KARIMUNJAWA
Balitbang Prov. Jateng bekerjasama dengan PT Karsa Haryamulya
Jl. Imam Bonjol 190 Semarang
RINGKASAN
Pendahuluan
Kepulauan Karimunjawa dengan luas sekitar 111,625 ha terletak 45 mil laut
sebelah barat laut kota Jepara yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah
Pemerintah Kabupaten Jepara. Kawasan tersebut karena keragaman dan keutuhan
sumberdaya alam dan ekosistem perairannya, sejak tahun 1986 telah ditetapkan sebagai
kawasan konservasi (cagar alam laut) berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.
121/Kpts-II/1986, dengan pertimbangan utama tingginya keanekaragaman terumbu
karang dan specifikasi jenis terumbu karang dan biota penyusunnya.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
No.161/Menhut-
lindung dan kawasan budidaya, yang berdasarkan kegiatan utamanya meliputi kawasan
pedesaan yang kegiatan utamanya dibidang pertanian, termasuk perikanan.
Pengelolaan
sumberdaya
alam
di
kawasan
pesisir
pada
hakekatnya
kepulauan Karimunjawa (2) Data biota laut di kawasan kepulauan Karimunjawa (3)
Identifikasi kerusakan ekosistem biota laut kawasan kepulauan Karimunjawa dan
penyebab kerusakannya (4) Penyusunan rencana penanganan dan pengendalian
kerusakan ekosistem biota laut kawasan kepulauan Karimunjawa (5) Identifikasi potensi
pengembangan ekosistem biota laut kawasan kepulauan Karimunjawa
Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksplorasi dan deskriptif. Bersifat eksplorasi digunakan
untuk mengetahui tingkat kepekaan lingkungan dalam penentuan sistem pengelolaan
Kepulauan Karimunjawa sedangkan bersifat deskriptif digunakan untuk menelaah
penataan dan pemanfaatan dari setiap pulau.
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini
diperlukan adanya serangkaian analisis yang saling terkait dengan penekanan pada aspek
identifikasi, aspek konservasi, aspek penataan dan pemanfaatan untuk sumberdaya
perikanan dan pariwisata, aspek pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kepulauan Karimunjawa dan aspek pengelolaan untuk menjaga
keberlanjutan kegiatan Taman Nasional Karimunjawa sesuai dengan fungsinya.
Untuk itu serangkaian analisis yang diperlukan dilakukan dalam penelitian ini,
meliputi : Analisis penggunaan dan penutupan lahan, Analisis potensi biogeofisik,
Analisis hidro-oceanografi, Analisis potensi biota laut dan Analisis sosial ekonomi
budaya.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil
Penelitian
dan Pengembangan
Biota
Laut Kepulauan
terbesar 4,302,5 ha ( 60%) P.Karimun Jawa ( sebagai tipe High Island), serta pulau
kecil (tipe Low Island) sebesar 40%;
2. Hasil
analisis
potensi
biogeofisik
didapatkan
informasi
bahwa
kepulauan
Tingkat suksesi tinggi yaitu pada stadium 2 ( sesuai kriterian Frontier ) umumnya
berada di Kawasan sebelah barat Kepulauan Karimunjawa.
d. Terdapat perbedaan yang cukup jelas antara biota penting yang terdapat di bagian
windward dengan leeward,yang menunjukan bahwa lingkungan lokal sangat
mempengaruhi penyebaran biota penting menyangkut keragaman dan kelimpahan
biota penting tersebut.
e. Secara umum, antara wilayah Karimunjawa bagian sebelah barat dengan tengah
terdapat kemiripan yang lebih dekat dibandingkan dengan bagian timur, kecuali
untuk komunitas ikan yang memperlihatkan kemiripan yang lebih dekat terlihat
jelas antara pulau-pulau sewilayah.
f.
Tidak ada pulau baik dalam sewilayah maupun antar wilayah yang sangat mirip
dalam kemiripan kelimpahan tiga komunitas biota kecuali Pulau Merico dan
Pulau Batu untuk komunitas Moluska dan Echinodermata di bagian Leeward.
g. Terdapat kemiripan sangat dekat antara Pulau Seruni dengan Tengah dan antara
Merico dengan Sambungan untuk komunitas Echinodermata di Windward; antara
Merico dengan Batu dan Serumi dengan Tengah untuk komunitas Echinidermata
di Leeward; antara Krakal Besar dengan Kumbang, Gundul dengan Cilik, dan
antara Menyawakan dengan Batu, untuk komunitas Mouska di Windward; antara
Merico dengan Batu, Cendekian dengan Cilik,dan antara Burung dengan Gundul
untuk komunitas Moluska di Leeward; antara Batu dengan Tengah, Merico
dengan Cilik Windward; antara Katang dengan Batu, Menangan Kecil dengan
Cilik dan antara Kumbang dengan Tengah untuk komunitas ikan karang.
h. Terdapat beberapa kawasan yang mempunyai potensi eutropik, sehingga dapat
mengancam kelestarian terubu karang. Kawasan-kawasan yang mempunyai
potensi tersebut adalah Kemujan dan Karimunjawa yang mengarah ke barat;
perairan sekitar Pulau Menjangan Besar; Kawasan sekitar Pulau Sambungan.
