Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

ARTERITIS TEMPORALIS
SKDI : 1
Pembimbing :
dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S
Oleh :
Dian Ayuningtyas

SMF ILMU PENYAKIT SARAF


RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2015

PENDAHULUAN
Penyakit peradangan
kronis

1 dari 1.000 orang usia


>50th

Bermanifestasi pada
penglihatan

Bertumpang tindih dg
Polimyalgia Rematika

Diagnosis Dini
BUTA TOTAL

DEFINISI
Arteritis

Temporalis (Giant Cell Arteritis/Arteritis Sel


Raksasa) adalah penyakit peradangan kronis pada
lapisan pembuluh darah arteri.
Paling sering mengenai pembuluh darah arteri di kepala,
leher, dan tubuh bagian atas, terutama arteri di bagian
pelipis, arteri temporalis (Dasgupta, 2010).

EPIDEMIOLOGI
Insiden

arteritis temporalis di Jerman prevalensinya


adalah 3,5 kasus per 100.000 pada orang yang berusia
50 tahun atau lebih (Ness et al, 2013).
Insidensi arteritis temporalis di Olmsted County,
Minnesota rata-rata 17,8 per 100.000 pada orang yang
berusia 50 tahun atau lebih (Mythili, 2014).
Perempuan : Laki-laki = 3,7 : 1

Faktor Resiko

ETIOLOGI

Usia >50tn
Riwayat Keluarga
Polimyalgia rematika
Perempuan

parvovirus,
virus
parainfluenza,
varicella
zoster virus,
Chlamydia
pneumoniae,
dan
Mycoplasma
pneumoniae

Lingkungan
Lingkungan

Antigen
Antigen Eksogen
Eksogen

(Tarakad, 2012).

PATOFISIOLOGI
Sitokin

Adventitia
Sel T Helper
CD4+
IL-6

Media
Radikal O2 bebas &
metalloproteinase

Miofibroblast mudah
bermigrasi &
proliferasi

Destruksi vaskular
lokal & hiperplasi
intima

Intima
PDGF & VEGF

Menghancurkan
dinding arteri dan
fragmen lamina
elastis int.

Stenosis luminal &


oklusi

Nyeri

Antigen di respon
oleh makrofag dan
Infiltrasi Giant cell

ons
p
s
e
R
y
tor
Inflama

Manifestasi klinis
Nyeri

kepala non spesifik


namun terlokalisasi di daerah
pelipis.
Nyeri tekan kulit kepala
pasien menyisir rambut.
Nyeri saat mengunyah
Amaurosis fugax
Diplopia
Gejala konstitusional meliputi
demam yang tidak terlalu tinggi,
keringat malam hari, nyeri pada
otot
bahu/gelang
panggul,
malaise,
anoreksia
dan
penurunan berat badan

(Dasgupta, 2010).

Sumber : Wagner et al (2013)

DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala konstitusional sekitar 1 minggu sebelumnya
Gejala Klinis GCA (American College of Rheumatology)
Pemeriksaan Fisik
Tanda inflamasi dari a. Temporalis superfisial:
1. eritema
2. nyari saat palpasi
3. tampak nodul dan penebalan
4. Melemahnya pulsasi
. Parese n. VI

DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis menurut American College of
Rheumatology:
1. Pasien usia 50 tahun pada saat onset penyakit
2. Nyeri kepala yang baru dirasakan.
3. Abnormalitas dari arteri temporalis
4. Peningkatan LED (> 50 mm/jam dengan metode
Westergreen).
5. Biopsi abnormal dominasi infiltrasi sel mononuclear
atau inflamasi granulomatosa, biasanya dengan sel-sel
raksasa berinti (Multinucleated Giant cell).

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED (meningkat >100 mm/jam).
Pemeriksaan darah gambaran anemia normokromik

normositik dan tes fungsi hati yang abnormal (peningkatan


alkali fosfatase pada 20% kasus).
Biopsi arteri temporalis (GOLD STANDART)

DIAGNOSIS BANDING
Herpes zoster
Migrain atau penyebab lain dari sakit kepala
Penyebab lain dari hilangnya penglihatan akut misalnya

transient ischaemic attack


Cluster Headache
Spondilosis servikal

TERAPI
Terapi oral Prednison 40-60 mg/hari (Tappering Off)
Gangguan Visual berikan steroid dosis tinggi
natrium suksinat methylprednisolone (Solu-Medrol) 250

mg (IV) per 6 jam (3-5 hari) kortikosteroid oral.


Aspirin 75mg/hari (jika tidak ada kontraindikasi)
Gol Proton Pump Inhibitor omeprazole, lansoprazole,
esomeprazol

KOMPLIKASI

PROGNOSIS
Dengan terapi yang memadai saat ini dan diagnosis yang

cepat, kejadian kebutaan telah diturunkan menjadi 9-25%.


Setelah kebutaan terjadi, tidak dapat dikembalikan
dengan terapi kortikosteroid (Tarakad, 2012).
Mortalitas (Mythilli, 2014):
a. 2% kasus STROKE dan Infark Miokard
b. Infeksi sistemik
c. 15% Aortic Aneurysma Aortic Dissection (50%)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai