
a. Down Payment (DP) atau uang muka yang harus dibayar oleh
PIHAKKEDUA
adalah sebesar
Rp.90.000.000,(SembilanPuluhJutaRupiah)yangdibayarkan
padasaat
PemesananBarang.
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
b. Pelunasan Pembayaran
adalah sebesar
Rp.205.000.000, (Dua Ratus Lima
Juta Rupiah) yang harus dibayarkan pada saat
Barang telah diterima oleh
PIHAKKEDUAdantelahdilakukanInstallasidanUjiFungsi.
Pelunasan Pembayaran dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA secara Angsuran selama 12 (Dua Belas) kali dalam 12 (Dua
Belas)bulan.
Pelunasan Pembayaran yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA padapelunasanpembayaran ke 1 (Satu)sampai
dengan ke 11 (Sebelas) setiap bulannya adalah sebesar Rp.17.000.000,
(TujuhBelasJutaRupiah)
Pelunasan Pembayaran yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA pada pelunasan pembayaran ke 12 (Dua Belas)
adalahsebesarRp.18.000.000,(DelapanBelasJutaRupiah)
Pasal5
PENYERAHANOBJEKPERJANJIAN
99540904.99540944. PARA PIHAK mengetahui dan menyetujuibahwapenyerahan
Objek
Perjanjian akan dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA
dengan cara dikirim oleh
PIHAK PERTAMA ke alamat tersebut sesuai di dalam
Pasal 1,
dengan
jangka waktu
terhitung setelah
PIHAK PERTAMA menerima
Down Payment (DP) atau uang muka dan setelah menerima
PO (Purchase Order)
atau
Surat Pesanan
dari
PIHAK KEDUA
, kecuali bilamana terjadi halhal yang
berada di luar kekuasaan
PIHAKPERTAMA(ForceMajeur),dengancatatanbahwa
persiapanruangansudahdiselesaikan
PIHAKKEDUA
.
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
5.1.
Pada setiap diterimanya peralatan dengan kondisi baik dan dapat dipergunakan maka
dibuat Berita Acara Serah Terima
Objek Perjanjian antara
PIHAK PERTAMA
dengan
PIHAKKEDUA
.
Pasal6
INSTALASIDANUJIFUNGSI
6.1.
PARA PIHAK dengan itikad baik setuju untuk segera dalam waktu yang wajar dan
memungkinkan untuk melaksanakan instalasi dan uji fungsi dengan memperhatikan
kewajiban dan hak masingmasing pihak sebagaimana tertuang dalam
Pasal 2 dan
Pasal3.
6.2.
Hasil instalasi dan uji fungsi akan dituangkan dalam suatu berita acara tertulis yang
ditandatanganioleh
PARAPIHAK
.
6.3.
Pelaksanaaninstalasidanujifungsidiatursebagaiberikut:
a.
b.
Pasal7
STATUSOBJEKPERJANJIAN
7.1.
Kepemilikan
Objek Perjanjian tetap ada di
PIHAK PERTAMA sebelum seluruh
cicilan pembayaran diselesaikan oleh
PIHAK KEDUA menurut syaratsyarat dan
ketentuanketentuan yang tertera dalam Perjanjian ini. Apabila
PIHAK KEDUA
telah melunasi seluruh harga
ObjekPerjanjian
,
PIHAK KEDUAdengansendirinya
akan menjadi pemilik
Objek Perjanjian tanpa suatu pernyataan dari
PIHAK
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PERTAMA
.
7.2.
Selama
PIHAK KEDUA belum melunasi cicilan pembayaran,
PIHAK PERTAMA
mengizinkan
PIHAK KEDUA untuk menggunakan
Objek Perjanjian sebagai
peminjam dan pemakai. Oleh karena itu segala risiko kerusakan dan kehilangan
selama dipinjam dan dipakai menjadi tanggungan
PIHAK KEDUA dan bilamana
Objek Perjanjian itu karena sebab apapun musnah, hilang, atau tidak dapat
dipergunakan lagi maka
PIHAKKEDUAtetapberkewajibanpenuhuntukmembayar
angsuran.
7.3.
7.4.
Pasal8
JANGKAWAKTUPERJANJIAN
Perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatanganinya Perjanjian ini oleh
PARA
Pasal9
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
GARANSI
PIHAK PERTAMA memberikan garansi atas kerusakan
Objek Perjanjian yang
disebabkan oleh kesalahan pabrik dan memberi penggantian atas
Spare Part yang rusak
selama
1 (Satu) tahun
, sejak ditandatanganinya berita acara instalasi dan uji fungsi
Objek
Perjanjian
oleh
PARAPIHAK
.
Pasal10
FORCEMAJEURE
10.1. Pengertian force majeure dimaksud dalam Pasal ini adalahkeadaandiluarkekuasaan
salah satu Pihak yang mengakibatkan Pihak tersebut tidak dapat melaksanakan
perjanjian,yaitukarena:
.
keadaan yang ditimbulkan bencana alam, seperti banjir bandang, gempa bumi,
gunungmeletus,kebakaranbesar,dantanahlongsor
a.
b.
10.2. Pihak yang mengalami force majeur sehingga tidak dapat melaksanakan
kewajibannya, wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam
waktu14(empatbelas)harikerjasejaksaatterjadinyahaltersebut.
10.3. Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10.2. mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
dimaksudPasal
10.1.
sebagaiforcemajeur.
10.4. Apabila terjadi keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada Pasal 10.1. dan
telah dipenuhi ketentuan
Pasal 10.2.
, akan diadakan musyawarah oleh
PARA
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Pasal11
SANKSI
11.1. Apabila
PIHAK KEDUA lalai untuk melunasi sebagaimana mestinya salah satu
angsuran pembayaran seperti yang ditetapkan dalam
Pasal 4
Perjanjian ini, maka
PIHAK KEDUA dianggap lalai, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewatnya
waktu seperti tersebut di atas dan tidak disebabkan oleh adanya force majeur, maka
untuk setiap hari keterlambatan itu
PIHAK KEDUA wajib membayar denda
keterlambatan sebesar 1
0
/
00 (Satu Permil) dari jumlah yang harus dibayarkan oleh
PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA
. Pembayaran denda keterlambatan
tersebut harus dibayar seketika dan sekaligus lunas serta mendapatkan kwitansi dari
PIHAKPERTAMA
.
11.2. Tanpa mengurangi hak
PIHAK PERTAMA atas denda keterlambatan yang harus
dibayar
PIHAK KEDUA sertahakhak
PIHAKPERTAMAberdasarkan
Pasal11.1
Perjanjian ini, jika dalam jangka waktu
15 (Lima Belas)
hari
PIHAKKEDUAtidak
memenuhi kewajibannya,
PIHAK PERTAMA berhak atas kebijaksanaan sendiri
untuk menarik
Objek Perjanjian dari
PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan
terlebih dahulu kepada
PIHAK KEDUA
.
PIHAK KEDUA tidak akan melakukan
tindakan apapun yang dapat menghalangi
PIHAK PERTAMA untuk menarik dan
menguasai kembali
Objek Perjanjian tersebut dan segala beban biaya yang timbul
karena penarikan
Objek Perjanjian tersebut akan dibebankan kepada
PIHAK
KEDUA
.
11.3. PIHAK KEDUA sepakat bahwa
PIHAK KEDUA tidak akan mengajukan tuntutan
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
atas segala tindakan dalam bentuk apapun juga yang dilakukan oleh
PIHAK
PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11.2. di atas. Tindakan yang
dimaksud di atas tidak akan dianggap sebagai tindakan pelanggaran oleh
PIHAK
PERTAMA dalam hal memasuki pekarangan rumah milik orang lain atau sebagai
pelanggaranterhadaphakhak
PIHAKKEDUA
.
11.4. Selain alasan yang disebutkan pada
Pasal 11.2 perjanjian ini,
PIHAK PERTAMA
jugaberhakmenarikkembali
ObjekPerjanjian
apabila:
.
Sebagianatauseluruhkekayaan
PIHAKKEDUA
disitaoleh
PIHAKKETIGA
a. PIHAKKEDUA
dibubarkan,dilikuidasidan/ataudinyatakanpailit
b. PIHAK KEDUA tidak memenuhi salah satu syarat dari Perjanjian ini selain
halhal yang disebutkan di atas dan/atau
PIHAK KEDUA mengalami situasi
yang berdasarkan pertimbangan
PIHAK PERTAMA
, situasi itu dapat
membahayakan dan/atau mencegah
PIHAK PERTAMA untuk menjalankan
hakhaknyaberdasarkanPerjanjianini.
11.5. Terhadap
Objek Perjanjian yang telah ditarik dari
PIHAK KEDUA
,
PIHAK
PERTAMA berhak menjual
Objek Perjanjian dengan harga yang pantas
berdasarkan syarat dan kondisi yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada
pihaklain.
11.6. Jika
Objek Perjanjian yang telah ditarik dari penguasaan
PIHAKKEDUAternyata
rusak atau fungsinya telah berkurang karena kelalaian atau kesengajaan
PIHAK
KEDUA yang menyebabkan harga jual
Objek Perjanjian tidak sesuai dengan
ketentuan dan dibuktikan dengan Berita Acara Penarikan dari
PIHAK PERTAMA
,
makasegalabebanbiayayangtimbulharusditanggungoleh
PIHAKKEDUA
.
Pasal12
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PEMBATALAN
12.1. PARA PIHAK sepakat mengesampingkan ketentuan
Pasal 1266 dari Kitab
UndangUndang Hukum Perdata yang mensyaratkan adanya putusan pengadilan
untukpembatalanataupengakhiranPerjanjianini.