4. Kawasan kepulauan Karimunjawa termasuk dalam iklim-C, dengan curah hujan ratarata 3000 mmth, suhu udara 30-31C ; gelombang laut cukup besar (2m) terjadi pada
musim baratan (Desember-Februari ), musim timuran ( uni-Agustus), musim perairan
yang mempunyai kondisi laut tenang pada bulan Maret-Mei( 3 bulan ) dan September
Nopember (3 bulan ). Dengan demikian selama 6 bulan suasana tenang dan 6 bulan
suasana dinamik ). Dalam kawasan tidak terdapat sungai besar, namun terdapat mata
air yang umlahnya cukup besar yaitu Legon Goprak,Legon :ee, Nyamplungan.
5. Jumlah Penduduk di kecamatan Karimunjawa 8.150 jiwa. Penduduk ini tersebar di
tiga desa yang ada di Kecamatan Karimunjawa, yaitu Desa Karimunjawa (3.830
jiwa), Desa Kemujan (2.619 jiwa ) dan Desa Parang ( 1.481 jiwa ) dengan separuhnya
(48 % ) tinggal di Desa Karimunjawa. Lebih dari 50% penduduknya belum atau tidak
pernah mengenyam bangku sekolah, sedangkan mereka yang pernah sekolah
mayoritas hanya sampai Sekolah Dasar (44,7%), baik tamat maupun tidak tamat.
Sesuai dengan daerahnya yang merupakan daerah kepulauan, lebih dari separuh
masyarakat daerah penelitian umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan (58%).
Namun cukup banyak pula penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani
(24,8%).
6. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepekaan lingkungan di tiap pulau, didapatkan nilai
kisaran IKL 56 sampai 92. Hal ini menunjukan tingginya tingkat kerawanan
ekosistem akibat adanya gangguan baik yang bersifat alami maupun akibat kegiatan
manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam. Tetapi bila hal ini diaplikasikan
sepenuhnya dalam upaya konservasi, maka potensi sumberdaya alam yang tinggi
tidak dapat azas konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hasil analisis
dinamika hidro-oceanografi, daerah dan jalur penangkapan ikan secara kelayakan
sosekbud didapatkan 4 zonasi yaitu mintakat inti, perlindungan, pemanfaatan dan
penyangga.,dengan luasan masingmasing 19%,24%,36%,dan 21%.
2.
3.
4.
Sesuai dengan daerahnya yang merupakan daerah kepulauan, lebih dari separuh
masyarakat daerah penelitian umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan (58%).
Namun cukup banyak pula penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani
(24,8%).
5.
6.
Perkembangan
pariwisata
di
Taman
Nasional
Kepulauan
Karimunjawa
7.
Saran
A. Rekomendasi Kebijakan Pemerintah
1. Sinkronisasi antara perencanaan tanam Nasional dengan perencanaan pengembangan
Wilayah.
Berhasil tidaknya pengoperasian pengelolaan kepulauan Karimunjawa, tidak
hanya tergantung kepada perencanaan yang baik dan program pengelolaan yang
menarik, tetapi yang penting juga ialah adanya sinkronisasi dengan pengembangan
wilayah. Untuk itu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Jepara
atau khususnya Kecamatan Karimunjawa, perlu adanya konsistensi perencanaan
pengembangan wilayah yang mengkaitkan dengan keberadaan Taman Nasional Laut
Karimunjawa, terutama dalam pemberian ijin kepemilikan lahan dan pemanfaatan
lahan untuk suatu kegiatan dari setiap pulau terutama pada pulau atau wilayah
perairan yang termasuk dalam perlindungan.
2. Kebijakan peningkatan peran Pemerintah Daerah dan Masyarakan dalam Pengelolaan
Kepulauan Karimunjawa
Karena sifat pembangunan yang lintas sektoral, maka kecamatan dan
kelurahan sebagai aparat pemerintah yang paling mengetahui atau memahami kondisi
Kepulauan Karimunjawa harus diberi peran dan tanggung jawab yang paling kongkrit
sekaligus merupakan ujung tombak koordinasi.
Selain itu perlunya peningkatan pemahaman dan kesadaran bahwa
keberhasilan pengelolaan Kepulauan Karimunjawa menjadi kepentingan masyarakat
peningkatan
pengetahuan
tentang
pembangunan
wisata
yang
berkesinambungan.
Karena itu Tugas Taman Nasional dan instansi terkait, termasuk penggandaan
hubungan / komunikasi yang baik dan serasi dengan masyarakat dan pimpinan
wilayah Kacamatan Karimunjawa. Ia harus selalu membuka pintu bagi masyarakat
dan instansi-instansi dalam rangka menamakan keyakinan bahwa pembangunan dan
pengembangan Taman Nasional Laut Karimunjawa, mempunyai efek positif dibidang
sosial,budaya dan ekonomi serta politis dalam kaitannya dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kepulauan Karimunjawa.
B. Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Pariwisata:
1. Penyebaran informasi dan data yang terpercaya untuk para pengguna
2. Menganjurkan penduduk setempat
untuk terlibat
didalam semua
proses
pembangunan pariwisata
3. Penyiapan buku petunjuk, garis pedoman dan kebijaksanan yang dapat
mengkoordinasi kegiatan para penduduk dan wisatawan, menjaga keselarasan
antara proses pembangunan dan konservasi lingkungan serta membuat pengelolaan
Kepulauan Karimunjawa menjadi efektif.
4. Perumusan
dan
penindaklanjutan
program
pendidikan
masyarakat
untuk
6. Pengembangan
sektor
maupun
aparatur
negara,
yang
dilakukan
dengan