oleh :
Hifna Handria Ningsih
Pembimbing :
dr. Slamet Widi Saptadi, Sp. A
dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A
dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A
dr. Neni Sumarni, Sp. A
Ujian Kasus
I.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: An. AB.
Umur
: 5 tahun 2 bulan
Berat Badan
: 13,5 kg
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
II.
Pendidikan
: TK Kecil
Bangsal
: Bima (1.4)
No. CM
: 3383xx
Masuk RS
: 5 Oktober 2015
Nama Ayah
: Tn. TH
Umur
: 29 tahun
Pekerjaan
: Karyawan
Pendidikan
: SMA
Nama Ibu
: Ny. KN
Umur
: 28 Tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMA
DATA DASAR
1.
Anamnesis ( Alloanamnesis )
Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2015
pukul 15.30 WIB di Bangsal Bima dan didukung dengan catatan medis.
a.
b.
mengggigil, tidak kejang, tangan dan kaki tidak dingin. Ibu mengatakan
pasien tampak lemah. Pasien juga mengeluhkan pusing dan terdapat nyeri
pada ulu hati. Makan seperti biasa 3 kali sehari, minum banyak air putih 5-6
gelas sehari. Ibu menyangkal keluhan mual, muntah, dan batuk pilek. BAB
seperti biasa sekali sehari, warna kekuningan, konsistensi lunak, tidak ada
lendir dan darah. BAK lancar seperti biasa dan tidak nyeri. Ibu pasien
mengaku jika anaknya sering jajan sembarangan dan jarang mencuci tangan
sebelum makan.
- 3 hari SMRS ibu pasien mengatakan pasien masih demam naik turun,
tampak lemah, nyeri ulu hati, dan nafsu makan menurun. Oleh ibunya,
pasien diperiksakan ke dokter dan diberi obat. Pasien minum obat selama
dua hari.
- 1 hari SMRS ibu pasien mengatakan pasien masih demam tinggi saat sore
dan malam hari, lemah, dan anak menjadi malas makan dan minum. Pasien
belum BAB selama 3 hari, namun BAK lancar seperti biasa. Sesuai anjuran
dokter keluarga, ibu membawa anak ke IGD RSUD Kota Semarang.
Saat di rumah sakit
Pasien datang dalam keadaan lemah, demam, nyeri ulu hati, nafsu
makan dan minum berkurang. Oleh dokter IGD RSUD Kota Semarang pasien
disarankan untuk mondok
Setelah masuk bangsal :
Sehari setelah dirawat, demam turun setelah diberikan obat penurun
panas, nafsu makan masih menurun, pasien belum bisa BAB, namun BAK
seperti biasa, lancar dan tidak nyeri.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
-
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien pernah dirawat di
rumah sakit karena diare dan demam.
demam lebih dari 2 minggu disangkal, riwayat berat badan tidak naik-naik
atau turun disangkal, riwayat kontak dengan penderita TBC disangkal.
-
d.
e.
Teman sekolah dan tetangga tidak ada yang sakit seperti ini
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien anak pertama dari
dua bersaudara. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan, ibu pasien sebagai ibu
rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung sendiri. Air untuk minum dan
keperluan sehari-hari berasal dari PAM. Rumah dengan 2 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 kamar mandi di dalam rumah terletak di dekat dengan dapur. Dinding
rumah dari tembok. Rumah saling berdampingan dengan tetangga lainnya
Kesan : Sosial ekonomi cukup
f.
g.
i.
Senyum
: 2 bulan
Miring
: 3 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Duduk
: 8 bulan
Berdiri
: 10 bulan
Berjalan
: 12 bulan
Berbicara 1 kata : 12 bulan
Menyusun kalimat : 2 tahun
Saat ini anak berusia 5 tahun, duduk di bangku TK, berbicara lancar, interaksi
dengan teman-teman baik, tidak ada gangguan emosional.
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai umur.
j.
Jenis Makanan
Frekuensi dan Jumlah
Nasi
3x/hari @setengah piring
Sayur
1-2x/hari, porsi tidak teratur
Daging/ayam
1-2x/minggu, porsi tidak teratur
Telur
1-2x/hari, porsi tidak teratur
Ikan
1x/minggu @ porsi tidak teratur
Buah
2x/minggu, porsi tidak teratur
Tempe/tahu
1x/hari @ 1 potong
Kesan : kualitas dan kuantitas makanan baik
k. Riwayat Imunisasi :
BCG
DPT
: 3x (2, 4, 6 bulan)
Polio
: 4x (0, 2, 4, 6 bulan)
Hepatitis B
: 3x (0, 1, 6 bulan)
Campak
: 1x (9 bulan)
2,1
4,6
1,3
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 6 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB
Anak laki-laki usia 5 tahun, berat badan 13,5 kg, tinggi badan 98 cm.
1. Keadaan Umum
2. Tanda vital :
- Tekanan Darah
: 100/70 mm Hg
- Nadi
- Laju nafas
: 28x/ menit
- Suhu
: 38,5 C ( aksila )
3. Status Internus
a. Kepala
b. Kulit
: Tidak sianosis, turgor kembali cepat <2 detik, ikterus (-), petechie (-)
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
: bibir kering (+), sianosis (-), pendarahan gusi (-) lidah kotor di tengah,
tepi hiperemis, tidak tremor
g. Tenggorok : tonsil ukuran T1-T1, permukaan rata, kripte tonsil tidak melebar,
tidak hiperemis, faring hiperemis (-)
h. Leher
i. Thorax
Paru
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Palpasi
: datar
- Auskultasi
: BU (+) normal
- Perkusi
: timpani (+)
- Palpasi
k. Genitalia
l. Ekstremitas
:
Superior
Inferior
Akral Dingin
-/-
-/-
Akral Sianosis
-/-
-/-
Udem
-/-
-/-
Petechie
-/-
-/-
<2"
<2"
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
05/10/2015
06/10/2015
Hb
12.5 g/dL
12.3 g/dL
Ht
36.6 %
36.4 %
Leukosit
21.000/ mm3
13.900/ mm3
Trombosit
216.000/ mm3
221.000/ mm3
Usulan Pemeriksaan :
- Pemeriksaan hitung jenis leukosit
- Pemeriksaan gall kultur darah
V.
RESUME
Telah diperiksa seorang anak laki-laki usia 5 tahun, BB 13,5 kg, TB 98 cm
dengan keluhan demam naik turun sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan lebih tinggi
pada saat malam hari kemudian turun pada pagi hari tapi tidak sampai normal. Saat
demam terkadang mengigau. Ibu mengatakan pasien tampak lemah. Pasien juga
mengeluhkan pusing dan terdapat nyeri pada ulu hati. Tidak terdapat keluhan mual,
muntah, dan batuk pilek. Ibu pasien mengaku jika anaknya sering jajan sembarangan
dan jarang mencuci tangan sebelum makan. 3 hari SMRS ibu pasien mengatakan pasien
masih demam naik turun, tampak lemah, nyeri ulu hati, dan nafsu makan menurun.
Oleh ibunya, pasien diperiksakan ke dokter dan diberi obat. Pasien minum obat selama
dua hari. 1 hari SMRS ibu pasien mengatakan pasien masih demam tinggi saat sore dan
malam hari, lemah, malas makan dan minum, dan tidak dapat BAB selama 3 hari,.
Sesuai anjuran dokter keluarga, ibu membawa anak ke IGD RSUD Kota Semarang dan
disarankan untuk mondok.
Hasil Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : compos mentis, lemah, tampak sakit ringan, gizi kurang
- Tanda vital :
Tekanan Darah
: 100/70 mm Hg
Nadi
Laju nafas
: 28x/ menit
Suhu
: 38,5 C ( aksila )
- Status Internus
8
Mulut
VI.
DIAGNOSIS BANDING
Observasi febris 7 hari :
1. Demam tifoid
2. Malaria
3. ISK
4. TBC
Status Gizi :
1.
Status gizi lebih
2.
Status gizi baik
3.
Status gizi kurang
4.
Status gizi buruk
VII.
DIAGNOSIS SEMENTARA
1. Demam tifoid
2. Status gizi kurang
VIII. TERAPI
Non medikamentosa
- Tirah baring
- Diet :
Diet lunak (bisa bubur atau nasi, dengan syarat dikunyah hingga lembut)
Rendah serat (sayur bayam, sop wortel, buncis muda)
Tinggi protein ( hati ayam, daging, telur rebus, tempe, tahu, susu)
Menghindari makanan pedas, berbumbu tajam atau merangsang
Banyak minum air putih
Medikamentosa
Infus KAEN 3B 16 tpm
Inj. Chloramphenicol 4 x 200 mg selama 5-10 hari
Per oral : PCT syr 3 x I Cth jika anak demam
Xanvit syr 1 x I Cth
IX.
EDUKASI :
1. Tirah baring dan istirahat cukup.
2. Menjaga higiene personal, keluarga dan sanitasi lingkungan termasuk cuci tangan
sebelum dan sesudah makan, setelah BAB dan BAK.
3. Makan makanan rendah serat, lunak (bubur), lalu berangsur-angsur pindah ke
makanan biasa (nasi) atau boleh makan nasi tetapi dikunyah lembut.
4. Mengurangi jajan sembarangan.
5. Menjelaskan kepada keluarga mengenai perjalanan penyakit dan komplikasi yang
bisa terjadi.
X.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
Quo ad sanationam
: ad bonam
10