12.2. Dalam hal adanya pembatalan
PARA PIHAK wajib memberitahukan kepada Pihak
lainnya secara tertulis minimal
15 (Lima Belas)harikerjasejakdikeluarkannyasurat
keputusanpembatalan.
12.3. Dalam hal
PIHAK PERTAMA membatalkan Perjanjian ini secara sepihak, maka
Down Payment atau uang muka yang sudah di bayar oleh
PIHAK KEDUA akan
dikembalikan100%(seratuspersen).
12.4. Dalam hal
PIHAK KEDUA membatalkan perjanjian secara sepihak setelah
penandatanganan Perjanjian ini dilakukan dan sebelum
Objek Perjanjian datang,
maka pembayaran yang telahdibayarkanoleh
PIHAKKEDUAmenjadihak
PIHAK
PERTAMA
, sehingga
PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban mengembalikan
pembayaranyangtelahditerimanya.
12.5. Dalam hal
PIHAKKEDUAmembatalkanperjanjiansetelahObyekPerjanjiandatang
dan dilakukan instalasisertaujifungsimaka
PIHAKPERTAMAtidakberkewajiban
mengembalikan pembayaran yang telah diterima dan Obyek Perjanjian akan ditarik
kembali oleh
PIHAK PERTAMA dengan ketentuan segala biayabiaya yang timbul
karena pembatalantersebutsepenuhnyamerupakantanggungjawab
PIHAKKEDUA
dan pembayaran biaya tersebut sudahharuslunaspalinglambat15harisejak
PIHAK
KEDUA
menyatakanpembatalansecaratertulis.
Pasal13
PERBEDAANPERBEDAAN
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Pasal14
PENYELESAIANPERSELISIHAN
14.1. Apabila di kemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan
ketentuanketentuan dari Perjanjian ini, maka
PARA PIHAK sepakat untuk terlebih
dahulumenyelesaikansecaramusyawarahmufakat.
14.2. Bahwa bilamana musyarawah tersebut dalam
Pasal 14.1. tidak menghasilkan kata
sepakat tentang cara penyelesaian perselisihan, maka
PARA PIHAK sepakat bahwa
setiap sengketa yang terjadi atau akibat hukum yang timbul dari Perjanjian ini,
termasuk namun tidak hanya terbatas pada permasalahan yang menyangkut
keberadaannya, keberlangsungan, maupun hakhak dan kewajibankewajiban dari
masingmasing pihak, yang tidak dapat diselesaikan secara damai, maka
PARA
PIHAK sepakat akan menyelesaikan perkara ini melalui jalur hukum dan memilih
domisili/wilayahhukumyangtetaptidakberubahdi
PengadilanNegeriSurabaya
.
Pasal15
KETERPISAHAN
Apabila satu atau lebih dari pasalpasal yang tercantum dalam Perjanjian ini tidak
berlaku, tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan, maka keberlakuan, keabsahan, atau
penerapan pasalpasal lain dari perjanjian ini tidak akan terpengaruh atau berkurang
maknanya.
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Pasal16
HUKUMYANGBERLAKU
Perjanjian ini tunduk pada Wilayah Hukum Negara Republik Indonesia, halhalyang
tidak dan atau belum diatur dalam Perjanjian ini tunduk padaketentuanhukumyangberlaku
bagi Perjanjian, termasuk namun tidak hanya terbatas pada Hukum Perjanjian yang terdapat
dalamBukuIIIKitabUndangUndangHukumPerdata.
Pasal17
ITIKADBAIK
Masingmasing Pihak menjamin kepada Pihak lainnya bahwa Pihaknya akan
melaksanakan Perjanjian ini dengan itikad baik dan secara jujur. Tidak satupun ketentuan
dan/atau penafsiran atas ketentuan dalam Perjanjian ini atau ketidakjelasan dalam Perjanjian
ini akan digunakan oleh satu Pihak untuk mengambil keuntungan secara tidak wajar dan
mengambil kerugian bagi Pihak lainnya, dan tidak satupun ketentuan dalam Perjanjian ini
dimaksudkanuntukmemberikankeuntungansecaratidakwajarkepadasalahsatuPihak.
Pasal18
KETENTUANPENUTUP
18.1. Halhal yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dan ditetapkan
kemudian oleh
PARA PIHAK atas dasar musyawarah yang selanjutnya dituangkan
dalam surat perjanjian tersendiri yang merupakan addendum yang tidak dapat
dipisahkandenganperjanjianini.
18.2. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup serta ditandatangani oleh
PARAPIHAK
sehinggamemilikikekuatanhukumyangsama.
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PIHAKPERTAMA
PT.MULYAHUSADAJAYA
PIHAKKEDUA
EddySarwono
Direktur
dr.ObedPaulAndreSimatupang,Sp.OG
KomposisiUnitalatUltrasonographytypeLOGIQC5Premium4DmerkGEHealthcare:
Mainunit
4DConvexProbe
2DConvexProbe
2DTransvaginalProbe
PrinterSonyB/W
PrinterColor
UPS
PARAF
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA